cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Sultan Alauddin No. 259, Jurusan Teknik Pengairan,Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Hidro
ISSN : 19799764     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Teknik Hidro (p-ISSN : 1979 9764) adalah media publikasi ilmiah peer-reviewed yang fokus menyebarluaskan hasil penelitian di bidang Teknik Pengairan, diantaranya : Sungai, Irigasi, Pantai, Bendungan, Kualitas air. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar bekerjasama dengan LP3M Universitas Muhammadiyah Makassar, dan terbit secara berkala dua kali dalam setahun. Tim Editor mengundang kepada ahli dan praktisi di bidang Teknik Pengairan untuk berpartisipasi mengirimkan hasil penelitian terbaru untuk dimuat dalam jurnal ini.
Articles 67 Documents
KARAKTERISTIK ALIRAN PADA BANGUNAN PELIMPAH TIPE OGEE Muhammad Yunu Ali; Husaiman Husaiman; Muh. Ilham Nur
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.844 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2441

Abstract

Pelimpah tipe ogee merupakan suatu kenaikan dari dasar suatu saluran terbuka yang berbentuk tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bangunan pelimpah tipe ogee 1:1 terhadap karakteristik aliran pada saluran terbuka dan untuk mengetahui energi spesifik yang terjadi pada pelimpah tersebut. Penelitian ini dilakukan di laboratorium  hidraulika Fakultas Teknik Univeristas Muslim Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen laboratorium. Cara pengukuran dilakukan dengan metode pengukuran secara langsung menggunakan current meter dan mistar ukur. Berdasarkan pada pengukuran dan perhitungan menggunakan tiga variasi debit, dapat disimpulkan bahwa bangunan pelimpah tipe ogee 1:1 dapat mengubah aliran superkritis menjadi aliran kritis dan subkritis pada bagian hilir. Hasil penelitian menunjukkan energi spesifik bergantung pada tinggi muka air dimana semakin tinggi muka air maka semakain rendah energi spesifik yang terjadi. Kata kunci : Karakteristik Aliran, Pelimpah Ogee, Energi Spesifik
TINJAUAN KEHILANGAN AIR PADA SALURAN PRIMER IRIGASI KAMPILI KABUPATEN GOWA Muhammad Yunus Ali; Nurjannah Nurjannah; Santi Santi
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.53 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2475

Abstract

Efisiensi irigasi didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehilangan air di saluran primer daerah irigasi kampili, serta menghitung nilai efisiensi penyaluran air pada saluran primer. Dengan menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian secara langsung di lokasai dengan mengambil data yang di perlukan.  Kehilangan air irigasi yang terjadi selama pemberian air disebabkan terutama oleh perembesan (seepage) di penampang basah saluran, evaporasi umumnya relatif kecil dan kehilangan operasional (operational losses) yang tergantung pada sistem pengelolaan air irigasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata nilai efisiensi sebesar 81,06 % untuk saluran sepanjang 2.900 meter di Saluran Primer Kiri dan rata-rata sebesar 89,91 % untuk saluran sepanjang 900 meter di Saluran Sekunder, rata-rata sebesar 89,55 % untuk saluran sepanjang 900 meter di Saluran Sekunder Kampili. Berdasarkan studi ini efisiensi Jaringan Irigasi Kampili perlu ditingkatkan agar mencapai efisiensi yang ditetapkan dalam Kriteria Perencanaan Irigasi yaitu untuk Saluran Primer Efisiensinya 90 % dan di Saluran Sekunder efisensinya 90 %. Kata Kunci : Efisiensi, perembesan, evaporasi, kehilangan air 
PENGARUH JUMLAH LUBANG PIPA ISAP FLUSHING COINDUIT SEBAGAI ALAT PENGGELONTORAN TERHADAP VOLUME SEDIMEN DI WADUK (UJI EKSPERIMENTAL) Mifta Ulfa; Neli Mastra
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.635 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i2.2446

