Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

IDENTIFIKASI KEY POSITION DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN KRITERIA PROFIL KOMPETENSI TALENT KEY POSITION PADA PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA Wilan, Utari; Widyastuti, Litasari; Nugraha, Fida Nirmala
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.198 KB)

Abstract

PT. INTI telah menerapkan program Management Trainee(MT) sejak 2009, sebagai tujuan untuk memperoleh potensi talentdan mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi manajerial perusahaan di masa depan. Dalam kondisi ideal, MT diharapkan dapat melewati masa percobaan. Namun, ketidakcocokan karakter kandidat saat bekerja menjadi kendala sehingga beberapa dari mereka tidak lulus masa percobaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu merancang ulang pekerjaan untuk talent (Allen, 2008) dengan pendekatan Talent Management yang dimulai dengan mengidentifikasi key position untuk lima divisi yang termasuk dalam kegiatan bisnis utama perusahaan. Identifikasi key position dilakukan dengan proses pembobotan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk posisi manager dan supervisor berdasarkan krtiteria key position yang didefinisikan. Kemudian menganalisa kriteria talent perusahaan untuk key position, dan sumber talent bagi perusahaan untuk mendapatkan talent. Hasil identifikasi di 18 key position dengan tiga kriteria talent tambahan untuk posisi manager, dan empat kriteria talent tambahan untuk posisi supervisor. Untuk mendapatkan MT, perusahaan bisa melakukan perekrutan perkuliahan, karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan MT yang didedikasikan untuk fresh graduate.
KPI Selection Using The AHP Method on SOE X Berliana, Regine Rahmada; Sulistyo, Budi; Suwarsono, Litasari Widyastuti
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2020): The 1st International Conference on Business and Engineering Management (IConBEM)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i1.8487

Abstract

PT X (Persero), a state-owned enterprise under the Ministry of Indonesia SOEs (KBUMN), is required to set up the Key Performance Indicators (KPI) Regulations based on the Assessment Criteria for Performance Excellence (KPKU). The re-weighting of KPIs using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method is conducted by selecting performance indicators based on five perspectives. Based on the study results, selected performance measures for financial and market perspectives are cash position, cash-to-cash time cycle, income, and financial operations efficiency. Selected performance measures for customer focus perspective are customer complaints, complaint management, effective complaint resolution, and warranty claims; customer satisfaction and dissatisfaction; and retention, acquisition, and loss of customers and customer accounts. Selected performance measures for product and process effectiveness perspective are product performance, work system performance, improved performance of administrative functions and other supporting functions; and indicators of internal responsiveness. Selected performance measures for the perspective of workforce focus are turnover and effectiveness of training, retraining, or cross-functional training. Selected performance measures for leadership, governance, and community responsibility perspectives are the company's contribution to social welfare, achievements worthy of note in this field; and environmental, legal, and regulatory compliance.
IDENTIFIKASI KEY POSITION DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN KRITERIA PROFIL KOMPETENSI TALENT KEY POSITION PADA PT. INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA Utari Wilan; Litasari Widyastuti; Fida Nirmala Nugraha
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. INTI telah menerapkan program Management Trainee(MT) sejak 2009, sebagai tujuan untuk memperoleh potensi talentdan mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi manajerial perusahaan di masa depan. Dalam kondisi ideal, MT diharapkan dapat melewati masa percobaan. Namun, ketidakcocokan karakter kandidat saat bekerja menjadi kendala sehingga beberapa dari mereka tidak lulus masa percobaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu merancang ulang pekerjaan untuk talent (Allen, 2008) dengan pendekatan Talent Management yang dimulai dengan mengidentifikasi key position untuk lima divisi yang termasuk dalam kegiatan bisnis utama perusahaan. Identifikasi key position dilakukan dengan proses pembobotan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk posisi manager dan supervisor berdasarkan krtiteria key position yang didefinisikan. Kemudian menganalisa kriteria talent perusahaan untuk key position, dan sumber talent bagi perusahaan untuk mendapatkan talent. Hasil identifikasi di 18 key position dengan tiga kriteria talent tambahan untuk posisi manager, dan empat kriteria talent tambahan untuk posisi supervisor. Untuk mendapatkan MT, perusahaan bisa melakukan perekrutan perkuliahan, karena sesuai dengan kebutuhan perusahaan MT yang didedikasikan untuk fresh graduate.
Perancangan Blueprint Sistem Informasi Mekanisme Kinerja Bidang Penunjang Dosen Berdasarkan Tel-U POINT Di Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Menggunakan Waterfall Model Pramesti Intan Meuthia; Litasari Widyastuti Suwarsono; Atya Nur Aisha
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 4, No 1 (2019): InfoTekJar September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.684 KB) | DOI: 10.30743/infotekjar.v4i1.1585

