cover
Contact Name
Nurhadi Siswanto
Contact Email
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
corak.jurnalsenikriya@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Corak : Jurnal Seni Kriya
ISSN : 23016027     EISSN : 26854708     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
CORAK adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan nomor p-ISSN: 2301-6027 dan nomor e-ISSN: 2685-4708. Jurnal ini berisikan tentang artikel hasil penelitan, gagasan konseptual (hasil pemikiran), penciptaan, resensi buku bidang seni kriya dan hasil pengabdian masyarakat dalam bidang kriya.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019" : 12 Documents clear
PERSEPSI SENIMAN KRIYA YOGYAKARTA TERHADAP KARYA MEBEL GAYA VINTAGE (Studi Kasus: Jakarta Vintage) Rio Raharjo
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.07 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2692

Abstract

Persepsi merupakan istilah yang erat kaitannya dengan psikologi dan neurologi, yang pada hakikatnya mencoba untuk mengetahui penerimaan informasi melalui otak dan memahami bentuk dan makna pada apa yang diinderai, salah satunya karya seni. Namun, dalam pendekatan sosiologi, pemahaman seseorang terhadap bentuk dan makna tersebut, dapat dibentuk melalui pembatinan atas nilai-nilai sosial-budaya di mana seseorang itu berasal (habitus). Untuk dapat mengetahui apa makna dan bagaimana makna tersebut dapat muncul dari para reseptor, yang dalam kasus ini karya mebel dari Jakarta Vintage, menggunakan metode kritik seni. Karya Jakarta vintage yang hadir dengan konsep nostalgia dianggap sebagai pembeda di antara konsep-konsep pada arus utama. Sebagai temuannya, para seniman kriya memahami bahwa makna yang muncul pada tidaklah murni sebagai makna yang utuh. Kata Kunci: Persepsi, Mebel, Jakarta Vintage, habitus  Perception is a term close to relation with psychology and neurology, which in naturally try to acceptance know information through the brain and understanding form and meaning what on sensed, one of them is art. But, In the sociology approachment, someone understanding of the forms and meanings, can be formed through pembatinan on social values and culture where someone is coming (habitus). To be able to know what is of meaning and how that meaning can arise from the receptor, which in this case works from Jakarta Vintage furniture, using the method of art criticism. The work Jakarta vintage that comes with the concept of nostalgia is considered as a differentiator between the concepts in the mainstream. As findings, craft artists understand that the meaning appears on it is not pure as meaning intact..Key Word: Perception, Furniture, Jakarta Vintage, habitus
#SAVE OUR INDONESIA ( PARADE RETAK DAN MELELEH ) Asmara, Dwita Anja
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v8i1.3091

Abstract

Sebuah simbol kemunduran dan kegagalan dari sebuah bangsa yang bermartabat, lunturnya rasa kebersaman, kurang menghargai orang lain, rasa persatuan, membeda bedakan.  Seharusnya Indonesia mulai sadar tentang kerapuahan, keretakan,  ibarat barang yang keras bangsa ini makin lama makin tua, retak dan akhirnya sudah meleleh, dari budaya, tingkah laku, sikap mulai luntur. Mengusung simbol “sudah retak rasa rasa rasa” kita dalam berbangsa,  Rindunya akan rasa persatuan, rasa damai rasa kebersamaan Himbauam Selamatkan Indonesia   Kita.
RE-AKTUALISASI KENDIL HITAM Koniherawati Koniherawati; Centaury Harjani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2687

