cover
Contact Name
Agus Hindarto Wibowo
Contact Email
rekavasi@akprind.ac.id
Phone
+6285641246300
Journal Mail Official
bagushind@akprind.ac.id
Editorial Address
Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45 Yogyakarta 55222
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekavasi
ISSN : -     EISSN : 23387750     DOI : https://doi.org/10.34151/rekavasi
Jurnal Rekavasi merupakan open acces journal yang diterbitkan Prodi Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan Desember.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2017)" : 8 Documents clear
ANALISIS UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM HALSEY, ROWAN DAN EMERSON DI SUBANDI COLLECCTION Faozi Hidayat; Petrus Wisnubroto; Titin Isna Oesman
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.312 KB)

Abstract

Subandi Collecction merupakah Home Industry yang berkembang, Home Indusry ini memiliki banyak karyawan,namun kinerjanya kurang optimal karena tidak bisa mencapai target, hal ini dikarenakan salah satunya adalahkurang semangat dalam bekerja, sehingga perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari setiap karyawan salahsatunya dengan menerapkan sistem upah insentif, maka perlu analisis sistem upah dengan menggunakan metodeHalsey, Rowan dan Emerson.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis metode upah karyawan denganmenggunakan tiga metode, yaitu Halsey, Rowan dan Emerson. Diharapkan dengan adanya metode pengupahanmaka karyawan akan semakin semangat dalam bekerja Setelah diketahui metode manakah yang terbaik kemudiandipilih metode tersebut untuk diterapkan di perusahaan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode Rowanmemberikan upah per minggu yaitu sebesar Rp. 294.593,- per minggu sedangkan metode Halsey memberikan upahRp. 278.125,- perminggu. Sehingga metode yang sebaiknya diterapkan di Subandi Collecction yaitu metode Halseykarena metode halsey memberikan upah yang tidak terlalu tinggi, upah yang terlalu tinggi dapat membuatperusahaan rugi, begitupun dengan metode Emerson yang memberikan upah sebesar Rp. 260.000,- metode inikurang cocok karena terlalu sedikit untuk penambahan bonus.
ANALISIS SIKAP KERJA DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) GUNA MENGELIMINIR KELUHAN OPERATOR Hendry Admanda; Titin Isna Oesman; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.051 KB)

Abstract

Pabrik Tahu Murni adalah Industri rumahan dalam bidang kuliner makanan tahu yang terletak di Bantul. Produksiyang terjadi tergolong masih tradisional dan tergolong dominan dengan tenaga manusia. Dalam penelitianpendahuluan, disebutkan hasil keluhan muskeleketal yang cukup tinggi, yaitu dari jumlah 28 atribut, 16 mengalamikeluhan diatas 60 persen. Hal ini disebabkan oleh kondisi sikap kerja operator yang belum ergonomis, beban kerjayang berlebih, serta minimal penggunaan mesin maupun peralatan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian secaraanalisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi sikap kerja operator dan memberikan usulan kepada pihak pengelolapabrik agar dapat segera diperhatikan. Penelitian ini menggunaan metode Nordic Body Map (NBM) yang berfungsiuntuk mengetahui keluahan yang terjadi pada operator. Metode Quick Exposure Check (QEC) berfungsi penilaian /analisis pada sikap kerja operator dengan cara berfokus pada 4 (empat) titik kerangkat otor manusia meliputipunggung, pergelangan tanan / tangan, bahu / lengan, dan leher yang berdasarkan pengamatan, pengidentifikasi, danpengambilan gambar (foto). Indeks Massa Tubuh (IMT) berfungsi mengetahui data pribadi seseorang untuk menilaisetiap gizi operator untuk mengidentifikasi kekuatan fisik dalam melakukan suatu pekerjaan.Berdasarkan dari hasilpenelitian menggunakan kuisioner Nordic Body Map (NBM) menunjukkan bahwa keluhan kerja menunjukkan angkayang signifikan diatas 60% berjumlah 16 keluhan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Kemudianpenelitian dengan metode Quick Exposure Check (QEC) menunjukkan hasil keluhan yang tinggi khususnya stasiunkerja operator penyaringan dan pemotongan, yaitu dalam kateori 4(empat) dengan usulan oenelitian lebih lanut dandiubah seketika. Penelitian dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) menyebutkan 4 (empat) operator kelebihan beratbadan dan 11 operator kriteria normal. Usulan yang diberikan sebaiknya sikap kerja operator perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut. Melakukan penambahan alat / mesin yang ada di pabrik. Memperbaiki stasiun kerja padaruang produksi.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA DAN SEVEN TOOLS SERTA KAIZEN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PRODUK CACAT PADA PT. MITRA REKATAMA MANDIRI Marcelino Yogi; Petrus Wisnubroto; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.545 KB)

