cover
Contact Name
Muhamad Jafri
Contact Email
muhamad.jafri@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237119375
Journal Mail Official
teknik.mesin@undana.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto PO Box 85001
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU )
ISSN : 23563222     EISSN : 24073555     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Lontar Jurnal Teknik Mesin Undana merupakan jurnal ilmiah rekayasa teknologi, khususnya bidang Teknik Mesin, meliputi: Energy Convertion, Manufacture Process, Engineering Design, Material Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
Pengaruh Perendaman terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Glass Jusuf B. Tododjahi; Kristomus Boimau; Ishak S. Limbong
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.229 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.443

Abstract

ABSTRAK Model analisis perilaku mekanik komposit polimer yang sering disajikan oleh peneliti didasarkan pada asumsi kondisi lingkungan (hygrothermal) yang konstan. Namun dalam kenyataannya, aplikasi material komposit sering kali berada pada kondisi lingkungan yang tidak konstan atau selalu berubah seperti pada blade turbin angin, panel cool box ikan dan perahu berbahan fiber glass yang selalu bekerja pada kondisi kelembaban dan temperatur yang berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman terhadap sifat tarik dan sifat bending komposit serat glass dengan fraksi volume serat (Vf) sebesar 40 %. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah serat glass dan resin poliester. Spesimen uji tarik dibuat sesuai standar ASTM D638 sedangkan spesimen uji bending sesuai standar ASTM D790. Spesimen uji dicetak dengan metode hand lay up diikuti dengan penekanan dan dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya komposit hasil cetakan dipotong sesuai standar uji tarik dan bending, kemudian spesimen uji tersebut diberi perlakuan yang berbeda yakni perendaman dalam air dan air laut serta dibiarkan di lingkungan terbuka (di atap rumah) selama 30 hari. Proses pengujian tarik dan bending dilakukan sesaat setelah spesimen dikeluarkan dari dalam air, dengan terlebih dahulu ditimbang sehingga dapat diketahui persentase penyerapan air. Hasil persentase kadar air komposit cenderung meningkat seiring dengan semakin lamanya waktu perendaman namun kenaikan hanya 0,0145 % untuk spesimen uji bending dan 0,0166 % untuk spesimen uji tarik. Sedangkan hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa spesimen yang direndam dalam air selama 30 hari memiliki kekuatan tarik terendah yakni sebesar 84,47 MPa, sedangkan kekuatan tarik tertinggi sebesar 176,80 MPa yang diperoleh pada spesimen uji tanpa perlakuan perendaman. Hasil uji bending pun menunjukkan bahwa spesimen direndam dalam air selama 30 hari memiliki kekuatan bending terendah yakni sebesar 113,77 MPa, sedangkan kekuatan bending tertinggi sebesar 279,40 MPa yang diperoleh pada spesimen uji tanpa perlakuan. Hasil foto makro menunjukkan adanya patahan getas, debonding, dan delaminasi pada spesimen uji bending, begitu pula pada spesimen uji tarik terlihat adanya patahan getas, debonding dan delaminasi.
Analisis Efisiensi Sistem Osilator Kolom Air sebagai Pembangkit Daya Tenaga Gelombang Laut Joy Ferdinand Ludji; Verdy Ariyanto Koehuan; Nurhayati Nurhayati
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.369 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.444