Abstract

“Hidup Segan Matipun Tak Mau” adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi kembang-kempisnya hidup kerajinan gerabah tradisional di beberapa daerah, khususnya kerajinan kendil hitam di desa Kasongan, Kendil hitam dikenal dengan sebutan kendil gudeg, kendil ini biasa digunakan sebagai wadah makanan khas Jogja yaitu gudeg. Kendil dihasilkan oleh pengerajin gerabah melalui proses pembuatan secara“tradisional”. Pembuatan kendil hitam sangat tradisional menggunakan bahan tanah liat yang terdapat di alam sekitar, menggunakan peralatan sederhana, serta pembakaran ladang (field firing) suhu rendah berbahan bakar uwuh (daun-daundan ranting kering). Kendil sebagai wadah yang aman untuk makanan. Teknik seni gerabah tradisional ini sudah dikenal sebagai ciptaan manusia sejak jaman prasejarah untuk membuat barang kebutuhan sehari-hari dalam bertahan hidup (life survival). Teknik pembuatan tradisional diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang, dan saat ini dan mulai bersaing dengan produk industri yang dibuat secara massal. Tulisan ini akan mengangkat keistimewaan kendil hitam dalam bertahan hidup memenuhi kebutuhan untuk wadah makanan gudeg di jaman milenial ini. Studi pustaka, observasi, dan wawancara dengan pendekatan etnografi digunakan sebagai metode penelitian. Hasil dari penelitian diharapkan berguna untuk melengkapi pengetahuan akademik khususnya bagi mahasiswa jurusan keramik, yang selama ini hanya mengenal pembuatan keramik modern dengan peralatan canggih (modern).Kata Kunci: gerabah tradisional, bertahan hidup, era milenial. "Hidup Segan Matipun Tak Mau" is an expression that describes the struggling conditions of conserving traditional pottery crafting in several regions, especially black kendil in Kasongan village. This black kendil, known as gudeg kendil, is commonly used as a container used for storing one of Jogja's most traditional dish, namely gudeg. Kendil is produced by pottery craftsmen through a "traditional" manufacturing process. Black kendil is traditionally made out of clay that is discovered easily in surroundings areas, and by using simple equipment, that is then burnt in the field with low-temperature (field firing) using dried leaves and twigs (uwuh) to produce containers that are food-safe. This traditional pottery art technique has been known as one of human’s creations used in order to produce daily necessities for life survival since the pre-historic times. These traditional manufacturing techniques have been passed down from ancestors to the current generation, and now competes with mass industrial production. This paper will highlight the features of maintaining the use of black kendil as gudeg food containers in this current millennial era. Literature studies, observations, and interviews with the ethnographic approach are used as the methods of research. The results of the study are expected to be useful for academics, particularly students of ceramics major, who are more exposed to modern ceramic manufacturing through the use of advanced equipment. Key-word: traditional pottery, life survival, millenial era.
ESTETIC EXPRESSIONS OF JEPARA CARVING IN EFFORTS TO DEAL WITH THE MARKET DEMANDS Muhajirin Muhajirin
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.97 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2779

Abstract

The demands of consumers that always evolving makes Jepara craftsmen have to adjust themselves. This is reflected in the aesthetic expression of products that are no longer homogeneous. The purpose of this paper is to analyze the aesthetic expression of Jepara carving art in an effort to face global challenges. Data obtained through interviews and direct observation in the field. The results of the study show that the carving that has now undergone a change due to adjusting to the demands of consumers and the times. European market dominance influenced European-style furniture so that the expression of Jepara carving tends to be European. However, it also developed a carving motif not fixated on the usual themes that were made in the form of motifs with stylized forms of flora fauna, but now also developed geometric and minimalist designs. There is also a simplification of a form into another form, such as by simplifying carving motifs to serve consumers who want products that are not too full of carvings. This consumer demand motivates craftsmen to always do innovation, so consumers are accommodated and served the satisfaction of their aesthetic taste and craftsmen fulfilled their economic needs. Keywords: Aesthetic expression, Jepara carving, market demands
CRISTIAN Raharjo, Timbul
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v8i1.3092

