cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 10, No 2 (2012)" : 13 Documents clear
TRANSMISI GELOMBANG MELALUI STRUKTUR BAWAH AIR BERBAHAN GEOTEXTILE TUBE SEBAGAI PELINDUNG PANTAI PASIR BUATAN Allo, Daniel Bara Padang; Paotonan, Chairul
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlindungan pantai pasir buatan dari ancaman erosi akibat gempuran gelombang dilakukandengan pembangunan pelindung pantai. Permasalahan yang timbul dengan dibangunnya konstruksipelindung pantai tersebut adalah terganggunya keindahan dan kenyamanan pantai (puncak strukturyang muncul ke permukaan), bahan konstruksi yang tidak ramah lingkungan, dan biaya yang cukupmahal. Geotextile tube (geotube) sebagai pemecah gelombang bawah air merupakan salah satualternatif bangunan pelindung pantai pasir buatan terhadap erosi. Informasi teknis tentang transmisigelombang melalui struktur ini masih sangat terbatas. Penelitian dilakukan dengan menggunakanmodel fisik 2D untuk mencari parameter-parameter yang berpengaruh terhadap transmisigelombang. Model dibuat dari kain menyerupai geotube kemudian diisi pasir dengan caramemvariasi tinggi struktur (hs) terhadap kedalaman di lokasi struktur (ds) (hs/ds: 0,72, 0,86, 0,90,1,00). Demikian juga untuk mengetahui pengaruh parameter lebar struktur (B), lebar model divariasidengan mempertahankan tinggi struktur (hs). Dengan memvariasi periode dan tinggi gelombangyang melewati struktur yang ditempatkan di dalam saluran gelombang sebelumnya, penelitimelakukan pengamatan dan pengukuran tinggi gelombang di depan dan di belakang struktur. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa transmisi gelombang melalui struktur ini dipengaruhi oleh parameterstruktur (hs/ds) dan parameter gelombang (H0/gT2). Dengan regresi multi parameter didapatkanformula koefisien transmisi 0,606 0,690.( / ) 0,116.ln( / ) 20 K h d H gT t s s    . Parameter lebar struktur (B)dalam penelitian ini tidak terlalu berpengaruh terhadap transmisi gelombang karena adanyahamparan pasir di belakang struktur.
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR KALSIUM KARBONAT DAN TAPIOKA TERHADAP TINGKAT LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA TANGKI BALLAST AIR LAUT Karim, Abdul Aziz; Yusuf, Zulkifly A.
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab korosi pada tangki ballast kapal disebabkan karena adanya sentuhan langsung dengan media yang korosif dalam hal ini air laut. Usaha untuk meminimalisir laju korosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan penambahan inhibitor pada air laut yang dapat menghambat laju korosi. Pada penelitian ini jenis inhibitor yang digunakan adalah kalsium karbonat dan tapioka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi dosis inhibitor dan membandingkan inhibisi kalsium karbonat dan tapioka terhadap laju korosi pada media air laut. Dalam penelitian ini digunakan variasi dosis inhibitor 0 ppm (tanpa penambahan inhibitor), 1.000 ppm, 2.000 ppm, dan 3.000 ppm. Spesimen yang digunakan berukuran panjang 40 mm, lebar 20 mm, dan tebal 6 mm. Spesimen direndam dalam larutan uji selama 30 hari, kemudian laju korosi diperoleh dengan metode pengurangan berat atau weight gain loss (WGL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan inhibitor mampu mengurangi laju korosi, dan semakin tinggi dosis inhibitor maka semakin rendah nilai laju korosi yang didapatkan. Nilai laju korosi terkecil didapatkan pada penambahan inhibitor tapioka dosis 3.000 ppm yaitu 0,0682 mm/year.
ALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT Bochary, Lukman; Larengi, Farid
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan industri kapal kayu di Indonesia mengalami kesulitan material bahan baku kapal, khususnya untuk pembentukan rangka kapal. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil gading baja yang cocok digunakan sebagai alternatif pengganti gading kayu pada pembangunan kapal kayu 30 GT serta bagaimana teknik mengikat gading baja dengan kulit kapal kayu. Selain itu, dikaji pula peralatan penunjang yang dibutuhkan untuk membuat gading baja pada pembangunan kapal kayu tradisional. Metode yang dipakai adalah membandingkan model sampel yang dibuat berdasarkan bentuk, waktu pengerjaan, metode pengikatan, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing model sampel yaitu, (L1, L2 dan T). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga pilihan model sampel profil gading baja yang dibuat dalam bentuk maket, dipilih salah satu model yang efisien dan efektif untuk dijadikan gading pada pembuatan kapal kayu.
