cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA" : 6 Documents clear
AKTIVASI ZEOLIT SEBAGAI ADSORBEN GAS CO2 Utami, Isni
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.831

Abstract

Aktivasi zeolit sebagai  adsorben  gas CO2 dari biogas dilakukan  secara kimia dan fisika dengan tujuan menghilangkan pengotor organik untuk mendapatkan  bentuk kation dan kerangka zeolit yang berbeda,Aktivasi zeolit ditujukan untuk modifikasi  zeolit dan memperbaiki  karakter zeolit.Secara kimia sebagai  activator  digunakan H2SO4 dengan konsentrasi  bervariasi  pada rentang  5% s/d 30% dan secara fisika dilakukan kalsinasi  pada suhu  500 OC selama  4 jam. Proses adsorpsi dilakukan  dengan mengalirkan gas CO2 sintetis 98,86% dari bagian bawah kolom adsorber  berdiameter  5 cm dan tinggi 30 cm dengan  rate 0,0022 lt/menit s/d 0,0058 lt/menit, tinggi adsorben dalam kolom 28 cm dan  ukuran butir zeolit   -20/+28 mesh .Penelitian menghasilkan kondisi terbaik pada aktivasi  kimia H2SO4 25%  dan  kalsinasi    meningkatkan perbandingan Si/Al 76,95%  dan peningkatan daya serap gas CO2 75,5 %  pada  rate gas masuk adsorber 0,0022lt/menit.
KARAKTERISTIK NATRIUM SILIKA DARI GEOTHERMAL SLUDGE DAN ABU BAGASSE Sumada, Ketut; Palaguna, Kadek Aditya; Anggun, Brendayani
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.833

Abstract

Limbah geothermal dan abu bagasse merupakan limbah yang mengandung silika amorf yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kebutuhan Natrium Silikat dipasaran cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu  penelitian yang bertujuan untuk memenuhi standart nilai rasio SiO2/Na2O (Modulus) natrium silikat. Pada penelitian ini dipelajari  pengaruh konsentrasi Natrium Hidroksida (NaOH) dan berat bahan baku terhadap modulus natrium silikat. Proses pembentukan natrium silikat dilakukan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut basa (natrium hidroksida) pada suhu 100oC dalam waktu ekstraksi 60 menit. Larutan natrium silika yang dihasilkan dianalisis kadar natrium dan silikanya dan dihitung besarnya modulus yang dihasilkan. Variabel proses yaitu konsentrasi larutan natrium hidroksida : 0,5 N, 1,5 N, dan 2,5 N serta berat limbah geothermal dan abu bagasse yang diekstraksi yaitu :  60, 90, 120, 150 dan 180 gram. Laturan natrium hidroksida yang digunakan yaitu 1 liter. Temperatur proses ekstraksi 1000C dan waktu ekstraksi 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan modulus terbesar yang diperoleh yaitu 2,00 sedangkan untuk limbah abu bagasse modulus yang diperoleh 1,34. Berdasarkan hasil berat jenis dan modulus tersebut dapat diketahui bahwa limbah geothermal sludge memberikan modulus yang lebih besar dibandingkan dengan limbah abu bagasse.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MINYAK BUMI SECARA BIOLOGI AEROB PROSES BATCH Utami, Lucky Intrati; Wihandhita, Wigig; Marsela, Syafitri; Wahyusi, Kindriari Nurma
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.828

Abstract

Proses aerasi biologi digunakan pada pengolahan limbah cair minyak bumi dengan memanfaatkan bakteri aerob. Hal ini bermanfaat dalam penurunan konsentrasi zat organik di dalam limbah cair. Selain diperlukan untuk proses metabolisme bakteri aerob, kehadiran oksigen juga bermanfaat untuk proses oksidasi senyawa-senyawa kimia di dalam limbah cair serta untuk menghilangkan bau. Proses aerasi dilakukan secara biologi dapat menurunkan COD sampai 90%. Dalam penelitian ini dicari waktu terbaik pada perlakuan aerasi biologi terhadap penurunan COD dan BOD Limbah Cair Minyak Bumi dan pengaruh  konsentrasi  mikroorganisme terhadap persentase penurunan kadar COD dan BOD pada Limbah Cair Minyak Bumi. Hasil terbaik yang diperoleh  terhadap penurunan COD dan BOD adalah pada waktu aerasi 2 jam dengan konsentrasi mikroorganisme 1600 mg/l,  COD yang diperoleh = 172,52 ml/l, dan persentase hasil penurunan adalah 86,35 %,, BOD adalah 86,26 mg/l , persentase hasil penurunan adalah 83,99 % .
FERMENTASI BUAH SUKUN MENJADI BIOETANOL Siswati, Nana Dyah; Dara, Puspa Secylia; Wardana, Reza Asrulyawan
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.832

