cover
Contact Name
Nurhadi Siswanto
Contact Email
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Corak : Jurnal Seni Kriya
ISSN : 23016027     EISSN : 26854708     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku bidang seni kriya dan hasil pengabdian masyarakat dalam bidang kriya.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017" : 8 Documents clear
KERAJINAN COR LOGAM ALUMINIUM SEGOROYOSO PLERET BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Timbul Raharjo; Joko Subiharto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1585.315 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2388

Abstract

The cast aluminum products at Karanggayam, Segoroyoso, Pleret, Bantul is suffering from quality stagnation. They are limited to manufacturing "Vandels", Logos, and Souvenirs as their main products. These products will then be sold to some business around Yogyakarta. The method of manufacturing is still very traditional, Dry casting the aluminum in soft sand. They haven't been able to produce products with certain artistic specifications to supply the global market demand. Thus the need to increase the quality of post-producing techniques like polishing and lathe work is required. These can be achieved by developing the industry in various aspect including but not limited to creation, production, distribution, and management. The 2 targets of this development are 2 home industries: "Habibi Cor" and "Abu Cor". By working on existing technique and skills, compounded by new designs and the application of a polishing machine and a Lathe machine these 2 home industries can be further improved.The goal of this Program to develop the cast aluminum industry is to accelerate the industry by adding polishing and lathe work, as well as adding a new design like accessories, sculpture, and wall decoration and to increase export by matching the current world trend. After the application of the new technologies and methods, an increase in export is to be expected. which in turn will increase the economic condition of the craftsmen. The methods used are for example: explaining about the uses of this project by socializing the goals, motivation, and the form of the activities itself. Various workshop and guidance programs to give the methods of developing new design, increasing product quality by polishing, and expanding the knowledge about management especially around accounting, producing, and marketing. Key Words: Craft, Cast Aluminum, Segoroyoso
EKSPLORASI LIMBAH KACA PADA PROSES FINISHING GELASIR BODI KERAMIK Arif Suharson
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.483 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2393

Abstract

Currently, industrial waste is an important issue since it is associated to global warming. Glass is used in such kinds of products as perfume and beverage bottles and lamps. Glass is preferred due to its advantage of transparency. However, glass also has disadvantage of fracture. More importantly, glass is non-biodegradable substance and therefore it contaminates the earth. Thus, besides plastic waste, glass waste is a serious issue and deserves comprehensive treatment to prevent natural sustainability. It takes one billion years to have the glass degradable naturally,The researcher is interested in researching glass waste. It is expected that the study will contribute to solve the problem of natural balance. Glass waste is an alternative for ceramic glazing. This study employs experimental method with scientifically accountable structured and recorded exploration of data through experiments of glass waste for effective and efficient glazing material. It is expected that this research will contribute to the development of science among traditional ceramic artisans and other ceramic producers to result in creative and innovative glass-based media of expression.It is also expected that this study will motivate the society to have better concern on glass waste as well as excite creativity and innovation resulting in new attractive design of glass-waste glazed ceramics with higher competitiveness in the global market. Key words: glass waste, glazing, ceramic
PENGEMBANGAN DESAIN SENI KERAJINAN TATAH SUNGGING KULIT PUCUNG IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA Aruman Aruman; Toyyibah Kusumawati
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1705.451 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2389

