Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIC SIMILARITY COEFICIENT UNTUK MEMINIMASI WAKTU SIKLUS DAN BIAYA MATERIAL HANDLING Imam Sodikin; Winarni Winarni; Ngakan Jacky Prasatya
Jurnal Teknologi Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata letak fasilitas produksi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan manufaktur, karena hubungannya sangat erat dengan material handling. Aktifitas material handling akan mempengaruhi waktu siklus suatu produk dan biaya produksi. Adanya faktor-faktor tersebut menjadikan persaingan manufaktur cenderung meningkat, di samping pemicu lain yaitu meningkatkan keinginan konsumen yang berubah-ubah. Akibat adanya perubahan kuantitas dan variasi produk, maka perlu strategi manufaktur untuk menghadapi tantangan dan untuk memenangkan pasar pada masa yang akan datang.Perusda Pabrik Logam Batur merupakan perusahaan manufaktur dengan tipe job shop. Tata letak fasilitas produksi pada perusahaan tersebut memerlukan pembenahan dikarenakan adanya perubahan kuantitas dan variasi produk. Adapun tata letak yang dimaksud adalah tata letak berdasarkan group technology. Cellular manufacturing system merupakan penerapan dari group technology yang mengelompokkan part yang akan dibuat berdasarkan kemiripan desain dan proses produksinya.Metode yang digunakan adalah Single Linkage Clustering (SLC), Complete Linkage Clustering (CLC) dan Average Linkage Clustering (ALC). Metode-metode tersebut digunakan untuk mengelompokan part dan mesin ke dalam sel manufaktur. Dengan adanya sel manufaktur diharapkan dapat mengurangi total jarak material handling sehingga waktu siklus dan biaya material handling dapat dikurangi.Metode yang terbaik yaitu Single Linkage Clustering (SLC) yang mengelompokan 10 mesin dan 17 part ke dalam 3 sel manufaktur. Sel I terdiri dari mesin 1, 10 dan part 5, 6, 7, 8, 3, 2, 4, 1, 12. Sel II teridiri dari mesin 2, 5, 6, 7, 8 dan part 14, 15, 16, 17. Sel III terdiri dari mesin 3, 9, 4 dan part 10, 11, 9, 13. Relay out berdasarkan pengelompokan di atas menghasilkan total pengurangan jarak material handling sebesar 71.48 meter/produk, pengurangan waktu siklus sebesar 1.51 menit/produk, dan pengurangan biaya material handling sebesar Rp. 829.983,03/30produk atau Rp 27.666,1/produk.
THE ANALYSIS OF PHYSICAL AND MENTAL WORK LOAD USING NIOSH EQUATION AND NASA-TASK LOAD INDEX (TLX) METHOD Daya Sektiawan; Risma Adelina Simanjuntak; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.9 KB)

Abstract

CV. TATONAS adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alat – alat uji Tanah, Beton, Aspal,Hidrologi, dan Klimatologi. Sebagai perusahaan pembuatan alat-alat uji di Indonesia, CV. TATONAS dituntutuntuk mencapai target produksi. Proses penanganan material secara manual (manual material handling), membuatkaryawan bekerja lebih berat dan menimbulkan masalah kelelahan kerja. Penelitian ini menganalisa seberapa besarbeban kerja karyawan yang meliputi beban kerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja fisik diukur berdasarkancardiovascular load (CVL) menggunakan pendekatan niosh equation. Beban kerja mental diukur menggunakanmetode NASA – Task Load Index (TLX). Bersarkan hasil penelitian di peroleh hasil presentase cardiovascular load(CVL) 13.3% yang berada antara 30% s.d 60% yang tergolong kategori sedang dan nilai tersebut memerlukanperbaikan. Sedangkan hasil analisa beban kerja mental 7 karyawan dengan range 50% s.d 79% mengalami bebankerja yang tinggi yaitu sebesar 46,7%, 4 karyawan termasuk tinggi sekali yaitu sebesar 26,7%, 3 karyawan termasukbeban kerja sedang yaitu 20%, dan 1 karyawan termasuk beban kerja rendah dengan hasil 6,6%. Dengan demikianperusahaan diharapkan melakukan perbaikan sistem kerja dan mengatur jam istirahat para karyawan untukmengurangi tingkat kelelahan karyawan.
ANALISIS PENGARUH SIKAP, POLA PIKIR DAN MENTALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.ADI SATRIA ABADI) Lucelia Maria Da Costa Amaral; Muhammad Yusuf; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.844 KB)

