cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian
ISSN : 25493078     EISSN : 25493094     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian welcomes high-quality, original and well-written manuscripts on any of the following topics: 1. Geomorphology 2. Climatology 3. Biogeography 4. Soils Geography 5. Population Geography 6. Behavioral Geography 7. Economic Geography 8. Political Geography 9. Historical Geography 10. Geographic Information Systems 11. Cartography 12. Quantification Methods in Geography 13. Remote Sensing 14. Regional development and planning 15. Disaster
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2018): January 2018" : 10 Documents clear
PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS LINGKUNGAN As'ari, Ruli; Fadjarajani, Siti
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.11888

Abstract

Kota Tasikmalaya memiliki kawasan permukiman kumuh yang berlokasi di Kelurahan Bantarsari Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Karakteristik wilayah pemukiman tersebut memiliki kepadatan penduduk tinggi, jarak antara rumah berhimpitan, Luas rumah yang sangat sempit (rata-rata hanya 3-4 bata), sebagian besar rumah tidak ada sekat antara kamar tidur dengan ruang tamum ruang keluarga, dan dapur, serta tidak memiliki MCK pribadi. Terbentuknya kawasan permukiman kumuh menjadi salah satu kendala dalam Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey. Analisis kawasan dan Wilayah Perencanaan dilakukan secara sistematis dilakukan dengan meninjau aspek; 1) Perkembangan Sosial-Kependudukan, 2) Prospek Pertumbuhan Ekonomi, 3) Daya Dukung Fisik dan Lingkungan, selain itu analisis dilakukan dengan analsisi SWOT.pengembangan sarana dan prasarana di wilayah Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Penyelesaian permasalahan pemukiman kumuh melalui konsep lingkungan permukiman yang berwawasan lingkungan, penyelesaian permasalahan kegiatan penambangan bahan galian C melalui upaya reklamasi lahan, dan penyelesaian permasalahan kepadatan penduduk yang tinggi melalui upaya keseimbangan penduduk dan daya dukung lingkungan setempat. Hasil Penelitian dapat diketahui bahwa konsep penataan permukiman kumuh yang cocok untuk dikembangan dalam penataan lingkungan yaitu Model Land Sharing, yaitu penataan ulang di atas lahan dengan tingkat kepemilikan masyarakat cukup tinggi.
PENGEMBANGAN MODEL PEMANFAATAN LAHAN DI BAWAH TEGAKAN (PLDT) UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN DAN REALISASI KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN PATI Banowati, Eva; Indriyanti, Dyah Rini; Juhadi, Juhadi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15266

Abstract

Penggunaan lahan di pedesaan sebagian besar dimanfaatkan sebagai areal untuk aktivitas bertani/ pertanian dalam arti sempit maupun dalam arti luas yang meliputi pertanian, perhutanan, peternakan dan perikanan sebagai mata pencaharian mayoritas penduduk. Eksisting lahan sebagai sumber daya merupakan ruang kehidupan berkait erat dengan situasi lingkungan alam di sekitarnya yang harus ditinjau aksesnya terhadap pengaruh cuaca dan iklim (cahaya matahari, curah hujan, angin, erosi, perubahan kondisi iklim, dll.) serta faktor pembentuknya (sebagai akibat kegiatan alam: letusan gugung berapi).Lokasi pada lahan hutan muria. Pemilihan lokasi lapangan (field sites) didasarkan pada beberapa faktor antara lain: a) telah ditetapkan sebagai desa model PHBM, b) mempunyai jumlah petak terbanyak dengan pangkuan luas, c) umur tegakan hutan bervariasi, d) jumlah pesanggem banyak, e) sebagai lokasi Integrated Farming. Pada kedua lokasi dilakukan pembuatan demplot pemodelan sebagai media edukasi dan pendampingan.Pada demplot yaitu monokultur dan polikultur yang merupakan hasil pengkajian kondisi biofisik. Komoditas tanaman pangan di Indonesia ada 7 jenis yakni padi, jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, ubi jalar dan ubikayu/ singkong. Hasil analisis data sekunder menunjukkan bahwa kacang hijau dan ubi jalar di Kabupaten Pati merupakan prioritas ke 6 dan ke tujuh (BPS, 2014; 2015; 2015). Tanaman pangan unggulan: kacang tanah, singkong, padi, kedelai, dan jagung. Indikasi keberhasilan pengembangan model PLDT dalam pengentasan kemiskinan dan realisasi ketersediaan pangan dilihat dari aspek sosial, ekonomi, dan keputusan stakesholder. Indikator keberhasilan merupakan sub bagian keberhasilan pembangunan ekonomi non moneter, yakni: pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sukap), standar hidup layak, angkatan kerja, tingkat konsumsi per kapita, serta akses media massa. 
PERBEDAAN INTENSITAS KONSUMSI PANGAN KETELA POHON ANTARA RUMAH TANGGA TANI DAN NON TANI DI DESA HARGOREJO KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO Mutakin, Mohamad Deden
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15295