Abstract

One of the central handicraft center of leather sungging in Yogyakarta is in the area of Pucung Karangasem Wukirsari Imogiri Bantul. Dusun pucung karangasem, is a village known for its leather craft. One of the famous handicraft products in the world is wayang kulit. But not only that, besides wayang, other handicraft products coming from leather can be lampshade, bookmark, tissue box, candle holder, fan, keychain, wall decoration, and others.In running the craft business, the craftsmen joined in groups, including the group "Bimo Sukses" and "Srikandi". Each group consists of 15 to 20 craftsmen. Among them there is a focus on working on inlay, sunggingan, materials, and marketing. For the development of the design they usually develop their own order and there is mentoring design through coaching programs from campus ISI yogyakarta, one of the program is Science and Technology for Society.For the sake of continuity and development of this leather craft business, paran crafters cooperate with the traders and lovers of shadow puppets inside and outside the country. Innovation continues to follow the developments and demands of consumers.Keywords: design, craft, leather, Yogyakarta.   Salah satu daerah sentra kerajinan tatah sungging kulit di Yogyakarta adalah di daerah Pucung Karangasem Wukirsari Imogiri Bantul. Dusun pucung karangasem, merupakan desa yang dikenal akan kerajinan kulitnya. Salah satu produk kerajinan yang terkenal didana adalah wayang kulit. Namun tidak hanya itu, selain wayang, produk kerajinan lainnya yang berasal dari kulit dapat berupa kap lampu, pembatas buku, tempat tisu, tempat lilin, kipas, gantungan kunci, hiasan dinding, dan lainnya.Dalam menjalankan usaha kerajinannya, para perajin tergabung dalam kelompok-kelompok, diantaranya kelompok “Bimo Sukses” dan “Srikandi”. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 sampai 20 anggota perajin. Diantara mereka ada yang fokus mengerjakan tatahan, sunggingan, material, dan marketing. Untuk pengembangan desain mereka biasanya mengembangkan sendiri sesuai pesanan dan ada pendampingan desain melalui program-program pembinaan dari kampus ISI yogyakarta, salah satu programnya adalah Iptek bagi Masyarakat. Demi kelangsungan dan perkembangan usaha kerajinan kulit ini, paran perajin melakukan kerjasama dengan para ppedagang dan pecinta wayang kulit didalam dan luar negeri. Inovasi terus dilakukan mengikuti perkembangan dan tuntutan konsumen. Kata kunci: desain, kerajinan, kulit, Yogyakarta.
FOOD PORN: DILEMA EKSOTISME DARI SEBUAH MAKNA MAKANAN DALAM KERAMIK EKSPRESI Dyah Retno Fitriani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.743 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2394

