cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue " Tahun 2015" : 4 Documents clear
EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1 - 3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG M.A, Sri Hartini; Pertiwi, Putri Pandu
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Peningkatan suhu mengakibatkan demam dan merupakan salah satu manifestasi paling umum penyakit pada anak. Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam. Metode penelitain ini menggunkan pre-post design.Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 responden Berdasarkan analisis dari 36 responden yang diberikan kompres air hangat, rata – rata penurunan suhu tubuh sebesar 1,3°C. Hasil uji Paired T-test tmenunjukan nilai p= 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres air hangat efektif terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam usia 1-3 tahun di SMC RS Telogorejo Semarang.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DALAM RANGKA MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG -, Suciwati
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis diseluruh Kota/Kabupaten di Indonesia. Sejak Tahun 1968 hingga saat ini terjadi peningkatan kasus dan meluasnya penyebaran penyakit serta angka kematian DBD yang masih relatif tinggi dan berpotensi menjadi KLB. Angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah pada Tahun 2009, 4,3/10.000 penduduk, angka tersebut masih jauh diatas target Indonesia Sehat 2010 yaitu 2/10.000 penduduk. Di Semarang angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam 15 tahun terakhir (1996-2009) mengalami peningkatan, jumlah tertinggi pada Tahun 2008 dengan jumlah kasus 5.249, kemudian pada Tahun 2009 jumlah kasus 3.883 dan pada Tahun 2010 jumlah kasus mencapai 4.283. Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Pengendalian Penyakit Demam Berdarah dinilai masih lamban sehingga angka kesakitan penyakit DBD di Kota Semarang masih tinggi dengan demikian derajad kesehatan masyarakat menjadi menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan pemerintah mengenai pengendalian penyakit DBD dalam rangka meningkatkan Derajad Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi kebijakan pemerintah mengenai pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat di Kota Semarang dan upaya pemecahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif,  yuridis artinya penelitian ini enekankan  ilmu hukum sedangkan normative penelitian ini menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku di masyarakat dalam hal ini kebijakan pemerintah mengenai pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Semarang. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue sebelum berlakunya Peraturan Daerah Kota Semarang No.5 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue  tanggal 17 September 2010, Dinas Kesehatan Kota Semarang menggunakan kebijakan Kepmenkes No. 581 Tahun 1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Implementasi Kebijakan Pemerintah mengenai pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah dilaksanakan meskipun belim secara optmal. Dalam pelaksanaannya masih banyak kendala terutama masalah SDM, dana dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD di Kota Semarang Perlu segera diimplementasikan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), agar angka kesakitan penyakit DBD di Kota Semarang bisa menurun, sehingga Derajat Kesehatan Masyarakat Kota Semarang dapat meningkat. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pengendalian Penyakit DBD,derajat kesehatan masyarakat.
PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KESIAPAN PASIEN TB PARU MENGHADAPI PEMULANGAN (STUDI EKSPERIMENTAL DI RSUD TUGUREJO DAN RSUD KOTA SEMARANG) Suprapti, Erni; Kristina, Tri Nur; Sulisno, Madya
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Banyaknya kasus kekambuhan pada pasien TB paru karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan pasien untuk melakukan perawatan diri sendiri di rumah, yang diasumsikan sebagai kurangnya kesiapan pasien TB Paru pada saat menghadapi pemulangan.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas discharge planning terstruktur dalam meningkatkan kesiapan pasienparu yang pernah dirawat menghadapi pemulangan ditinjau dari aspek pengetahuan dan keterampilan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment (non blinded, non random with control group design).Selama penelitian 2 bulan, didapatkanjumlah sampel 60 pasien TB Paru yang dirawat di RSUD Tugurejo dan RSUD Kota Semarang, dengan masing-masing sejumlah 30 pasien. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan checklist, metode pengambilan sampling adalah total sampling dengan metode statistik uji independent t-test dan mann whitney, kelompok intervensi mendapatkan perlakuan berupa discharge planning terstruktur setelah pasien melewati fase akut, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan discharge planning sesuai kebiasaan rumah sakit yaitu pada saat pasien akan pulang. Kelompok intervensi di RSUD Tugurejo Semarang dan Kelompok kontrol di RSUD Kota Semarang, pre test dilakukan pada saat pasien melewati fase akut sedangkan post test dilakukan pada saat pasien akan pulang baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil:Setelah intervensi dengan discharge planning terstruktur,pengetahuan maupun keterampilan pasien kelompok intervensidalam menghadapi pemulangan lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,0001). Simpulan:Discharge planning terstruktur terbukti efektif secara bermakna meningkatkan kesiapan pasien TB paru dalam menghadapi pemulangan, baik dari aspek pengetahuan maupun keterampilan Kata Kunci : Kesiapan pasien TB paru, discharge planning terstruktur
Pengaruh Eksrak Etanol Daun Salam terhadap Ekspresi Kolagen Mesangial Tikus Sprague dawley Diabetik Saptawati, Tunik; -, Winarto; Kristina, Tri Nur
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2015
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak etanol daun salam (EEDS)  dibuat dari maserasi daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) mengandung flavonoid yang bersifat anti oksidan dan dapat menurunkan glukosa darah . Diperkirakan bahwa EEDS dapat menekan akumulasi kolagen mesangial sebagai komponen matriks ekstra seluler pada DM sehingga  dapat menghambat terjadinya komplikasi DM. Sebanyak 20 ekor tikus Sprague dawley jantan yang diinduksi DM dengan Streptozotocin dosis 40 mg/kgBB, dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan yang diberi EEDS  dosis 150:300;dan 450 mg/200grBB selama 15 hari. Pada hari ke 16 diperiksa kadar gula darah sewaktu (GDS), HBA1c , dan ekspresi kolagen mesangial (Allred Score). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi kolagen yang bermakna pada 4 kelompok penelitian dengan nilai p=0,027 (p<0,05). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ekspresi kolagen pada kelompok P2  lebih rendah dibanding kelompok kontrol dengan nilai p=0,032 (p<0,05).Pemberian EEDS dosis 300 mg/200grBB dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus DM. Kata kunci: EEDS, ekspresi kolagen mesangial, DM

Page 1 of 1 | Total Record : 4