cover
Contact Name
Firman Sidik
Contact Email
firmansidik@iaingorontalo.ac.id
Phone
+6281356113648
Journal Mail Official
tadbirmpi@gmail.com
Editorial Address
IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jl. Gelatik No. 1, Heledulaa Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
ISSN : 23386673     EISSN : 24428280     DOI : https://doi.org/10.30603/tjmpi
Core Subject : Education,
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam is a scientific journal that published by IAIN Sultan Amai Gorontalo. This journal encompasses research articles, original research report, reviews in Islamic education in any fields including: Policy in Education, Leadership in Education, School/Madrasah/Pesantren Management, Higher Education Management, Management of Curriculum and Educational Programs, Regulation and Supervision in Education, Education Management Information System, Management of Educational Institutions, Islamic Education and Education.
Articles 190 Documents
PENGGUNAAN MODEL SNOWBALL THROWING DAN VIDEO ANALYSIS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SLTP NEGERI 2 GORONTALO Paputungan, Sutarjo
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasaran utama ilmu pembelajaran adalah melakukan strategi pembelajaran yang optimal untuk mendorong prakarsa dan memudahkan belajar peserta didik. Ilmu ini dipandang dari segi ilmu terapan yang menjembatani teori belajar dan praktek pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pembelajaran menaruh perhatian dalam upaya meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dianggap relevan untuk mengoptimalkan aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya materi sejarah perkembangan ilmu pengetahuan Islam melalui model snowball throwing dan video analysis, selain itu peserta didik berpeluang belajar karena melihat langsung tayangan video materi yang sedang dipelajari serta diberikan banyak waktu untuk menganalysis materi yang sedang dipelajari dan bertukar pikiran dengan peserta didik yang lain sebelum ide mereka dikemukakan di depan kelas.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PERILAKU TOLERAN PADA WARGA SEKOLAH Kaawoan, Selviyanti
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu karakteristik PAI berusaha membentuk dan mengembangkan  kesalehan individu dan sekaligus kesalehan sosial. Jika kesalehan individu merupakan hak pribadi, maka bagaimana dengan keshalehan sosial yang senantiasa memperhatikan dan peduli akan kondisi sosial sekitar kita. Dalam kehidupan sosial, dimana sekolah merupakan salah satu lembaga yang mewakili lingkungan sosial ditengah masyarakat  harus menjadi   agen sosial  pendidikan dalam membentuk perilaku peserta didik yang senantiasa memiliki sikap terbuka  dan toleran  dalam membangun  semangat ukhuwah Islamiyah. Untuk itu tanggungjawab pendidikan adalah  bagaimana kegiatan pembelajaran dapat memberi kemampuan berdialog dan mencari cammon ground yang akan menjadi dasar pijakan dan bekal bagi peserta didik untuk  berdialog dengan realitas disekitarnya khususnya realitas keragaman.
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB SEBAGAI BAHASA ASING (SEBUAH TINJAUAN HISTORIS) Bahri, Ratni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjalanan pembelajaran bahasa Arab, baik di dunia Arab maupun di luar dunia Arab, memiliki sejarah panjang.Penyebaran bahasa Arab berlangsung seiring dengan penyebaran Islam itu sendiri. Pada masa Umawiyah,pembelajaran bahasa Arab berlangsung dengan pengiriman putra-putra istana ke Badui. Pada zaman Abbasiyah,pola pembelajaran bahasa Arab berubah dengan mendatangkan orang-orang Badui ke istana untuk mengajarkanbahasa Arab kepada keluarga istana. Memasuki abad ke-17 M., bahasa Arab mulai diajarkan di perguruan tinggi diBarat, meskipun baru menemukan pendekatan yang sistematis pada abad ke-19 M. setelah mengadopsi metodemetodepembelajaran bahasa Asing di Barat. Sejak abad ke-20, lembaga-lembaga pembelajaran bahasa Arab mulaibanyak mengembangkan sayapnya. Universitas al-Azhar menerima perutusan generasi muda muslim dari segalapenjuru dunia, termasuk Indonesia. Di Saudi Arabia, muncul akademi-akademi pembelajaran-pembelajaran bahasaArab seperti Universitas Ibnu Saud, Universitas Ummul Qura, dan akhir-akhir ini, Universitas Islam Madinah. SaudiArabia sendiri tidak hanya mendirikan lembaga pembelajaran bahasa Arab di dunia Arab, tetapi melebarkansayapnya ke negara-negara lain, termasuk di Indonesia (LIPIA) pada tahun 1980. Di Jepang juga terdapat lembagapembelajaran bahasa Arab yang diprakarsai oleh Saudi Arabiah. Di Seoul, Korea Selatan, beberapa organisasi studiIslam mulai menggalakkan pengajaran bahasa Arab, baik bagi orientalis maupun kaum muslimin yang ada di sana.