Abstract

Food porn dalam dua sampai tiga tahun terakhir ini terhitung sejak 2014 menjadi sangat viral disosial media. Food porn merupakan hashtag yang dibuat di Instagram untuk menandai foto yang menampilkan makanan dengan teknik photography yang menampilkan kelezatan makanan tersebut dari dekat. Food porn menjadi sebuah tema yang diangkat dalam pembuatan karya seni keramik ekspresi ini dengan mengambil objek donat dan bulu babi yang juga mengkhawatirkan keadaannya akibat eksploitasi yang terlalu berlebihan sehingga keberadaannya hampil punah. Kedua objek tersebut menjadi perwakilan yang akan digabungkan dengan bentuk-bentuk coral. Kelautan Indonesia yang sangat luas dan memiliki keindahan coral yang sangat luar biasa menjadikan Indonesia sebagai target spot penyelaman paling indah didunia, sama halnya seperti yang dikatakan Kall Muller (1999: 15) “The Island of Indonesia spread in a wide arc, more than 5.000 kilometer long, from mainland Southeast Asia to Papua New Guinea. Dotted with volcanoes, covered with thrick tropical vegetation and bright green rice fields, and surrounded by coral reefs, the Indonesian archipelago is one of the world’s most beautiful places”. Wacana-wacana ini menjadi latar belakang paling mendasar yang kemudian akan diolah dan dijadikan bahan ide pembuatan keramik ekspresi.Pembuatan karya seni ini dimulai dari pengeksplorasian wacana, bentuk, dan konsep yang kemudian diolah dan dijadikan sketsa rancangan. Selanjutnya untuk mewujudkan karya seni, pemilihan bahan menjadi aspek paling penting untuk kelangsungan prosesnya. Pembuatan karya ini menggunakan tanah stoneware Sukabumi dan Pacitan yang dicampur dengan perbandingan 1:1 untuk mendapatkan kekuatan dan warna yang cerah. Kemudian pengerjaan selanjutnya adalah membuat model yang akan dibuat untuk cetakan. Cetakan dibuat dengan gpsum dan dilakukan slip casting dengan tanah yang sudah diolah sebelumnya. Pendekorasian dilakukan dengan teknik krawang, pilin dan pinch untuk selanjutnya dikeringkan dan dibakar biskuit. Selanjutnya glasir dicampur dengan stain dan diaplikasikan kedalam badan keramik dengan teknik semprot menggunakan spraygun dan kompresor lalu dibakar glasir dengan suhun 1200o C. Penciptaan karya seni ini juga diperkuat dengan beberapa teori seperti : teori penciptaan, ekspresi dan art and synesthesia.Hasil karya ini merupakan sebuah perspektive challenging dari seniman untuk dipublikasikan kepada audience. Penguatan teori dengan art and synesthesia merupakan sebuah cara untuk membuktikan bahwa karya seni ini tidak hanya bisa dinikmati dengan satu indera saja, namun keterikatan antara atu indera dengan indera lainnya. Sehingga apabila hal ini secara maksimal mampu ilakukan kemudian dapat diterapkan sebagai media untuk terapi penyembuhan trypophobia karena sedikit banyak tekstur yang diaplikasikan merupakan perwujudan dari trypophobia.  Since 2014, foodporn phenomena became famous and going viral on social media. Food porn is one of Instagram’s hashtag that showing a close up mesmerizing food photography. Foodporn being adapted as a theme for this expression ceramics artwork with doughnut and almost extinct sea urchins as the main objects. The condition of sea urchins are very endanger because of excessive exploitation. Those two objects will be represent as a coral shape.Indonesia became the most huge maritime nation that having a billion beautiful coral. Indonesia became a most beautiful diving spot, Kall Muller said (1999:15) “The Island of Indonesia spread in a wide arc, more than 5.000 kilometer long, from mainland Southeast Asia to Papua New Guinea. Dotted with volcanoes, covered with thrick tropical vegetation and bright green rice fields, and surrounded by coral reefs, the Indonesian archipelago is one of the world’s most beautiful places”. The text above write as fundamental background and basic idea to making this expression ceramics artwork.This artwork start with discourse exploration, shape, and concept that elaborate into sketch design. On second step, material become the most important aspect to creating this artwork. This artwork utilize a Sukabumi and Pacitan’s stoneware soil. It mixing with ratio 1:1 to have a strong and bright color. Third step is making a model for the mold. Mold made by gypsum and slip casting with a soil mixing. Decorating conducted with cire perdue technique, coil, and pinch and then be drained and bisque firing. On the next step, glaze will be mixed with stain and applied in to ceramic’s body with a spraygun and compressor. Then glaze burned with 1200o C. This artwork also strengthed by some theory, namely; the theory of creation, expression, art and synesthesia.This artwork is a form of artist’s challenging perspective for being publish to the audience. Strengthed by art and synthesia theory, this artwork is one of the way to prove that artwork can be felt not only one sense, but connection between one with another senses. Thereby, if this artwork can be applied maximally, it might have a chance to be a new theraphy methodology for a trypophobia healing, because most texture that applied in this artwork is the embodiment of trypophobia. Keyword : Foodporn, Expression Ceramics, Texture
METAFOR ATOM DALAM KARYA KRIYA TEKSTIL Yesi Diana Putri; Timbul Raharjo
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.079 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2390