STUDI STARTING UDARA TEKAN DENGAN MOTOR PNEUMATIK PADA MESIN INDUK KMP.BONTOHARU Had, Abdul Latief; Alwi, M. Rusydi; Fahrul, Andi
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem start adalah suatu sistem pelayanan untuk motor induk yang sangat vital di atas kapal yang berfungsi untuk menghidupkan mesin induk maupun generator. Untuk start mesin diesel dapat dilakukan beberapa cara salah satunya menggunakan udara tekan dengan motor pneumatik, dimana dalam proses kerjanya tidak begitu rumit dan dapat juga dioperasikan di ruang kemudi. Adapun komponen utama dalam sistem starting udara tekan ke motor pneumatik meliputi kompresor, botol angin, katup pintu, katup penurun tekanan, pipa udara, katup pneumatik listrik dan motor pneumatik. Penentuan motor pneumatik yang akan digunakan dapat diketahui dari momen puntir yang dihasilkan harus mampu mengatasi momen puntir total yang diperlukan untuk menggerakkan mesin induk. Dari hasil perhitungan diperoleh motor pneumatik dengan daya 22,88 hp yang menghasilkan momen puntir sebesar 2.249 Nm mampu mengatasi momen puntir total yang diperlukan untuk menggerakkan mesin induk sebesar 1.871,45 Nm.
METODE FLOATING OBJECT UNTUK PENGUKURAN ARUS MENYUSUR PANTAI Umar, Hasdinar
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran arus menyusur pantai tidak mudah, khususnya pada skala laboratorium. Kendala kedalaman air yang kecil untuk skala laboratorium dan variasi arus menyusur pantai yang cukup signifikan dari posisi awal gelombang pecah hingga ke posisi run up maksimum membuat pengukuran arus menyusur pantai menjadi sulit. Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur arus menyusur pantai pada skala laboratorium sangat terbatas. Pengukuran arus menggunakan bola-bola pelampung adalah metode untuk mengatasi keterbatasan alat ukur arus menyusur pantai. Bola-bola pelampung disusun selebar daerah surfzone kemudian dijatuhkan dengan memperhatikan posisi gelombang. Kemudian pergerakan bola-bola pelampung direkam dengan menggunakan kamera video. Besarnya kecepatan arus menyusur pantai diperoleh dari hasil pengamatan jarak pergerakan bola-bola pelampung persatuan waktu. Hasil pengukuran arus menyusur pantai dengan metode bola-bola pelampung kemudian diverifikasi dengan hasil perhitungan menggunakan persamaan arus menyusur pantai yaitu persamaan Longuet-Higgins, 1970. Verifikasi antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan menunjukkan hasil yang relatif sama, sehingga metode bola-bola pelampung dapat direkomendasikan untuk pengukuran arus menyusur pantai
KEBISINGAN PADA KAPAL MOTOR TRADISIONAL ANGKUTAN ANTAR PULAU DI KABUPATEN PANGKAJENE Baharuddin, .; Haryono, Eko
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal merupakan mode transportasi yang begitu penting bagi masyarakat Pulau Kulambing, Kab. Pangkajene. Namun umumnya kapal yang melayari rute ini berukuran kecil dan tidak menyediakan ruangan khusus untuk mesin sehingga diduga kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin melebihi ketentuan yang ditetapkan dan jika dibiarkan lambat laun akan mengganggu kesehatan baik penumpang atau ABK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kebisingan pada berbagai kondisi pelayaran serta titik pengambilan data. Metode pengambilan dilakukan secara langsung dengan menggunakan sound level meter. Sebagai tambahan akan diberikan asbes pada sepanjang pipa gas buang dengan harapan penambahan asbes tersebut dapat mengurangi kebisingan serta dampak yang ditimbulkan guna meningkatkan kesehatan dan kenyamanan pelayaran. Dan dari hasil penelitian ini tingkat kebisingan bunyi sebelum diberi peredam adalah berkisar 90 dB-110 dB. Pengurangan tingkat bunyi yang setelah diberi peredam berdasarkan hasil pengukuran antara 5,87 dB-10,45 dB. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan, pengurangannya berkisar 7,91 dB-8,01 dB
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI PULAU SAUGI Hasan, Hasnawiyah
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencarian salah satu bentuk energi alternatif dalam rangka penghematan energi sedang dikembangkan. Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa menyebabkan energi surya menjadi salah satu bentuk energi terbarukan yang potensial untuk dikembangkan. Energi surya selain mudah didapatkan dari alam, juga ramah lingkungan yaitu tidak memiliki emisi CO2 sehingga menjadi teknologi andalan di dunia. Selain daripada itu teknologi surya telah dirancang untuk mudah dalam instalasi, operasi, dan perawatan. Namun kekurangannya adalah teknologi surya ini membutuhkan investasi awal yang lebih mahal dibandingkan generator, tetapi untuk pemakaian jangka panjang penggunaan teknologi surya tetap menjadi lebih hemat. Teknologi surya yang disebut juga dengan photovoltaic dibentuk dalam sebuah modul surya yang terbentuk dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor mampu menghantarkan arus listrik ketika ada energi kinetik yang menggerakkan partikel elektron di dalamnya ke pita konduksi. Dalam hal ini cahaya matahari mengandung gelombang elektromagnetik atau energi foton yang mampu menghasilkan energi kinetik untuk melepaskan ikatan elektron pada semikonduktor sehingga menimbulkan arus listrik.