Abstract

PT. Mitra Rekatama Mandiri adalah industri manufaktur yang yang mengelola dan menghasilkan produk coranlogam. Hasil produksi berupa komponen-komponen alat pertanian dan pertambangan, yaitu pulley. Pekerjaan yangdikerjakan secara mesin dan manual. Proses produksinya masih banyak terjadinya kerusakan produk yang sudahtidak sesuai standar kualitas yang ditetapkan industri. Six Sigma dan seven tools serta kaizen untuk mengidentifikasi,menganalisa dan memperbaiki faktor kerusakan produk. Berdasarkan hasil penelitian berupa pengolahan data dananalisis dengan siklus DMAI dalam konsep Six Sigma DMAIC yaitu tahap define diketahui karakteristik kualitas(CTQ) berupa data atribut sebanyak 10 jenis kerusakan. Hasil identifikasi proses dengan peta Kendali p pada tahapmeasure diketahui berada diluar batas kendali atas (Out of control), yaitu 0.308, 0,256, dan 0,231. Hasil pengukuranbaseline kinerja perusahaan pada proses produksi finishing didapat nilai rata-rata DPMO sebesar 88.716 yang dapatdiartikan bahwa dari satu juta kesempatan akan terdapat 88.716. kemungkinan produk yang dihasikan mengalamikerusakan. Proses produksi Finishing berada pada tingkat 3.57 sigma. Hasil identifikasi dengan diagram pareto,CTQ yang paling dominan yang menimbulkan kerusakan yaitu jenis rantap sebesar 98%, jenis rusak mengsle 94%,jenis rusak Kropos 78%, jenis rusak benjol 46% dari total rusak sebesar 265. Identifikasi masalah kerusakan denganfishbone diagram untuk mengetahui faktor-faktor sumber penyebab rusak. Pada tahap improve mengupayakanrencana tindakan perbaikan dengan Kaizen berupa dua alat implementasi Kaizen yaitu Five M Check List dan FiveStep Plan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kerusakan adalah faktor manusia danlingkungan. perbaikan dengan alat implemntasi kaizen, maka kebijakan utama yang harus dijalankan oleh pihakmanajemen perusahaan yaitu pengawasan atau control yang lebih ketat disetiap tahapan proses.
EVALUASI PERAWATAN MESIN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA CV. JULANG MARCHING Bayu Huda Kurniawan; Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.031 KB)

Abstract

CV. Julang Marching merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan alat musik drum. Pihak maintenance telah menerapkan kebijakan perawatan Namun pada kenyataannya proses dari produksi sering mengalami kendala dikarenakan sering mengalami permasalahan breakdown mesin yang tinggi. Metode yang dapat digunakan adalah metode Fault Tree Analysis (FTA), metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya dengan melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Masih banyak tindakan preventive maintenance yang tidak sesuai dengan komponen kritis dari perhitungan RPN yaitu pada mesin pemotong, mesin bubut dan mesin frais. Tindakan perawatan yang tepat adalah untuk memasukkan komponen kritis yang belum masuk dalam kategori tindakan preventive maintenance.
INTEGRASI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE TECHNIQUE OF ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK PEMILIHAN PEMASOK KAYU (STUDI KASUS PADA PT. YOGYA INDO GLOBAL) Josly Alton Bunga; Muhammad Yusuf; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.4 KB)

Abstract

Pemilihan pemasok merupakan salah satu hal penting dalam aktivitas pembelian dan pembelian merupakan aktivitas penting bagi perusahaan. Pembelian bahan baku, dan persediaan merepresentasikan porsi yang cukup besar pada produk jadi.Beberapa alasan penggunaan metode AHP dan metode TOPSIS dalam penelitian ini adalah masalah pemilihan memasok yang dihadapi oleh perusahaan merupakan masalah multi kriteria. Penyelesaian masalah dalampenelitian ini menggunakan dua data utama yaitu data bobot kepentingan kriteria dan data alternatif ditinjau dari masing-masing kriteria. Proses identifikasi kriteria dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori Garvin dan teori Kotler. Teori Garvin berkaitan dengan karakteristik mutu produk. Sedangkan, Teori Kotler berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan. Ditinjau dari hasil urutan berdasarkan bobot kepentingan kriteria pengiriman tepat waktumerupakan suatu kriteria yang paling utama bagi perusahaan. Kriteria utama selanjutnya adalah biaya, kriteria biaya mempunyai urutan ketiga yang termasuk kriteria utama dikarenakan semakin murah harga bahan baku semakin dipilih oleh perusahaan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS, maka pemasok yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok CV. Morodadi, nilainya adalah 0,77589 atau 46,042 %.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN PENGECATAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PAJAK DAN BIAYA DEPRESIASI SERTA OPERASIONAL CV. CREATIVE 71 Yasmine Husna Arsyifa; Wahyudi Sutopo
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.422 KB)

