cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 58 Documents
PERANCANGAN DAN PELETAKAN BLOK KAPAL TUNDA 600 HP MENGGUNAKAN MODEL CAD 3D Wahyuddin, .; Facruddin, Farianto; Sribuana D.P, Wahyu
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pembangunan kapal merupakan industri yang sangat tua dan sama dengan industri lain mengalami perubahan teknik-teknik manufaktur seiring dengan perkembangan jaman. Perubahan itu meliputi jenis material, desain dan ukuran kapal, kebutuhan pasar serta teknologi manufaktur. Saat ini industri pembangunan kapal umumnya menerapkan metode blok/modul dalam membangun kapal. Penerapan metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk penggunaan model CAD dalam perancangan dan peletakan blok kapal. Penelitian ini, mengambarkan aplikasi model CAD tiga dimensi (3D) pada perancangan blok Kapal Tunda 600 hp terutama dalam merumuskan jumlah, berat maupun dimensi blok kapal serta melakukan perencanaan peletakan/penataan susunan perakitan blok dengan mempertimbangkan area pembangunan dan kapasitas alat angkat galangan PT. Kukar Mandiri Kutai Kartenegara Kalimantan Timur. Hasil penelitian memperoleh jumlah blok kapal terdiri dari 8 blok, 32 sub blok dan 1941 komponen, dimensi blok terbesar adalah blok HFS 03 yaitu panjang 6.000 mm, lebar 7.314 mm dan tinggi 5.207 mm dan berat blok kapal yang terbesar adalah blok HFS 03 dengan berat 182.893,240 kg. Area yang dibutuhkan berdasarkan dimensi blok rancangan adalah untuk luas perakitan blok di area pembangunan sebesar 528,75 m², sedangkan luas yang dibutuhkan pada landasan pembangunan (building Berth) sebesar 10.967,08 m².
PREDIKSI GERAK HEAVE DAN PITCH KAPAL FERI DI GELOMBANG NONLINEAR MENGGUNAKAN A COUPLED EULERIAN SCHEME WITH LAGRANGIAN PARTICLE Baso, Suandar; Asri, Syamsul; Rosmani, .
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prediksi gerak kapal di atas gelombang nonlinear menjadi perhatian mendalam saat ini. Sehinggabanyak peneliti berupaya keras membuat metode baru dan atau mengembangkan suatu metodeyang lebih akurat dan tepat. Oleh karena itu, pada penelitian ini kami mengembangkan suatumetode a coupled Eulerian Scheme with Lagrangian Particle dan mengaplikasikan pada berbagaijenis kapal. Pengembangan metode ini akan diaplikasikan untuk memprediksi gerak heave danpitch kapal Feri penyeberangan di gelombang nonlinear. Hasil simulasi numerik menunjukkanbahwa perbandingan time history dari elevasi gelombang hasil numerik dengan teori cukup stabilpada numerical wave tank. Selanjutnya, maksimum nilai volume error | 7,6 10 | 2  % dan ratarata| 7,31 10 |% 3  , ini menunjukkan bahwa numerical wave tank stabil dan dapatmengkonservasi volume air sangat baik. Tendensi dan konsistensi hasil numerik sama dengan hasildari Strip theory. Hasil gerak heave hasil numerik untuk Hw/L=0,02 dan 0,75 pada L<0,5 tidakterlalu signifikan berbeda dibandingkan dengan hasil Strip theoy, namun pada kondisi L ≥ 0.5menunjukkan nondimensional heave untuk Hw/L = 0,02 lebih kecil daripada Hw/L = 0,75.Nondimensional gerak pitch Hw/L = 0,02 dan 0,75 di sepanjang L menunjukkan hasil numeriklebih besar dibandingkan dengan hasil strip theory. Selain itu pula, nilai nondimesional gerakpitch untuk Hw/L = 0,02 lebih kecil dari nilai Hw/L = 0,75.
UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM Alwi, M.Rusydi; Klara, Syerly
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin diesel mobil banyak digunakan sebagai tenaga penggerak kapal. Sebagai land engine,apakah mesin diesel mobil bisa bekerja maksimal pada kondisi gelombang air laut dan cuacaburuk.Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui performa mesin diesel mobil padavariasi kemiringan yang dialami oleh kapal pada saat beroperasi di laut. Metode penelitian yangdigunakan adalah bersifat eksperimental, yaitu menghitung performa mesin diesel dengan kondisikemiringan berbeda. Kemiringan diasumsikan kondisi trim pada kapal. Pengujian dilakukankondisi normal dan pada kemiringan 8°, 15°, 22°, dan 29°. Dari hasil perhitungan dan analisisdiperoleh performa mesin pada kemiringan normal (0°), dimana secara umum terjadi peningkatanperforma yaitu efisiensi volumetris (ηvol) 84,702 %, penyerapan panas oleh pendingin mesin(Qap) 2,357 (kW), kehilangan panas gas buang (Qgb) 5,026 (kW), kerugian kalor mekanis (Qm)0,540 (kW) dan daya efektif (Ne) 2,19 (kW). Pada kemiringan 8° nilai daya efektif (Ne) adalah11,10 kW. Disarankan batas kemiringan maksimum mesin diesel Mitsubishi 4DR5 sebagaipenggerak kapal adalah kemiringan 8°.
