cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam
ISSN : 23388544     EISSN : 24772046     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019" : 20 Documents clear
PERKEMBANGAN ETIKA KOMUNIKASI ISLAM DALAM BERMEDIA SOSIAL Andriani, Faricha
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5586

Abstract

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang tidak lepas dari kegiatan saling berinteraksi dengan sesama manusia. Melalui kegiatan interaksi inilah manusia otomatis melakukan kegiatan komunikasi. Pada perkembangannya, komunikasi tidak hanya dilakukan secara langsung dalam kehidupan nyata, melainkan juga dapat dilakukan melalui media virtual dengan memanfaatkan akun-akun media sosial. Akan tetapi, pada praktik komunikasi dalam media sosial, masih didapati pelanggaran etika komunikasi dengan adanya penyebaran pesan hoax serta hate speech. Sehingga perlu adanya pengembangan pada etika komunikasi, khususnya etika komunikasi islam. Etika komunikasi islam tidak hanya dijadikan sebagai pemahaman ilmu saja, melainkan adanya implikasi dalam kegiatan komunikasi dalam bermedia sosial. Adanya pemahaman dan pengaplikasian tersebut mampu memberikan pemahaman yang lebih akan pentingnya etika komunikasi dalam bermedia sosial, karena media sosial tidak hanya sebagai sarana komunikasi, melainkan bagian dari budaya interaksi dalam dunia modern.
KOMUNIKASI KEPALA MADRASAH DALAM MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS MADRASAH DI MTs SABILUL MUTTAQIN JEPANG MEJOBO KUDUS Mohtarom, Mohtarom
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5618

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap tentang peran kepala madrasah dalam hal komunikasi yang efektif dalam rangka mewujudkan Madrasah efektif di MTs Sabilul Muttaqin Jepang Mejobo Kudus. Efektivitas madrasah merupakan keberhasilan madrasah sebagaimana cita-cita lembaga pendidikan, akan tetapi terkadang madrasah tidak mampu mewujudkannya diantaranya disebabkan komunikasi kepala madrasah yang kurang maksimal, sementara komunikasi kepala madrasah merupakan keterampilan yang harus dimiliki kepala madrasah dalam rangka mencapai tujuan madrasah. Komunikasi yang efektif akan mampu menggerakkan sumber daya yang dimiliki sekolah, lebih-lebih sumber daya manusia madrasah yaitu para dewan guru, staf madrasah, komite madrasah, wali murid serta stake holder lainnya. 
NILAI-NILAI DAKWAH DALAM NOVEL “BUMI CINTA” KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY Zaini, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5596

Abstract

Dakwah bertujuan untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan, dan pengaplikasian terhadap ajaran agama yang dibawa oleh para dai. Novel sebagai media cetak dapat dijadikan sebagai sarana dakwah untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian dan kesejukan bagi para pembacanya. Tulisan ini bertujuan untukmengetahui kandungan makna nilai dakwah novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy dan mengeksplorasi muatan dakwah yang terkandung dalam Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian dalam novel ini tentang nilai-nilai dakwah terlihat dalam tokoh Ayyas yang digambarkan sebagai sosok yang disiplin dalam menjalankan ibadah, jujur, pekerja keras, suka menolong orang lain, bersyukur dan sabar dalam menjalani kehidupan di negara yang liberal. Hidup di negara liberal tidak lantas membuat kita terhanyut dengan kehidupan di dalamnya, namun harus tetap menjaga ajaran agama dan adat ketimuran yang dimilikinya. Novel yang bercerita tentang kehidupan mahasiwa yang bernama Ayyas yang sedang kuliah di Rusia dapat dijadikan sebagai dasar dan gambaran bahwa tinggal di negara-negara yang memiliki prinsip kebebasan merupakan tantangan yang berat sehingga harus disikapi dengan bijak.
INTENSITAS KOMUNIKASI KELOMPOK SEBAGAI ALTERNATIF MODEL DAKWAH Mubasyaroh, Mubasyaroh
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5619

Abstract

Komunikasi adalah interakasi sosial yang bertujuan. Komunikator dan komunikan terlibat dalam proses komunikasi karena ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai bersama. Tujuan komunikasi menjadi lebih kompleks dari sekedar mencapai konsensus, demikian juga yang akan berlangsung dalam komunikasi dakwah. Terdapat beberapa jenis komunikasi diantaranya adalah komunikasi kelompok. Pada tulisan ini akan dibahas komunikasi kelompok sebagai alternatif model dakwah. Komunikasi kelompok berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok masyarakat, seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi, dan sebagainya. Dalam komunikasi kelompok dakwah, akan terjadi perubahan perilaku akibat adanya pesan dalam komunikasi, adapun indikasi kelompok, diantarannya  Konformitas, yang merupakan perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompokyang real atau dibayangkan.
STRATEGI DAKWAH BAGI DOSEN DAKWAH IAIN KUDUS (INTERAKTIF KAJIAN ISLAM DI RADIO PAS FM PATI) Ahmad, Nur
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5583