Abstract

PT. Adi Satria Abadi merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang manufaktur sarung tangangolf. Dalam penjagaan kualitas dan peningkatan mutu perusahaan, diperlukan sumber daya manusia yang kompetenagar terciptanya kompetisi yang sehat. Tapi dalam pencapaian itu, masih perlu pengukuran kinerja karyawan melaluipembentukan budaya organisasi terhadap sikap, pola pikir dan mentalitas terhadap kinerja karyawan. Penelitian inibertujuan untuk Menentukan pengaruh sikap, pola pikir dan mentalitas terhadap kinerja karyawan. Dalammenganalisi pengaruh tersebut digunakan metode statistik yaitu analisis regresi logistik. Hasil yang diperoleh yaitusecara simultan, sikap kerja memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0.322.Sedangkan terhadap pola pikir kerja pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan pengaruhnya sebesar2.171. Mentalitas kerja memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan sebesar 0.258. Secara parsial,asas yang memiliki pengaruh signifikan yaitu asas pola pikir dengan pengaruhnya terhadap kinerja karyawansebesar 2.171. Asas tujuan, sikap kerja dan mentalitas memiliki pengaruh yang tidak signifikan baik terhadapkinerja karyawan.
INTEGRASI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN METODE TECHNIQUE OF ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) UNTUK PEMILIHAN PEMASOK KAYU (STUDI KASUS PADA PT. YOGYA INDO GLOBAL) Josly Alton Bunga; Muhammad Yusuf; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.4 KB)

Abstract

Pemilihan pemasok merupakan salah satu hal penting dalam aktivitas pembelian dan pembelian merupakan aktivitas penting bagi perusahaan. Pembelian bahan baku, dan persediaan merepresentasikan porsi yang cukup besar pada produk jadi.Beberapa alasan penggunaan metode AHP dan metode TOPSIS dalam penelitian ini adalah masalah pemilihan memasok yang dihadapi oleh perusahaan merupakan masalah multi kriteria. Penyelesaian masalah dalampenelitian ini menggunakan dua data utama yaitu data bobot kepentingan kriteria dan data alternatif ditinjau dari masing-masing kriteria. Proses identifikasi kriteria dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teori Garvin dan teori Kotler. Teori Garvin berkaitan dengan karakteristik mutu produk. Sedangkan, Teori Kotler berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan. Ditinjau dari hasil urutan berdasarkan bobot kepentingan kriteria pengiriman tepat waktumerupakan suatu kriteria yang paling utama bagi perusahaan. Kriteria utama selanjutnya adalah biaya, kriteria biaya mempunyai urutan ketiga yang termasuk kriteria utama dikarenakan semakin murah harga bahan baku semakin dipilih oleh perusahaan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS, maka pemasok yang mempunyai nilai terbaik adalah pemasok CV. Morodadi, nilainya adalah 0,77589 atau 46,042 %.
ANALISIS METODE 5-S DAN METODE RCM PADA SISTEM MAINTENANCE GUNA MENINGKATKAN KEANDALAN PADA MESIN MINAMI (STUDI KASUS PT. BETAWIMAS CEMERLANG) David Christian Sianturi; Petrus Wisnubroto; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.497 KB)

Abstract

PT. Betawimas Cemerlang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Salah satu faktor penunjang dalam proses produksi adalah kegiatan perawatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Perawatan mesin yang dilakukan PT. Betawimas Cemerlang berupa preventive maintenance, yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya downtime pada mesin. Namun, pada kenyataanya kegiatan preventive maintenance yang dilakukan oleh PT. Betawimas Cemerlang belum terlaksana dengan baik sesuaidengan yang diharapkan, yaitu: mesin tidak mengalami kerusakan, terutama pada saat jam produksi. Penelitian ini menganalisis perawatan mesin minami, faktor-faktor penyebab terjadinya breakdown pada mesin minami dan kondisi keandalan mesin minami menggunakan metode 5-S, Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini menghasilkan nilai Risk Priority Number (RPN) yang terbesar yaitu 140 pada teknis perekatan dengan efek kegagalan cetakan kusut/berantakan dan mudah lepas. Keandalan mesin minami sebesar 0,828/82,8% selama tahun 2012, serta sistem maintenance PT. Betawimas Cemerlang dapat melakukan kegiatan perawatan berdasarkan prinsip metode 5-S dan tindakan perawatan berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang diusulkan (on- condition task agar terciptanya lingkungan kerja yang efektif dan efisien dalam kegiatan perawatan pada PT. Betawimas Cemerlang).
PENINGKATAN PENJUALAN BAKPIA PATHOK 25 YOGYAKARTA DENGAN ANALISIS SWOT DAN AHP Sapto Budi Pamungkas; Winarni Winarni; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.161 KB)

