cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "No 86 TH 39 (2013): BAHAS" : 15 Documents clear
Kontribusi phonetische Zeichen terhadap Keterampilan Berbicara Mahasiswa Bahasa Jerman JUJUR SIAHAAN
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2412

Abstract

Pedoman fonetik  alphabet bahasa Jerman dapat mengurangi jumlah mahasiswa yang enggan berbicara bahasa Jerman karena takut salah bunyi (Aussprache) atau takut tidak mendapat tanggapan dari si pendengar. Pedoman itu disebut Internationales Phonetisches Alphabet (IPA). Bagaimana mengucapkan setiap lambang bunyi baik itu vokal, diftong dan konsonan, telah ditranskripsikan dengan jelas. Untuk mampu berbicara bahasa Jerman  dengan benar sesuai hakekatnya, diharapkan lebih dulu memahami alphabet bahasa Jerman maupun artikulasi yang tepat yang disusun dalam IPA. (Zur Beschreibung der gesprochenen Sprache, d.h. seiner Laute (Vokale, Konsonanten) und seiner prosodischen Merkmale (Intonation, z.B. Wort und Satzakzent), bedient man sich der Lautschrift, des Zeichensystem IPA (“Internationales Phonetisches Alphabet”) (Kaunzner, Ulrike A. 1997). Berpedoman pada kriteria IPA dengan mengaplikasikannya melalui phonetische Zeichen, maka mahasiswa akan lebih trampil berbicara bahasa Jerman dan dapat dipahami oleh si pendengar. Sehingga pesan atau ide apa yang disampaikan akan segera mendapat tanggapan dan komunikasi dapat berjalan lancar. The primary function of language is for interaction and communication (Setiyadi: 2006). Apabila mahasiswa telah mampu berkomunikasi dengan baik, hal ini berarti bahwa keterampilan berbicara mahasiswa telah tercapai yang menjadi sebagai tujuan utama dari program studi pendidikan bahasa Jerman. Keywords:  phonetische Zeichen dan  ketrampilan berbicara
MODUS SUBJUNGTIF DALAM BAHASA PRANCIS BALDUIN PAKPAHAN
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2400

Abstract

Modus subjungtif ialah modus dengan kala kini dan kala lampau dalam bentuk presen, passé composé, imparfait dan plus-que-parfait. Tujuan penelitian ialah mendeskripsikan penggunaan modus subjungtif. Metode penelitian ialah metode deskriptif dengan menggunakan teori linguistik struktural Peytard dkk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modus subjungtif pada klausa bebas tidak sesering pada klausa subordinatif. Kata kunci: penggunaan modus subjungtif, sistem KAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 11MEDAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MOTIVASI ABDUL GHOFUR
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2383

Abstract

Latar belakang penelitian ini dilakukan adalah hasil belajar bahasa Prancis siswa SMAN 11 Medan yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa yang juga masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 11 Medan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas XI A1 SMAN 11 Medan. Penelitian berlangsung selama 2 siklus. Tiap siklus dillaksanakan 3 kali pertemuan. Pada akhir siklus I pembelajaran dengan pemberian motivasi telah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 70% siswa memperoleh skor >6,7. Siswa yang memperoleh skor di atas 6,7 hanya 86,84%. Untuk memantapkan hasil penelitian, penelitian dilanjutkan ke siklus 2. Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa 94,59% siswa telah memperoleh skor >6,7. Dengan demikian, penelitian ini dianggap berhasil dan dihentikan. Sehubungan dengan hasil tersebut disarankan agar guru khususnya guru bahasa Prancis menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis motivasi. Untuk menerapkan pendekatan ini guru dituntut untuk memiliki soft skills yang baik, kemampuan mengajar, dan kemampuan komunikasi efektif. Tanpa ketiga kemampuan tersebut, teknik ini akan sulit untuk diterapkan.   Kata Kunci: Peningkatan, Pembelajaran, Motivasi.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 11MEDAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MOTIVASI ABDUL GHOFUR
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2381

