cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Intuisi
ISSN : 25412965     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah is the scientific publication media to accommodate ideas and innovation research results of psychology academicians and other experts who are interested in the field of Psychology. Vision intuition is to encourage the development of science-based psychology, indigenous psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017" : 20 Documents clear
PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA REMAJA SMKN 10 SEMARANG Putri, Laksmita Ruwanda; Deliana, Sri Maryati; Rizki, Binta Mu'tiya
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11601

Abstract

Abstract. Truant behavior is a form of teenager delinquency which is status offenses. This type of delinquency, it is a non-criminal delinquency type, but it has a quite big negative impact on teenagers. One of the factors that causing truant behavior is due to the influence of peer environment. This research aims to find out how much peers conformity influence teenagers’ truant behavior in SMKN 10 Semarang. This research is a quantitative research using regression analysis technique. Sample taking using the purposive sampling technique. The samples in this research are 233 students. Measuring instruments in this research used two scales that are peers conformity scale and truant behavior scale. The research result shows that the correlation coef icient (R) between peers conformity on teenagers’ truant behavior amounted to 0. 0,591 with a determination coef icient (R Square) of 0.349 and F count equal to 123,848 with a significance level of 0.00 <0.05, it indicates that the variable peers conformity has a significant positive ef ect on the variable of truant behavior by 34,9% while the rest is influenced by other factors. The higher the influence of peers conformity, then the higher the teenagers’ truant behavior of SMKN 10 Semarang, conversely, the lower the influence of peers conformity, then the lower the teenagers’ truant behavior of SMKN 10 Semarang. Peers conformity is in the middle category with the most contributing aspect is the normative influence aspect. Truant behavior is in the low category with the most contributing aspect is the absent from school for a full day aspect.
EFEKTIVITAS MEDITASI TRANSENDENTAL UNTUK MENURUNKAN STRES PADA PENDERITA HIPERTENSI Pramudhanti, Hevalia; Mabruri, Moh. Iqbal
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11607

Abstract

Abstrak. Penyakit hipertensi dan stres saling berkaitan. Stres akan membuat penderita hipertensi berpikir telalu berat dan memiliki emosi tidak stabil yang dapat memperburuk kondisi penderita hipertensi. Karena itu perlu treatment yang dapat menurunkan stres dan tekanan darah, mengingat jumlah penderita hipertensi tinggi. Meditasi transendental merupakan salah satu terapi dalam menurunkan stres, yang digunakan untuk perawatan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian meditasi transendental dapat menurunkan stres pada penderita hipertensi. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain One Group Pretest-Postest yang dilakukan terhadap 9 subjek. Perlakuan yang diberikan berupa meditasi transendental dan selama perlakuan subjek tidak diperbolehkan mengonsumsi obat medis. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stres dengan validitas antara 0,001 sampai 0,41 dan reliabilitas sebesar 0,893, juga sphygnomanometer untuk mengukur tekanan darah pada subjek yang dilakukan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik mann-whitney yang dibantu oleh software analisis data statistik. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan mean antara sebelum dan setelah diberikan perlakuan. Mean sebelum diberi perlakuan sebesar 14,00 dan mean setelah diberi perlakuan sebesar 5,00, dan diperoleh nilai Z sebesar -3,591 dengan taraf signifikansi 0,000. Maka hipótesis meditasi transendental efektif untuk menurunkan stres pada penderita hipertensi diterima. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan meditasi transendental dapat menurunkan stres sehingga disarankan penderita hipertensi untuk melakukan meditasi transendental dalam membantu penurunan stres. Kata kunci : Hipertensi, Stres dan Meditasi Transendental  Abstract. Hypertension disease and stress related to each other. Stress will make the hypertension sufferers are thinking too much and have unstable emotions which can aggravate the condition of hypertension sufferers. Therefore need treatment that can reduce stress and blood pressure, considering the high number of the hypertension sufferers. Transcendental meditation is one of the therapies to reducing stress, which is used for the treatment of hypertension. This research aims to find out whether the granting of transcendental meditation can reduce stress in hypertension sufferers. This experimental research design using One Group Pretest-Postest committed against 9 subjects. The treatment is given in the form of transcendental meditation and during treatment, the subject is not allowed to consume medical drugs. Measuring instrument used in this research is the stress scale with validity between 0.001 to 0.41 and reliability of 0.893, also sphygnomanometer to measure the blood pressure in subjects which performed before treatment and after treatment. The analysis of the data research is using the mann-whitney techniques which is assisted by statistical data analysis software. The research results showed there is a difference in the mean between before and after being given the treatment. The mean before being given treatment equal to 14,00 and the mean after being given the treatment equal 5,00, Obtained the Z value of -3,591 with a significance level 0.000. Which means, the hypothesis of transcendental meditation is effective to reduce stress in hypertension sufferers accepted. Based on the results of the research, it can be concluded that the transcendental meditation can reduce stress, so that the hypertension sufferers are advised to do transcendental meditation to help reduce stress. Keywords: Hypertension, Stress and Transcendental Meditation
ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI DAN RELIABILITAS KOMPOSIT PADA “WARWICK-EDINBURG MENTAL WELL-BEING SCALE” Hartanto, Hartanto
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11603