Abstract

Sebuah kebidupan dunia yang benuh dengan aneka ragam. Sebuah prestasi dan perjuangan tergambar dari fungsi block mesin yg telah melalui perjalanan panjang.Karya ini saya buat ketika saat saya sakit. Ada seorang doktor dari Spanyol yang belajar konseptual art bernama Christian Gil Gil. Disaat saya di atas kursi ruda christian saya minta menata barang bekas Aluminum. Dan saya juduli "christian"
RE-AKTUALISASI KISAH PERJALANAN LAKSAMANA CHENG HO DI CIREBON MELALUI BATIK (Kajian Batik di Cirebon serta hubungannya dengan Bahasa Rupa Tradisi) Amanda Rizky
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.116 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2688

Abstract

Admiral Cheng Ho (Zheng He), one of the migrants from China who introduced his culture to the Indonesians. Cirebon has benefited greatly from its expedition. However, not much remains of Admiral Cheng Ho still preserved by Cirebon. Whereas Admiral Cheng Ho has contributed a lot of useful knowledge to the port and the kingdom in Cirebon, which at that time port of Cirebon known as the Port of Muara Jati became famous throughout Java and even abroad. Preserving the history of Admiral Cheng Ho's journey and its relics in Cirebon can enrich the cultural treasures to the Indonesian nation. One effort to preserve it is with batik, because batik is one of the cultural image of the Indonesian nation that easy to spread widely and the variety of Cirebon batik decoration is influenced by the ornaments from China. In order to create a textile that can tell the journey of Admiral Cheng Ho, this research will use comparative study with qualitative methods to find linkages between batik in Cirebon and Bahasa Rupa Tradisi, which later will be applied to the design. The collaboration of travel story of Admiral Cheng Ho and batik will create contemporary art that communicative and gives a new breath for Indonesian textile. Keywords: admiral cheng ho, bahasa rupa tradisi, batik, cirebon, re-actualizasion Laksamana Cheng Ho (Zheng He), salah satu pendatang dari Cina yang memperkenalkan budayanya kepada bangsa Indonesia. Cirebon banyak memetik keuntungan dari ekspedisinya. Namun, tidak banyak peninggalan Laksamana Cheng Ho yang masih dilestarikan oleh Cirebon. Padahal Laksamana Cheng Ho telah banyak berkontribusi memberikan ilmu pengetahuan yang berguna untuk pelabuhan dan wilayah kerajaan di Cirebon, yang pada masa itu pelabuhan Cirebon dikenal sebagai Pelabuhan Muara Jati menjadi terkenal di seantero Jawa bahkan mancanegara. Melestarikan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan peninggalannya di Cirebon dapat memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia. Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan batik, karena batik merupakan salah satu citra budaya bangsa Indonesia yang mudah menyebar luas dan ragam hias batik Cirebon banyak dipengaruhi oleh ragam hias dari Cina. Demi menciptakan tekstil yang bisa menceritakan perjalanan Laksamana Cheng Ho, maka penelitian ini akan meggunakan strategi studi komparatif dengan metode kualitatif untuk menemukan keterkaitan antara batik di Cirebon dan Bahasa Rupa Tradisi, yang nantinya akan diaplikasikan pada perancangan. Kolaborasi kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan batik akan menciptakan karya seni rupa kontemporer yang komunikatif  dan memberikan nafas baru bagi tekstil Indonesia. Kata kunci: bahasa rupa tradisi, batik, cirebon, laksamana cheng ho, re-aktualisasi
PENCIPTAAN PRODUK BATIK ECO FRIENDLY DENGAN TEMA KENDARAAN TRADISIONAL KHAS YOGYAKARTA PIT ONTHEL (SEPEDA KAYUH) SEBAGAI UPAYA PENGUATAN INDUSTRI KREATIF KERAKYATAN DAN PARIWISATA Sugeng Wardoyo; Isbandono Hariyanto; Titiana Irawani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.802 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2776