Abstract

Higher education is one of the places to develop competencies, which will prepare students (human resources) to become people who have academic and professional abilities. In universities, lecturers carry out the main task known as the Tri Dharma College, namely education and teaching activities, research and development, and community service, while at Telkom University in addition to the Tri Dharma College there are also supporting tasks and special obligations of the professor. In supporting lecturers for supervisory supervision is still subjective and there is injustice in the verification process, as well as collecting data related to supporting lecturers manually. The lack of supervision and the absence of a system in integrating the supporting data resulted in uneven distribution of support (both assignments and points obtained) and the absence of track records for lecturers. So that it requires a proposed business process design, blueprint document design, and the design of a user interface that is in accordance with the penunjang mechanism based on Tel-U Point in the Telkom Industrial Engineering Faculty with interesting and accessible visualization anywhere. With the design of this website-based information support mechanisms, it is expected that the control holders in each process can be clearly illustrated, supporting data can be well integrated, and data filling and storage can be automated in the system.
RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN KELULUSAN TEPAT WAKTU MAHASISWA TINGKAT SATU PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM DENGAN MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C Annisa Ufaira; Amelia Kurniawati; Litasari Widyastuti Suwarsono
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 5, No 2 (2018): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.5.2.81-90

Abstract

Program Studi Teknik Industri merupakan prodi di Universitas Telkom yang terakreditasi A sehingga menjadi prodi yang diminati oleh calon mahasiswa baru. Terbukti dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa sebesar 24% pada tahun 2015. Peningkatan jumlah mahasiswa tidak sebanding lurus dengan pencapaian kelulusan tepat waktu di tingkat satu karena terjadi penurunan sebesar 13,34%. Ketua Prodi TI mengatakan bahwa keterlambatan lulus tingkat satu dapat mempengaruhi akreditasi program studi. Keterlambatan lulus tingkat satu dapat dilihat dari IP, IPK, dan nilai huruf setiap mata kuliah tingkat satu. Ketiga hal tersebut merupakan bentuk dari prestasi belajar seorang mahasiswa. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam penelitian ini, faktor yang diidentifikasi untuk diketahui keterkaitannya dengan prestasi belajar yaitu faktor dosen, motivasi belajar, strategi belajar, asal sekolah dan kota, kegiatan yang dilakukan mahasiswa ketika di tingkat satu, dan tunjangan beasiswa ketika ditingkat satu. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menggunakan knowledge conversion 5c-4c dengan cara mengkonversikan data menjadi informasi dengan diberi 5 nilai tambah yaitu contextualized, categorized, calculated, corrected dan condensed. Kemudian mengkonversikan informasi menjadi knowledge dengan diberi 4 nilai tambah yaitu comparison, consequences, connection, dan conversation. Berdasarkan hasil knowledge conversion, program yang dapat meningkatkan ketepatan waktu lulus tingkat satu di periode selanjutnya dengan cara melalui seminar mengenai self-awareness dan goal setting, pertemuan terjadwal dengan dosen wali, dan cara dosen dalam mengajar.
ANALISIS BEBAN KERJA DOSEN BIDANG PENDIDIKAN DAN PENUNJANG MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE CONVERSION 5C-4C Wimbajaya Hamukti; Luciana Andrawina; Litasari Widyastuti Suwarsono
JISI: Jurnal Integrasi Sistem Industri Vol 4, No 2 (2017): JISI UMJ
Publisher : Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jisi.4.2.73-84