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini melakukan uji validasi dan uji reliabilitas mengenai konsep kesejahteraan mental melalui skala well being Warwick-Edinburg. Mental well being adalah gambaran kenyamanan terkait kondisi mental pada mind set individu. Kondisi mental well-being bersifat fluktuatif dan relatif. Metode penelitian menggunakan tehnik standar CFA untuk melakukan penyelidikan mengenai konstruk laten dalam kesejahteraan mental dan uji reliabilitas menggunakan composite reliability dari Raykov. Subjek penelitian berjumlah 200 orang dengan latar belakang pendidikan mahasiswa dan pelajar, yang berusia remaja. Piranti lunak yang digunakan adalah R dan Lisrel 8.8 (student version). Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada beberapa indikator mental well-beling yang tidak memenuhi standar. Model dalam menjelaskan antara matriks kovarian data dengan teori juga bisa dikatakan kurang fit. Meskipun demikian uji reliabilitas tercapai koefisien yang signifikan dan bisa dikatakan layak.Kata kunci : kesejahteraan mental, validitas, reliabilitas Abstract. This study was to test the validation and reliability testing of the concept of mental wellbeing through Edinburg Warwick well being scale. Mental well being is the condition of an individual who feels comfort in his mind set about his mental state. Therefore, the condition of mental wellbeing is relative and flutuatif in nature. Research method using standard CFA to conduct an investigation regarding the latent constructs in mental wellbeing and reliability testing using the composite reliability of Raykov. Subjects range from 200 people with an educational background of students and students, aged teenagers. The software used is R and LISREL 8.8 (student version). The results of the study explained that there are several indicators of mental well-being that does not meet the standard fit. The model in explaining covariance matrix of data with theory also somewhat less fit. Nonetheless reliability test achieved significant coefficients.Keyword: mental wellbeing, validity, reliability
FENOMENA SCHOOL BULLYING YANG TAK BERUJUNG Ulfah, Wiwit Viktoria; Mahmudah, Salasatun; Ambarwati, Rizka Meida
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11608