Abstract

This article has title “Design of Eco Friendly Batik Products with traditional vehicle Pit Onthel (bicycle) theme as effort Yogyakarta Folk Creative Industry and Tourism. Yogyakarta city known called as bicycle city, because it was many people used to ride bicycle as traditional vehicle beside andong and becak. Recently has changed habit in use transportation models. Eco friendly batik products which is used natural dyes or non synthetic dyes. This product suitable to be applied, because it has high price, at the same time reduces the negatife impact of environment. So that Design of eco friendly batik products is an positive inovation, because demand of batik products also getting increase. Keywords: eco friendly, creative batik, natural dyes, traditional vehicle  Artikel ini berjudul “Desain Produk Batik Ramah Lingkungan dengan tema kendaraan tradisional Pit Onthel (sepeda) sebagai upaya Industri Kreatif dan Pariwisata Rakyat Yogyakarta. Kota Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota sepeda, karena sudah banyak orang mengendarai sepeda sebagai kendaraan tradisional di samping andong dan becak. Baru-baru ini telah mengubah kebiasaan dalam menggunakan model transportasi. Produk batik ramah lingkungan yang digunakan pewarna alami atau pewarna non sintetis. Produk ini cocok untuk diterapkan, karena memiliki harga tinggi, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sehingga Desain produk batik ramah lingkungan adalah inovasi positif, karena permintaan produk batik juga semakin meningkat. Kata kunci: ramah lingkungan, batik kreatif, pewarna alami, kendaraan tradisional
BUSANA KULIT Hanitawati, Setyo Indah
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v8i1.3093

Abstract

Eksplorasi Busana dan Aksesories Kulit dengan Motif Tokoh Wayang Sembadra.
YOUTH, CARVING AND DIGITAL MEDIA Bambang Kartono Kurniawan
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.192 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2689

Abstract

Wood carver from Jepara have been known as craftsmen who have ability to make creation art carve smooth wood and beautiful results from every his engraving. Generally his expertise owned on a non-formal inherited on a down hereditary from one senior generation to generation. All along it is change social, economic, and culture   the community increasingly a little found young engraver in Jepara, who pursue and continue expertise art carve. Many factors that cause reduced interest young generation to continue expertise art tradition carve, But, in some year engraver village Sukodono districts Jepara, started to use of technology digital media marketing for introduce art tradition carve. Through technology digital media, art tradition carve could easy introduced for circles generation millennial. This study aim for knowing how some engraver in the village Sukodono Jepara make use of digital media for art tradition carve, so it could sustainable, and permanent in demand for circles  young generation. Method research used were: studies literature, study case, and observation on the perpetrator directly from community art carve village Sukodono in the district Jepara. This research will do two stage. First stage: from research is do mapping the young engraver, with case studies on engraver wood in the village Sukodono. Second stage is observation, interview and documentation art tradition carve wood engraver village Sukodono, This research expected  produce recommendation study art carve wood   in effort preservation art tradition and bring impact positive for the community. Keywords: digital media, tradition, wood carving   Pengukir kayu dari Jepara sudah sejak lama dikenal sebagai  perajin yang memiliki kemampuan membuat karya seni ukir kayu yang halus dan indah dari setiap hasil pekerjaannya ukirannya.  Pada umumnya keahliannya dimiliki secara non formal yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi senior ke hingga generasi lebih muda. Saat ini, seiiring adanya perubahan sosial, ekonomi, dan budaya  masyarakat semakin sedikit dijumpai pengukir muda di Jepara yang menekuni dan meneruskan keahlian seni tradisi ukir. Banyak faktor yang menyebabkan berkurangnya  minat generasi muda melanjutkan keahlian seni tradisi ukir,  Namun demikian,  dalam beberapa tahun dijumpai pengukir desa sukodono kabupaten Jepara yang memulai memanfaatkan teknologi pemasaran digital media untuk memperkenalkan seni tradisi ukir. Melalui pemanfaatan teknologi digital media seni tradisi ukir dapat mudah diperkenalkan bagi kalangan generasi milenial.  Penelitian seni tradisi ukir ini  bertujuan untuk mengetahui bagaimana beberapa pengukir di desa Sukodono Jepara memanfaatkan media digital agar seni tradisi ukir masih dapat lestari, berkelanjutan dan tetap diminati bagi kalangan generasi muda. Metode penelitian yang digunakan antara lain yaitu:  studi literatur, studi kasus, dan observasi pada pelaku langsung dari komunitas seni ukir desa Sukodono di kabupaten Jepara. Penelitian ini akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama dari penelitian adalah melakukan pemetaan para  pengukir usia muda dengan melakukan studi kasus pada pengukir kayu di desa sukodono. Tahap kedua adalah melakukan observasi, wawancara dan pendokumentasian seni tradisi ukir kayu pengukir desa Sukodono. Diharapkan penelitian ini menghasilkan rekomendasi  kajian seni ukir kayu  dalam upaya pelestarian seni tradisi dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kata kunci : digital media, tradisi, ukiran kayu
PENCIPTAAN BUSANA ANAK DENGAN MENERAPKAN TEKNIK SUBSTRACTION CUTTING Esther Mayliana
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1163.891 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2690