Abstract

Dosen sebagai elemen penggerak dalam perguruan tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong kemajuan perguruan tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan faktor penunjang akan dinilai dengan menggunakan BKD (Beban Kerja Dosen). Dari observasi awal pada BKD bidang pendidikan dan penunjang terdapat beberapa dosen yang telah melebih 12 SKS pada bidang pendidikan dan lebih dari 16 SKS pada total semua bidang. Terdapat rentang antara 0 SKS – 27,2 SKS pada bidang pendidikan semester ganjil periode 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi informasi dan knowledge BKD bidang pendidikan dan penunjang dosen. Perhitungan BKD dimulai dengan mengidentifikasi data bidang pendidikan dan faktor penunjang. Pengolahan data menjadi informasi menggunakan metode 5C yang terdiri dari contextualized, categorized, calculated, corrected, dan condensed. Proses konversi selanjutnya untuk mendapatkan knowledge dilakukan dengan metode 4C yang terdiri dari comparison, consequencess, connection, dan conversation. Hasil penelitian ini menunjukan bobot BKD sebagian besar dalam keadaan overload dari standar maksimal beban kerja yakni 16 SKS dan pembagian beban kerja belum merata pada tiap clusternya. Ditemukan knowledge berupa tingkat JFA dosen berpengaruh terhadap pembagian kerja dosen. Kelebihan beban kerja dan belum meratanya pembagian bobot kerja ini mengindikasikan bahwa masih dibutuhkannya tambahan SDM yang mumpuni untuk membantu proses pencapaian kinerja yang optimal.
Using SWOT Analysis to Design Organizational Structure in Small Enterprise Litasari Widyastuti Suwarsono; Atya Nur Aisha; Dwi Wahyuni; Fida Nirmala Nugraha
Journal of Entrepreneurship and Business Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Entrepreneurship and Business (March)
Publisher : Program MM Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.051 KB) | DOI: 10.24123/jeb.v3i1.4822

Abstract

One of the biggest challenges of MSMEs is how to manage its resources to increase their business. Ani's Craft, already survives for 6 years now faces challenges to growth because lack of strategic planning, ineffective of HR management and unstructured organizational design. This study aims to design an organizational structure based on strategy that will help the small enterprise to growth. The study began with identifying the internal and external factors that influence its business. Result shows the strategy that fits the conditions was the WO strategy. New organizational structure was proposed that emphasize the importance of company's needs by adding marketing and finance divisions.
Pengembangan Sistem Pembelajaran Berbasis Komputer di Lingkungan Madrasah Aliyah Pesantren As-Suruur Sebagai Bentuk Persiapan dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Danang Triantoro Murdiansyah; Z. K. Abdurahman Baizal; Nurul Ikhsan; Favian Dewanta; Umar Ali Ahmad; Reza Rendian Septiawan; Ika Arum Puspita; Devi Pratami; Litasari Widyastuti Suwarsono
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): Charity-Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i1.3212

Abstract

Adanya ketentuan tentang kewajiban pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) oleh pemerintah di setiap sekolah setara Sekolah Menengah Atas (SMA), menuntut adanya kesiapan dari berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut termasuk diantaranya Madrasah Aliyah Pesantren As-Suruur. Masih minimnya keterampilan siswa dalam menggunakan media belajar berbasis komputer menjadi salah satu kendala dalam menghadapi UNBK. Ketidaksiapan siswa ini diprediksikan akan mempengaruhi performansi siswa dalam menghadapi ujian. Oleh karenanya dibutuhkan upaya untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi sistem ujian yang baru bagi mereka. Universitas Telkom melalui program pengabdian masyarakat, mengembangkan sistem pembelajaran berbasis komputer di lingkungan Madrasah Aliyah Pesantren As-Suruur agar para siswa semakin terbiasa dalam mengoperasikan komputer sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi UNBK. Selain pengembangan sistem, dilakukan pelatihan bagi guru pesantren yang selanjutnya akan mengambil peran besar dalam menyiapkan siswa dalam UNBK. Pelaksanaan program dapat dikatakan berhasil dilihat dari dapat digunakannya sistem dan juga respon positif guru untuk menggunakan sistem yang ada.
Exploring Indonesian university students’ speaking anxiety in online English medium classes (EMI) Ima Normalia Kusmayanti; Retno Hendryanti; Litasari Widyastuti Suwarsono
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 50, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um015v50i22022p209