Abstract

Abstrak. Televisi menjadi media yang mudah mencontohkan perilaku negatif kepada anak sekolah dasar. Contohnya seperti, lebih mudah ditiru oleh anak-anak usia SD. Misalnya, adegan perkelahian yang berujung pada bullying. Dalam dunia pendidikan kasus bullying sering terjadi, hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti orang tua yang terlalu memanjakan anaknya, keadaan keluarga yang berantakan sehingga diri anak tersisihkan, atau hanya karena anak tersebut meniru perilaku “bullying” dari kelompok pergaulannya serta tayangan bernuansa kekerasan di internet atau televisi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang tingkat bullying yang terjadi di 2 SDN di Kabupaten Semarang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam kegiatan wawancara yaitu kepala sekolah, guru kelas, pelaku bullying dan korban bullying serta orang tua. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kasus bullying yang terjadi memiliki tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat. Tingkatan ringan dari kasus bullying  bisa menjadi berat ketika pelaku bullying merasakan rasa sakit hati yang berkepanjangan dan memendam rasa dendam terhadap seseorang yang berujung kematianKata kunci : bullying, anak, pendidikan, SD. Abstract. Television impressions are more easily imitated by elementary school children, especially behavior that is considered unfavorable. For example, a fight scene that culminates in bullying. In the world of bullying cases, it is caused by various factors, such as parents who spoil their children, disheveled family situations so that children are excluded, or simply because the child imitates the bullying behavior of the social group and the nuances of violence in Internet or television.The aim of this research are to describe Bullying that happend at student in two school (SDN) in Kabupaten. This research use descpritive-cualiative approach. Interview, observation and documentation use as a tehnique to collect the data. The Informan of this research are the headmaster, teachers class, the prepetrator and the victim of bullying.  The result shows that bullying cases that occur have levels that are mild, moderate and severe. The mild degree of bullying can be severe when bullying feels a prolonged pain and a grudge against a person who leads to death.Keywords :bullying, child, education, primary school.
MAKNA HIDUP PECANDU NAPZA PADA KOMUNITAS PEMULIHAN 12 LANGKAH Aryanata, Nyoman Trisna; Pangkahila, Evan; Damayana, I Wayan
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11604

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pemaknaan hidup pecandu NAPZA dalam komunitas pemulihan 12 langkah serta untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi pada pemaknaan hidup mereka. Data diperoleh melalui wawancara mendalam pada 2 pecandu NAPZA yang aktif dalam komunitas pemulihan 12 langkah di sebuah yayasan di Bali. Analisa kualitatif menunjukkan bahwa pemaknaan hidup pecandu NAPZA terbangun melalui keterlibatannya, dimana mereka menempatkan usaha menjaga kesehatan secara terus-menerus sebagai tujuan utama hidupnya. Keberhasilan menjaga kesehatan melalui keterlibatan dalam komunitas pemulihan 12 langkah memberikan rasa damai dan bahagia dalam diri mereka. Pemaknaan hidup ini terutamanya berkat dukungan dari sponsor dan kelompok sebagai faktor primer dalam komunitas pemulihan 12 langkah. Kata kunci: makna hidup, pecandu NAPZA, komunitas pemulihan 12 Langkah Abstract. The focus of this research is to study the process of achieving meanings in life and its contributing factors of substance abuser in 12-steps recovery community. The data was gathered from in-depth interview with 2 substance abusers who joins 12-steps recovery community at a rehabilitation center in Bali. Qualitative analysis indicates that their meanings in life were constructed through continuous participation in the program. The commitment to continuously maintain self-health became the center of their life purpose and resulted in the feelings of peacefulness and happiness. These meanings in life are especially contributed by the supports from sponsor and the group in 12-steps recovery community. Keywords: meaning in life, substance abuser, 12-steps recovery community
TIPE KOMITMEN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH DINI DI KABUPATEN BREBES Afrida, Selvy Nur; Andromeda, Andromeda
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11609