Abstract

Artikel ini merupakan kritik perbaikan dari artikel Susetyo dkk (2015) yang membahas mengenai kelayakan investasi dari simulasi sistem perencanaan jumlah mesin yang optimal pada CV. Creative 71. Analisis mengenai kelayakan investasi penambahan mesin tersebut sangat diperlukan. Belum dipertimbangkan biaya pajak, biaya depresiasi, biaya pemeliharaan, dan biaya operasional listrik, membuat perhitungan ulang untuk kelayakan investasi ini sangat diperlukan. Pada artikel ini dilakukan analisis terhadap aspek kelayakan investasi menggunakan metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dengan asumsi nilai MARR adalah 12%, dan BCR (Benefit Cost Ratio). Selain itu, dipertimbangkan juga perhitungan PPh (Pajak Penghasilan), biaya depresiasi,biaya pemeliharaan, dan biaya operasional listrik mesin pengecatan. Dari perhitungan didapatkan bahwa nilai NPV>0 yaitu Rp360.340.397,- begitupula dengan nilai BCR>1 yaitu 1,650 dan untuk nilai IRR>MARR yaitu 51,332%. Dengan demikian penambahan satu buah mesin pengecatan tersebut menguntungkan bagi perusahaan dengan perhitungan cash flow yang mempertimbangkan pajak, biaya depresiasi,biaya pemeliharaan, dan biaya operasional listrik sehingga hasil analisis kelayakan lebih akurat.
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA MESIN SHAVING GUNA MENGURANGI SIX BIG LOSSES DENGAN MAINTENANCE VALUE STREAM MAPPING (MVSM) DI PT ADI SATRIA ABADI Fiki Fardani; Muhammad Yusuf; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.79 KB)

Abstract

PT Adi Satria Abadi merupakan perusahan yang memproduksi kulit penyamakan. Proses dari awal hingga menjadi kulit lembaran semua menggunakan mesin. Mesin/peralatan yang digunakan perlu dijaga kondisinya agar terhindardari kerusakan. Dari hasil wawancara permasalahan yang dihadapi adalah downtime pada mesin. Downtime yangbesar sangat berdampak pada tingkat efektif dan efisien mesin. Hal yang dapat meningkatkan tingkat efektif danefisien perlu menganalisis Total Productive Maintenance dengan pengukuran Overall Equipment Effectiveness(OEE). Langkah yang dilakukan adalah mengukur OEE serta mengurangi six big losses terbesar. Setelah itumendapatkan penyebab permasalahan yang terjadi dengan fishbone diagram dan Maintenance Value StreamMapping. Hasil identifikasi dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat efektivitas sertadiperoleh nilai OEE rata-rata dari bulan Juli–Desember 2016 mesin flamar sangok 1300 sebesar 68,89%, dan mesinflamar watanabe 1100 sebesar 48,28%. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalahperformance rate dengan faktor prosentase six big losses pada reduce speed loss 54,50% dari seluruh time loss. Darihasil simulasi menggunakan bantuan software ARENA yang dilakukan diperoleh pengingkatan nilai reduce speedloss 2,75jam menjadi 2,25jam atau terjadi pengingkatan 0,5 jam.
MANAJEMEN RISIKO NEW PRODUCT DEVELOPMENT PADA INDUSTRI FROZEN FOOD Kurniawanti Kurniawanti
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.927 KB)

Abstract

Industri frozen food adalah bagian dari industri makanan sudah menjadi suatu tren dalam masyarakat perkotaan di Indonesia. Terdapat banyak jenis dan variasi produk ini yang membuat masyarakat semakin tertarik. Namun, produk pengolahan makanan seperti frozen food sangat rentan terhadap risiko. Studi kasus dalam penelitian ini dilakukan pada UKM yang melakukan usaha pengolahan makanan menjadi frozen food. Pengolahan makanan menjadi frozen food merupakan usaha baru yang dilakukan UKM, terlebih lagi masyarakat pada umumnya lebih mengenal produk yang telah memiliki brand besar. Sehingga usaha yang dilakukan para UKM ini dapat dikategorikan sebagai New Product Development (NPD). Pada saat ini terdapat banyak pengembangan produk baru (NPD) yang muncul di masyarakat, tetapi tingkat kesuksesan pada NPD masih sangat rendah. Masalah internal dan eksternal merupakan faktor-faktor yang meningkatkan risiko pada NPD. Sedangkan penelitian tentang manajemen risiko pada NPD sangatlah minim terutama pada produk frozen food. Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan manajemen risiko pada industri frozen food khususnya di UKM untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor risiko serta membuat strategi mitigasi risiko. Metode yang digunakan adalah metode Failure Mode Effect and Critically Analysis (FMECA) dan House of Risk (HOR). Hasil analisa dari penelitian ini menghasilkan kejadian risiko dan agen risiko, dimana agen risiko yang menjadi prioritas pada masing-masing UKM X, UKM Y, dan UKM Z adalah 13, 13 dan 15 agen risiko. Selain itu, proses perancangan strategi pada HOR Fase 2 menghasilkan strategi mitigasi sebanyak 12 rancangan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8