Abstract

ABSTRAK Energi ombak sebagai salah satu sumber daya bahari merupakan sumber energi alternatif yang berkelanjutan, terbarukan dan tidak berdampak pencemaran terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis efisiensi sistem osilator kolom air sebagai pembangkit daya tenaga gelombang laut dengan menggunakan turbin angin Maglev sebagai pembangkit daya. Osilator dibuat dalam skala laboratorium menggunakan aquarium dengan ukuran panjang 0,75 m, lebar 0,5 m, tinggi 0,7 m dan tinggi air 0.5 m, dimensi ruang untuk kolom air panjang 0,6 m dan lebar 0,5 m, saluran udara berbentuk kubus dengan ukuran lebar 0,08 m. Turbin angin poros vertikal Maglev yang digunakan dengan ukuran tinggi 7,5 cm, diameter 7,5 cm, dan jumlah baling-baling 8 buah. Variasi tinggi gelombang yang digunakan adalah 10, 15, dan 20 cm untuk waktu operasi dimulai dari 0–20 detik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi gelombang yang terjadi maka daya angin dan daya mekanik yang dihasilkan oleh turbin angin semakin besar sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk satu periode semakin singkat. Pada tinggi gelombang 10 cm daya angin maksimum yang dihasilkan adalah 13,539 W, daya mekanik maksimum adalah 2,031 W, dan efisiensi maksimum sistem osilator adalah 83,743%. Untuk tinggi gelombang 15 cm daya angin maksimum yang dihasilkan adalah 24,098 W, daya mekanik maksimum adalah 3,615 W, dan efisiensi maksimum sistem osilator adalah 66,247%. Sedangkan tinggi gelombang 20 cm daya angin maksimum yang dihasilkan adalah 38,092 W, daya mekanik maksimum adalah 5,714 W, dan efisiensi maksimum sistem osilator adalah 58,905%.
Analisa Laju Korosi Logam tak Sejenis pada Berbagai Jenis Logam Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.609 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.445

Abstract

Abstrak Serangan korosi tidak dapat dicegah, namun dapat kita kendalikan sehingga struktur komponen memiliki masa pakai yang lebih panjang, salah satu cara menghambat laju korosi yaitu dengan cara penggandengan (decouplet) logam tak sejenis sehingga membentuk sebuah sel korosi basah sederhana. Dalam penelitian yang dibuat, dipakai logam baja, aluminium, kuningan dengan panjang 6 cm, lebar 2,5 cm, tebal 3 mm, dan diameter lubang baut 4 mm, setelah dilakukan proses penelitian laju korosi dengan cara direndam didalam air laut dari masing-masing wadahnya di tempatkan baja-aluminium tersendiri, aluminium-kuningan tersendiri dan baja-kuningan tersendiri. Variasi waktu korosi yang diuji yaitu 408 jam, 744 jam, 1080 jam, 1416 jam, 1752 jam dan 2088 jam. Hasil korosi yang dicapai baja-aluminium: baja waktu korosi 408 jam 0,009 mm/tahun dan meningkat 0,02 mm/tahun pada 2088 jam, aluminium waktu korosi 408 jam 0,1 mm/tahun dan menurun 0,05 mm/tahun pada 2088 jam, aluminium-kuningan: aluminium waktu korosi 408 jam 0,08 mm/tahun dan menurun 0,04 mm/tahun pada 2088 jam, kuningan waktu korosi 408 jam 0,02 mm/tahun dan menurun 0,01 mm/tahun pada 2088 jam, baja-kuningan: baja waktu korosi 408 jam 0,10 mm/tahun dan menurun 0,04 mm/tahun pada 2088 jam, kuningan waktu korosi 408 jam 0,009 mm/tahun dan meningkat 0,01 mm/tahun pada 2088 jam. Besar pengaruh deret galvanik terhadap laju korosi dari baja paduan rendah, paduan-paduan aluminium dan kuningan aluminium yang layak dipakai untuk decouplet baja paduan rendah dan paduan-paduan aluminium karena memiliki jarak yang dekat pada deret sedangkan paduan-paduan aluminium decouplet kuningan aluminium dan baja paduan rendah decouplet kuningan aluminium tidak boleh decouplet, karena memiliki jarak yang jauh pada deret.
Rancangbangun Lemari Pendingin untuk Pengawetan Buah-Buahan Lokal Matheus M. Dwinanto
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.27 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.446