Abstract

Buah sukun merupakan sumber pati yang tersedia cukup banyak di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur, jika musim panen tiba, buah sukun banyak yang terbuang. Untuk mengatasi hal ini peneliti memanfaatkan sukun sebagai bahan baku bioetanol agar mempunyai nilai jual yang tinggi. Bioetanol dapat dibuat dengan cara fermentasi bahan baku nabati antara lain bahan baku sumber gula, sumber pati serta sumber serat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama adalah proses Hidrolisis menggunakan katalisator HCl, dan tahap kedua proses Fermentasi menggunakan bakteri Zymomonas mobilis. Zymomonas mobilis merupakan bakteri anaerobik, lebih toleran terhadap suhu, pH rendah serta toleran terhadap konsentrasi etanol yang tinggi. Bahan baku buah sukun yang digunakan memiliki kadar pati sebesar 57,89 %. Proses fermentasi dilakukan pada suhu 30oC dengan perlakuan konsentrasi starter 8,9,10,11,dan 12 % dan waktu 6,7,8,9 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari volume starter dan  waktu fermentasi terbaik pada proses pembuatan bioetanol dari buah sukun. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kondisi terbaik untuk proses fermentasi yaitu pada konsentrasi starter 10% dan waktu fermentasi 7 hari didapat kadar bioetanol 9,87 %.
RASIO ABU BAGASSE DENGAN NaOH TERHADAP PROSES PENGAMBILAN SILIKA Widodo, Laurentius Urip; Soedjono, Grace Anastasia; Pratiwi, Lita Putri
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.829

Abstract

Teknologi yang mempunyai peluang dalam pembuatan silika gel adalah proses ekstraksi dan proses presipitasi menggunakan asam klorida, silika gel dibuat dari bahan baku abu bagasse yang mempunyai kandungan silika cukup tinggi yaitu 70,85 %. Tujuan dari penelitian ini agar dalam proses pengambilan silika sebagai langkah awal dalam proses ekstraksi silika gel didapatkan kondisi yang baik, dengan memvariasikan penambahan larutan NaOH dengan abu bagasse.Proses ekstraksi yang dilakukan pada abu bagasse sebanyak 100 gram menggunakan natrium hidroksida dengan konsentrasi 1 N selama 1 jam  dengan suhu 1050C menggunakan 1:6, 1:7, 1:8, 1:9, 1:10, 1:11. Dalam proses ekstraksi terjadi reaksi antara abu bagasse dengan natrium hidroksida membentuk larutan natrium silika dan dilanjutkan dengan proses presipitasi menggunakan asam klorida dengan variabel pH 4, 5, 6, dan 7. Endapan silika yang terbentuk disaring dan dikeringkan. Pada proses ekstraksi didapatkan kondisi terbaik pada penggunaan larutan natrium hidroksida 1:10, sedangkan pada proses presipitasi dengan asam klorida menghasilkan silika terbanyak pada kondisi pH asam yaitu pH 4 sebanyak 33,54 gram, dengan kandungan silica sebanyak 92% dan luas permukaan sebesar 228,99 m2/g.
PUPUK KALIUM SILIKA DENGAN PROSES KALSINASI BERBASIS BATUAN TRASS Moenandar, Siswanto; Mahardika, Mochammad Yoga; Maulidi, Lestariyanto Achmat
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i2.830

Abstract

Batuan dan tambang pasir mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan banyaknya manfaat dari batuan, maka sayang sekali jika Indonesia yang memiliki banyak cadangan bahan baku menyia-nyiakannya. Contoh manfaat dari batuan yaitu bisa diubah menjadi pupuk kalium silika dengan mereaksikannya dengan kalium. Contoh batuan yang bisa diambil silikanya yaitu batuan trass. Prosedur yang dilakukan untuk membuat pupuk kalium silika yaitu dengan mereaksikan batu trass berukuran 100 mesh dengan pereaksi KOH dan K2CO3 yang komposisinya diatur dengan perbandingan berat, dimana basis batu trass adalah 100 gr. Proses tersebut dilakukan pada suhu 1250 oC dengan waktu reaksi selama 1 jam. Hasil yang didapatkan, yaitu produk pupuk kalium silika dari batu trass terbaik untuk pereaksi K2CO3 yaitu dengan perbandingan 500gr : 74gr dengan kandungan SiO2 : 26.8% dan kandungan K2O : 27.3%, dengan kelarutan dalam air sebesar 24.02%, sedangkan untuk produk pupuk kalium silika dari batu trass terbaik untuk pereaksi KOH yaitu dengan perbandingan mol 400gr : 60gr dengan kandungan SiO2 : 23.6% dan kandungan K2O : 22.2%, dengan kelarutan dalam air sebesar 25.65%. Ukuran pori produk pupuk kalium silika dari batu trass ini, yaitu kisaran 350-1000nm.

Page 1 of 1 | Total Record : 6