cover
Contact Name
Nelfiyanti
Contact Email
nelfiyanti@ftumj.ac.id
Phone
+6281363155951
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JISI UMJ (Jurnal Integrasi Sistem Industri UMJ)
ISSN : 23552085     EISSN : 2550083X     DOI : 10.24853/jisi
Core Subject : Engineering,
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Jurusan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta mengundang para dosen, peneliti, pengkaji, praktisi, industri, dan pemerhati serta mahasiswa S1/S2/S3, untuk mengirimkan paper atau artikel ilmiahnya. JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri bersifat terbuka. Paper yang masuk akan di-review secara peer-review. Setelah proses review selesai, hasil review akan diinformasikan kepada penulis paper melalui sistem Open Journal System (OJS). JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri terbit 2 kali dalam setahun. Secara berkala JISI UMJ: Jurnal Integrasi Sistem Industri terbit setiap bulan Februari dan Agustus.
Articles 159 Documents
PENGEMBANGAN KONTEN E-LEARNING MENGGUNAKAN DESIGN SPRINTPADA MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK (TOPIK: PROJECT INTRODUCTION) Kenanda Ardhenariswari Subagya; Devi Pratami; Muhammad Azani Hasibuan
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 6, No 2 (2019): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.6.2.107-116

Abstract

e-Learning bukan merupakan sesuatu hal yang baru. Banyak Universitas di seluruh dunia sudah menerapkan e-Learning sejak beberapa tahun yang lalu. Mahasiswa Teknik Industri Universitas X merasa bahwa materi kursus Manajemen Proyek banyak. Adapun hasil feedback menunjukkan adanya kebutuhan terhadap e-Learning untuk mendukung para mahasiswa untuk belajar materi yang banyak. Banyak studi mediskusikan mengenaiperancangane-Learning, namun masih sedikit sekali yang membahas mengenai bagamana cara mendesain konten e-Learning. Metode yang digunakan pada studi ini adalah Design sprint yaitu sebuah framework dari metode agile. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang konten e-Learning dalam mata kuliah Manajemen Proyek terutama dalam bab Project introduction dengan metode Design sprint. Penulis menggunakan metode Design sprint untuk mengembangkan konten. Tak hanya itu, penulis juga ingin menilai mahasiswa dengan soal kuis yang sesuai. Pertanyaan-pertanyaan terkait soal kuis disesuaikan dengan hasil pencapaian (Learning outcome) berdasarkan Backward design dan Bloom’s Taxonomy. Video pembelajaran pada bab ini diujikan and hasilnya menunjukkan bahwa terdapat kenaikan nilai sebanyak 61% dari pemahaman siswa. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa e-Learning dapat membantu mahasiswa untuk belajar and meningkatkan pemahaman mereka.
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING INDIKATOR KINERJA SUSTAINABLE PRODUCTION BERBASIS MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE PADA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT Muhammad Iqbal Ardhanaputra; Ari Yanuar Ridwan; Mohammad Deni Akbar
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 6, No 1 (2019): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.6.1.19-28

Abstract

Pembentukan industri yang berkelanjutan menjadi hal krusial bagi perusahaan penyamakan kulit di Indonesia, hal tersebut dikarenakan industri penyamakan kulit di Indonesia mengalami ke-naikan pada indeks limbah produksi di tahun 2016 dan 2017. Peraturan pemerintah menyatakan bahwa industri harus memanfaatkan sumber daya dengan cara yang berkelanjutan,peraturan tersebut mengharuskan perusahaan meningkatkan pencapaian dalam menerapkan aspek sus-tainability didalam proses bisnisnya. Penelitian ini berfokus kepada pengukuran nilai kinerja sustainable production di PT. ELCO dengan menggunakansupply chain operations reference (SCOR) sebagai media untuk memilih key performance indicators (KPI) sustainable production. KPI terpilih diverifikasi oleh perusahaandan dilakukan pembobotan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP), kemudian dinormalisasi nilai kinerjanya menggunakan Snorm De Boer normalization. Nilai KPI yang telah diukur didapatkan sebesar 48,63 yang mengindikasikan bahwa kinerja dari penerapan sustainable production oleh perusahaan, dalam posisi marginal performance. Hasil pengukuran nilai KPI, ditampilkan pada suatu aplikasi sistem monitoring berbasis web untuk memfasilitasi perusahaan dalam melakukan identifikasi, pemantauan, dan evaluasi dari kinerja perusahaan dalam menerapkan sistem sustainable production.
PERANCANGAN ALAT BANTU ALAT PEMANTAU AREA PRODUKSI YANG ERGONOMIS DENGAN METODE VALUE ENGINEERING (STUDI KASUS PT BT) Mutmainah Mutmainah; Mardhiana Sari
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 5, No 1 (2018): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.5.1.51-62