Abstract

ABSTRAK Buah-buahan segar merupakan salah satu kebutuhan utama di dalam keluarga karena berperan penting pada nutrisi manusia, khususnya sebagai sumber vitamin (C, B6, A, thiamin, niacin), mineral, dan serat. Namun buah-buahan segar akan cepat mengalami penurunan mutu dan kesegarannya apabila tidak dilakukan perlakuan pendinginan sesuai dengan standar mutu produk buah-buahan. Observasi dan wawancara langsung dengan para pedagang buah di tempat pedagang buah eceran tempat mitra menjalankan usahanya, para pedagang buah ini tidak memiliki lemari pendingin untuk mengawetkan buah-buahan sehingga hal ini dirasakan sebagai suatu kendala bagi mitra dalam menjalankan usahanya. Bagi pedagang buah idealnya mereka harus memiliki lemari pendingin yang dapat menampung buah-buahan dengan suhu pendinginannya tidak boleh mencapai titik beku buah. Penyimpanan buah-buahan segar membutuhkan suhu yang optimum, yaitu di bawah suhu 15 oC dan di atas titik beku (umumnya 5–15 oC) untuk mempertahankan mutu dan kesegarannya. Hasil pengujian lemari pendingin hasil rancangbangun ini menunjukkan penurunan temperatur ruang pendingin yang dapat mencapai ± -6 oC dalam waktu pengujian 60 menit. Lemari pendingin ini memberikan koefisien performansi (COP) termodinamik sebesar 6,0 dan dengan kapasitas refrigerasi sebesar 300 W.
Pengaruh Penambahan Elemen Peltier terhadap Kemampuan Menjaga Temperatur Penyimpanan Vaksin dengan Berbahan Dasar Polivinil Klorida (PVC) Marleni Margareth Nino; Ishak S. Limbong; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.118 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.447

Abstract

ABSTRAK Pemberian vaksin adalah salah satu cara yang baik untuk memberantas penyakit dan dapat memperpanjang umur dari hewan ternakserta peliharaan sehingga jumlah hasil produksi dan pertumbuhan hewan tersebut menjadi lebih baik. Kendala yang muncul adalah ketika harus membawa vaksin untuk waktu perjalanan ± 2 jam. Termos es yang biasa digunakan untuk membawa vaksin tidak mampu untuk menjaga kestabilan temperatur vaksin. Salah satupenelitian ini adalah dengan menggunakan elemenpeltiersebagai pompa kalor. Telah dilakukan pada penelitian sebelumnya tentang pengembangan penggunaan elemen peltier ganda sebagai pompa kalor dan heatsink-fan sebagai pendingin sisi panas peltier untuk menjaga temperatur ruang vaksin pada kisaran temperatur vaksin (2–8 oC ). Adapun pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan elemen peltier terhadap kemampuan menjaga temperatur penyimpanan vaksin dengan berbahan dasar polivinil klorida (PVC) yang memiliki konduktivitas panas yang rendah. Penelitian ini menggunakan termokopel dan DAQ (data akuisisi) untuk memonitor suhu perubahan vaksin yang telah dimasukkan ke dalam tabung pembawa vaksin. Dari penelitian ini, peneliti menemukan bahwa suhu vaksin dapat dipertahankan dengan memberikan daya listrik 72 Watt.
Pengaruh Perendaman Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar Murizal Matasina; Kristomus Boimau; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.372 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.448

Abstract

ABSTRAK Komposit merupakan material teknik yang dibuat melalui penggabungan dua macam bahan yang mempunyai sifat berbeda menjadi satu material baru dengan sifat yang berbeda pula. Serat alam sebagai penguat komposit yaitu lebih ramah lingkungan dan mudah terurai, selain itu komposit serat alam juga mempunyai daya redam lebih tinggi dibandingkan komposit serat glass dan serat karbon, serta serat alam lebih ekonomi dibanding serat glass dan serat karbon. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perendaman terhadap sifat mekanik komposit polyester berpenguat serat buah lontar dengan fraksi volume serat 40%. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Perendaman Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar. Arah orientasi serat adalah acak dengan perendaman pada air, air laut, dan dibiarkan pada udara bebas dengan variasi waktu 10, 20, dan 30 hari. Proses pencetakan menggunakan proses hand lay up. Proses pembentukan spesimen uji tarik menggunakan standar ASTM D638 sedangkan spesimen uji bending menggunakan standar ASTM D790. Kadar air komposit cenderung meningkat seiring dengan semakin lamanya waktu perendaman, kenaikannya 8,70 %.untuk spesimen uji bending dan 7,021 % untuk spesimen uji tarik Kekuatan tarik dan bending komposit serat lontar mengalami penurunan akibat bertambahnya kadar air. Lingkungan berair dan ruang terbuka memberikan pengaruh yang hampir sama terhadap penurunan kekuatan tarik dan bending komposit. dari hasil foto makro terdapat patah getas dan debonding.
Pengaruh Perendaman NaOH Lima Persen terhadap Kekuatan Tarik Serat Widuri Donni Pa; Yeremias M. Pell; Wenseslaus Bunganaen
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.591 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.449

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serat widuri (Calostropis Gigantea) sebagai penguat komposit. Adapun penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama pengambilan serat berdasarkan ciri fisiknya sebelum berbunga, saat berbunga, dan saat berbuah. Serat yang diuji di bagi menjadi dua bagian yaitu, serat tanpa perendaman dan serat dengan perendaman NaOH 5 % selama 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Kandungan air pada serat dipastikan hilang dengan cara serat dipanaskan dalam oven selama 3 jam pada temperatur 105 0C. Tahap selanjutnya dihitung densitas serat, diameter serat dan sifat tarik serat widuri. Dari hasil penelitian, diperoleh kandungan air serat tertinggi pada kondisi serat sebelum berbunga pada serat tanpa perendaman dengan nilai 12.409 %. Diameter serat mengalami penurunan setelah diberi perendaman pada serat, dengan diameter tertinggi yaitu sebesar 0.057 mm diperoleh pada serat sebelum berbunga tanpa perendaman. Kekuatan tarik serat juga mengalami penurunan dengan nilai tertinggi 428.979 MPa pada serat tanpa perendaman pada kondisi serat saat berbuah sedangkan terendah sebesar 156.403 MPa diperoleh pada serat dengan perendaman NaOH 3 jam pada kondisi sebelum berbunga. Pengamatan baik pada foto mikroskop optik maupun foto SEM, diperoleh hasil bahwa dengan perendaman NaOH 5 % membuat permukaan serat menjadi bersih dan diameternya semakin kecil. Hal ini karena dengan perendaman NaOH, kandungan lignin, wax, dan pengotor lainnya menjadi hilang dari permukaan serat. Dari informasi ini, dapat disimpulkan serat widuri secara keseluruhan dapat dikembangkan menjadi penguat komposit dengan matriks polyester.
Analisa Pengaruh Jenis Mechanical seal terhadap Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal Sehat Abdi Saragih
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.798 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.450

Abstract

Abstrak Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang dihasilkan dari sisa-sisa hewan atau fosil yang telah mati dan tertimbun selama berjuta-juta tahun yang lalu. Dalam waktu yang sangat lama bahan-bahan tersebut tertimbun oleh bebatuan sedimen, dan akibat dari proses kimia dan fisika serta adanya tekanan dan temperatur yang tinggi maka terbentuklah minyak mentah. Minyak mentah yang terdapat didalam perut bumi tidak keluar dengan sendirinya, untuk itu diperlukan alat pendukung yang tepat digunakan seperti pompa. Pompa yang dimaksud disini adalah pompa yang digunakan untuk menginjeksikan air panas kedalam perut bumi. Pompa yang sering digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal memiliki salah satu komponen yang penting yaitu mechanicalseal. Mechanical seal adalah suatu komponen dalam sebuah konstruksi pompa yang berfungsi sebagai penghalang atau pengeblok keluar masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Penggunaan jenis mechanical seal yang tepat sangat penting bagi unjuk kerja pompa sentrifugal. Untuk itu perlu diteliti pengaruh jenis mechanical seal terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis mechanical seal terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Selain itu untuk mengetahui jenis mechanical seal yang paling baik unjuk kerjanya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan menguji pompa sentrifugal yang menggunakan jenis mechanical seal plan 11, plan 21, dan plan 23. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa jenis mechanical seal memiliki pengaruh terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Jenis mechanical seal yang paling baik unjuk kerja pompa sentrifugalnya adalah jenis mechanical seal Plan 23. Dimana jenis mechanical seal plan 23 memperoleh effisiensi yang paling tinggi dari jenis mechanical seal yang lain, yaitu sebesar 70 %. Sedangkandaya pompa yang diperoleh paling rendah dari jenis mechanical seal yang lain, yaitu sebesar 135 HP. Dan untuk temperaturnya mechanical seal ini paling rendah, yaitu sebesar 84,2 F.
Studi Eksperimental Variasi Sudut Blade terhadap Kinerja Rotor Blade Turbin Angin Tipe Propeler Poros Horizontal Model Contra Rotating Verdy Ariyanto Koehuan; Laurensius Nogur; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.965 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.451