Abstract

Industri rumah tangga Bakpia Pahtok 25 adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan makanan khas Yogyakarta. Hasil produksi berupa bakpia yang memiliki dua varian rasa, seperti kacang hijau dan kumbu hitam. Industri tersebut memproduksi bakpia dalam jumlah yang banyak sesuai dengan permintaan pelanggan. Dalam menghadapi ketatnya persaingan Industri bakpia di Yogyakarta, perusahaan harus berjuang keras untuk meningkatkan penjualan bakpia agar memberikan keuntungan yang maksimal. Hal yang perlu dilaksanakan adalah melakukan perbaikan serta analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Pada penelitian ini, analisis faktor internal dan eksternal perusahaan dilakukan dalam upaya meningkatkan penjualan. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oportunities, Threats) dan AHP (Analitical Hierarchy Process). Metode SWOT digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan sedangkan metode AHP digunakan untuk pengambilan keputusan dari banyak kriteria. Peramalan penjualan produk bakpia menunjukkan bahwa penjualan tersebut akan meningkat sebesar 2,29% untuk penjualan satu tahun ke depan, dari 63.846 dos menjadi 65.344 dos. Peningkatan penjualan tersebut didukung dengan penggunaan metode analisis SWOT dan AHP. Analisis SWOT memperlihatkan nilai positif dari kedua sumbu (X,Y). Titik perpotongan kedua sumbu terletak pada kuadran I, sehingga dalam analisis SWOT menggunakan strategi agresif. Analisis AHP digunakan untuk mendukung strategi diluar strategi agresif, sehingga diperoleh alternatif perbaikan sarana sebesar 54% (seperti memodernisasi proses produksi agar kualitas mutu terjamin), alternatif perbaikan lingkungan sebesar 28% (seperti ruang tunggu dan ruang parkir diperbaiki) dan alternatif perbaikan menejemen pabrik sebesar 18% (seperti keramah-tamahan dan kemampuan bahasa).
STUDI KELAYAKAN BISNIS TAS TENUN DENGAN PEMANFAATAN KAIN TENUN KHAS MAMASA DAN INOVASI PRODUK GUNA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA Evanita Lestari; Winarni Winarni; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.045 KB)

Abstract

Sentra tenun Balla adalah sebuah usaha yang memproduksi tas. Tas yang diproduksi menggunakan kain tenun khas Mamasa. Peluang pasar yang tersedia untuk usaha ini cukup besar dan mengalami kenaikan setiap tahun. Studi kelayakan bisnis diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha ini ditinjau dari beberapa aspek yaitu pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen dan organisasi dan aspek keuangan ( NPV, B/C Ratio, Payback Period, IRR, dan BEP). Untuk peningkatan pangsa pasar dan pemenuhan keinginan konsumen, perlu dilakukan survey untuk mengetahui keinginan pelanggan sehingga produsen tas dapat melakukan diversifikasi produk. Hasil analisis pada aspek pasar dan pemasaran diketahui bahwa peluang pasar untuk usaha ini masih sangat besar dan setiap tahun (2012-2015) mengalami peningkatan yaitu 2501, 3896, 3780, 4152 sehingga usaha ini layak dan potensial untuk dikembangkan,pada aspek produksi diketahui bahwa bahan baku ( 4000 helai) dan kapasitas produksi( 960 tas/tahun) mampu memenuhi permintaan tas. Hasil analisis kriteria investasi menyatakan usaha ini layak dan potensial untuk dikembangkan. Nilai NPV adalah Rp 18.401.055 (positif), Nilai B/C Ratio adalah 1,92 ( >1), Nilai IRR adalah 39,79. Payback period usaha ini adalah 1 tahun 11 bulan, dan BEP adalah 197 buah. Hasil analisis untuk diversifikasi produk menunjukkan tas pesta dan dompet berbahan dasar kain tenun adalah produk yang diminati oleh konsumen.
USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO (STUDI KASUS DI STAI KI AGENG PEKALONGAN) Wawan Agung Darmawan; Cyrilla Indri Parwati; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.789 KB)