Abstract

Latar belakang penelitian ini dilakukan adalah hasil belajar bahasa Prancis siswa SMAN 11 Medan yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa yang juga masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 11 Medan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas XI A1 SMAN 11 Medan. Penelitian berlangsung selama 2 siklus. Tiap siklus dillaksanakan 3 kali pertemuan. Pada akhir siklus I pembelajaran dengan pemberian motivasi telah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 70% siswa memperoleh skor >6,7. Siswa yang memperoleh skor di atas 6,7 hanya 86,84%. Untuk memantapkan hasil penelitian, penelitian dilanjutkan ke siklus 2. Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa 94,59% siswa telah memperoleh skor >6,7. Dengan demikian, penelitian ini dianggap berhasil dan dihentikan. Sehubungan dengan hasil tersebut disarankan agar guru khususnya guru bahasa Prancis menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis motivasi. Untuk menerapkan pendekatan ini guru dituntut untuk memiliki soft skills yang baik, kemampuan mengajar, dan kemampuan komunikasi efektif. Tanpa ketiga kemampuan tersebut, teknik ini akan sulit untuk diterapkan.   Kata Kunci: Peningkatan, Pembelajaran, Motivasi.
Peer Reviewer : PENDEKATAN SINTAGMATIK DAN PARADIGMATIK DALAM KAJIAN BAHASA Zainuddin .
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.3095

Abstract

ABSTRACT   This article describes the syntagmatic and paradigmatic approaches on language. It is to distinguish the two different approaches or perspectives on language, since language units may explor syntagmatic and paradigmatic relationships.The syntagmatic approach is contrasted to paradigmatic approach to study on three different levels of analysis namely, phonology, morphology, and syntax, as sub-disciplines of linguistics. In other words, the subject matters to study of the two different approaches is primarily concerned with the linguistic forms, phonemes (the study of sounds change on the level of sound structure, known as phonology),  morphemes (the study of  word structure on the level of internal word structure, known as morphology), and word (the study of how words combine to form grammatical sentences, known as syntax). This article also deals with the application of syntagmatic and paradigmatic in language teaching.   Kata Kunci : Relasi Sintagmatik dan Paradigmatik, Kajian Bahasa  
Analisis Estetika Resepsi terhadap Novel The Invisible Man dari Perspektif Gender ARIATNA ARIATNA; INDRA HARTOYO
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2408

Abstract

Sebuah karya sastra akan dapat dinikmati dan diapresiasi oleh pembacanya apabila pembaca dapat memahami tujuan penulis. Pemahaman ini sangat ditentukan oleh dua faktor umum seperti unsur intelektualitas dan unsur emosionalitas. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap tiga hal pokok yang berkaitan dengan resepsi mahasiswa terhadap novel The Insible Man, yaitu dari sisi intelektualitas, sisi emosional, dan sisi gender. Dalam proses pengumpulan data, sebanyak 40 orang responden, 20 pria dan 20 wanita, dilibatkan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari sisi intelektualitas, responden yang bersikap positif sangat tinggi, yaitu sebesar 16,1% (sangat setuju), 40,4% (setuju) dan 31,8% (cukup setuju). Dari sisi emosional, resepsi positif responden juga cukup tinggi, yaitu 20,4% (sangat setuju), 32,5% (setuju) dan 24,2% (cukup setuju). Sedangkan dari sudut pandang gender, diperoleh temuan berikut. Penilaian responden pria dari perspektif intelektualitas dan emosional tergolong tinggi (positif) atau dengan total 81,2% yang setuju. Sedangkan, dari responden wanita diperoleh penilaian yang juga cukup tinggi (positif) yaitu total sebesar 84,9%,  meskipun terjadi perbedaan dalam sikap berdasarkan analisis per item. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat sikap positif responden dari kedua perspektif. Kemudian, secara umum, dari sudut pandang gender, responden pria dan wanita sama-sama semiliki sikap positif terhadap novel tersebut.   Kata Kunci: perspektif intelektualitas, perspektif emosional, gender.
MANAJEMEN KOMUNIKASI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN SDM “RUMAH BELAJAR” DI JOGJA STUDY CENTER (JSC) YOGYAKARTA HERA CHAIRUNISA
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2396

Abstract

Penelitian ini adalah adalah sebuah penelitian dasar deskriptif, bertujuan untuk mengetahui manajemen komunikasi CCFI pada program CSR dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM “Rumah Belajar” di JSC Yogyakarta yang meliputi proses perencanaan (planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluation) dan ingin mengetahui respon atau tanggapan dari komunikan (pengelola JSC, Bapusda dan Masyarakat) yang memperoleh manfaat dari program CSR “Rumah Belajar” yang dilaksanakan oleh CCFI di JSC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif dari manajemen komunikasi program CSR CCFIdalam meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM ”Rumah Belajar” di JSC, sedangkan wawancara mendalam dan dokumen digunakan untuk menggali data kualitatif dari informan. Data hasil observasi dianalisis dengan deskriptif dan dimasukkan dalam beberapa kategori, sedangkan wawancara dan dokumen dideskripsikan dalam kata-kata atau ungkapan dan kemudian dimasukkan dalam kategori tertentu. Setelah melakukan analisis, penulis menarik kesimpulan, semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan sudah direncanakan sebagai program kegiatan dan sudah dikonfirmasikan oleh pihak CCFI. Dari hasil kesimpulan, maka sarannya adalah selanjutnya untuk evaluasi dari masyarakat, masyarakat sangat terkesan dari program CSR CCFI “Rumah Belajar” dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan SDM. Bahkan karena keberhasilannya, konsep Rumah Belajar selanjutnya difasilitasi oleh pemerintah daerah sebagai program pembangunan di Kota Yogyakarta untuk dikembangkan di daerah lain.
PENDEKATAN SINTAGMATIK DAN PARADIGMATIK DALAM KAJIAN BAHASA Zainuddin .
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.3094

