cover
Contact Name
Kasmad Ariansyah
Contact Email
kasmad.ariansyah@kominfo.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
kasmad.ariansyah@kominfo.go.id
Editorial Address
Puslitbang SDPPPI, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jl. Medan Merdeka Barat 9, Jakarta
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Buletin Pos dan Telekomunikasi
ISSN : 16930991     EISSN : 24431524     DOI : 10.17933
Buletin Pos dan Telekomunikasi a.k.a Bulletin of Posts and Telecommunications is scientific communication media that is currently managed and published by the R&D Center for Post & ICT Resources and Equipments, Ministry of Communications and Information Technology. The Bulletin was first published on 2003 by the R & D Center for Post and Telecommunications, Department of Transportation. Since 2006, After re-organization of the Indonesian Ministries by new elected government, the journal management was moved under the R & D Center for Post and Telecommunications, Ministry of Communications and Information and then since 2010 it has been managed and published by R&D Center for Post & ICT Resources and Equipments, MCIT, Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 170 Documents
Dampak Indeks Konektivitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap Pertumbuhan Perekonomian Sri Wahyuningsih
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 11, No 4 (2013): December 2013
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.22 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2013.110406

Abstract

Dalam Masterplan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), perhatian utama adalah penyediaan infrastruktur pendorong konektivitas, diantaranya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui indeks konektivitas di Kabupaten Sidoarjo. Pengukuran indeks konektivitas dengan model yang diadopsi dari ICT Pura, meliputi ICT usage, ICT readiness, ICT capability dan ICT impact dan sampel dari masyarakat dan pelaku ekonomi. Hasilnya menunjukan indek konektivitas menurut masyarakat pada level rentang 2-4 artinya konektivitas sudah memadai sedang menurut pelaku ekonomi pada level 1,5- 2,5 artinya konektivitas sudah ada namun belum dapat mempengaruhi peningkatan perekonomian.
Studi Kebijakan Pemanfaatan Frekuensi dalam Keterbatasan Alokasi Frekuensi Radio Komunitas Tatiek Mariyati
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 12, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.033 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120101

Abstract

Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun international. Radio komunitas yang dalam penyiarannya menggunakan alokasi frekuensi pada tiga kanal yaitu pada 107.7 MHz, 107.8 MHz, dan 107.9 Mhz disadari adanya keterbatasan alokasi frekuensi ini perlu didukung kebijakan yang dapat mengembangkan dan mensukseskan penyiaran radio komunitas dalam menjangkau anggota komunitasnya. Kebijakan dimaksud adalah yang berkaitan dengan perkembangan dan kelangsungan penyiaran radio komunitas seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan menggunakan analisis dengan pendekatan induktif di dalam mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat penelitian. Seiring dengan kemajuan konvergensi (penyatuan) pada ranah penyiaran, telekomunikasi dan informatika, maka kebijakan radio komunitas dalam pemilihan yang digunakan untuk operasional penyiaran dapat melalui alternatif konvensional, siaran dengan memanfaatkan streaming radio atau hanya streaming radio saja. Melalui studi ini diharapkan kebijakan yang ada dapat mendukung berkembangnya radio komunitas seiring perkembangan teknologi informasi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat.
Studi Kesiapan Direktorat Standardisasi Dalam Menerapkan SNI ISO/IEC 17065 Awangga Febian Surya Admaja
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 11, No 3 (2013): September 2013
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.501 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2013.110304

Abstract

ISO / IEC Guide 17065 : 2012 adalah pedoman internasional yang berisi kriteria untuk lembaga yang melaksanakan sistem sertifikasi produk, proses dan jasa. Pedoman ini menjamin suatu lembaga sertifikasi melaksanakan sistem sertifikasi secara konsisten dan dapat diandalkan sehingga memudahkan penerimaannya di forum nasional dan internasional. Sebagai suatu lembaga sertifikasi, Direktorat Standardisasi dituntut untuk mengelola kegiatannya secara profesional merujuk kepada standar atau best practice yang ada. Studi ini bertujuan untuk melihat Bagaimana kesiapan Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika dalam menerapkan SNI ISO / IEC 17065 : 2012. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei dengan menggunakan teknik analisis kesenjangan untuk melihat kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Studi ini menghasilkan nilai kesenjangan antara kondisi Direktorat Standardisasi saat ini dengan kriteria yang dipersyaratkan oleh SNI ISO / IEC 17065, selain itu diberikan alternatif bentuk organisasi dari Direktorat Standardisasi yang lebih mendukung dalam penerapan SNI ISO / IEC 17065.
Evaluasi Pemanfaatan Kode Pos Sri Wahyuningsih; Joko Suryanto
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 9, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.246 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2011.090304

