cover
Contact Name
Agus Hindarto Wibowo
Contact Email
rekavasi@akprind.ac.id
Phone
+6285641246300
Journal Mail Official
bagushind@akprind.ac.id
Editorial Address
Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Tromol Pos 45 Yogyakarta 55222
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekavasi
ISSN : -     EISSN : 23387750     DOI : https://doi.org/10.34151/rekavasi
Jurnal Rekavasi merupakan open acces journal yang diterbitkan Prodi Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun, setiap bulan Mei dan Desember.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2019)" : 8 Documents clear
PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUKU DI PT. MULIA BARU YOGYAKARTA Ciinde Lulut Nugroho; Winarni Winarni; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.133 KB)

Abstract

PT. Muria Baru merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan buku dan novelserta majalah. Untuk memenuhi permintaan kepuasan pelanggan perusahaan selalu berusaha meningkatkanproduksinya. Produksi masih sering mengalami hambatan – hambatan ataupun aktivitas yang tidak memilikinilai tambah (non value added) seperti waktu tunggu yang lama, kecacatan dan proses produksi yang tidaksesuai dengan prosedur kerja. Akibat, produk buku sering mengalami banyak kecacatan dalam produksi danproduk cacat .Dalam penelitian ini menggunakan big picture mapping dan alalisis tools VALSAT sebagai alat untukmencapai tujuan lean thingking yaitu mengidentifikasi pemborosan yang terjadi di lantai produksi danmeminimalisir waste tersebut. Penilitian ini mengidentifikasi terjadinya seven waste, selanjutnya melihat detailmapping yang ada dengan menggunakan value stream mapping. Penelitian ini juga menggunakan DMAICsebagai alat untuk mencapai tujuan six sigma yaitu meminimalisir kecacatan produk dan mencari akar penyebabwaste menggunakan fishbone diagram dengan pendekatan faktor man,mechine,matrial,method dan environmentdan memberikan usulan perbaikan.Hasil obeservasi atau penelitian menunjukan bahwa bahwa banyak CTQ penyebab kegagalan dalamproses produksi yaitu sebanyak 2 (dua) yaitu isi kotor dan cover kotor, dan melalui perhitungan, percetakanbuku memiliki rata-rata tingkat sigma yaitu 3.50. Jenis-jenis waste yang paling dominan atau berpengaruh padalantai produksi percetrakan buku yaitu waste defect sebesar 18.44% dan waste motion sebesar 21.28%. selain itumelalui pengolahan data yang dilakukan, ditemukan faktor-faktor penyebab produk menjadi cacat melaluipembuatan diagram sebab akibat, dan telah dibuatkan solusi untuk mengurangi faktor-faktor penyebab produkcacat dalam tahapan improve
Analisis Persediaan Bahan Baku pada Industri Keripik Belut Sumber Rejeki Eka Nur Prastya; Petrus Wisnubroto; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.474 KB)