Abstract

Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) menyebabkan erosi lahan terhadap besar yang berdampak terhadap angkutan sedimen di sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah lubang pipa isap flushing conduit terhadap penggelontoran sedimen dan untuk mengetahui pengaruh jumlah lubang pipa isap terhadap tekanan isap flushing conduit. Karakteristik sedimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir sedang berdasarkan skala wentworth dari hasil analisa saringan. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah lubang pipa isap terhadap volume gelontor untuk 6 lubang pada waktu (t) 3 yaitu 0,0035(m3), pada waktu (t) 6 yaitu 0,0038(m3), pada waktu (t) 9 yaitu 0,0041(m3). dan untuk 10 lubang pada waktu (t) 3 yaitu 0,0042(m3), pada waktu (t) 6 yaitu 0,0046(m3), pada waktu (t) 9 yaitu 0,0054(m3). Dan untuk 14 lubang pada waktu (t) 3 yaitu 0,0064(m3), pada waktu (t) 6 yaitu 0,0065(m3), pada waktu (t) 9 yaitu 0,0067(m3). Kinerja flushing conduit menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah lubang pipa isap maka jumlah volume tergenlontor (Vg) cenderung meningkat. Hal ini diakibatkan oleh fluktuasi tekanan relatif cukup besar untuk mengusik dan mengisap endapan sedimen kedalam pipa flushing conduit.kata kunci : Flushing Conduit, Jumlah lubang pipa isap, Waduk
ANALISIS PERUBAHAN DASAR SALURAN TERBUKA AKIBAT VARIASI DEBIT PADA TINGKAT ALIRAN KRITIS DAN SUPER KRITIS Rasmawati Rauf; Sufiah Nur M
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.912 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2464

Abstract

Akibat dari perubahan volume angkutan sungai dapat menyebabkan bentuk dasar sungai berubah-ubah. Angkutan sedimen dasar (bed load) terjadi dipengaruhi oleh kondisi aliran meliputi debit aliran (Q), kemiringan dasar saluran (S), serta variasi komposisi sedimen dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan  aliran dan perubahan bentuk dasar (bedforms) saluran terbuka pada kondisi kritis dan superkritis dengan debit yang berbeda. Metode peneltian dilakukan dengan model fisik di laboratorium. Untuk mengetahui dan menetapkan jenis aliran yang terjadi dalam proses pengaliran pada saluran digunakan perhitungan bilangan Froude (Fr). Berdasarkan pada pengukuran  dan perhitungan meliputi : debit yaitu (Untuk Q1 = 0,0057 m3/dtk, untuk Q2 = 0,0086 m3/dtk, dan untuk Q3 = 0,0104 m3/dtk).  dengan h (0,084-0,099) kecepatan (0,57 m/det – 0,96 m/det). Serta hasil  penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh kecepatan aliran terhadap perubahan dasar pada kondisi aliran kritis dan superkritis yaitu besarnya kecepatan berbanding lurus dengan angka Froude, semakin tinggi kecepatan semakin besar angka Froudenya. Perubahan bentuk dasar saluran ( bedforms ) terbuka rata – rata berubah kebentuk transition. Kemudian untuk aliran superkritis berubah ke bentuk antidunes karena kecepatan aliran semakin tinggi.    Kata kunci : Perubahan Dasar,  Debit,  Bilangan Froude
STUDI PREDIKSI PASANG SURUT DAN GELOMBANG UNTUK PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI PADA PANTAI PASIR PUTIH PITULUA KOLAKA UTARA Nenny T. Karim; Haekal Muhammad
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.709 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i2.2442