METODE SEDERHANA PENENTUAN DIMENSI GEOTEXTILE TUBE (GEOTUBE) SEBAGAI STRUKTUR PELINDUNG PANTAI Paotonan, Chairul
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa eberapa eberapa tahun terakhir, material untuk bangunan pantai mulai sulit diperoleh dan relative mahal menyebabkan pergeseran penggunaan material konvensional ke material yang lebih murah dan mudah diperoleh seperti material geosintetik. Material geosintetik yang semakin meningkat penggunaannya akhir-akhir ini adalah geotextile tube (geotube). Permasalahannya, metode penentuan parameter teknis geotube belum tersedia pedoman bakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode penentuan dimensi geotube. Penelitian dimulai dari pengembangan teori, pembuatan model geotube dan pelaksanaan eksperimen. Parameter yang divariasikan adalah jenis dan faktor pengisian (fill factor,FF) pasir pengisi. Pasir yang digunakan adalah pasir Patehan, Laboratorium dan Tanjung An. Sedangkan factor pengisian ditetapkan 1,0; 0,9; 0,8; 0,7 dan 0,6. Pengukuran tinggi dan lebar geotube dilaksanakan pada dua kondisi, yaitu kondisi kering dan kondisi terendam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang baik antara dimensi geotube dengan nilai FF. Teori yang dikembangkan untuk menentukan dimensi geotube bersesuaian dengan data eksperimen untuk nilai FF besar dari 0,8 (80%) dan pasir dengan gradasi yang baik. Persamaan 4 dan 5 dapat digunakan untuk menentukan dimensi geotube. Tinggi geotube di air lebih kecil dibandingkan di udara. Hasil yang diperoleh pada Persamaan 4 dan 5 harus ditambahkan 5% jika geotube terendam dalam air.
KAJIAN PENGGUNAAN FASILITAS DOK SISTEM AIRBAGS DI PT. DOK DAN PERKAPALAN KODJA BAHARI GALANGAN II, JAKARTA Sitepu, Ganding; Hamzah, .; Rahman Firu, La Ode Abdul
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini bertujuan mengetahui bobot maksimum kapal yang dapat dilayani menggunakan kekuatan winch yang tersedia di PT. DKB Galangan II, jumlah kebutuhan airbags, jarak antar airbags serta tekanan airbags. Penelitian dilakukan dengan menghitung daya tarik maksimum winch dengan menggunakan sistem puli berganda, tekanan dan hambatan airbag, dan bobot kapal yang di dok. Dari hasil perhitungan, dengan kekuatan winch 105 ton , areal dok sistem airbags PT. DKB Galangan II dapat menaikkan kapal dengan bobot maksimum 1.068 ton menggunakan airbags dengan tekanan airbags standar sesuai dengan spesifikasi sebesar 27,30 ton/m.
PERANCANGAN DAN PELETAKAN BLOK KAPAL TUNDA 600 HP MENGGUNAKAN MODEL CAD 3D Wahyuddin, .; Facruddin, Farianto; Sribuana D.P, Wahyu
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pembangunan kapal merupakan industri yang sangat tua dan sama dengan industri lain mengalami perubahan teknik-teknik manufaktur seiring dengan perkembangan jaman. Perubahan itu meliputi jenis material, desain dan ukuran kapal, kebutuhan pasar serta teknologi manufaktur. Saat ini industri pembangunan kapal umumnya menerapkan metode blok/modul dalam membangun kapal. Penerapan metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk penggunaan model CAD dalam perancangan dan peletakan blok kapal. Penelitian ini, mengambarkan aplikasi model CAD tiga dimensi (3D) pada perancangan blok Kapal Tunda 600 hp terutama dalam merumuskan jumlah, berat maupun dimensi blok kapal serta melakukan perencanaan peletakan/penataan susunan perakitan blok dengan mempertimbangkan area pembangunan dan kapasitas alat angkat galangan PT. Kukar Mandiri Kutai Kartenegara Kalimantan Timur. Hasil penelitian memperoleh jumlah blok kapal terdiri dari 8 blok, 32 sub blok dan 1941 komponen, dimensi blok terbesar adalah blok HFS 03 yaitu panjang 6.000 mm, lebar 7.314 mm dan tinggi 5.207 mm dan berat blok kapal yang terbesar adalah blok HFS 03 dengan berat 182.893,240 kg. Area yang dibutuhkan berdasarkan dimensi blok rancangan adalah untuk luas perakitan blok di area pembangunan sebesar 528,75 m², sedangkan luas yang dibutuhkan pada landasan pembangunan (building Berth) sebesar 10.967,08 m².

Page 1 of 2 | Total Record : 13