Abstract

ABSTRACT   This article describes the syntagmatic and paradigmatic approaches on language. It is to distinguish the two different approaches or perspectives on language, since language units may explor syntagmatic and paradigmatic relationships.The syntagmatic approach is contrasted to paradigmatic approach to study on three different levels of analysis namely, phonology, morphology, and syntax, as sub-disciplines of linguistics. In other words, the subject matters to study of the two different approaches is primarily concerned with the linguistic forms, phonemes (the study of sounds change on the level of sound structure, known as phonology),  morphemes (the study of  word structure on the level of internal word structure, known as morphology), and word (the study of how words combine to form grammatical sentences, known as syntax). This article also deals with the application of syntagmatic and paradigmatic in language teaching.   Kata Kunci : Relasi Sintagmatik dan Paradigmatik, Kajian Bahasa
Wanita Batak dalam Cerpen “Tiurmaida” Karya Hasan Al Banna: Perspektif Lacanian MUHARRINA HARAHAP
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2403

Abstract

Melalui analisis citra diri dan identitas wanita Batak dalam cerpen “Tiurmaida” karya Hasan Al Banna melalui perspektif Lacan ini berhasil membangun konsepsi budaya dan konsepsi semantis terhadap konsep “wanita Batak”. Ternyata tidak jauh berbeda pemaknaan “wanita” dari makna asalinya dengan “wanita” dari persepsi budaya Batak. Cinta, nafsu, hasrat, kegilaan, dan penderitaan yang terdapat dalam cerpen Tiurmaida karya Hasan Al Banna tersebut hanya merupakan bagian kebudayaan dan satuan-satuan semantik yang membangun konsep bahasa yang direalisasikan terhadap cerpen tersebut secara metonimik. Kata kunci: wanita Batak dan perspektif Lacan
From Dictatorship to Democracy: Metaphors in the Indonesian Political Transformation towards the Political Discourse Practices in the Media MARA UNTUNG RITONGA
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2390

Abstract

“Jurnal “From Dictatorship to Democracy: Metaphors in the Indonesian Political Transformation towards the Political Discourse Practices in the Media”menunjukkan bagaimana bahasa sebagai salah satu instrumen kekuasaan disampaikan oleh orang-orang yang memiliki kekuasan, yakni penggunaan metapora dalam wacana politik oleh politisi Indonesia dan mass media dalam ranah sosial-politik. Beberapa contoh metapora disajikan dalam budaya, sastra dan wacana politik mulai era orde lama sampai era reformasi. Perubahan struktur politik, kebebasan pers dan kebebasan berekspresi yang tidak diperoleh masyarakat selama orde baru menimbulkan sikap uporia publik yang berlebihan. Bahasa pers tidak lagi malu-malu, seragam, dan eufemisme. Pers cenderung mengutamakan berita-berita kritik tentang politik dengan bahasa yang lugas, polos, bombastik, sensasional, hiperbol, dan metapora. Berdasarkan data yang terkumpul (Harian Kompas edisi 2011-2012 dan televisi TV-One) dengan teknik sampel bertujuan diperoleh 911 metapora konseptual. Dalam hal ini, metapora digunakan; (1)sebagai “instrument of power” atau alat politik melalui wacana, dan (2) mengungkapkan ide, nilai, sikap sebagai bagian dari strategi retorika politik untuk mencapai tujuan para politisi. Di samping itu, pemilihan frame oleh politisi lebih menitikberatkan kepada aspek-aspek yang menguntungkan mereka dalam menjalankan kekuasaan, memperoleh legitimasi dan dominasi dalam wacana politik. Jurnal ini menggunankan teori semantik kognitif dan analisis wacana kritis. Kata Kunci: metapora, semantik kognitif, analisis wacana kritis, frame, alat politik

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue