cover
Contact Name
Dede Suhendar
Contact Email
dede.suhendar@uinsgd.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al-Kimiya
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : -
Core Subject : Science,
al-Kimiya (e-ISSN: 2407-1927, p-ISSN: 2407-1897) merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD, Bandung. Terbit dua kali dalam setahun, Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
Studi Transformasi Zeolit Alam Asal Sukabumi dengan Menggunakan Air Zamzam sebagai Sumber Akuades Riki Juniansyah; Dede Suhendar; Eko Prabowo Hadisantoso
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 1 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i1.5080

Abstract

Zeolit alam asal Sukabumi memiliki tiga komposisi mineral, yaitu kuarsa, mordenit, dan klinoptilolit. Setiap jenis zeolit memiliki kegunaan yang berbeda-beda, untuk meningkatkan nilai lebih dari zeolit alam, maka dari itu perlu adanya pengembangan zeolit alam mengingat zeolit alam asal Sukabumi lebih cenderung kepada jenis zeolit mordenit. Dari permasalahan tersebut perlu adanya penelitian tentang studi transformasi zeolit alam asal Sukabumi untuk mengetahui jenis zeolit baru yang akan dihasilkan dari transformasi tersebut dan hasil karakterisasinya. Tansformasi zeolit alam dilakukan dalam tiga variasi komposisi perbandingan mol yaitu 1 zeolit : 4 NaOH: 40 air zamzam, 1 zeolit : 2 NaOH: 40 air zamzam, 1 zeolit : 0 NaOH: 40 air zamzam. Transformasi ini dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 150°C selama 12 jam. Hasil transformasi perbandingan variasi mol tersebut menghasilkan zeolit faujasit, analsim, mordenit, dan mineral kuarsa. Karakterisasi dengan difraksi sinar-X yang mengkonfirmasi terbentuknya zeolit faujasit, analsim, mordenit, dan mineral kuarsa.
Studi Penurunan Kadar Ion-ion Logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) dengan Metode Elektrokoagulasi Menggunakan Elektroda Aluminium dan Karbon Ahmad Koharruddin; Vina Amalia; Tety Sudiarti
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4740

Abstract

Elektrokoagulasi pada prinsipnya berdasarkan pada proses sel elektrolisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) sebelum dan sesudah elektrokoagulasi, serta untuk mengetahui dan mempelajari penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+,dan Pb2+) terhadap variasi waktu pada setiap jenis elektroda aluminium dan karbon. Metode pada penelitian  ini, 100 mL limbah logam buatan ditambah 10 mL larutan NaCl 1% dielektrokoagulasi dengan menggunakan dua jenis elektroda aluminium dan karbon dengan jarak antar elektroda 3 cm dan dialiri arus listrik searah (DC) sebesar 2 ampere, setiap penggunaan jenis elektroda menggunakan variasi waktu 0, 15, 45, 60, 90 menit. Larutan dari setiap waktu disaring dan dianalisis kadar logamnya menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Penurunan kadar dari ketiga ion logam yang sangat baik, yaitu pada penggunaan elektroda aluminium dengan penurunan ion logam Cr3+ 99,85%; Cu2+ 98,76%; dan Pb2+ 99,85% pada waktu 90 menit. Hal tersebut disebabkan tereduksinya sebagian besar ion-ion logam membentuk logamnya, serta terbentuknya Al(OH)3 yang bereaksi lebih lanjut membentuk ion Al(OH)4- yang akan mengikat sebagian kecil ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+). Penurunan kadar ion-ion logam (Cr3+, Cu2+, dan Pb2+) pada penggunaan elektroda karbon, selain tereduksinya sebagian besar ion-ion logam membentuk logamnya, terbentuk pula ion OH- di anoda yang akan bereaksi dengan ion-ion logam membentuk hidroksi logamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada elektroda aluminium dan karbon semakin lama waktu saat elektrokoagulasi semakin banyak pula penurunan ion-ion logam. Hal tersebut terbukti pada interval waktu 30 menit (15-45 menit dan 60-90 menit), mengalami penurunan hampir dua kali lipat dari interval waktu 15 menit (0-15 menit dan 45-60 menit).
Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat (Persea americana) sebagai Bahan Baku Biodiesel Nila Tanyela Berghuis; Prillizya D'Ura Tamako; Asep Supriadin
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4597

Abstract

Biji alpukat merupakan limbah pangan yang mengandung minyak nabati. Salah satu pemanfaatan minyak nabati adalah biodiesel. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dikarenakan dapat menurunkan emisi jika dibandingkan dengan minyak diesel. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji alpukat sebagai bahan baku sintesis biodiesel serta karakterisasinya. Sintesis biodiesel dilakukan melalui reaksi esterifikasi minyak biji alpukat menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan massa 1:20 disertai dengan penambahan katalis asam dan melalui reaksi transesterifikasi menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan massa 1:6 dan disertai katalis basa, dengan konsentrasi katalis yang digunakan sebesar 2,5% dari bobot minyak. Karakterisasi dilakukan dengan analisis spektrofotometer FTIR yang menunjukkan adanya gugus fungsi ester yang merupakan karakteristik dari biodiesel hasil sintesis dengan melihat adanya ikatan C-O pada pada bilangan gelombang 1244,09 cm-1 dan ikatan C=O pada bilangan gelombang 1737,86 cm-1. Selain itu dilakukan juga analisis gas chromatography (GC) yang menunjukkan kandungan minyak terbanyak yang berhasil terekstrak dari biji alpukat, yaitu senyawa metil ester oleat dengan waktu retensi 20,618 menit. Pada tahap akhir dilakukan pengujian spesifikasi terhadap biodiesel yang dihasilkan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-7182-2006 yang telah ditetapkan, yang menunjukkan angka asam sebesar 0,4 mg NaOH/g, massa jenis sebesar 679,335 kg/m3 dan viskositas kinematik sebesar 4,980 mm2/s pada 40ºC, dan warna nyala api biru kemerahan dan tidak berasap yang lebih baik dibandingkan dengan solar.
Adsorpsi Ion Logam Mn2+ dan Cu2+ Oleh Silika Gel dari Abu Ampas Tebu Dyanti Nur'aeni; Eko Prabowo Hadisantoso; Dede Suhendar
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 2 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i2.5087

Abstract

Silika gel telah diekstaksi dari abu ampas tebu menggunakan metode sol-gel kemudian digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ion logam Mn2+ dan Cu2+. Penelitian ini diawali dengan pengabuan ampas tebu pada suhu 700 selama 6 jam dilanjutkan pembuatan larutan natrium silikat dengan melarutkan abu ampas tebu dalam larutan NaOH disertai pengadukan dan pemanasan selama 1 jam. Natrium silikat yang terbentuk ditambahkan larutan HCl hingga larutan mencapai pH 7. Gel akan terbentuk setelah diperam selama 18 jam, kemudian disaring dan dicuci dengan akua dm, serta dikeringkan dalam oven dan digerus. Proses adsorpsi dilakukan dengan memasukkan silika gel ke dalam larutan ion logam Mn2+ dan Cu2+, kemudian didiamkan selama beberapa waktu. Setelah adsorpsi, larutan sisa dianalisis menggunakan AAS untuk mengetahui jumlah ion logam Mn2+ dan Cu2+ yang teradsorpsi dalam silika gel. Karakterisasi terhadap silika gel hasil ektraksi menunjukan terdapat gugus silanol, siloksi dan siloksan pada pengujian menggunakan FTIR dan karakterisasi menggunkan XRD menunjukkan silika gel berfasa amorf. Hasil adsorpsi ketiga variasi menunjukan adanya kompetisi antara ion logam Mn2+ dan Cu2+ dalam memperebutkan sisi aktif dari silika gel, dimana ion logam Cu2+ lebih dulu teradsorpsi dari pada ion logam Mn2+. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa silika gel dapat digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar ion logam Mn2+ dan Cu2+ dalam limbah cair.
Modifikasi Karakteristik Kuat Tarik pada Komposit Film Poli(Vinil Pirolidon) dan Karagenan Melalui Pembentukan Komposit Karbon Nano Dot Ahmad Sjahriza; Surya Herlambang; Indah Fajar Wati
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 2 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i2.3756

Abstract

Polimer merupakan material yang banyak dijadikan komposit sekarang ini. Teknologi nano dapat berperan sebagai agen komposit yang lebih baik dari pada agen komposit konvensional. C-dot yang merupakan material nano yang dikompositkan dengan polimer alam dan sintetik dengan model berturut-turut karagenan dan poli(vinilpirolidon) (PVP). Pada penelitian ini C-dot disintesis dari asam sitrat dan urea dengan iradiasi gelombang mikro, kemudian produk dimurnikan dan dikarakterisasi. Karagenan diekstraksi dari rumput laut Eucheuma cottonii. Selanjutnya polimer dan C-dot dikompositkan dengan metode Gel-Casting. Sintesis C-dot dari asam sitrat dan urea menghasilkan larutan berwarna hitam yang menandakan C-dot terbentuk, terdapat absorbsi di panjang gelombang 340 nm pada daerah UV yang membuktikan C-dot berhasil disintesis karena serapan tersebut tidak ditemukan pada bahan baku. C-dot yang disintesis memiliki ukuran partikel 90,61 nm dan indeks polidispersitas (PI) sebesar 0,0396. Komposit C-dot dengan polimer dapat meningkatkan kuat tarik dan modulus elastisitas film polimer. Konsentrasi optimum C-dot sebagai pengisi (filler) untuk PVP sebesar 0,7% b/b dan Karagenan 1.5% b/b. C-dot dapat berperan sebagai pengisi (filler) dalam kuat tarik pada film polimer. Penambahan C-dot pada film polimer sintetik maupun alam dapat meningkatkan sifat mekanik dari film polimer dan tidak memberikan hasil yang berbeda.
Potensi Pemanfaatan Arang Tulang Ayam sebagai Adsorben Logam Berat Cu dan Cd Vina Amalia; Fatimah Layyinah; Farida Zahara; Eko Prabowo Hadisantoso
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 1 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i1.5081

Abstract

Komposisi tulang utamanya mengandung kira-kira 85% mineral adalah kalsium fosfat, 14% kalsium karbonat dan 1% magnesium.Oleh karena itu, serbuk tulang ayam memiliki potensi sebagai adsorben untuk menyerap ion logam berat di lingkungan perariran. Diantara logam berat yang berbahaya bagi lingkungan adalah Cu dan Cd, yang dihasilkan dari proses industri. Pada penelitian ini dipelajari kemampuan arang aktif dari limbah tulang ayam sebagai material penyerap ion logam tembaga dan kadmium. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan logam tembaga oleh arang aktif dipelajari dengan melakukan variasi waktu kontak, konsentrasi larutan dan variasi ukuran partikel dari arang aktif. Konsentrasi tembaga ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA). Dan karakteristik dari arang tulang ayam yang dihasilkan dilakukan dengan FTIR dan SEM. Penelitian ini memberikan hasil bahwa efisiensi adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan mengingkatnya waktu kontak dan ukuran partikel dan menurun dengan penigkatan konsentrasi. Kapasitas adsorpsi arang aktif tulang ayam terhadap ion logam tembaga dan kadmium meningkat dengan meningkatnya konsentrasi awal ion logam cadmium, waktu kontak dan ukuran partikel.
Penggunaan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Ovisida Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) Rina Budi Satiyarti; Yuli Yana; Fatimatuzzahra Fatimatuzzahra
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4729

Abstract

Keong mas adalah hama bagi tanaman padi. Hama keong mas akan memakan batang padi dalam waktu yang relatif singkat, sehingga kehadiran keong mas pada tanaman padi dapat menggagalkan panen. Penggunaan pestisida sintetik dalam penanggulanan telur dan keong mas dewasa tubuh telah diketahui dapat mencemari lingkungan sekitar. Terlebih lagi, pestisida sintetik dapat menyebabkan resistensi vektor. Penggunaan pestisida nabati hanya dapat mematikan keong mas dewasa tubuh, tetapi tidak untuk telurnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pestisida nabati yang dapat mematikan keong mas sejak tahap menjadi telur. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mempunyai senyawa yang mengandung saponin, flavonoid, tanin, terpenoid dan alkaloid yang diperkirakan dapat menghambat daya tetas telur (ovisida). Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi daun jambu yag digunakan adalah  1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% . Kontrol positif  menggunakan bentan dengan total telur sebanyak 21 telur keong mas. Pengamatan dilakukan selama 14 hari. Hasil penelitian yaitu telur yang tidak menetas diuji dengan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat digunakan sebagai ovisida keong mas (Pomacea canaliculata L.). Konsentrasi ekstrak daun jambu biji 1% ternyata sudah dapat mematikan keong mas.
Studi Keadaan Oksidasi Besi pada Air Hujan Hidayah Hidayah; Dede Suhendar; Tety Sudiarti; Emay Maesaroh
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4685