Abstract

Salah satu faktor penting dalam menarik calon mahasiswa untuk memilih perguruan Tinggi adalah faktor kualitas pelayanannya, karena pelayanan yang baik kepada mahasiswa, selain itu hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesai pelayanan jasa adalah harus sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan konsumen/mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan yang sudah ada pada STAI Ki Ageng Pekalongan, mengidentifikasi fasilitas layanan kampus yang berpengaruh pada kepuasan mahasiswa dan mengidentifikasi hasil preferensi pihak mahasiswa dengan menggunakan metode servqual dan kano. Metode servqual digunakan untuk mengukur kualitas layanan dan memiliki lima dimensi nya untuk mengkategorikan atribut-atribut pelayanan, dan metode kano digunakan untuk mengkategorikan atribut jasa berdasarkan seberapa baik atribut tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Dari hasil penelitian berdasarkan metode servqual secara keseluruhan kualitas pelayanan yang diberikan oleh kampus belum memenuhi harapan mahasiswa. Masih terdapat kesenjangan yang bernilai negatif dengan nilai kualitas pelayanan rata-rata 0,68683 di bawah nilai 1, berdasarkan metode kano ada 3 atribut yang termasuk dalam kategori Must be dengan nilai tertinggi atribut nomor 4 (tersedianya ruang perpustakaan dengan nilai 0,596) dan atribut terendah yaitu nomor 9 (Staff keuangan dengan cepat melayani terutama saat mahasiswa regristasi terlalu banyak dengan nilai 0,553) dan ada 6 atribut di kategori One dimensional, atribut yang mempunyai nilai tertinggi ada dua yaitu tersedianya sarana penelusuran informasi dengan nilai 0,792, dan tersedianya Fasilitas Internet dengan nilai 0,792, dan atribut yang mempunyai nilai terendah yaitu kejelasan penyampaian informasi terkait Iklan PMB oleh Panitia dengan nilai 0,648.
PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (STUDI KASUS PG. GONDANG BARU KLATEN) Elen Dapu; Winarni Winarni; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.341 KB)

Abstract

PG. Gondang Baru yang merupakan unit kerja dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. Pabrik ini berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan dalam perdagangan gula nasional untuk pemenuhan gula di Jawa Tengah dan sekitarnya. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya pada proses produksi atau manajemen, tetapi karyawan juga merupakan penentu atau penggerak arus produksi perusahaan. Pada Penelitian ini, difokuskan hanya pada penilaian kinerja. Karena yang menjadi masalah dalam proses produksi yaitu sering tidak tercapainya target produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini sangat berkaitan dengan kinerja dari para pekerja yang belum maksimal. Berdasarkan penelitian ini, faktor – faktor yang berpengaruh dalan penilaian kinerja karyawan yaitu cara kerja, sikap kerja dan hasil kerja. Hasil pengukuran kinerja karyawan PG. Gondang Baru Klaten dengan metode human resources scorecard menggunakan dua perspektif dan dari kedua perspektif tersebut menghasilkan total skor sebesar 83%. Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa hasil dari penentuan strategi dengan IFAS dan EFAS, maka hasil dari keseluruhan adalah 52%. Hal ini dapat dipastikan bahwa faktor – faktor yang berpengaruh pada IFAS dan EFAS perlu diperhatikan dalam perencanaan strategi bisnis perusahaan, karena hal ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan.
ANALISIS STUDY KELAYAKAN USAHA DAN PENERAPAN SISTEM HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT PADA IKM INA PARINA DI KAB. MALUKU TENGAH Hesty Lasamahu; Risma Adelina Simnajuntak; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.783 KB)

Abstract

Permintaan makanan dari sagu khususnya sarut kanari semakin hari semakin mengalami peningkatan, potensidaerah Maluku yang kaya akan sagu membuka lebar masyarakt daerah ini untuk mengembangkan industri yang ada di daerah tersebut, untuk itu perlu di adakan studi kelayakan usaha dengan melihat kepada aspek pasar danpemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi serta asepk keuangan dan melihat kepadamutu produk yag di analisis dengan menggunakan metode HACCPBerdasarkan hasil permintaan yang ada IKM ini mengalami peningkatan produksi dari tahun 2011-2015 yaitu 13.800 bungkus, 15,870 bungkus, 18,250 bungksu, 19.485 bungkus, dan 22.410 bungkus. Pangsa pasar dari tahun 2011 - 2015 adalah sebesar 6,7%, 7,6%, 8,8%, 9,3%, 9,6% dari peluang pasar. IKM Ina Parina didirikan di daerah Ihamahu, Kec. Saparua, Maluku Tengah. Investasi usaha sebesar Rp. 53.928.583. Sumber dana 100% dari modal sendiri. Laba bersih setelah tahun 2011 sebesar Rp.33.796.000 dan aliran kas bersih sebesar Rp.35.107.000Hasil analisis terhadap kriteria-kriteria penilaian IKM Ina Parina diperoleh Break Event Point (BEP) dalam unit (BEPQ) 11.048 bungkus lebih kecil dari penjualan, dan kapasital maksimal, Payback Period (PP) 1,2 tahun lebih pendek dari umur ekonomis usaha yaitu 5 tahun, Net Present Value (NPV) lebih besar dari 0 yaitu Rp.168.966.384, Internal Rate of Return (IRR) 35,97% lebih besar dari Oppurtinity Cost of Capital (OCC) yaitu 7%, Profitability Index (PI) 2,10 lebih besar dari 1 (satu). Usaha IKM Ina PArina layak untuk di kembangkan diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan dan Pemerintah Daerah serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.Identifikasi dengan Hazard Analysis Control Point produk IKM Ina Parina masih perlu di perbaiki mulai dari proses produksi sampai kepada lingkungan kerja.