Abstract

Exploring Indonesian university students’ speaking anxiety in online English medium classes (EMI)This study investigates the speaking anxiety levels of EFL students enrolled in English medium classes (EMI) in a private university. Factors causing students’ speaking anxiety and potential strategies to reduce the speaking anxiety were also examined. Eighty-nine EMI students from ten undergraduate study programs were the respondents of this study. Data were collected by using Horwitz et al.’s (1986) anxiety survey. Findings showed that EMI students exhibited low-level English-speaking anxiety. The cross-tabulation data demonstrated that students perceived comprehension apprehension as the paramount anxiety factor. To reduce their comprehension apprehension, students prefer their lecturers not to over-react their speaking mistakes and degrade them when they make speaking mistakes. These imply that these findings can be used as consideration for preparatory programs for students and lecturers in EMI classes.Eksplorasi kecemasan berbicara mahasiswa Indonesia di perkuliahan daring kelas EMIPenelitian ini menganalisis tingkat kecemasan berbicara mahasiswa selama perkuliahan daring pada mata kuliah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar (kelas EMI) di sebuah universitas swasta. Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan berbicara yang dialami mahasiswa dan strategi potensial untuk mengurangi kecemasan berbicara juga dianalisis. Delapan puluh sembilan mahasiswa Indonesia dari sepuluh program studi S1 kelas internasional menjadi responden pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui survei kecemasan berbicara yang dirancang oleh Horwitz dkk. (1986) Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berbicara yang rendah. Data tabulasi silang menunjukkan bahwa mahasiswa menganggap kecemasan terhadap pemahaman sebagai faktor utama pemicu kecemasan berbicara yang mereka alami. Untuk mengurangi kecemasan terhadap pemahaman mereka, mahasiswa mengharapkan agar dosen tidak bereaksi berlebihan terhadap kesalahan berbicara yang mereka lakukan dan tidak merendahkan mereka ketika mereka melakukan kesalahan berbicara. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan program persiapan bagi mahasiswa dan dosen di kelas EMI.
PENDAMPINGAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNTUK MENGHADAPI GENERASI ALFA PADA PGTK KECAMATAN ARCAMANIK KOTA BANDUNG Litasari Widyastuti Suwarsono; Atya Nur Aisha; Fida Nirmala Nugraha
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2a (2022): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v5i2.5062

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu kunci tingkat perkembangan kognitif di masa keemasan. Profil peserta didik di tingkat pendidikan anak usia dini termasuk dalam generasi Alfa yang tergolong sebagai digital native. Karakteristik generasi Alfa ini memiliki perbedaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sehingga diperlukan pemahaman kondisi yang relevan untuk mendukung proses pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman dari guru mengenai Generasi Alfa. Terdapat tiga tahapan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Dalam tahap pelaksanaan digunakan pendekatan diskusi serta pemanfaatan tools & metode coaching dari Points of You© untuk memancing sudut pandang yang baru. Berdasarkan hasil diskusi, Generasi Alfa memiliki keunggulan dalam hal inisiatif dan kemandirian, tetapi kurang dalam hal sosialisasi dan konsentrasi. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain dukungan teknologi, dukungan sosial, serta kondisi anak. Dari hasil evaluasi umpan balik diperoleh respon positif dari para peserta kegiatan terkait manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mendukung penguatan proses pembelajaran pada tingkat pendidikan anak usia dini.