cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris
ISSN : 26152800     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dibidang Pendidikan Bahasa Inggris. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bahasa Inggris bagi masyarakat akademik. Jurnal ini terbit 3 kali setahun.
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 1 (2016)" : 36 Documents clear
The Effect of STAD Technique and Learning Style on the Eighth Grade Student’s Reading Comprehension of SMP 17 Agustus 1945 Cluring ., SUTAMI DWI LESTARI; ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A.; ., DR. NI MADE RATMININGSIH, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik pembelajaran STAD dan gaya belajar pada pemahaman membaca teks siswa kelas delapan di SMP 17 Agustus 1945 Cluring. Penelitian ini mencakup tiga variable, yaitu; teknik STAD sebagai variable bebas, gaya belajar sebagai variable moderator, dan pemahaman membaca sebagai variable terikat. Untuk melakukan penelitian ini, 60 siswa dilibatkan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan desain 2 x 2 faktorial. Data diperoleh melalui tes dan kuisioner lalu dianalisis dengan menggunakan analisis ANAVA Dua Jalur dan tes Tukey, dengan hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan signifikan antara pemahaman membaca siswa yang diajar dengan menggunakan teknik STAD dibandingkan dengan hasil pemahaman membeca siswa yang diajar dengan menggunakan teknik konvensional; 2) terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman membaca siswa field dependent dan siswa field independent; 3) terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara teknik pembelajaran (STAD dan konvensional) dan gaya belajar (field dependent dan field independent) siswa terhadap pemahaman membaca; 4) terdapat perbedaan signifikan pada pemahaman membaca antar siswa yang field dependent yang diajar dengan menggunkan teknik STAD dan siswa yang field dependent yang diajar dengan menggunakan teknik konvensional; dan 5) terdapat perbedaan signifikan pada pemahaman membaca antar siswa yang field independent yang diajar dengan menggunkan teknik STAD dan siswa yang field independent yang diajar dengan menggunakan teknik konvensional.Kata Kunci : teknik STAD, gaya belajar, dan pemahaman bacaan. This study was conducted to investigate the effect of STAD technique and learning style the eight grade student’s reading comprehension of SMP 17 Agustus 1945 Cluring. This research involved three types of variables, namely; STAD technique as independent variable, learning style as moderator variable, and reading comprehension as dependent variable. To conduct this research, 60 students were selected as the sample. The design of this research was 2 x 2 factorial designs. The data were collected through test and questionnaire, and were then analyzed by using Statistical Two-Way ANAVA and Tukey test. The result of this study showed that: 1) there is a significant difference in reading comprehension between the students who are taught by using STAD technique and those taught by using the conventional technique; 2) there is a significant difference of reading comprehension between field dependent and field independent students; 3) there is a significant interactional effect between the teaching techniques (STAD and conventional) and students’ learning style (field dependent and field independent) on students’ reading comprehension; 4) there is a significant difference in reading comprehension between the students field dependent who are taught by using STAD technique and those who are taught by using the conventional technique; and 5) there is a significant difference in reading comprehension between the students field independent who are taught by using STAD technique and those who are taught by using the conventional technique. keyword : STAD technique, learning style, reading comprehension.