Abstract

Pada tulisan artikel kali ini penulis mencoba mengkolaborasikan hasil penelitian BOPTN tahun 2018 dengan difasilitasi oleh P3M IAIN Kudus untuk menjadi sebuah artikel jurnal ilmiah dengan tema asli Strategi Dakwah Kajian Islam Dosen Dakwah IAIN Kudus di Radio PAS FM Pati dengan lokus Kajian Studi Kasus Dialog Interaktif Kajian Islam Di Radio PASFM Pati. Dimana kajian tersebut sudah berjalan lama hasil kerjasama MoU IAIN Kudus Jurusan dakwah dan Komunikasi IAIN Kudus dengan Radio PAS FM Pati. Berkat kerja sama inilah maka kedua belah sama-sama diuntungkan dalam beberapa hal, dinataranya pihak Kampus IAIN Kudus diuntungkan secara tidak langsung mengiklankan atau pemberian informasi atas keberadaan salah satu perguruan tinggi di wilayah pantura kepada masyarakat sekitar dan ini terbukti IAIN Kudus semakin dikenal keberbagai penjuru khususnya diwilayah pantura bagian timur. Sementara Radio PAS FM Pati sendirii juga diuntungkan secara tidak langsung sudah melakukan siaran dakwah, dimana keberadaan siaran dakwah kali ini sangat ditunggu-tunggu bagi masyarakat sekitar dan ini terbukti saat siaran berlangsung banyak masyarakat yang sanagt antusias untuk bertanya langsung melalui telepon, facebook, sms bahkan via WA karena suaran tersebut sudah dikemas melalui streaming secara langsung. 
MODEL KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (STUDI DI DESA RAHTAWU, KECAMATAN GEBOG, KABUPATEN KUDUS) Yasfin, Moh Anwar
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5597

Abstract

Negara Indonesia ini merupakan negara besar dengan beragama kekayaan dan keragaman. Salah satu kekayaan yang tak bisa dinilai adalah kerukunan dan kedamaian, meski berbeda agama dan keyakinan. Fakta kedamaian ini hendaknya terus dirawat dan dijaga, agar berbedaan agama tidak menjadi konflik dan membuat disintegrasi bangsa. Salah satu upaya yang telah dilakukan Kementerian Agama adalah adanya peran penyuluh agama di wilayah masing-masing. Tidak lain penyuluh agama inilah yang bertugas sebagai garda terdepan dalam melakukan bimbingan dan penyuluhan terhadap problem masyarakat yang dialami. Lebih-lebih tugas ini adalah sebagai upaya untuk terus merawat kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini fokus pada bagaimana komunikasi yang dilakukan penyuluh agama di desa Rahtawu kecamatan Gebog Kabupaten Kudus untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan ke masyarakat. Hasilnya, model komunikasi dan bimbingan yang dilakukan adalah melalui metode ceramah, diskusi, dan melalui kegiatan diskusi bareng lintas agama. Kegiatan penyuluhan ini juga tak sepi dari tantangan yang ada. Medan serta lokasi desa Rahtawu berada di pegunungan, dan jauh dari kota kecamatan, sehingga akses menuju lokasi menjadi kendala. Masyarakat juga masih banyak yang belum memahami terhadap penyuluh agama akan tugas dan fungsi dari penyuluh agama, sehingga masyarakat belum optimal dalam hasil bimbingan dan penyuluhan .
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG UNDANG-UNDANG PENYIARAN NO. 32 TAHUN 2002 (PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI MASYARAKAT) Farida, Farida
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5584

Abstract

UU penyiaran No.32 tahun 2002 sebagai salah satu media dakwah yang digunakan di era global serba canggih untuk mengembangkan dakwah Islam di masyarakat. UU penyiaran membantu para da’i untuk mengembangkan dakwah Islam di masyarakat karena aturan atau kode etik yang jelas sangat memungkinkan untuk berdakwah sesuai dengan kemampuan da’i dalam memanfaatkan media dakwah melalui penyiaran dengan tetap memperhatikan kondisi dan kebutuhan mad’u. Kebijakan pemerintah dipandang sangat perlu agar UU penyiaran yang telah ada benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kebijakan Pemerintah tentang Undang-undang Penyiaran No.32 tahun 2002 (Pengembangan Dakwah Islam di Masyarakat)”. Agar masyarakat semakin memahami Islam dan melaksanakan ajaran Islam, maka media penyiaran sangat mungkin karena daya jangkau siaran yang dapat melewati batas daerah bahkan negara. Meskipun pada kenyataannya masih ada kekurangan atau kelemahan yakni tidak memanfaatkan komunikasi secara langsung. Dengan kebijakan pemerintah terhadap UU penyiaran masyarakat di pelosok mampu mengakses informasi keagamaan (selagi terjangkau daya pancarnya). Kebijakan pemerintah tentang UU Penyiaran perlu dievaluasi untuk perbaikan dan penyesuaian dengan situasi kondisi masyarakat sekarang. Karena masyarakat sangat mungkin sekali mengalami perubahan secara sosial. Sehingga evaluasi bermaksud untuk pembenahan dan ketepatan kebutuhan masyarakat. Sedangkan kendala yang sering dialami adalah ketika aturan-aturan yang ada tidak diperhatikan dengan alasan rating, padahal tujuan penyiaran adalah penyampaian informasi publik dan untuk pembaharuan agar seluruh masyarakat tidak ketinggalan informasi, terkhusus adalah kebijakan pemerintah tentang Undang-undang Penyiaran No. 32 tahun 2002 dapat digunakan untuk pengembangan dakwah Islam di masyarakat. Sehingga dakwah (mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan tidak berbuat keburukan) dapat dilaksanakan lebih mudah bahkan dikembangkan dengan pemanfaatan media penyiaran yang sudah memiliki UU Penyiaran.
INTERAKSI KENAKALAN REMAJA, RELIGIUSITAS, DAN MEDIA TV Saliyo, Saliyo
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5598