Abstract

Abstrak. Pernikahan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak, baik suami maupun istri. Dalam menjalin hubungan pernikahan dan menjadi suami istri tentu perlu adanya kesiapan yang matang, baik kesiapan fisik, mental serta kesiapan usia dalam pernikahan. Pernikahan dini di Indonesia menempati urutan tertinggi se-ASEAN setelah Kamboja. Pedesaan adalah  penyumbang  terbesar  terjadinya  pernikahan  dini.  Namun  demikian, dampak lain dari pernikahan dini yang belum siap secara mental dan psikis yaitu terjadinya perceraian. Tahun 2013 BkkbN menyatakan bahwa Indonesia sudah menempati urutan tertinggi se-Asia Pasifik dan ternyata setiap tahun jumlah perceraian  semakin  meningkat.  Komitmen  Perkawinan  yang  rendah mengakibatkan   maraknya   perceraian   yang  terjadi   pada  pasangan   terutama pasangan yang menikah dini. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mendeskripsikan secara jelas tetang bagaimana  tipe komitmen perkawinan pada pasangan   yang   menikah   dini   di   Kabupaten   Brebes   (yaitu   institutional commitment, rational commitment, dan emotional commitment). Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Brebes. Subjek penelitian berjumlah 306 orang yang ditentukan dengan menggunakan multiple stage sampling. Data diambil dengan menggunakan skala likert dengan 29 item. Hasil uji validitas berkisar antara 0,127 sampai 0,494 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,784. Hasil penelitian menunjukan komitmen perkawinan pasangan yang menikah dini di Kabupaten Brebes dalam kategori tinggi dengan tipe yang paling mendominasi adalah rational commitment. Adapun tipe komitmen perkawinan pada suami mayoritas pada rational commitment, yang kedua ada pada emotional commitment, dan yang terahir pada institutional commitment. Sedangkan pada tipe komitmen perkawinan istri mayoritas adalah emotional commitment, rational commitmen, dan institutional commitment. Kata Kunci : Komitmen Perkawinan, Menikah Dini Abstract. Marriage is one of worship that its sanctity should be maintained by both sides of husband and wife. In the marriage should have mature readiness such as physical readiness, mental readiness, and age readiness. In the early marriage, Indonesia  becomes  the  highest  rank  after  Kamboja.  Rural  is  the  biggest contributor of it. The effect of early marriage is divorce. In 2013, National Family Planning Coordinating Board (BKKBN) stated that Indonesia is the highest rank in Asia and every year the number of divorce increase. The low marriage commitment becomes the cause of divorce especially in early marriage. So, the aim of this research is to describe about types of marriage commitment toward couples who married early in Brebes (such as institutional commitment, rational commitment, and emotional commitment). This research conducted in Brebes. The sample of this research is 306 people by using multiple stage sampling. Data was taken by using Likert scale in 29  items.  Result  of  validity  test  is  about  0.127  until  0.494  and  reliability coefficient is 0.784. The result indicates that Brebes becomes the high category especially in rational commitment. Furthermore, husband commitment marriage is most in the rational commitment, second in the emotional commitment, and the last is in the institutional commitment. Besides, type of wife commitment marriage is most in the emotional commitment, second in the rational commitment, and the last in the institutional commitment. Keywords : Marital Commitment, Early Marriage
PERAN WISDOM DAN KNOWLEDGE TERHADAP RESILIENSI PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI STRES AKADEMIK Yuliasih, Yuliasih; Akmal, Sari Zakiah
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11599