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui tinggi gelombang berdasarkan arah angin dan berapa besar tinggi elevasi bangunan yang aman terhadap gelombang akibat angin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin dan data pasang surut. Dari hasil analisa diperoleh elevasi muka air tertinggi (HHWL) yaitu 2,47 m, elevasi muka air rata-rata (MSL) yaitu 1,78 m, dan elevasi muka air terendah (LLWL) yaitu 0,50 m. Persentase arah angin maksimum berasal dari arah selatan sebesar 20,35% dengan kecepatan angina maksimum 10,53 knot. Gelombang terbesar  dari arah selatan sebesar 34,4% , tinggi gelombang (H) sebesar 1,35 m dengan periode (T) 6,4 m/detik, sehingga diperoleh  elevasi mercu bangunan pelindung pantai yang direncanakan setinggi 5,12 m, elevasi muka air rencana yaitu 2,77 m dengan tinggi jagaan (Fb) yaitu 1,00 m dengan pertimbangan kenaikan muka air setiap tahunnya akibat pemanasan global. Dari hasil pembahasan diatas Pantai Pasir Putih Pitulua Kolaka Utara perlu adanya penanganan penanggulangan abrasi dengan membangun bangunan pelindung pantai.  Kata kunci : Pantai Pasir Putih Pitulua, Gelombang, Bangunan Pantai
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN PIPA PENGISAP PADA PROSES FLUIDISASI Andi Bunga Tongeng Anas; Fausiah Latif
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.91 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i2.2447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pipa pengisap pada proses fluidisasi terhadap profil alur yang terbentuk, pengaruh diameter lubang perforasi dan jarak antar lubang terhadap volume slurry yang tergelontor, dan efektifitas penggunaan pipa pengisap untuk menggelontor ke hilir. Penelitian ini bersifat eksperimen, yaitu berupa pemodelan fisik di Laboratorium Hidrolika Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, dengan uji fisik yang dilakukan di model saluran yang dilengkapi dengan pompa air, pipa fluidisasi dan pipa pengisap. Simulasi model terdiri dari dua kondisi yaitu kondisi tanpa pipa pengisap dan dengan pipa pengisap. Rancangan simulasi menggunakan variasi tekanan fluidisasi (P), diameter lubang perforasi (d) dan jarak antar lubang (x). Debit air saluran dibuat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pipa pengisap pada proses fluidisasi, berpengaruh secara signifikan pada alur yang terbentuk. Diameter lubang perforasi (d) dan jarak antar lubang (x) tersebut, juga berpengaruh terhadap besarnya volume slurry (V) yang tergelontor, di mana semakin besar diameter lubang (d) maka semakin besar volume yang tergelontor (V). Sementara, semakin kecil jarak antar lubang (x), maka semakin besar volume yang tergelontor (V). Semakin besar volume terisap dan tergelontor akibat penambahan pipa pengisap, menunjukkan bahwa penambahan pipa lebih efektif daripada fluidisasi biasa. Kata Kunci : Fluidisasi, diameter lubang perforasi (d),volume slurry tergelontor(V)
PENGARUH LUBANG PERFORASI DINDING CAISSON TERHADAP GAYA GELOMBANG Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.947 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2438