Abstract

Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Segala sesuatu diseluruh dunia terdiri dari atom, baik manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda mati. Model atom dari John Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr digunakan sebagai sumber ide yang akan divisualisasikan dalam bentuk karya kriya tekstil berupa busana. Penciptaan karya ini didasari dari latar belakang penulis yang menganggap sains dan seni dapat dikorelasikan untuk menjelaskan suatu isu melalui metafor atom. Dalam ilmu sains, bentuk model atom tidak dibuat untuk kepentingan estetika, namun didalamnya terdapat beberapa sifat dan bentuk visual yang menarik untuk dijadikan karya seni.Metode penciptaan yang digunakan berupa pengumpulan data-data melalui studi pustaka atau observasi secara langsung, melakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan estetika dan desain secara ergonomi. Metode selanjutnya adalah perwujudan karya yang dimulai dari perancangan, persiapan bahan, hingga mewujudkan karya untuk kemudian mengevaluasi kembali. Pengerjaan karya ini menggunakan teknik batik tulis, teknik cat pada kain, tie dye, serta sulam payet, aplikasi benang, dan sulam tapis sebagai finishing. Penciptaan karya seni ini juga diperkuat dengan beberapa teori seperti : teori atom, teori busana, dan teori quantum.Hasil karya yang diciptakan berupa busana cassual wanita, dengan ornamen atom yang sudah digubahkan. Karya ini merupakan karya seni sekaligus bersifat fungsional yang dapat disesuaikan dalam penggunaannya. Diharapkan karya ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas, ranah seni dan lembaga pendidikan, agar dapat menciptakan karya yang lebih inovatif dibidang seni, baik dari segi teknik maupun material khususnya seni kriya tekstil.Kata Kunci: Atom, Busana, Ornamen Atom is the smallest particle which can be divided into the smaller ones. The whole things in the world are consist of atom including human, animal, plant and the inanimate object. This work was inspired by the atom model from John Dalton, Joseph John Thomson, Ernest Rutherford, and Niels Henrik David Bohr. The tangible work was visualized in the textiles media as a cloth. This work is based on the writer’s thought about the correlation of science and art which can figure out an issue from atom metaphor. In science, the form of atom can be used for the aesthetic field, but there are some interesting visual form inside the atom that can be explored as an art work.The method used in this work were collecting the appropriate data through literature study, direct observation, and analizing the data using aesthetic approach also ergonomics design. The next step was embodiment the art work. It started with the plans, preparation the materials, its embodiment and evaluating. The technique of this work were using handmade batik, painting on the textile, tie dye, embroidery sequin, aplication thread, and embroidery tapis. The theory that used in this work are atom theory, fashion theory and quantum theory. The art work result was an atom ornament cassual cloth which has new and vary form. This work is an art work also has a function depends on its user. The expectation of this work are giving the inspiration for the whole society, art field and the education institute. Thus, especially for the textile work, they can produce more creative art work, which is from its technique or its material.Keywords : Atom, Cloth, Ornament
EKSPLORASI ANYAMAN MANIK KALIMANTAN DAN SULAM TAPIS LAMPUNG DALAM KARYA SENI Paskasius Kalis Legi; Timbul Raharjo
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.734 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2395

Abstract

Proses penciptaan karya tugas penciptaan ini terinspirasi dengan proses teknik anyaman manik Kalimantan dan sulam tapis Lampung. Teknik tersebut merupakan warisan kebudayaan asli Indonesia yang sering digunakan untuk membuat produk kerajinan khas daerah masing-masing. Di dalam proses perwujudan dan motifnya terkandung nilai-nilai tinggi yang bermakna positif. Penciptaan karya ini menggunakan pendekatan semiotika dan estetika. Perpaduan seni sulam tapis Lampung dan anyam manik-manik Kalimantan di dalam karya ini menjadikan sebuah keindahan baru yang unik. Proses perwujudan mengunakan teknik sulam tapis, sulam payet dan anyaman manik. Bahan utama yang digunakan adalah kanvas, benang sulam, benag rajut, benang katun, benang jahit dan manik-manik. Bahan pendukungnya adalah kulit kayu, kain beludru, dan berbagai macam aksesoris. Karya penciptaan ini menghasilkan satu karya alternatif dan empat karya populer. Konsep karya alternatif adalah kearifan lokal Nusantara yaitu wanita Dayak. Karya populer merupakan karya aplikasi anyaman manik Kalimantan pada busana yang terdiri dari dua kategori yaitu busana pria dan busana wanita. Bentuk visual karyanya berupa motif icon superhero dunia seperti, superman, batman, wonderwoman dan avengers. Salah satu kategori busana motifnya dikombinasikan dengan motif suku Dayak. Kata kunci: Anyaman Manik Kalimantan, Sulam Tapis Lampung, Karya Kriya alternatif, karya Kriya Populer  This creating process was inspired by the beads care work of Borneo and tapis Lampung embroidery. This technique is the original Indonesia Heritage wich is often used for making handicraft of each area. The process of actualization and its motif exist the high positive value.This result is used the semiotic and aesthetic approach. The blending art process between tapis Lampung embroidery and beads cane work of become a new unique beauty art. The actualization process used tapis embroidery, payet embroidery and beads cane work. The primary material is applied in this art are canvas, embroidery thread, embroidery pout, cotton thread, thread and beads. The secondary material are barks, veluet and various accessories.The result of this works are an alternative work and four popular works. The alternative concept was taken from the Indonesian local heritage. It come froms the Borneo women of Dayak. Beside that, the popular works is an applied art of beads cone work in a cloth. It consists of two categories men cloth and woman cloth. The visual from of th work are the famous icon superhero world like superman, batman, wonderwoman and avengers. One of then cloth motif categories is combined by the motif of Dayak tribe. Key word: cane work of Borneo, tapis Lampung embroidery, alternative craft artwork, popular craft artwork
PENCIPTAAN SENI KRIYA LOGAM KREATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH ONDERDIL KENDARAAN Titiana Irawani; Budi Hartono
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.353 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2391