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh industri rumahan adalah masalah produksi. Salah satu cara penekananbiaya produksi adalah dengan menekan persediaan bahan baku seminimal mungkin. Upaya meminimumkan biaya persediaan tersebut dengan cara menggunakan analisis EOQ. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah perhitungan trend persediaan bahan baku?Berapa total biaya persediaan bahan baku bila industri rumahan menetapkan kebijakan EOQ, berapa batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri rumahan selama masa tenggang (reorder point)?.Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui trend persediaan bahan baku, mengetahui frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah kebutuhan bahanbaku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan, mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku selama masa tenggang.Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana penelitian dilakukan secara intensif, terinci danmendalam terhadap suatu objek yang diteliti. Metode penelitian ini adalah metode wawancara dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah persediaan dan penggunaan bahan baku. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan, apabila menggunakan metode EOQ dalam pengadaan bahan baku akan didapatkan penghematan biaya, jika penyelenggaraan bahan baku didasarkan pada metode EOQ terdapat penghematan biaya tahun 2015 sebesar Rp. 5.520,- tahun 2016 sebesar Rp. 18.360,- tahun 2017 sebesar Rp. 3.320,- tahun 2018 sebesar Rp. 160,336,- Dengan demikian berarti ada penghematan biaya yangsangat nyata antara kebijaksanaan persediaan yang dilakukan menurut perusahaan dengan perhitungan menurut EOQ. Melihat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan baku mengalami peningkatan persediaan bahan baku, frekuensi pembelian bahan baku bila menggunakan metode EOQ, batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh sumber rejeki keripik belut bila menggunakan metode EOQ tahun 2015 sebesar 1.852kg, tahun 2016 sebesar 1.440kg, tahun 2017 sebesar 1.780kg dan tahun 2018 sebesar 1.717kg. Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut EOQ lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan bahan baku bila sumber rejeki keripik belut menggunakan EOQ dalam persediaan bahan bakunya.
USULAN PENERAPAN METODE ACCEPTANCE SAMPLING MILSTD 105E DAN PENENTUAN PROSES CAPABILITY UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS BAHAN BAKU KERUPUK IKAN TENGGIRI Fajar Isnanto; Endang Widuri Asih; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.088 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif untuk IRT pengolahan kerupuk Ikan Tenggiridalam pengendalian kualitas bahan baku kerupuk Ikan Tenggiri dengan menggunakan metode AcceptanceSampling MIL-STD 105E untuk pengambilan sampel bahan baku pada setiap lot yang masuk danmenentukan bahwa diterima atau ditolaknya sampel dalam lot menggunakan tabel AQL dan MIL-STD 105E.selanjutnya Penentuan Proses Capability untuk menentukan kemampuan proses bahan baku yang di ambilkonsisiten memenuhi batas rentang kualitas yang diharapkan.Hasil penelitian ini menunjukan Industri Rumah Tangga King Naya mengalami bahan baku yangmasuk ada 30 lot yang berisi 500 ekor ikan tenggiri dalam tiap lotnyauntuk setiap harinya maka diambilsampel menggunakan metode MIL-STD 105E single sampling sesuai tabel MIL-STD 105E menggunakanGeneral Inspection Level II dikarekanan tingkat pengawasan yang tidak ketat didapatkan 50 sampel (n)bahan baku selanjutnya diukur menggunakan Peta Kendali bahan baku dengan hasil BS = 0,72, BSA = 0,182,BSB = 0,038. Selanjutnya mengukur kinerja sampel dengan hasil kurva OC Operating Characteristic =0,998, kurva AOQ Average Outgoing Quality = 0,075, kurva ATI Average Total Inspection = 45. Selanjutnyatentukan Proses Capability dari bahan baku kerupuk Ikan Tenggiri dengan hasil Cp = 0,61, Cpl = 0,49, Cpu =0,72, Cpk 0,49. Dari hasil di atas pengendalian kualitas bahan baku kerupuk ikan tenggiri cukup efisien dantidak memakan waktu yang lama, mengurangi tenaga pekerja, dan tidak merusak bahan baku dalam sampelbahan baku sehingga low cost, baik di terapkan untuk Industri Rumah Tangga dengan bahan baku yang cukupbanyak dan memerlukan pengendalian kualitas.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN GERAI TELKOMSEL DAN INDOSAT DENGAN MENGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nanengtri Nurdiansya; Muhammad Yusuf; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.335 KB)