Developing English Course Materials for Banking ., PUTU WULANDARI TRISTANANDA; ., PROF. DR. PUTU KERTI NITIASIH, M.A.; ., DR. I GEDE BUDASI, M.Ed.DIP APPLIN
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis – jenis materi kursus bahasa Inggris yang dikembangkan untuk perbankan dan (2) mengetahui bagaimana materi kursus bahasa Inggris dikembangkan, dan (3) mengetahui kualitas dari produk materi kursus bahasa Inggris untuk perbankan berdasarkan persepsi uji ahli. Subyek dari penelitian ini adalah para pegawai bank. Obyek dari penelitian ini adalah materi kursus bahasa Inggris khusus untuk perbankan. Desain penelitian dari penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) yang disarankan oleh Sugiyono (2010). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tujuh topik yang diperlukan dalam materi kursus Bahasa Inggris khusus untuk Perbankan, yaitu greeting, finance, jobs in banking, banking products and services, bank transactions, investment dan the economy. Aktifitas meliputi matching test, arranging the words, listening comprehension, reading comprehension, role play, completion, discussion, essay test, true false, think-pair share, dan describing a picture. Materi kursus bahasa Inggris untuk perbankan dikembangkan melalui enam tahap yaitu (1) mengidentifikasi masalah; (2) menjelaskan tujuan; (3) desain dan mengembangkan artefak; (4) menguji artefak tersebut; (5) mengevaluasi hasil pengujian; dan (6) produk prototype. Kualitas dari materi kursus bahasa Inggris untuk perbankan yang dikembangkan berada di kategori sangat tinggi. Disarankan bahwa praktisi berkolaborasi dengan peneliti melakukan beberapa pembaharuan dari materi kursus Bahasa Inggris untuk Perbankan sebagai akibat dari perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat. Kemudian, buku teks bisa mencangkup semua aspek dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Terlebih lagi, produk ini perlu untuk diuji di lapangan untuk memeriksa efektivitas produk.Kata Kunci : Perbankan, Materi Kursus Bahasa Inggris khusus, Pengembangan Materi This study aimed at: (1) identifying the kinds of English course materials which are developed for banking, (2) knowing how the English course materials for banking are developed, and (3) knowing the quality of the product of English course materials for banking based on expert judges’ perception. The subjects of the study were bank employees. The object of the study was ESP (English for Specific Purposes) course materials for Banking. The research design of this study uses Research and Development (R&D) suggested by Sugiyono (2010). The results of the study showed that there are seven topics needed in English course materials for banking, namely: greeting, finance, jobs in banking, banking products and services, bank transactions, investment and the economy. The activities covered matching test, arranging the words, listening comprehension, reading comprehension, role play, completion, discussion, essay test, true false, think-pair share, and describing a picture. The English course materials for banking, were developed through six steps, namely: (1) identifying the problems; (2) describing the objectives; (3) designing and developing the product; (4) testing the product; (5) evaluating the results of testing; and (6) product prototype. The quality of the developed English course materials for banking is categorized very high. It was suggested that the practitioner collaborate with the researchers do some renewal of the English course materials for Banking as the results of the development of era and technology which grew rapidly. Then, the textbook might cover all aspects in Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Moreover, the product need to be field tested in order to check the effectiveness of the product. keyword : Banking, ESP Course Materials, Material Development
Developing Syllabus And Instructional Materials For Advanced Reading Course In English Education Department of Ganesha University of Education ., LAURENSIUS PUTU VERDIKA; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membaca adalah bagian penting dalam bahasa Inggris and aktifitas pembelajaran dalam bahasa Inggris untuk pelajar asing. Sasaran dari membaca adalah membaca untuk hal umum, membaca untuk suatu informasi yang khusus, membaca untuk mendapatkan informasi yang detail dan membaca untuk kesenangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan silabus dan materi pembelajaran untuk mata kuliah Advanced Reading Course pada semester 5 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Pengumpulan data mennggunakan model Sugiyono (2015): (1) rumusan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Prototype, (7) Field tests. Model terakhir (field test) tidak sepenuhnya dipergunakan karena keterbatasan waktu dan biaya. Data penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang sudah berhasil memperoleh data melalui kuestioner, checklist, analisis dokumen, dan FGD. Subject dalam penelitian ini adalah para dosen pengampu mata kuliah Advanced Reading di jurusan pendidikan bahasa Inggris and objek penelitian in adalah silabus dan materi pembelajaran English Advanced Reading. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1)silabus terdahulu yang sudah diapplikasikan dalam proses pembelajaran Advanced Reading Course di Undiksha tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kemudian, melalui serangkaian penelitian, silabus sudah di revisi dengan mempergunakan teori strukur silabus oleh Johnson (2006). (2) Silabus yang telah direvisi menjadi kerangka utama untuk menghasilkan materi Advanced Reading yang lebih baik. Teori good material Tomlinson (1998) dipergunakan untuk memperkuat materi Advanced Reading. (3) Prototype ini adalah produk yang memilki kualitas berdasarkan bahwa kualitas dalam sebuah produk bias diukur melalui validitas, kegunaan, dan keefektifan produk tersebut. Sebagai penutup, peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini bias bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan juga sebagai model bagi para dosen untuk mengembangkan materi Advanced Reading. Kata Kunci : Silabus, Materi Pembelajaran, Advanced Reading Course Reading is the key component of English and teaching activity for English for Foreign English students. The objectives of reading are to read for general, to read for specific information, to read for detailed information, and to read for pleasure. This study aimed to develop syllabus and Instructional materials for Advanced Reading course of fifth semester students in English Education Department Ganesha University of Education Singaraja. The data collection utilized Sugiyono (2015) model: (1) problems, (2) data collection, (3)product design, (4) design validation, (5) design revision, (6) Prototype, (7) conducting field tests. The last model (conducting field test) was not fully applied due to the fact that this study dealt with limitation of time and lack of financial support. The data were also supported by the preliminary research which could obtain data throughout questionnaire, checklist, document analysis, and focus group discussion (FGD). The subject of this study was the lectures who have taught Advanced Reading course in English Education Department and the object of this study were the syllabus of Advanced Reading course and Instructional material used for teaching Advanced Reading course. The result of the study pointed out that (1) the existing syllabus applied in Advanced Reading Course at Undiksha was not compatible and did not meet the students’ needs. Thus, throughout a series of research, the syllabus had been revised by utilizing the syllabus structure by Johnson (2006). (2) The revised syllabus had been the core structure in order to create better advanced reading materials. The theory of good materials (Tomlinson, 1998) was applied to strengthen the advanced reading materials. (3)This prototype was a qualified product due to the fact that the quality of the product can be measured by its validity, practicality, and effectiveness. As the final remark, the researcher hopes that the result of this study could be useful for building students’ language competence and performance, as well as can serve as a model for lecturer to develop their own advanced reading materials. keyword : Syllabus, Instructional Materials, Advanced Reading Course
Developing Assessment Instrument Based Curriculum 2013 for Teaching Microteaching In English Education Department Of UNDIKSHA. ., KOMANG TRISNA DEWI; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah penelitian dan pengembangan (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan instrument penilaian untuk pengajaran mata kuliah Microteaching berdasarkan kurikulum 2013. Karena ini merupakan penelitian besar dan penelitian kedua jadi dalam pengumpulan data sudah dilaksanakan pada penelitian tahun pertama dan penelitian ini merupakan penelitian tahun kedua yang mana data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi, dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa, (1) pengembangan instrument penilaian berbasis kurikulum 2013 mengikuti langkah-langkah pengembangan, seperti: analisis kebutuhan, merancang prototipe media, penilaian ahli, revisi produk, uji lapangan, analisis data dan menyelesaikan produk, (2) kualitas dari produk yang dikembangkan diketahui melalui uji lapangan dan hasil penilaian ahli. Berdasarkan uji lapangan yang dilakukan kepada beberapa dosen mata kuliah Microteaching dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris terhadap penggunaan instrument penilaian sangat baik terbukti dengan skore 1.00 yang artinya instrument sangat baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dosen khususnya pengampu mata kuliah Microteaching dan mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Microteaching.Kata Kunci : instrument penilaian, kurikulum 2013, Microteaching This research was a Research and Development (R&D) which aimed at developing assessment instrument for teaching Microteaching course based Curriculum 2013. Because this was a big research and a second research so data collection was already collected in the first year and the data in this research were collected through observation, and questionnaires. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. This research found that, (1) the development of assessment instrument based Curriculum 2013 following the development steps, such as needs analysis, designing a prototype media, validation, product revision, field testing, data analysis and final product, (2) the quality of the product known through field tests and the results of expert judges. Based on field tests were conducted by some Microteaching lecturer and English Education students were 1:00, it indicated that the assessment instrument based Curriculum 2013 for teaching Microteaching was categorized as excellent. The results of this study are expected can help both the Microteaching lecturers and students in learning Microteaching course.keyword : assessment instrument, curriculum 2013, microteaching