Abstract

Air hujan merupakan sumber air permukaan dan air tanah. Air hujan terbentuk melalui beberapa proses yakni kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Air hujan memiliki kandungan besi dalam bentuk partikulat dan terlarutnya seperti ferro (Fe2+) dan ferri (Fe3+). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kandungan Fe total, Fe(II) dan Fe(III) dalam air hujan serta perbandingannya dengan air hujan dari tiga tempat yang berbeda dan untuk mempelajari kandungan air hujan yang dapat mereduksi Fe(III). Fe total dianalisis dengan menggunakan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Ion Fe(II) dan Fe(III) dianalisis dengan instrumen Spektrofotometer UV-Vis menggunakan ligan Fenantrolin dan KSCN sehingga membentuk senyawa kompleks [Fe(C12H8N2)3]2+ dan [Fe(SCN)6]3-. Derajat keasaman air hujan dianalisis menggunakan pH meter sedangkan keadaan oksidasi besi pada air hujan dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan pelarutan aqua dm dan air hujan yang turun di kawasan industri, pegunungan dan pemukiman. Hasil analisis menunjukkan kandungan Fe total, Fe(II) serta Fe(III) dalam air hujan yang turun sekitar industri, pegunungan dan pemukiman secara berturut-turut yaitu Fe total 0,5655; 1,6854; dan 2,4232 ppm, Fe(II) 0,0867; 0,2232 dan 0,0731 ppm, dan Fe(III) 0,5198; 0,4994 dan 0,5672 ppm. Dari perbandingan geseran panjang gelombang maksimum sinar tampak larutan FeSO4.7H2O teknis dan pro analisis dengan pengompleks fenantrolin diperoleh bahwa air hujan memiliki daya reduksi terhadap ion Fe3+.
Pengaruh Lama Penyimpanan dan Penambahan Asam Sitrat pada Nasi di Rice Cooker terhadap Kandungan Nutrisi Hany Handayani; Tina Dewi Rosahdi; Baiq El Viera
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 2 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i2.5088

Abstract

Umumnya, nasi merupakan jenis makanan yang dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia. Nasi dimasak oleh masyarakat menggunakan alat pemasak nasi otomati atau disebut dengan rice cooker. Nasi dimasak tanpa dan dengan asam sitrat kemudian dihangatkan selama 48 jam dan dianalisis pada jam penghangatan ke-0, 24 dan 48 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh lama penyimpanan dan penambahan asam sitrat pada nasi di rice cooker terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar nitrogen total, karbohidrat total, serat kasar dan menentukan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) pada nasi tanpa dan dengan asam sitrat. Lama penyimpanan nasi (0, 24, dan 48 jam) di rice cooker  mempengaruhi kadar air, kadar lemak total, kadar nitrogen total, karbohidrat total, serat kasar dan kadar BETN tetapi tidak mempengaruhi kadar abu. Penambahan asam sitrat pada nasi di rice cooker  mempengaruhi kadar lemak total dengan penyimpanan selama 0 ke 24 mengalami penurunan, sedangkan pada penyimpanan 24 ke 48 jam mengalami kenaikan kadar lemak total.
Efek Larvasida Hasil Fraksinasi Ekstrak N-Heksana Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Terhadap Larva Aedes aegypti Lina Yulianti; Asep Supriadin; Tina Dewi Rosahdi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 4, No 1 (2017): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v4i1.5082

Abstract

Tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) telah dikenal masyarakat sebagai gulma yang digunakan untuk obat tradisional. Tumbuhan dari famili Asteraceae ini mengandung terpenoid dan steroid yang bersifat larvasida. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.)  diduga dapat memberikan efek larvasida terhadap Aedes aegypti, sehingga dilakukan ekstraksi dan fraksinasi terhadap daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) untuk pengujian larvasida. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan n-heksana, ekstrak yang didapat difraksinasi menggunakan metode KVC, KKG, KLT dan hasil fraksinasi (B2-G3) diidentifikasi dengan FTIR. Pengujian larvasida terhadap Aedes aegypti dilakukan pada hasil ekstraksi (Crude) dan fraksi B2-G3 sebagai sampel uji. Data mortalitas Aedes aegypti dianalisis probit dengan SPSS 16,00 untuk menentukan nilai LC50 selama 72 jam. Sampel uji dikategorikan toksik jika menunjukkan nilai LC50< 1000 ppm. Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 fraksi B2-G3 adalah 738,938 ppm yang menunjukkan fraksi tersebut berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti. Sedangkan nilai LC50 dari ekstrak n-heksana (Crude) adalah 16358,825 ppm yang menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dari daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) tidak berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti.

Page 3 of 10 | Total Record : 97