Abstract

PT BT mengatur kenyamanan pekerja dan pengawasan mutu produk di area produksi dalam beberapa parameter diantaranya dilakukan pemantauan suhu ruang, kelembaban ruang, instensitas cahaya, jumlah partikel debu, sirkuliasi udara, dan cemaran mikroba. Data yang didapatkan melalui interview dan penyebaran kuisioner SNQ kepada 10 orang operator, 80% operator mengeluh kelelahan setelah melakukan pengukuran partikel debu dikarenakan pada proses pengukurannya dilakukan secara manual.Metode yang digunakan dalam perancangan alat bantu adalah Value Engineering yang memiliki tahap-tahap yaitu, tahap informasi, tahap kreatif, tahap evaluasi, tahap pengembangan dan tahap rekomendasi.  Dalam pengumpulan data  dan pemecahan masalah menggunakan SNQ (Standart Nordic Quistionnaire) , REBA, Uji keprisisian data partikel debu, serta pendekatan biomekanika dan antropometri.Hasil evaluasi didapat melalui analisis posisi kerja  menggunakan REBA didapat skor 11 (level resiko sangat tinggi) sebelum menggunakan alat bantu dan skor 2 (level resiko rendah) setelah menggunakan alat bantu. Pada posisi kerja berdasarkan biomekanika hasil Gaya Tekan (Fcompression) dan Gaya Geser (Fshear) didapat masing-masing sebesar 9616,30 N dan 676,2 N tanpa menggunakan alat bantu sedangkan Gaya Tekan (Fcompression) dan Gaya Geser (Fshear) didapat masing-masing 728,88 N dan 0 N setelah menggunakan alat bantu. Dari perhitungan denyut nadi kerja yaitu bahwa %CVL  dikatakan dalam kategori beban kerja berat dan memerlukan perbaikan untuk pekerjaan tanpa alat bantu yaitu 45,06%, dan kategori ringan untuk pekerjaan dengan alat bantu yaitu 23%.  Pada Total Metabolisme yang didasarkan pada konsumsi oksigen dan pengeluaran energy dikatakan kategori beban kerja berat yaitu sebesar 353,50 kcal/h untuk pekerjaan tanpa alat bantu dan beban kerjaringan  134,33 kcal/h setelah bekerja menggunakan alat bantu.
RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA TINGKAT SATU PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM DENGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C Annisa Ufaira; Amelia Kurniawati; Litasari Widyastuti Suwarsono
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 5, No 2 (2018): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.5.2.81-90

Abstract

Program Studi Teknik Industri merupakan prodi di Universitas Telkom yang terakreditasi A sehingga menjadi prodi yang diminati oleh calon mahasiswa baru. Terbukti dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa sebesar 24% pada tahun 2015. Peningkatan jumlah mahasiswa tidak sebanding lurus dengan pencapaian kelulusan tepat waktu di tingkat satu karena terjadi penurunan sebesar 13,34%. Ketua Prodi TI mengatakan bahwa keterlambatan lulus tingkat satu dapat mempengaruhi akreditasi program studi. Keterlambatan lulus tingkat satu dapat dilihat dari IP, IPK, dan nilai huruf setiap mata kuliah tingkat satu. Ketiga hal tersebut merupakan bentuk dari prestasi belajar seorang mahasiswa. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam penelitian ini, faktor yang diidentifikasi untuk diketahui keterkaitannya dengan prestasi belajar yaitu faktor dosen, motivasi belajar, strategi belajar, asal sekolah dan kota, kegiatan yang dilakukan mahasiswa ketika di tingkat satu, dan tunjangan beasiswa ketika ditingkat satu. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menggunakan knowledge conversion 5c-4c dengan cara mengkonversikan data menjadi informasi dengan diberi 5 nilai tambah yaitu contextualized, categorized, calculated, corrected dan condensed. Kemudian mengkonversikan informasi menjadi knowledge dengan diberi 4 nilai tambah yaitu comparison, consequences, connection, dan conversation. Berdasarkan hasil knowledge conversion, program yang dapat meningkatkan ketepatan waktu lulus tingkat satu di periode selanjutnya dengan cara melalui seminar mengenai self-awareness dan goal setting, pertemuan terjadwal dengan dosen wali, dan cara dosen dalam mengajar.
ANALISIS KUALITAS PENGELOLAAN GEDUNG TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO (STUDI KASUS : PT.TLP DI GEDUNG TCC) Razul harfi; Dwina Suciati Nurrohmah
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 4, No 1 (2017): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.4.1.45-52