Discrepancy Analysis of the Implementation of Authentic Assessment in EFL Classroom of SMA N 2 Tabanan Gerokgak District Tabanan Regency Based on Curriculum 2013. ., LUH TRI JAYANTI SWASTYASTU; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diskrepansi antara pelaksanaan penilaian otentik yang ideal berdasarkan Permendikbud No 81A tahun 2013 dan implementasi nyata di kelas EFL SMA N 2 Tabanan. Rumusan masalah menjadi pedoman penelitian. Pertama adalah diskrepansi pada pelaksanaan penilaian otentik di kelas EFL SMA N 2 Tabanan. Kedua adalah keyakinan guru pada pelaksanaan penilaian otentik berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Discrepancy Evaluation Model oleh Provus (1971). Langkah-langkahnya terdiri dari (1) tahap definisi, (2) tahap instalasi, (3) tahap proses, (4) tahap produk, dan (5) tahap banding. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi kelas, administrasi kuisioner, dan wawancara dengan para guru. Tahapan pada penilaian otentik berdasarkan Permendikbud No. 81A adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dan pelaporan. Penelitian ini ditemukan bahwa pelaksanaan penilaian otentik secara keseluruhan, dikskrepansinya adalah 36.15%. secara detail, diskrepansi pada penilaian performa adalah 31.17%, penilaian proyek adalah 36.93%, penilaian diri adalah 56.50%, dan penilaian portofolio adalah 20%. Selain itu, hasil dari kuisioner menunjukkan bahwa guru EFL memiliki keyakinan positif dalam pelaksanaan penilaian otentik. Mengacu pada temuan, ada dua isu penting yang muncul dari temuan. Pertama, guru memiliki keyakinan positif dalam pelaksanaan penilaian autentik; Namun, para guru masih memiliki kesalahpahaman pengetahuan untuk melaksanakan penilaian dengan baik. Kedua, waktu pelaksanaan tidak cukup untuk melakukan beberapa jenis penilaian otentik dalam kelas yang besar dan beban kerja yang berat.Kata Kunci : asesmen otentik, kurikulum 2013, diskrepansi This study aimed at analyzing the discrepancy between the ideal authentic assessment standard according to Permendikbud No 81A Year 2013 and the real implementation in EFL class in SMAN 2 Tabanan. The research questions become guideline of the research. First is the discrepancy of the implementation of authentic assessment in EFL classroom in SMA N 2 Tabanan. Second is the teachers’ belief of authentic assessment implementation based on curriculum 2013. The research conducted using Discrepancy Evaluation Model by Provus (1971). The steps consist of (1), Definition Stages, (2) Installation Stages, (3) Process Stages, (4) Product Stages, and (5) Compare Stages. The instruments used are classroom observation sheet, questionnaire administration, and interview with the teachers. The stages of authentic assessment based on Permendikbud No.81A are planning, executing, and analyzing and reporting. The research found that overall implementation of authentic assessment, the discrepancy was 36.15%. In detail, the discrepancy of performance assessment was 31.17%, project assessment was 36.93%, self-assessment was 56.50%, and portfolios assessment was 20%. In addition, the result of questionnaire shows that the EFL teachers have positive beliefs in authentic assessment implementation. Referring to the findings, there are two key issues which emerged from the finding. First, teachers had positive beliefs in authentic assessment implementation; however, the teachers still had misconception knowledge to implement the assessment well. Second, the time was not enough for conducting some types of authentic assessment in a big classes and heavy workloads.keyword : Authentic Assessment, Curriculum 2013, Discrepancy
Discrepancy Analysis of Authentic Assessment Implementation in EFL Classroom of SMAN 1 Blahbatuh in Blahbatuh District Based On Curriculum 2013. ., NI PUTU WIDYA LAKSANA DEWI; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. NI MADE RATMININGSIH, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengetahui perbedaan pada kesenjangan pelaksanaan penilaian otentik berdasarkan Kurikulum 2013 dan praktek dalam kelas oleh guru di SMA N 1 Blahbatuh; b) mengetahui pemahaman guru terhadap pelaksanaan penilaian otentik berdasarkan Kurikulum 2013. Subjek dari penelitian ini adalah guru bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan model evaluasi kesenjangan oleh Provus. Data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi; studi dokumen, wawancara dan kuesioner distribusi, dan observasi kelas yang di analisis menggunakan pedoman acuan ideal teoritis. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa guru memiliki kesenjangan yang sangat tinggi dalam melaksanakan penilaian otentik. Secara rinci, kesenjangan paling lebar terdapat dalam penilaian portofolio dengan persentase 79.22%. Sedangkan kesenjangan terendah terdapat dalam penilaian kinerja dengan persentase 57.45%.Selain itu, hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa guru memiliki pemahaman yang positif terhadap pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan Kurikulum 2013. Kata Kunci : Kata kunci: penilaian otentik, kurikulum 2013, kesenjangan This study aimed at: a) investigating the discrepancy between the ideal authentic assessment implementation based on Curriculum 2013 and the practice in EFL classroom of SMAN 1 Blahbatuh; b) investigating the EFL teachers’ belief toward authentic assessment implementation based on Curriculum 2013. The subjects of this research were English teachers. The research design for this study was an evaluative study that adopted Provus Discrepancy Model. In this study, the forms of data collection used were: document study, interview and questionnaires distribution, and direct class observation which are analyzed by using Ideal Theoretical Reference. The study showed that the teachers have very wide discrepancy in implementing authentic assessment. In detail, the widest discrepancy in authentic assessment was Portfolio assessment with the percentile of 79.22%. In addition, the lowest discrepancy was Performance assessment with the percentile of 57.45%. Furthermore, the questionnaire showed that the teachers have positive beliefs toward authentic assessment. keyword : Keywords: authentic assessment, curriculum 2013, discrepancy

Page 4 of 4 | Total Record : 36