Abstract

Abstrak Turbin Angin Contra Rotating merupakan turbin sumbu horizontal memiliki dua poros yang berputar berlawanan arah pada sumbu yang sama saling memberi dan menerima daya sehingga dapat beroperasi dengan baik pada kecepatan angin rendah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menentukan variasi pada sudut blade, yaitu masing-masing sudut 0º, 5º, dan 10º pada dua rotor dengan diameter masing-masing 0,50 m dan 0,30 m dengan posisi rotor blade saling berseberangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari variasi sudut blade terhadap putaran turbin (rpm), Torsi (T) dan Koefisien Daya (Cp) serta Efisiensi turbin pada setiap variasi kecepatan angin. Kecepatan angin sangat berpengaruh pada daya output atau daya mekanik, putaran rotor dan pembebanan pada rotor, daya output terendah 7,396 watt pada kecepatan angin 4,03 m/s, daya output tertinggi 25,397 watt pada kecepatan angin 6,08 m/s, putaran rotor terendah dengan tanpa pembebanan 727 rpm pada kecepatan angin 4,03 m/s dengan sudut blade 00, putaran rotor tertinggi 1153 rpm pada kecepatan angin 6,08 m/s dengan sudut blade100. Pembebanan pada rotor terendah 450 g pada kecepatan angin 4,03 m/s dengan sudut 00, pembebanan pada rotor tertinggi 750 g pada kecepatan angin 6,08 m/s dengan sudut blade 100. Dengan adanya perubahan sudut pada blade turbin angin poros horizontal model Contra Rotating, koefisien daya (Cp) yang dihasilkan dari kerja turbin meningkat seiring dengan bertambahnya sudut, Dengan Cpmaks= 0,701 pada TSR = 4.275 untuk sudut 100.
Pengaruh Variasi Tegangan dan Waktu Terhadap Kekerasan Lapisan Nikel dengan Metode Electroplating pada Coran Aluminium scrap Aloysius Malik Koten; Dominggus G. H. Adoe; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 3 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.55 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v3i1.452

Abstract

Abstrak Aluminium banyak digunakan dalam dunia industri karena sifatnya yang ringan, ketahanan korosi yang baik serta konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Kekerasannya yang tidak begitu tinggi dan penampilan yang kurang menarik perlu diperbaiki, yang salah satunya dengan melapisi aluminium dengan Nikel melalui proses electroplating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan dan waktu pelapisan Nikel pada pengecoran aluminium scrap. Spesimen terbuat dari coran velg bekas dengan ukuran 30 mm x 30 mm x 10 mm . Aluminium dilapisi Nikel dengan proses electroplating dengan tegangan 3 volt, 4,5 volt, dan 6 volt. Dengan variasi waktu pelapisan 5, 10 dan 15 menit. Setelah dilapisi, dilakukan pengujian kekerasan mikro dengan metode pengujian Vickers dengan beban 10 gr dan ditahan 10 s. Hasil pengujian menunjukan adanya kenaikan nilai kekerasan pelapisan nikel seiring dengan meningkatnya tegangan listrik dan waktu. Pada tegangan listrik 3 volt sebesar 10,4 % - 15,9 %, tegangan listrik 4,5 volt sebesar 4,62 % - 14,3 %, dan tegangan listrik 6 volt sebesar 24,8 % - 84,2 %.

Page 2 of 14 | Total Record : 140