Abstract

Kepuasan konsumen adalah sejauh mana tanggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli.keberhasilan suatu industri jasa dalam berkompetisi ternyata bukan hanya kualitas jasa akan tetapi juga memberikanperhatian khusus untuk kepuasan pelanggan. PT. Telkomsel dan Indosat adalah perusahaan yang bergerak dibidangtelekomunikasi seluler yang berada di Yogyakarta. permasalahan tentang bagaimana mengukur kepuasan pelangganTelkomsel dan Indosat.Penelitian ini adalah salah satu bentuk usaha untuk membantu mencari solusi atas permasalahan yangdihadapi oleh pihak telkomsel dan indosat penelitian ini mengunakan metode SERVQUAL dan QFD untukmengidentifikasi item-item apa jasa yang selama ini belum memuaskan pelanggan. Hasil dari analisis servqual inikemudian dimasukan kedalam metode QFD yang bertujuan untuk merancang perbaikan-perbaikan kepuasaanpelanggan yang belum memuaskan para konsumen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasanpelanggan salah satunya adalah pelayanan, sehinggan menimbulkan adanya nilai gap negatif antara persepsi dariperusahaan dan persepsi oleh konsumen.Pada kajian dengan menggunakan metode SERVQUAL berhasil diidentifikasi kesenjangan antara apa yangdiharapkan dan diterima oleh konsumen sebanyak 20 atribut dan keseluruhan atribut tersebut bernilai negatif.Dari 20 atribut ini kemudian dimasukan ke dalam QFD melalui rumah kualitas untuk merancang langkahlangkah perbaikan yang dapat dilakukan untuk menaikkan kepuasaan pelanggan Telkomsel dan Indosat.Hasil dari prioritas untuk dilakukan oleh pihak pengolah dalam meningkatkan kepuasaan pelanggan yaitudengan melakukan perbaikan pada kecepatan dan kualitas jaringan.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTYRE BODY ASSESSMENT (REBA) OVAKO WORKING ANALYSIS SYSTEM (OWAS) DAN JOB STRAIN INDEX (JSI) PADA PEKERJA PABRIK KERUPUK RESTU DI PURWOREJO Muhamad Rifqi; Risma Adelina Simanjuntak; Rahayu Khasanah
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.496 KB)

Abstract

Pabrik kerupuk restu di purworejo merupakan salah satu pabrik yang memproduksi kerupuk, dalamproses produksinya masih terdapat berbagai kegiatan yang menggunakan metode manual dan para pekerja seringmengeluhkan nyeri atau sakit pada beberapa anggota tubuhnya. Dalam proses produksinya terdapat berbagai stasiunkerja diantaranya yaitu mulai dari proses pengadukan adonan adonan, proses pencetakan kerupuk, prosespengeringan kerupuk, dan proses penggorengan kerupuk. Hasil analisis postur kerja yang terdapat pada pekerjapabrik kerupuk restu dengan menggunakan metode REBA, menunjukan bahwa postur kerja pada pekerja 1 dibagianpengadukan adonan berada pada level resiko yang tinggi dengan skor REBA sebesar 6 OWAS skor 3 dan JSI skorsebesar 40, pada pekerja 2 dibagian pencetakan kerupuk berada pada level resiko rendah dengan REBA skor sebesar2 OWAS skor 1 dan JSI skor sebesar 2, pada pekerja 3 dibagian pengeringan berada pada level resiko tinggi denganREBA skor 5 OWAS skor 3 dan JSI skor sebesar 6, dan pada pekerja 4 bagian penggorengan berada pada levelresiko rendah dengan REBA skor sebesar 3 OWAS skor 1 dan JSI skor sebesar 2. Hal ini menunjukan bahwainvestigasi atau tindakan korektif perlu dilakukan pada postur kerja pekerja 1 pada bagian pengadukan adonan dan pada pekerja 3 dibagian pengeringan kerupuk untuk mencegah terjadinya gangguan otot musculosceletal.
USULAN PERAWATAN BUOY TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED MAINTENANCE (RBM) Rohmat Tulloh; Imam Sodikin; Rahayu Khasanah
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.829 KB)

Abstract

Buoy tsunami merupakan alat pendeteksi gelombang tsunami yang dipasang di tengah laut. Alatini berfungsi mengirim informasi dari gelombang di laut akan identifikasi gelombang tsunami. Komponen darialat buoy tsunami mempunyai peranan penting agar tetap memberikan data yang akurat. Pemasangan yangdilakukan di tengah laut mempunyai kesulitan terhadap kegiatan perawatan serta risiko kerusakan padakomponen yang tinggi. Pada saat ini program buoy tsunami sudah tidak aktif lagi dikarenakan banyak alatyang sudah tidak berfungsi, akan tetapi pada tahun 2018 BPPT sedang mengajukan program untuk pengadaandan penggunaan buoy tsunami kembali. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko padasetiap komponen buoy tsunami. Metode Risk Based Maintenance (RBM) dapat menunjukkan tingkat risikopada setiap komponen serta mengetahui tingkat risiko tertinggi untuk menentukan strategi perawatan yangtepat pada setiap komponen. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 28 komponenbuoy tsunami terdapat 7 faktor penyebab utama kerusakan pada komponen buoy tsunami adalah terjadi korositerdapat 21 komponen, umur komponen terdapat 9 komponen, terjadi pengendapan terdapat 8, terjadikebocoran terdapat 16 komponen, terjadi kerusakan komponen dalam terdapat 11 komponen, terjadi putusterdapat 5 komponen serta terjadi patah terdapat 1 komponen. Risiko tertinggi dengan nilai 1 kriteriabahaya dari komponen buoy tsunami yaitu pada komponen polyprophilene, singker dan releaser. Perawatanyang tepat dari komponen dengan risiko tertinggi yaitu pada komponen polyprophilene dilakukanpengecekan kondisi fisik dan pengecekan kekuatan, pada komponen singker dilakukan penggantian dan pada komponen releaser dilakukan pengecekan komunikasi data. Waktu perawatana pada komponen dengan nilai risiko tertinggi yaitu 1 tahun.
ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DENGAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) Agus Setiyoso; Titin Isna Oesma; Muhammad Yusuf
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.084 KB)