Abstract

Sebagai struktur pantai yang dipengaruhi oleh faktor internal struktur dan kondisi eksternal yang mengikutinya, maka model Caisson diharapkan dapat mengurangi tinggi gelombang datang pada struktur, sehingga gaya yang bekerja pada struktur juga berkurang dengan semakin besarnya nilai porositas pada struktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lubang porositas dinding Caisson terhadap gaya  gelombang pada struktur dan untuk mengetahui hubungan parameter lubang pori dengan besaran gaya gelombang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model dengan variasi diameter lubang dan variasi jarak antar lubang pada setiap model yang diteliti untuk melihat pengaruhnya terhadap besarnya gaya gelombang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya gaya gelombang dipengaruhi oleh luasnya daerah terpaan gelombang dalam hal ini luas penampang model, selain itu tinggi gelombang datang juga sangat berpengaruh terhadap besarnya gaya gelombang. Semakin luas penampang model yang diterpa gelombang maka semakin besar gaya yang bekerja pada model, dalam hal ini bahwa semakin besar nilai porositas model, maka gaya yang bekerja akan semakin kecil. Model tanpa Porositas  nilai gayanya 1,46 sedangkan model dengan porositas paling besar yaitu porositas 0,21 m2 nilai gayanya hanya 0.47. Hal ini terjadi karena semakin besar porositas maka disipasi gelombang datang akan semakin besar. Kata Kunci : Defleksi, Gaya gelombang, Porositas
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN FLUSHING CONDUIT TERHADAP VOLUME PENGGELONTORAN SEDIMEN DI WADUK (UJI EKSPERIMENTAL) Muh. Adnan; Muflihin Muflihin
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.419 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i2.2448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggelontoran sedimentasi dengan sistem flushing conduit jika menggunakan pipa dengan kemiringan yang bervariasi. Karakteristik sedimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir sedang berdasarkan skala wentworth dari hasil analisa saringan. Dari hasil penelitian menunjukan jumlah sedimen yang tergelontor untuk Q1  yaitu pada kemiringan pipa (I) 3° jumlah volume gelontor (vg) 0,0043 m3, kemiringan pipa (I) 6° jumlah Volume  tergelontor (vg) 0,0048 m3 dan pada kemiringan pipa (I) 9° jumlah volume gelontor (vg) yaitu 0,0055 m3. Kinerja Flushing Conduit menunjukan semakin miring pipa Flushing Conduit (I) volume gelontor (vg) cenderung meningkat akibat bertambahnya kecepatan aliran dalam pipa. Mekanisme kerja flushing conduit terbagi atas tiga tahapan yaitu memberikan tekanan sehingga terjadi fluidasi, proses penghisapan endapan sedimen masuk kedalam pipa akibat fluktuasi debit dan tekanan, serta transportasi sedimen dalam pipa. kata kunci : Waduk, Sedimentasi, Flushing Conduit. 
UJI MODEL STABILITASI TEBING SUNGAI MENGGUNAKAN PASANGAN BATU KOSONG DAN RUMPUT BAHIA TERHADAP GERUSAN Andi Rahmat; Muhajir Muhajir; Agus Rendi
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v11i1.2439

Abstract

Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sekitar sungai. Bio-enginering adalah penanganan tebing sungai dengan konsep Eko-hidraulik dengan menggunakan komponen vegetasi (tanamantanaman) yang menitik beratkan pada penanganan sungai secara integral. Dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gabungan pasangan batu kosong dan rumput bahia terhadap pengurangan volume gerusan pada tebing sungai, penelitian ini mengunakaan metode eksperimental, di lakukan di laboratorium teknik sipil Universitas Muhammadiyah Makassar dengan membuat 3 variasi debit aliran. Berdasarkan data penelitian diperoleh nilai debit sedimen melayang (Qs) yang terendah sesudah menggunakan batu kosong dan rumput bahia pada Q1 di titik pengamatan I yaitu 0,0000044 ton/hari, kemudian nilai yang tertinggi pada Q3 di titik pengamatan III yaitu 0.0000176 m/dtk. Kata Kunci : Uji Model, Sungai, Bio-Engineering,Ekohidraulik
BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN PADA SALURAN SEGI EMPAT (EXPERIMENTAL) Nenny T. Karim; Rudi Rudi; Muhammad Rizal
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.611 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2473

Abstract

penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui evektifitas bangunan penangkap sedimen pada saluran segi sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui sifat aliran yang terjadi pada bangunan penangkap sedimen. 2) Mengetahui pengaruh tinggi muka air terhadap energi spesifik. 3)Mengetahui berapa besar angkutan  sedimen dasar (Bed Load) pada bangunan penangkap sedimen dengan perhitungan secara langsung. 4)Mengetahui angkutan sedimen dasar pada banguan penangkap sedimen dengan menggunakan pendekatan empiris. 5) Mengetahui rumus pendekatan empiris untuk sedimen dasar yang hasil perhitungannya paling mendekati dengan hasil perhitungan secara langsung. Data yang kami ambil yaitu data primer dan sekunder, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari simulasi model di laboratorium sedangkan data sekunder adalah data yang di peroleh dari literatur dan hasil penelitian yang sudah ada. Sedimentasi adalah suatu proses pengapungan, penggelindingan, penyeretan tanah hasil pecahan dari tubuh tanahnya. Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Kata kunci; Sedimentasi , sedimen, bangunan penangkap sedimen.