Abstract

Upaya penganekaragaman konsumsi pangan dapat mengurangi tekanan pada ketersediaan satu macam produk pangan terutama beras, seperti pangan lokal yang juga mengandung karbohidrat seperti ketela pohon, jagung, gembili dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan intensitas konsumsi pangan ketela pohon antara rumahtangga non tani dan tani di Dusun Selo Timur dan Ngulakan Desa Hargorejo Kecamatan Kokap. Penentuan lokasi penelitian menggunakan teknik sampling purposif dan besaran sampel didapat dengan menggunakan rumus Slovin sebanyak 120 orang. Untuk mengkaji perbedaan intensitas konsumsi pangan digunakan uji beda independen sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas konsumsi pangan ketela pohon antara rumahtangga non tani dan tani.
EUTROPHICATION AND SOLVING EFFORT IN LAKE RAWAPENING, SEMARANG DISTRICT CENTRAL JAVA (A Spasial Approach) Wuryanta, Agus; Murtiono, Ugro Hari
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15270

Abstract

Lake Rawapening in Semarang regency is one of the priority lakes to be addressed related to eutrophication  issues. High concentration of Nitrogen (N) and Phospor (P) in the water that cause eutrophication of the lake has fueled the high growth of the water hyacinth. The nutrients can come from agricultural land such as irrigated rice field, rainfed and vegetable farms. Objectives of this study were to determine the total amount of nutrients supply from agricultural land on each catchment area of the lake and provide alternative solutions to reduce nutrients concentration. Information of agricultural land can be obtained from Indonesia Topographic Map (RBI) scale of 1:25.000 and updated with SPOT-2 image recorded in July 5, 2006. Surface water samples were taken during the dry and rainy season from agricultural land as much as 3 samples for each agriculture land types, therefore 18 samples were collected. The result shows, Ringin Sub-watershed has the most extensive irrigated rice field (662.94 ha). While, Panjang Sub- watershed has the most extensive of rainfed  (988.49 ha) and vegetable farms (643.74 ha). The agriculture land in the catchment area has supplied N and P nutrients of 2.181,71 tons and 420,04 tons to water of the lake, annually. Panjang river has supplied the highest N and P nutrients, ie 769,025 ton and 105,432 ton annually, while Kedung Ringin river has supplied lowest N and P nutrients, ie 19,479 ton and 4,790 ton, annually. Buffer zone around the lake sould be developed necessary to reduce  the nutrients  supply to the lake.
Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Prigi di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Haryadi, Tsalits Atana; Purwohandoyo, Joni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.11249

Abstract

Kawasan Wisata Pantai Prigi merupakan salah satu pantai yang menjadi sasaran pengembangan wisata bagi pemerintah Kabupaten Trenggalek. Pengembangan wisata alam yang rentan terhadap adanya penurunan atau perubahan kualitas lingkungan memerlukan perencanaan pengembangan pariwisata yang sesuai dengan kapasitas ekosistem wisata atau daya dukung kawasan wisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan zonasi kawasan wisata berdasarkan kenyamanan fisiologis dengan besaran daya dukung wisata serta implikasinya terhadap wisatawan di kawasan wisata Pantai Prigi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui olah data sekunder laporan iklim harian BMKG, olah data sekunder jumlah kunjungan wisatawan Pantai Prigi, olah data primer pengukuran iklim harian di kawasan wisata Pantai Prigi, dan hasil kuesioner terhadap 145 wisatawan Pantai Prigi. Penelitian ini menunjukkan hasil akhir besaran daya dukung kawasan wisata Pantai Prigi sebanyak 390 wisatawan/hari yang menandakan kawasan wisata Pantai Prigi tergolong aman dan terkendali apabila dibandingkan dengan data jumlah kunjungan wisatawan di Pantai Prigi pada tahun 2011-2016. Zonasi kawasan wisata berada di luar zona optimum, tepatnya pada zona heat dan stress berdasarkan kenyamanan fisiologis. Zona ini memiliki suhu udara antara 20-32°C dan kelembaban udara lebih besar dari 55%. Besaran daya dukung dan zonasi kenyamanan fisiologis berimplikasi pada wisatawan, baik dalam hal jumlah, frekuensi kunjungan maupun dalam pemilihan aktivitas wisata.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN WIJEN DI KABUPATEN SAMPANG Fitrianah, Listin
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15271