Abstract

WL Alumunium merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan alumunium danlogam di Daerah Istimewa Yogyakarta. WL Alumunium menghasilkan berbagai jenis produk antara lain wajan,ketel, soblok citel dan panci. Pada proses produksi, terdapat beberapa stasiun kerja antara lain stasiunpeleburan, pembubutan, penggerindaan, dan perakitan. Pada proses produksi dalam kurun waktu satu bulanterjadi kecelakaan kerja sebanyak 174kali, baik itu kecelakaan kerja bersifat ringan ataupun berat. Padapenelitian ini digunakan 2 (dua) metode yaitu Job Safety Analysis (JSA) dan Hazard Identification RiskAssessment and Risk Control (HIRARD). Metode JSA digunakan untuk mengidentifikasi proses kerja danHIRARC digunakan untuk menilai potensi risiko yang terjadi. Tujuan dari metode ini yaitu mengidentifikasikejadian risiko yang menganggu proses produksi, memperkirakan besara dampak risiko dan memberikantindakan penanggulangan terhadap risiko yang ada. Hasil penelitian diperoleh 2 (dua) stasiun kerja yangpaling kritis yaitu stasiun peleburan dan stasiun pengerindaaan dengan jumlah bobot 33 dan 30, dengan 3 (tiga) tingkat risiko yaitu prioritas rendah (3A), prioritas menengah(3B) dan prioritas utama(3D). Dengan potensi bahaya yang mungkin terjadi perusahaan disarankan untuk membuat pelatihan Keselamatan danKesehatan kerja, penggunaan alat pelindung diri dan pengawan secara intens.
ANALISIS RISIKO K3 DENGAN METODE HIRARC PADA INDUSTRI TAHU DAN TEMPE KELURAHAN SELILI, SAMARINDA Lina Dianati Fathimahhayati; Muhammad Rafi Wardana; Nadine Annisa Gumilar
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.737 KB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Pabrik Tahu dan Tempe Kelurahan Selili merupakan salah satu sentra industri tahu yang ada di Kota Samarinda. Saat ini, perusahaan dapat dikatakan belum menerapkan K3 dengan baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat menimbulkan kerugian dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung yang dapat mengurangi produktivitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis risiko. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri 3 (tiga) tahapan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan langkah-langkah pengendalian berdasarkan data yang dikumpulkan. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap karyawan dan pemilik pabrik tahu dan tempe, sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko setiap potensi bahaya. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan dan pemilik salah satu pabrik tahu dan tempe di Kelurahan Selili, Samarinda. Setelah didapatkan indeks risiko dari setiap potensi bahaya, langkah selanjutnya adalah menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 95 potensi bahaya pada proses pembuatan tahu, dimana 66,3% merupakan bahaya dengan kategori risiko rendah, 23,2% merupakan bahaya kategori risiko sedang, dan 10,5% merupakan bahaya kategori risiko tinggi. Pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi berada pada kegiatan penggilingan kedelai, perebusan, penyaringan, tahap pencetakan tahu, pendinginan, dan aktivitas pemotongan tahu. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja, sehingga pekerja dapat dengan aman dan nyaman dalam bekerja, dan dipasangnya rambu-rambu peringatan pada setiap sudut ruang produksi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8