Abstract

Artikel ini ditulis memiliki tujuan untuk mengetahui pembahasan kenakalan remaja, religiusitas dan Media. Artikel ini merupakan tulisan dari review jurnal dan buku. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian kulitatif dalam bentuk literatur. Metode review artikel yang dilakukan peneliti adalah mereview jurnal ataupun buku yang membahas ataupun meneliti tema tersebut. Selanjutnya peneliti mengumpulkan, mereview, menganalisis, membahas dan menyimpulkan. Hasil review menunjukan bahwa agama dipengaruhi dari  keturunan genetik dan lingkungan seseorang. Agama mampu menjadi kontrol diri  bahkan dapat mengurangi seseorang untuk berbuat kenakalan bagi para remaja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah media TV.. Kondisi yang demikian menjadi pekerjaan orang tua untuk membimbing dan melakukan monitor pada anaknya dalam menikmati fasiltas-fasilitas media tersebut.
BROADCASTING AND ISLAMIC DA'WAH ETHICS IN ELECTRONIC MEDIA ACCORDING TO THE PERSPECTIVE OF ISLAM AND THE INDONESIAN BROADCASTING COMMISSION (KPI) Sulaiman Syah, M. Noor
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5585

Abstract

The mass media as a means of broadcasting in Indonesia is a thing that has become embedded in people's lives. The mass media in the form of television and radio cannot be separated from human life. Various studies show that television is a tool that is most often used by people in obtaining information. And in the end mass media is superior in delivering information in the world.In the midst of fierce competition between mass media companies in obtaining public attention, mass media has developed and provided a number of roles in human life so that it can affect values, religion, morals, and ethics. Television presents everything that attracts the attention of viewers. One thing that must be known by Muslims that in fact Muslims as a religion of da'wah is obliged to be able to internalize, transmit, diffuse, transform, and actualize the Islamic Shari'ah with methods and media that are sourced from the Qur'an, as a missionary book, and the sunnah of the Prophet to mad'u (humanity). This was done as an effort so that the Muslim community based on da'wah remained within the corridors of the era of development so that it did not deviate from the values, ethics and morals that were adhered to as in the near future it more and more from the Qur'an and al-Hadith. Islam has regulated the issue of broadcasting through the principles of da'wah. And when someone has delivered something to fellow God's people, there will be a penalty if what is delivered is not in accordance with the reality and certainly not in accordance with the Islamic Shari'ah.
DIALOGIS KOMUNIKATIF KEBUDAYAAN ISLAM DALAM MEMAHAMI AGAMA Masturin, Masturin
AT-TABSYIR Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v6i1.5604

Abstract

Selama ini perkembangan ilmu-ilmu Islam hanyalah berupa dekodifikasi (penjabaran, penafsiran, sistematisasi) dari teks-teks Al-Quran dan Hadis, seperti Tafsir, Fiqih, dan Tasawuf. Teks-teks didekodifikasi menjadi teks baru, yaitu ilmu-ilmu Islam. Dengan kata lain, dekodifikasi berangkat dari teks menuju ke teks yang baru. Gampang­nya, dekodifikasi adalah gerak dari teks ke teks. Sementara itu, ada perkembangan baru yang populer mulai 1980-an, yaitu gagasan Islamisasi ilmu. Ilmu-ilmu yang sudah ada (ilmu-ilmu alam, sosial, humaniora) "diislamkan" dengan mengembalikannya pada teks-teks Islam. Dalam Skala global, ada sedikitnya empat persoalan yang dihadapi agama dan kebudayaan, sendiri-sendiri atau bersama-sama, pertama, agama menghadapi sekularisasi. Kedua, kebudayaan meng­hadapi uniformasi, yaitu proses digantikannya diversifikasi kebudayaan yang berupa pilihan budaya individual oleh uniformasi kebudayaan. Ketiga, agama dan kebudayaan bersama-sama menghadapi persoalan alienasi metafisik, yaitu perasaan tak berdaya manusia menghadapi realitas. Keem­pat, pemecahan dari persoalan pertama, kedua, dan ketiga dalam bentuk spiritualisme pasca-modern yang non-rasional yang merupakan gejala anti-agama dan kontradiksi budaya, justru menimbulkan persoalan baru dari pada memecahkan persoalan. 

Page 1 of 2 | Total Record : 20