PEMODELAN FISIK GELOMBANG MELALUI TIANG BAMBU SEBAGAI PELINDUNG TANAMAN BAKAU Paotonan, Chairul
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan pantai di Indonesia disebabkan oleh peristiwa alamiah dan aktivitas manusia. Aktivitasmanusia yang banyak merusak pantai adalah penambangan pasir pantai dan penebangan hutanbakau. Areal hutan bakau yang telah ditebang, dengan sangat mudah akan mengalami erosi akibatgelombang laut. Penanam kembali pohon bakau adalah salah satu solusi yang dapat dilakukanuntuk menangani permasalahan tersebut. Masalahnya, pohon bakau yang baru ditanam banyakhilang akibat hempasan gelombang. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelindung sementara. Salah satualternative untuk melindungi pohon bakau yang masih mudah adalah dengan menggunakan tiangtiangbambu. Kinerja tiang bambu dalam melindungi bakau yang masih mudah dapat dilihat daribesarnya rasio antara tinggi gelombang yang melewati tiang bambu ke areal bakau dengan tinggigelombang di depan tiang dan dinamakan koefisien transmisi. Semakin kecil gelombang yangmelewati tiang bambu, semakin baik dalam melindungi tanaman bakau. Penelitian ini pemodelanfisik 2 dimensi di laboratorium untuk mengetahui pengaruh parameter tiang bambu dangelombang dalam melindungi tanaman bakau, yang dievaluasi dari nilai koefisien transmisi Hasildari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan tiang untuk melindungiarea penanaman bakau. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin rapat tiang vertikaldan semakin curam gelombang, koefisien transmisi semakin mengecil.
PERENCANAAN ISOLASI TANGKI SETLING DAN TANGKI HARIAN BAHAN BAKAR MARINE FUEL OIL (MFO) PLTD LOPANA SEKTOR MINAHASA Klara, Syerly; Baharuddin, .
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PLTD Lopana Sektor Minahasa di Kabupaten Minahasa Selatan Kota Amurang Provinsi Sulawesi Utara melakukan penggantian jenis bahan bakar pada mesin diesel pembangkit tenaga listriknya yang semula menggunakan High Speed Diesel (HSD) menjadi Marine Fuel Oil (MFO). Tujuan penelitian ini untuk menentukan volume tanki settling dan tanki harian, merencanakan jenis isolasi dan sistem pemanas tanki bahan bakar MFO. Metode yang digunakan analisis persamaan perpindahan panas dengan mempertimbangkan specific fuel oil consumption (sfoc), viskositas bahan bakar dan kapasitas pompa yang digunakan untuk menentukan dan merencanakan dimensi dan bahan isolasi tanki bahan bakar MFO. Dari hasil rancangan, volume tanki sebesar 9,66 m3 dengan bahan isolasi terdiri dari Baja wolfram (5 mm), ceramic (5 mm), Busa urethane (6 cm) dan aluminium (2 mm). Beban pemanas bahan bakar pada tanki settling dan tanki harian masing-masing 18,03 kW dan 8,78226 kW dengan demikian jenis pemanas yang digunakan adalah electric heater untuk menjaga suhu bahan bakar MFO tetap konstan.
NUMERICAL ANALYSIS OF IRREGULAR-SHAPED FLOATING BREAKWATER Mahmuddin, Faizal
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is known that the floating type of breakwater is more preferable than conventional or fixed-type one especially by considering its economical and technical benefits. However, the common shape of a floating breakwater, which is usually simply a rectangular shape, could only attenuate waves in a limited range of frequency especially in short wavelength region. In longer wavelength region, it will just move following the seawater motions as a small object. In order to address this problem, an irregular-shaped floating breakwater, which utilizes the relative motion of water inside its body, which as a result could attenuate incoming waves in relatively longer wavelength region, needs to be implemented. By analyzing the relation of hydro dynamical and geometrical influences to the performance, the optimal shape and dimension can be obtained. The performance of the models described by performance index (PI) for clear and convenient comparison and assessment. The analysis and numerical computations based on the potential flow theory.
THEORETICAL APPROACH OF UNIFORM FLOW VELOCITY THROUGH GROIN PILES Umar, Hasdinar
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.878 KB)