Abstract

PT. TLP is a company which employs the service area and  the task is  to preserve the TCC building and to fulfill the needs of its users through providing complete facilities and service. But have the customers satisfied with the facilities and services? Therefore, the aim of this research is to measure  the level of customer satisfaction, to determine which service attributes are prioritized for improvements, and the efforts to the improvement. The method used is servqual methods and models of canoes. The servqual method is intended to determine the level of customer satisfaction, while the canoe models is for finding out the preferred  improvement services. The result of servqual analysis shows that there is a gap of all attributes and the scores are negative. These means that the quality of customer service  of PT.TLP is not satisfactory. The average percentage for the customer's perception is 75.25% and 88.10% for expectations. Moreover,  the canoe analysis also shows that out of 32 service attributes, there are 25 attributes that should be corrected, namely 3 services are categorized Attractive, 5 service category One-dimensional, and 17 services are categorized ‘Must be’. Having  integrated the servqual with canoes model, it is obtained that there is a sorting of  the improvements priority, then determined improvements suggestion to evaluation for the company, such as setting the lobby and courtyard regularly, implementing the service with heart, socializing the call center, having the training  regularly, making the  data collection and the disposition  of the vehicle, also  testing of fire protection and alarm regularly
IMPLEMENTASI ACTIVITY BASED COSTING UNTUK PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI CAKE BUAH NAGA MOCHA Noviyarsi Noviyarsi; Ayu Bidiawati; Eni Kurniati
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 4, No 2 (2017): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.4.2.99-106

Abstract

Harga pokok produksi (HPP) yang tepat akan menentukan kemampuan bersaing produk. Metode ABC merupakan salah satu metode untuk menentukan HPP berdasarkan pembebanan biaya pada aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan HPP cake buah naga mocha pada CV. Bakery X. Perhitungan HPP dengan metode ABC dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama dilakukan pembebanan biaya terhadap aktivitas dan tahap kedua merupakan pembebanan biaya terhadap produk. Hasil metode ABC memperlihatkan bahwa HPP cake buah naga mocha adalah RP. 41.617,- per kotak. Hasil ini juga menunjukkan bahwa harga pokok produksi dengan metode ABC lebih rendah 16,8% bila dibandingkan dengan HPP yang dihitung oleh CV Bakery X.
PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PEMOTONGAN MAINAN TAMAN KANAK- KANAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS (Studi Kasus di Cv. Mataram Indah, Yogyakarta) Tri Saputra; Agung Kristanto
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 3, No 2 (2016): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.3.2.%p

Abstract

CV.Mataram Indah adalah perusahaan  yang bergerak di bidang kerajianan mainan untuk Taman Kanak-kanak. Salah satu proses produksi adalah  pemotongan dengan menggunakan  mesin gergaji. Operator  bekerja dalam kondisi layout yang tidak teratur dan posisi kerja yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan pada bagian tubuh tertentu yaitu pada bagian pergelangan tangan, siku, lengan, punggung dan lutut. Waktu  yang dibutuhkan untuk memotong bahan MDF tebal 1 cm dan lebar 3 cm dibutuhkan waktu rata-rata 6,47 menit sehingga produktivitas mesin masih rendah yaitu sebesar 6,4 mdf/ jam. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki fasilitas kerja pada proses pemotongan mainan yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas.                Pada penelitian ini menggunakan data antropometri sebagai penentuan ukuran dimensi mesin gergaji. Perancangan ulang mesin gergaji bertujuan untuk meminimalkan keluhan operator. Dengan menggunakan aspek ergonomis sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sehingga lebih efektif dan nyaman dalam proses produksi.                 Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa, waktu proses mesin yang sekarang rata-ratanya sebesar  3,77 menit dan produktivitasnya sebesar 11,32 mdf/ jam dengan layout yang sudah disesuaikan, penempatan denda kerja lebih teratur dibandingkan sebelum perancangan. Untuk kenyamanan operator mengalami peningkatan sebesar 77,33 % dari awal keluhan bagian pergelangan tangan, siku, lengan, punggung dan lutut sekarang tinggal pada bagian lutut. Sedangkan untuk layout fasilitas kerja ditambahkan tempat pemisah antara benda yang sudah dipotong dengan yang belum dipotong serta kursi yang lebih adjustable atau bisa disesuaikan dengan kondisi operator.Kata kunci: Mesin Gergaji,  Ergonomi, Antropometri, Produktivitas
MENGANALISIS DEFECT SANDING MARK UNIT PICK UP TMC DENGAN METODE SEVEN TOOLS PT. ADM Annisa Mulia Rani; Widodo Setiawan
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 3, No 1 (2016): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.3.1.15-22