Abstract

Children's clothing is clothing used by children in the age range of 6-12 years. Children's clothing has the main criteria that is comfortable when used. Comfort can be obtained from the choice of the type of material used and the design of children's clothing. The process of making fashion is very varied, and is increasingly developing, one of which is the Substraction cutting technique. Clothing made with substraction cutting techniques is usually women's clothing. This study wanted to examine the application of Substraction cutting techniques with the Tunnel method to make children's clothing.This study has 3 objectives, that is to find out how to make children's clothing with Substraction cutting techniques, efficient use of materials and speed of the fashion making process. This research uses the Action Reserch method. The method of creation through 3 stages, that is exploration, design and realization. In this study several techniques in pattern placement were carried out, and the results were: (1) Making clothes with the substraction cutting technique does not require two circle patterns to increase the volume, but just one circle pattern if needed., (2) Fabric folds when cutting material is necessary pay attention to produce the desired length of clothing, (3) The volume produced from the substraction cutting technique can be completed by draping technique, as decoration that is part of the children's clothing, (4) Substraction cutting technique removes relatively little fabric (5) The process that is passed is enough fast because it cuts down several stages in the process of making fashion in general.Keywords: Children's Clothing, Substraction Cutting, Tunnel Busana anak adalah busana yang digunakan oleh anak di rentang usia 6-12 tahun. Busana anak memiliki kriteria utama yaitu nyaman saat digunakan. Kenyamanan dapat diperoleh dari pilihan jenis bahan yang digunakan serta desain busana anak. Proses pembuatan  busana  sangat bervariasi, dan semakin berkembang,  salah satunya  adalah teknik Substraction cutting. Busana yang dibuat dengan teknik Substraction cutting biasanya adalah busana wanita. Penelitian kali ini ingin meneliti penerapan teknik Substraction cutting dengan metode Tunnel untuk membuat busana anak. Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu untuk mengetahui bagaimana cara membuat busana anak dengan teknik Substraction cutting, efisiensi penggunaan bahan dan kecepatan proses pembuatan busana. Penelitian ini  menggunakan  metode Action Reserch. Metode penciptaan melalui 3 tahapan yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Pada penelitian ini beberapa tehnik dalam penempatan pola dilakukan, dan hasilnya adalah: (1) Pembuatan busana dengan teknik Substraction cutting tidak diperlukan dua pola lingkaran untuk penambah volume, namun cukup satu pola lingkaran jika diperlukan., (2) Lipatan kain saat memotong bahan perlu diperhatikan untuk menghasilkan panjang busana yang diinginkan, (3) Volume yang dihasilkan dari teknik Substraction cutting dapat diselesaikan dengan teknik draping, sebagai hiasan yang menjadi bagian dari busana anak, (4)Teknik Substraction cutting membuang kain relatif sedikit (5) Proses yang dilalui cukup cepat karena memangkas beberapa tahap dalam proses pembuatan busana pada umumnya.Kata kunci: Busana Anak, Substraction Cutting, Tunnel

Page 1 of 2 | Total Record : 12