Abstract

Jawa Timur memiliki lahan marginal yang cukup luas, salah satunya di Kabupaten Sampang umumnya lahan marginal memiliki ciri kurang subur dan defisit air. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman wijen di Kabupaten Sampang. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan overlay peta tematik kemudian setelah terbentuk peta komposit hasil analisis beberapa peta tematik, kemudian dicocokkan (matching) dengan kriteria yang dipersyaratkan yaitu sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3) dan tidak sesuai (N). Sub parameter kesesuaian lahan terdiri dari penggunaan lahan, jenis tanah, curah hujan dan kelerengan. Hasil penilaian kesesuaian lahan menunjukkan bahwa luas lahan yang sesuai untuk tanaman wijen (S1, S2, dan, S3) mencapai 105,807.39 ha atau 85.79% dari total luas wilayah, sedangkan wilayah lahan yang tidak sesuai untuk tanaman wijen hanya mencapai 17,522.60 ha atau 14.21% dari total luas wilayah.
MENGEMBANGKAN KAWASAN PESISIR PANTAI KOTA SEMARANG SEBAGAI RUANG PUBLIK Ridlo, Mohammad Agung; Yuliani, Eppy
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.12180

Abstract

Hampir di seluruh kawasan pesisir Indonesia terjadi konflik dengan berbagai kepentingan. Penyebab utama dari konflik adalah penataan ruang yang tidak memperhatikan sumberdaya pesisir yang ada. Berbagai pihak berkepentingan dengan tujuan, target, dan rencana sendiri-sendiri dalam mengeksploitasi sumberdaya pesisir. Hanya mementingkan keuntungan sektornya, mengabaikan akibat yang timbul terhadap sektor lain. Hal inilah yang mendorong terjadinya konflik pemanfaatan sumberdaya (user conflict) dan konflik kewenangan (jurisdictional conflict).Masalahnya sekarang adalah apakah pemanfaatan lahan di kawasan pesisir tersebut sudah memperhatikan aspek-aspek planologis secara komprehensif , baik secara fisik, sosial maupun ekonomi ?Melalui pendekatan ekologis administratif, pendekatan menyeluruh (komprehensif), pendekatan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, pendekatan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pendekatan sarana prasarana pengelolaan di kawasan pesisir. Diharapkan dapat menemukan arahan pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kota Semarang.
SOLID WASTE AND ITS IMPACT ON THE ENVIRONMENT IN OMDURMAN Abdullah Muhammed, Amir Hassan
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15276

Abstract

The research dealt with solid waste and its impact on the environment in Omdurman locality and it is considered a modern and contemporary subject. The aim of the research is to identify the methods related to waste, environmental pollution and to try to search for qualitative and planning criteria for the definition of solid waste in Omdurman. The researcher used several approaches to suit the nature of the research, including the historical approach to tracking the solid waste stages in Omdurman. The descriptive approach was used to describe the natural and human phenomena, as well as the analytical statistical approach (spss) to collect, arrange, analyze and interpret the data.With waste in general and solid waste in particular. The research has reached a number of results, the most important of which is: The increasing population growth has a direct relationship to increase the quantity of waste. The absence of awareness and environmental culture in the population led to the aggravation of this problem, resulted in the accumulation of waste, and spreadin the streets, fields and tents throughout the study area. The absence of a private sector capable of contributing to the service of waste, where all experiences with the private sector proved their failure to achieve real support for cleaning bodies. Poor planning in the infrastructure of roads inside and outside the local.
KAJIAN SEDIMENTASI DI SUB-DAS SEPARI DAS MAHAKAM KALIMANTAN TIMUR Wibisono, Kuntadi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.14892