Abstract

Research of uniform flow velocity through groin piles was developed on hydraulic laboratory, which differs from previous research because model of structure is groin piles. Uniform flow is influenced by two shear stress namely bottom shear stress and shear stress due to the piles of groin. Theory of uniform flow velocity is obtained by equating the shear stress due to waves and shear stress due to permeable groins. Theoretical approach verified by research in the laboratory using eight models of piles with density ranging between 18.4% - 31.4%. The verification results show that the measurement data of uniform flow velocity in the laboratory close to the results of calculations using the theory.
KONVERSI ENERGI PANAS PENGGERAK UTAMA KAPAL BERBASIS THERMOELECTRIC Baharuddin, .; haryanto, agli
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 13, No 1 (2015): JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.58 KB)

Abstract

Energi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam segala aktivitas manusia. Energi saat ini dapat diperoleh dari sumber daya alam seperti minyak bumi yang telah ada dan juga dengan memanfaatkan gejala alam sebagai tenaga penggerak untuk memperoleh energi. Namun ketidakseimbangan antara kebutuhan energi dan energi yang tersedia saat ini membuat manusia berfikir untuk membuat energi alternative lainnya. Tidak terkecuali dalam dunia perkapalan, salah satunya yang kemudian diangkat dalam skripsi ini adalah memanfaatkan energi panas buangan mesin penggerak utama kapal sebagai sumber energi terbarukan dengan menggunakan metode konversi energi (thermoelektric). Thermoelectric merupakan metode konversi energi yang memanfaatkan perbedaan temperatur untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan prinsip kerja peltier. Pada penelitian ini digunakan beberapa peltier yang disusun secara seri maupun parallel pada kondisi putaran mesin variasi mulai dari 1000 RPM sampai 2500 RPM yang bertujuan untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari perbedaan temperature pada panas mesin utama kapal hasil pembakaran yang terbuang dengan suhu kamar mesin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah peltier mampu menghasilkan maksimal daya pada kondisi putaran mesin 2500RPM dengan perbedaan suhu 33 ºC sebesar 1,12 Watt, dan susunan 2 buah peltier dirangkai seri memiliki daya yang lebih besar dibandingkan susunan peltier secara parallel pada kondisi putaran mesin yang sama yaitu sebesar 8,4 Watt. Ini menunjukkan sinkronisasi antara perbedaan suhu yang terjadi pada kedua sisi peltier dengan daya listrik yang dihasilkan pada peltier.
PROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR Rivai, Haryanti; Mukhtar, Munawir
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.837 KB)

Abstract

Tingginya kasus kecelakaan kapal tenggelam di Indonesia yang terjadi selama ini harus menjadi perhatian semua pihak, terlebih lagi untuk wilayah selat Makassar. Tujuan penelitian ini adalah merancang skenario kegagalan untuk beberapa faktor penyebab kecelakaan kapal tenggelam yang disajikan dalam bentuk Fault Tree. Penelitian ini dilakukan dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). Metode FTA digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top event sampai pada suatu kegagalan dasar (root cause) pada level sistem. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan berbahaya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kapal tenggelam dengan nilai probabilitas 0,146551. Sedangkan nilai probabilitas kecelakaan kapal tenggelam di wilayah perairan selat Makassar dengan metode FTA adalah 0,151461.
KLASTER TONASE KAPAL FERRY RO-RO DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBUTUHAN LAHAN PERAIRAN PELABUHAN PENYEBERANGAN Asri, Syamsul
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.65 KB)

Abstract

Kapasitas dermaga pelabuhan penyeberangan dinyatakan dalam satuan tonase kotor (GT) kapal, yaitu: tonase > 1000 GT, tonase antara 500 GT dan 1000 GT, dan tonase < 500 T, masing-masing untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Klaster tonase kapal itu berimplikasi pada kebutuhan lahan perairan pelabuhan. Karena itu, kejelasan tentang elemen ukuran utama kapal yang terbesar pada masing-masing kelompok tonase diperlukan untuk penentuan kebutuhan lahan perairan pada masing-masing kelas pelabuhan. Ada 189 variasi ukuran utama kapal ferry ro-ro yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Ukuran utama dan tonase kapal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus empirik. Variasi panjang antara garis gerak kapal sebanyak tujuh variasi, yakni sekecilnya 29,111 meter dan sebesarnya 64,444 meter dengan interval sebesar 5,889. Tonase kapal sampel terhitung: sekecilnya 169 GT dan sebesarnya 2327 GT. Kapal yang memiliki tonase lebih besar tidak serta memiliki elemen ukuran utama yang semuanya lebih besar dari elemen ukuran utama kapal yang tonasenya lebih kecil. Elemen ukuran utama kapal yang terbesar diidentifikasi pada masing-masing kelompok tonase kapal. Hasil akhir dari penelitian adalah ukuran lahan fasilitas pokok perairan untuk pelabuhan penyeberangan kelas I, II, dan III. Lahan fasilitas pokok perairan pelabuhan penyeberangan kelas I dibatasi untuk pelayanan kapal dengan tonase sebesarnya 1500 GT.