Abstract

PT. ADM department Painting 2 merupakan perusahaan produsen mobil yang bergerak di bidang pengecatan body mobil, yang di dalam prosesnya masih banyak memiki kendala-kendala yang harus ditangani dalam pengendalian kualitas. Dalam hal ini defect Sanding mark unit Pick Up TMC menjadi prioritas untuk ditangani dengan DPU sebesar 0,95, sedangakan zero defect menjadi standart dalam department Painting 2.Metode yang digunakan untuk menyeselaikan masalah tersebut menggunakan metode Seven tools yaitu Check sheet, Histogram, Diagram Pareto, Diagram Pencar, Flow Chart, Peta Kendali dan Fishbone.Dari pengumpulan data unit Pick Up TMC, kemudian dilakukan analisis terdahap defect yang paling berpengaruh yaitu Sanding mark dengan proporsi cacat sebesar 0,61 dari 136 unit yang di inspeksi. Defect tersebut disebabkan oleh beberapa factor, yaitu manusia/karyawan itu sendiri, segi metode pengerjaan dan dari material yang digunakan.
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MESIN THRESSER UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING Noviyarsi Noviyarsi; Lestari Setiawati; Deno Sandra
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 1, No 2 (2014): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.1.2.%p

Abstract

Perancangan tata letak fasilitas merupakan aktifitas yang sangat penting dalammerencanakan sebuah fasilitas baru maupun yang bersifat perencanaan ulang. Tata letakfasilitas yang dirancang dengan baik pada umumnya akan memberikan kontribusi yangpositif dalam optimalisasi proses operasi.Tujuan penelitian ini adalah perancanganulangtata letak fasilitas produksimesin thresser untukmeminimasi ongkos material handling.Hasil penyeimbangan lintasan produksi dengan metode Rank Positional Weightmemperlihatkan penurunan balanced delay dari 63,89% pada kondisi awal menjadi15.14% pada kondisi usulan dengan efisiensi lintasan 84.86%. Hasil re-layoutmemperlihatkan pengurangan jarak perpindahan sebesar 24.98% dan penurunan ongkosmaterial handling (OMH) sebesar 24.17%.
Perbaikan Tata Letak Fasilitas Cell Produksi Dengan Menggunakan Work Cell in Proses Layout Untuk Meningkatkan Effisiensi Cell 8 di PT. Shyang Yao Fung Nelfiyanti Nelfiyanti; Ribut Sulasmini
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 1, No 1 (2014): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.1.1.%p

Abstract

Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini adalah ketidakteraturan dalam aliran proses kerja sehingga aliran proses material menjadi tidak teratur dan jarak tempuh material pun menjadi lebih panjang. Salah satu yang dapat dilakukan perusahaan adalah mongoptimalkan kinerja dilapangan dengan melakukan pengaturan tata letak fasilitas dan aliran bahan (Material handling) sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat lebih efisien dan dapat menghemat waktu pengerjaan sehingga akan meningkatkan efisiensi line, dan mengoptimalkan jarak perpindahan material. Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan melakukan analisa terhadap tata letak fasilitas pada area produksi. Dengan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini, didapatkan tata letak fasilitas Cell In Process dapat memperpendek lintasan yang sebelumnya 218.75meter menjadi 73.45meter. Penurunan panjang lintasan sebesar 145.3 meter ataupun sebesar 66.4%. Dikarenakan jarak lintasan yang semakin pendek didapat pula penurunan waktu kerja dari sebelumnya 1558 detik menjadi 1502.2 detik.Serta perubahan tata letak fasilitas memberikan efek terhadap effisiensi line (LLER), yang mana terjadi peningkatan sebesar 20.95% dari sebelumnya 60% menjadi 80.95%

Page 5 of 16 | Total Record : 159