Abstract

Abstrak. Mahasiswa harus berhadapan dengan berbagai tuntutan. Hal itu membuat mahasiswa sangat rentan mengalami stres akademik. Stres akademik yang terus-menerus dibiarkan tanpa tertangani dapat berdampak negatif bagi kehidupan mahasiswa. Untuk dapat menghindari dampak tersebut mahasiswa harus memiliki resiliensi. Dalam upaya untuk mengembangkan resiliensi, diperlukan kekuatan karakter yang dapat bereperan sebagai faktor protektif internal. Wisdom dan knowledge diharapkan dapat menjadi salah satu kekuatan karakter yang berperan terhadap resiliensi pada mahasiswa yang mengalami stres akademik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan Wisdom dan Knowledge terhadap  resiliensi pada mahasiswa yang mengalami stres akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive dengan jumlah sampel 102 mahasiswa di jabotedabek dan Jawa Barat yang sedang mengalami stres akademik. Penelitian ini menggunakan skala VIA-IS untuk mengukur wisdom dan knowledge, CD-RISC untuk mengukur resiliensi, dan SSI untuk mengukur stres akademik. Metode analisis yang digunakan adalah uji regresi ganda. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat peranan yang signifkan wisdom dan knowledge terhadap resiliensi pada mahasiswa yang mengalami stres akademik (F = 22,639, p = 0,000, R = 0,541).  Kekuatan karakter dari keutaaman wisdom dan knowledge yang berperan signifikan terhadap resiliensi yaitu, curiosity, perspective, dan creativity.  Kata Kunci: mahasiswa, resiliensi, stres akademik, kekuatan karakter, wisdom dan knowledge  Abstract. College students have to deal with various demands, which in turn makes them highly susceptible to academic stress. Academic stress that is constantly allowed to exist without any intervention will give a negative impact on the students’ lives. In order to avoid such impacts, college students must possess resilience. In an effort to develop the resilience, character strengths are required to act as an internal protective factor. Wisdom and knowledge are expected to be a few of the character strengths that contribute to resilience in college students experiencing academic stress. This study aims to determine the role of wisdom and knowledge towards resilience of college students experiencing academic stress. This study is a quantitative research with associative design. The sampling technique used is purposive sampling with a sample of 102 college students in Jabodetabek and West Java who claim to experience academic stress. This study uses VIA-IS scale to measure wisdom and knowledge, CD-RISC to measure resilience, and SSI to measure academic stress. The analytical method used is multiple regression test. Results of the analysis shows that there is wisdom and knowledge play a significant role on the resilience of college students experiencing academic stress (F = 22.639, p = 0.000, R = 0,0541). Character strengths of virtue wisdom and knowledge which specifically contribute to resilience are curiosity, perspective, and creativity. Keywords : academic stress, character strenghts, college student, resilience, wisdom and knowledge
KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PUNKERS DI SURAKARTA Sujoko, Sujoko; Khasan, Mohammad
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11605

Abstract

Abstrak. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri bagi setiap manusia  Pada fase inilah seorang individu mengalami masa-masa labil dan mencari komunitas demi terpenuhinya hasrat eksistensi. Individu yang berada dalam dalam tahap perkembangan remaja, membutuhkan penerimaan yang besar dari kelompok sosial. Salah satu kelompok remaja yang banyak mendatangkan pertanyaan dari masyarakat luas karena stereotip negatifnya adalah kelompok punk. Punker adalah suatu komunitas yang memiliki banyak stigma negatif di mata masyakarat. Pada penelitian kali ini, tim peneliti tertarik untuk mengetahui makna hidup anak punk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan datanya. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan perspektif subjektif anggota komunitas punk dalam memaknai kehidupannya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan eksploratif maka analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif deskriptif yaitu melakukan abstraksi setelah rekaman fenomena-fenomena khusus dikelompokkan menjadi satu. Kebermaknaan hidup pada punkers di Surakarta lebih kepada kebebasan berkehendak. Kebebasan berkehendak mempunyai arti kebebasan menjadi diri sendiri, seperti; bebas bermain musik, bergaul dan lain sebagainya. Kehendak hidup bermakna menurut punker adalah perasaan senang dan nyaman serta dapat diterima oleh keluarga dan teman sesama punkers. Punk merupakan jalan yang dianggap benar sebagai penuntun kehidupan mereka. Kata kunci : Makna hidup, punker.  Abstract. Adolescence is a period of searching for identity of everyone. In this phase an individual experiences unsteady periods and seeks community for the fulfillment of the existence desires. Someone who are in the adolescent development phase, require a great acceptance from social groups. One of many teenagers who get questions from the wider community because of its negative stereotypes is punk. Punker is a community that has a lot of negative stigma in society. In this research, the research team is interested to know the meaning of punk kids’ life. This research uses qualitative approach by using interview as the data collection method. The focus of this research is to describe the subjective perspective of punk community members in understanding their life. This is a qualitative research  with explorative approach, hence the data analysis uses descriptive inductive  that is doing abstraction after recording of special phenomena grouped into one. The result showed that the meaning of life on punkers in Surakarta is to get freedom of will. Freedom of will means the freedom to be oneself, such as; feel free to play music, hang out and so forth. The meaning of life will, according to punker is feeling of pleasure and comfort and also can be accepted by punkers family and friends. Punk is a way that is considered as something true as their life guide. Keywords: Meaning of life, punker
DUKUNGAN SOSIAL PADA ISTRI YANG STUDI LANJUT Esmiati, Amy Novalia; Kusumadewi, Icha
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11600