UPAYA INTEGRASI MUATAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN DI MADRASAH ALIYAH Podungge, Rulyjanto
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin maraknya kejadian bencana alam di tanah air akhir-akhir ini menjadi fenomena yang memprihatinkan. Betapa tidak, banjir yang berkepanjangan misalnya terjadi hampir di semua wilayah Indonesia penderitanya sudah pasti manusia, korban jiwa, lenyapnya harta benda, penderitaan para pengungsi di tempat-tempat pengungsian hingga  wabah penyakit yang merebak pasca banjir. Sebagai negara dengan jumlah hutan yang sangat luas Indonesia berperan dalam menjaga ekosistem keseimbangan alam. Terganggunya ekosistem keseimbangan alam akan berdampak pada terjadinya bencana alam. Olehnya masyarakat Indonesia sejak dini harus diberikan pendidikan tentang lingkungan hidup agar kelestarian bumi sebagai rumah bagi jutaan umat manusia tetap terjaga dan lestari
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Utina, Sitriah Salim
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, tanpa ada pengecualian. Pendidikan merupakan suatu wadah bagi setiap individu dalam proses belajar, untuk mengembangkan IQ, EQ, SQ, maupun skill serta potensi yang ada dalam dirinya. Belajar merupakan proses penting dalam pembentukan kepribadian dan kedewasaan seseorang. Dalam penjelasan Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dapat dipahami bahwa setiap anak berhak untuk meningkatkan segala potensi yang ada dalam dirinya melalui pendidikan. Akan tetapi tidak semua anak terlahir dalam kondisi normal dan sempurna. Tidak sedikit kita jumpai anak-anak yang lahir dengan kondisi yang kurang normal, yang memiliki gangguan pada perkembangan fisik dan mentalnya. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “Anak Luar Biasa” (ALB) yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Anak Berkebutuhan Khusus yaitu; Anak yang mengalami hendaya (impairment) penglihatan (tunanetra), Anak dengan hendaya pendengaran dan bicara (tunarungu wicara), Anak dengan hendaya perkembangan kemampuan (tunagrahita), Anak dengan hendaya kondisi fisik atau motorik (tunadaksa), Anak dengan hendaya perilaku maladjustment, Anak dengan hendaya autism (autism children), Anak dengan hendaya hiperaktif (attention deficit disorder with hyperactive), Anak dengan hendaya belajar (learning disability atau specific learning disability). Anak dengan hendaya kelainan perkembangan ganda (multihanddicapped and developmentally disabled children).Prinsip pendidikan anak disability yaitu: Prinsip Kasih Sayang, Prinsip Layanan Individual, Prinsip Kesiapan, Prinsip Keperagaan, Prinsip Motivasi, Prinsip Ketrampilan, Prinsip Penanaman dan Penyempurnaan Sikap.
PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL DAN GAYA BELAJAR MAHASISWA, TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN – IAIN SULTAN AMAI GORONTALO 2013-2014 Ilma, Naufal Ilma
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, diperlukan adanya perancangan dan pengembangan materi pembelajaran, yang merupakan fungsi yang sangat penting dalam teknologi pembelajaran. Seels Richey (dalam Amir, 2000) mengatakan bahwa kawasan teknologi pembelajaran meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi. Pengembangan desain materi pembelajaran Ilmu Sosial Budaya Dasar ini adalah upaya untuk memenuhi salah satu fungsi ranah teknologi pembelajaran, yaitu ranah pengelolaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan "Apakah ada perbedaan hasil elajar, yang diajarkan dengan menggunakan Model Pengembangan Instruksional (MPI) dan  yang  non MPI?". Apakah Model Pengembangan Instruksional dengan Gaya Belajar yang dimiliki mahasiswa, membedakan hasil belajar mereka? Dan apakah ada interaksi antara gaya mengajar dan MPI terhadap hasil belajar matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – IAIN Sultan Amai Gorontalo. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode angket gaya belajar, dan test hasil belajar. Analisa data yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur, yaitu untuk menguji hipotesa 1, hipotesa 2 dan hipotesa 3.  Dari hasil penelitian diketahui adanya perbedaan hasil belajar dengan menggunakan MPI dan non MPI, dan perbedaan gaya belajar menyebabkan  perbedaan hasil belajar, serta terdapat pula interaksi antara gaya belajar dengan MPI. Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai alternatif model pengembangan  pembelajaran, dengan lebih memperhatikan perbedaan individu (gaya belajar) untuk mengakomodasi kebutuhan belajar mereka, sehingga tercapai hasil belajar yang baik.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS KKNI DALAM KETERSERAPAN LULUSAN PADA DUNIA KERJA Otaya, Lian G.
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan acuan dalam penyusunan pencapaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional. Terbitnya Peraturan Presiden No. 08 Tahun 2012 dan UU PT No.12 Tahun 2012 Pasal 29 ayat (1), (2), dan (3) telah berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya di setiap program studi perguruan tinggi. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Secara ringkas KKNI terdiri dari sembilan level kualifikasi akademik SDM Indonesia. Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengubah cara melihat kompetensi seseorang, tidak lagi semata Ijazah, namun dengan melihat kepada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang secara luas (formal, non formal, atau informal) yang akuntanbel dan transparan. Pelaksanaan KKNI melalui 8 tahapan yaitu melalui penetapan Profil Kelulusan, Merumuskan Learning Outcomes, Merumuskan Kompetensi Bahan Kajian, Pemetaan LO Bahan Kajian, Pengemasan Matakuliah, Penyusunan Kerangka kurikulum, Penyusuan Rencana Perkuliahan. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dalam penguatan dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi harus didasarkan pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). 
EFEKTIFITAS SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME KINERJA GURU Djafar, Fatimah
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru memegang peran utama dalam pendidikan secara formal di sekolah. Guru merupakan komponen yang berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional. Program sertifikasi telah membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan profesionalitas kinerja guru. Kesadaran untuk menjadi guru yang profesional dibuktikan dengan semakin besarnya keinginan para guru tersertifikasi untuk terus menambah pengetahuan mereka dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menambah wawasan mereka. Oleh karena itu penulis berasumsi bahwa profesionalisme kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan,. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program sertifikasi efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Pakaya, Marina
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A game in language is an effective tool that increase the learning enthusiasm of the students. It becomes a way to make the learning joyful. This research employs a qualitative approach that describes the game. The result shows that there were 30 students in class B joined the written test, there were 8 students (27%) who got A, 15 students (50%) who got B, 6 students (20%) who got C, and 1 student (3%) who did not pass the written text. So there were 17 students who failed in the oral text.
PENYAJIAN DATA PENELITIAN DAN REVIEW MELALUI TEKNIK OBSERVASI Anwar, Herson
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2014): Tadbir, Agustus
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebenarnya observasi merupakan suatu proses yang alami, bahkan mungkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar  di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan interpretasi. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering mengamati orang lain. Pentingnya observasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran mengharuskan guru untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara reflektif, dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat judgement yang lebih reliabel. Hal yang harus dipahami oleh guru adalah bahwa tidak semua yang dilihat disebut observasi. Observasi yang dilakukan oleh guru di kelas tidak cukup hanya dengan duduk dan melihat melainkan harus dilakukan secara sengaja, hati-hati, sistematis, sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarakan tujuan yang jelas. Untuk memperoleh hasil observasi yang baik, maka kemampuan guru dalam melakukan pengamatan harus sering dilatih, mulai dari hal-hal yang sederhana sampai dengan hal-hal yang kompleks. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut pedoman observasi. Observasi tidak hanya digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian, terutama penelitian kualitatif (qualitative research). Tujuan utama observasi dalam penelitian adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa perisiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan. Oleh karena itu, observasi tidak bisa lepas dari kegiatan peneltian dan memegang peranan penting dalam menyajikan dan review data.

Page 2 of 19 | Total Record : 190