Abstract

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas dan ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk memanfaatkan limbah onderdil kendaraan yang berupa skrup, baut, rantai, gir, blog mesin, dan lain-lain menjadi sebuah karya kriya logam yang kreatif-inovatif. Selain itu juga untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomis, dari semula limbah yang umumnya dijual murah dengan harga kiloan, menjadi produk seni kriya yang memiliki nilai artistik dengan harga yang tinggi. Produk yang diciptakan adalah produk-produk fungsional atau home decorative. Kata Kunci: kriya logam, kreatif, limbah onderdil
KOMODIFIKASI TEKNIK CETAK SARING DI KAMPUNG WEDI, KLATEN Nadiyah Tunnikmah
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 6, No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.933 KB) | DOI: 10.24821/corak.v6i1.2392

Abstract

The active use of screen printing techniques by industry sectors encourages this technique to be developed both in the use of tools or materials. It is undeniable that the use of screen printing techniques or so-called commercial screen printing makes this technique can be studied not only in formal educational institutions but also non-formal. The emerging of screen printing practitioners made this technique development specifically according to their individual needs. One of Commodification of screen printing techniques in the community is in dukuh Krangkungan, di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Central Java. Characteristics that developed in Wedi researched using field methods of observation, documentation and interviews. Paguyuban as a place to communicate and socialize have a role to screen printing technique that exist in Wedi. The spirit of togetherness that is built in Paguyuban Kampung Sablon not only in the stage of running a business but also on various aspects besifat technically one of them is to divide the screen printing ability. Paguyuban also as a forum to exchange information about the technical, tools and materials. Paguyuban also encourages employees who have working experience as a screen printing and has mastered the technical screen printing to open screen printing services themselves. Seen from the number of members of the community that has grown from 9 at the beginning of established now become 15 units of screen printing. The screen printing unit developed will be able to survive one of them with improved quality, work ability and efficiency. Key word: Screen Printing, Commodification, Sablon  Penggunaan secara aktif teknik cetak saring oleh sektor industri mendorong teknik ini terus dikembangkan baik dalam penggunaan alat atau bahan. Tidak dapat dipungkiri penggunaan teknik cetak saring atau yang biasa disebut sablon secara komersial membuat teknik ini dapat dipelajari tidak hanya di lembaga pendidikan formal tapi juga non formal. Praktisi sablon yang akhirnya bermunculan juga mengembangkan teknik ini lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Komodifikasi teknik cetak saring di masyarakat salah satunya di dukuh Krangkungan, di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Karakteristik serta rekayasa teknik yang berkembang di Kampung Sablon Wedi diteliti menggunakan metode lapangan berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Paguyuban sebagai wadah untuk berkomunikasi dan bersosialisai mempunyai peran terhadap teknik sablon yang ada di Wedi. Semangat kebersamaan yang dibangun dalam Paguyuban Kampung Sablon tidak hanya dalam tahap menjalankan usaha tapi juga pada berbagai aspek yang besifat teknis salah satunya adalah membagi kemampuan menyablon.. Paguyuban juga sebagai wadah untuk bertukar informasi mengenai teknis, alat dan bahan. Paguyuban juga mendorong karyawan yang telah lama bekkerja sebagai tukang sablon dan telah menguasai teknis sablon utnuk membuka jasa sablon sendiri. Terlihat dari jumlah anggota paguyuban yang telah bertambah dari 9 pada awal didirikan sekarang menjadi 15 unit sablon. Unit sablon yang dikembangkan akan bisa bertahan salah satunya dengan peningkatan kualitas, kemampuan kerja dan efisiensi kerja. Kata Kunci: Cetak Saring, Komodifikasi, Sablon

Page 1 of 1 | Total Record : 8