Abstract

Sedimentation found in river flow is the result of erosion process that occurs within the watershed (Catchment area). The concentration of suspended load is one of the parameters observed from the watershed problem. Types of land use, land management, topography, rainfall, and soil type affect the river sedimentation conditions. The purpose of this research is to know the amount ofsedimentation in the Catchment Area of River Flow Control Station of Separi Sub-watershed which is part of the Mahakam Basin in Kutai Kartanegara Regency of East Kalimantan with an area of ± 23,578.07 Ha. Primary data consist of water level, instantaneous river flow velocity, and suspended load in 2017. Rating curve of river flow discharge and suspension discharge are made from instantaneous measurement. The results showed that the value of suspension discharge at the study site ± to 23,235.33 tons/year, or 0.99 tons/ha/ year which is included in the very low grade of ≤ 5 tons/ha/year. The presence of coal mining has no significant effect on sedimentation due to the processing of water flow in the mining area before entering the river. Low suspension discharge values are also caused by the dominant use of land in the form of plantations, as well as topographic conditions that are still in flat and sloping classes. 
Analisis Potensi Pariwisata Air Terjun di Kabupaten Tasikmalaya Hendriawan, Nandang; Mulyanie, Erni
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 15, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v15i1.15274

Abstract

Kabupaten Tasikmalaya mempunyai banyak wisata air terjun yang dapat dijadikan potensi khusus bagi Kabupaten Tasikmalaya. Wisata air terjun di Kabupaten Tasikmalaya memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan air terjun yang lainnya. Di satu sisi wisata air terjun ini menjadi wisata yang diunggulkan namun disisi lain, pengelolaannya yang masih kurang optimal dan tidak ada progam jangka panjang untuk mengembangkan wisata air terjun ataupun potensi yang dimiliki oleh lokasi air terjun tersebut. Perlu ada upaya yang dilakukan untuk mendukung kebijakan pengembangan pariwisata Kabupaten Tasikmalaya tersebut salahsatunya dengan mengkaji potensi yang dimiliki oleh objek wisata air terjun yang nantinya dapat mengembangkan pariwisata Kabupaten Tasikmalaya dan dapat memberikan peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga lokal, baik langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, objek wisata air terjun pada penelitian ini belum dapat memenuhi kriteria sebagai objek wisata. Namun fasilitas yang dasar untuk menunjang menjadi objek wisata sudah mulai dijalankan. Selanjutnya dapat ditentukan prioritas usaha pengembangan obyek wisata air terjun dan Langkah-langkah dalam menentukan usaha pengembangan ini didasarkan pada kelemahan dan ancaman yang dapat menghambat pengembangan. Usaha pengembangan dalam penelitian ini masih berupa gambaran secara umum, artinya perlu penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: Survey Lapangan (Field Study), Wawancara (Interview), Studi Dokumentasi, Studi Literatur. Teknik analisis untuk memperoleh analisis kajian geografis potensi wisata air terjun di kabupaten Tasikmalaya adalah dengan analisis SWOT.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2023) Vol 20, No 1 (2023) Vol 19, No 2 (2022) Vol 19, No 1 (2022) Vol 18, No 2 (2021): In progress [July 2021] Vol 18, No 2 (2021) Vol 18, No 1 (2021): January Vol 18, No 1 (2021) Vol 17, No 2 (2020): July Vol 17, No 2 (2020) Vol 17, No 1 (2020): January Vol 17, No 1 (2020) Vol 16, No 2 (2019) Vol 16, No 2 (2019): July Vol 16, No 1 (2019): January Vol 16, No 1 (2019) Vol 15, No 2 (2018): July 2018 Vol 15, No 1 (2018): January 2018 Vol 15, No 2 (2018) Vol 15, No 1 (2018) Vol 14, No 2 (2017): July 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 1 (2017): January 2017 Vol 14, No 2 (2017) Vol 14, No 1 (2017) Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 2 (2016): July 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 1 (2016): January 2016 Vol 13, No 2 (2016) Vol 13, No 1 (2016) Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 2 (2015): July 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 1 (2015): January 2015 Vol 12, No 2 (2015) Vol 12, No 1 (2015) Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 2 (2014): July 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 1 (2014): January 2014 Vol 11, No 2 (2014) Vol 11, No 1 (2014) Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013): July 2013 Vol 10, No 2 (2013) Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 2 (2011): July 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 1 (2011): January 2011 Vol 8, No 2 (2011) Vol 8, No 1 (2011) Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 2 (2010): July 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 1 (2010): January 2010 Vol 7, No 2 (2010) Vol 7, No 1 (2010) Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009): July 2009 Vol 6, No 2 (2009) Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 2 (2007): July 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 1 (2007): January 2007 Vol 4, No 2 (2007) Vol 4, No 1 (2007) More Issue