Abstract

Abstrak. Wanita berperan serta dalam setiap segi kehidupan masyarakat bahkan juga pemimpin perusahaan dan pemimpin negara sehingga pendidikan merupakan kebutuhan untuk menunjang peran tersebut. Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 menunjukkan jumlah wanita yang masuk ke perguruan tinggi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial pada istri yang studi lanjut. Pendekatan yang dilakukan yaitu kualitatif fenomenologi. Responden dalam studi ini sebanyak dua responden yaitu mahasiswa wanita S2, orang, bekerja, sudah berkeluarga. Peneliti juga menggunakan beberapa sumber data pendukung yang berasal dari suami, teman kuliah, dan rekan kerja subjek. Terdapat 6 informan pendukung pada penelitian ini. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin dan menggunakan observasi partisipan. Keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menemukan bahwa dua orang subjek dalam menjalani perannya sebagai seorang istri, karyawan, dan mahasiswa mampu menjalankan ketiga perannya tersebut dengan bantuan dari orang lain. Namun disamping bantuan orang lain, penelitian ini memberikan temuan baru bahwa keberhasilan subjek dipengaruhi adanya dukungan spiritual yang membuat subjek mampu bertahan membuat subjek mampu untuk melakukan tugasnya.Kata kunci: dukungan sosial, istri studi lanjut, peran banyak Abstract. Women participate in every aspect of community life, even corporate leaders and leaders of the country, so education is necessity to support that role. The central Bureau of Statistics ( (BPS) census in 2012 shows that the number of women entering college are increase from years to years. This study aimed to analyze social support on the wife who studies the master. The approach employed in this study was qualitative phenomenological. Samples in this study as many as two respondents, female students master, career woman, and married. In addition, there were secondary informants that comes from the husband, classmates, and coworkers subject. There are 6 secondary informants this research. Data were collected used interviews and observation. Forms interviews used in this study are free guided interviews and using participant observation. The validity of the data in this study using triangulation of sources and methods. The study found that two subjects in the lead role as a wife, staff, and students were able to run third that role with the help of others. But despite the help of others, this study provides new findings that the success of subjects affected their spiritual support that makes the subject able to survive to make the subject is able to do their job.Keywords: social support, wife of master study  
KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BELUM MEMILIKI ANAK Kristanti, Puji; Soetjiningsih, Christiana Hari
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v9i2.11606

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan pada pasangan yang belum memiliki anak. Partsipan penelitian yaitu 2 pasangan suami-istri yang belum memiliki anak dan tidak mengadopsi anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pasangan partisipan, merasakan kepuasan perkawinan meskipun belum memiliki anak.Kata Kunci: kepuasan perkawinan pada pasangan yang belum memiliki anak Abstract. The purpose of this study to determine the factors that influence marital satisfaction in couples who have not had children. Partsipan research that two couples who do not have children and do not adopt children. This study uses a qualitative method. The results showed that both pairs of participants, marital satisfaction despite not having children.Keywords : marital satisfaction in couples who have not had children

Page 1 of 2 | Total Record : 20