Abstract

Kode Pos adalah sederetan angka atau huruf atau gabungan angka dan huruf yang dituliskan di belakang nama kota untuk memudahkan penyortiran, penyampaian kiriman, dan keperluan lain. Undang-Undang No.38 tahun 2009 tentang Pos, mengatur penyelenggaraan layanan pos tidak hanya di PT.Pos Indonesia namun juga penyelenggara Swasta/ Jasa Titipan, BUMD dan Koperasi maka konsekuensinya adalah penulisan kodepos harus dilakukan oleh pengguna dan penyelenggara layanan pos tanpa pengecualian. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan Kode Pos dilakukan evaluasi terhadap pemanfaatan Kode Pos saat ini,dengan pendekatan kuantitatif didukung data kualitatif. Evaluasi dilakukan dengan Model Evaluasi Husein Umar,2003 dengan modifikasi dan hasilnya adalah lebih dari lima puluh persen responden menyatakan memanfaatkan namun tidak tahu Kode Pos.
Efek Penetrasi Telekomunikasi Terhadap Ekonomi Indonesia 2002-2011 Yan Aryanto
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 12, No 4 (2014): December 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.72 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120406

Abstract

Teori law of one price menyatakan dalam kondisi pasar yang ideal, harga produk tertentu di beberapa tempat berlainan tidak boleh berbeda kecuali terkait biaya transportasi, dengan syarat adanya informasi yang cukup mengenai kondisi pasar. Telepon seluler sebagai alat telekomunikasi telah menjadi sarana penting yang umum digunakan penduduk Indonesia untuk berbagi informasi. Analisis regresi sederhana pada penelitian ini menemukan bahwa tingkat kepemilikan telepon seluler memiliki efek positif terhadap output ekonomi tahun 2002-2011. Artinya, Pemerintah harus dapat merumuskan kebijakan telekomunikasi yang berkualitas, yang mampu mendorong kepemilikan perangkat telekomunikasi secara lebih merata untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
Minat Masyarakat dalam Menggunakan Smart Appliances Diah Yuniarti
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 12, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.821 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2014.120303

Abstract

Harga sumber energi yang semakin naik dari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi telah mendorong perkembangan smart grid. Smart appliance merupakan salah satu komponen penting dalam smart grid. Penerapan smart appliance sejalan dengan kebijakan untuk mengurangi konsumsi energi, mengurangi emisi karbon dan penyediaan energi dari energi terbarukan. Penetrasi telepon bergerak turut memudahkan manajemen energi dan otomatisasi home appliance. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis minat masyarakat, yang merupakan aktor aktif dalam konsumsi dan manajemen energi di rumah tangga. Data penelitian dianalisis  dengan menggunakan metode structural equation modeling (SEM) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel enjoyment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat dalam menggunakan smart appliance. Sedangkan, variabel compatibility ease of use, relative advantage dan image tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menggunakan smart appliance.
Evaluasi Pemanfaatan Frekuensi 2.4 GHz Dalam Penyelenggaraan Internet Wireless Sri Ariyanti; Luhur Pidekso Arif
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 9, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.78 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2011.090303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan frekuensi 2.4 GHz sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan dalam KM No. 2 tahun 2005 dan tanggapan penyelenggara internet wireless agar frekuensi 2.4 GHz dapat dimanfaatkan secara maksimal. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dengan melakukan indepth interview terhadap Internet Services Provider (ISP) yang memanfaatkan frekuensi 2.4 GHz, Balai Monitor Frekuensi, Direktorat Pengendalian Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika dan Direktorat Standardisasi Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika. Berdasarkan hasil interview di lapangan, penggunaan frekuensi 2.4 GHz belum sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan dalam KM No.2 tahun 2005. Agar frekuensi 2.4 GHz dapat digunakan secara maksimal maka penggunaan frekuensi 2.4 GHz bebas namun tidak sebebas-bebasnya, adanya pengawasan daya pancar, peralatan yang digunakan disertifikasi terlebih dahulu, optimisasi perangkat, penggunaan frekuensi 2.4 GHz untuk lastmile saja dan perlu dipikirkan pengaturan Frequency Reuse.
Jaringan Radio Kognitif Sebagai Solusi Optimalisasi Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Iman Sanjaya; Azwar Aziz
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 9, No 1 (2011): March 2011
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1801.166 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2011.090105

Abstract

Teknologi telekomunikasi nirkabel berkembang demikian pesatnya dandiperkirakan akan meningkatkan kebutuhan akan spektrum radio dalambeberapa dekade mendatang. Solusi dari permasalahan ini harus diatasimelalui teknologi dan regulasi yang mendukung efisiensi dalam penggunaanspektrum. Jaringan radio kognitif diidentifikasi sebagai suatu teknologi yangmenjanjikan harapan tersebut dan akan memainkan peranan penting untuksistem komunikasi di masa mendatang. Studi ini bertujuan untukmengidentifikasi konsep utama dari teknologi jaringan radio kognitif tersebut, serta peluang-peluang penelitian yang bisa dikembangkan terkait dengan teknologi tersebut.
Analisis kinerja penggunaan modulasi QPSK, 8PSK, 16QAM pada satelit Telkom-1 Sri Ariyanti; Budi Agus Purwanto
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 11, No 1 (2013): March 2013
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.594 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2013.110104

Abstract

Pemilihan teknik modulasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan karena teknik modulasi yang digunakan sangat berpengaruh besar pada alokasi power, alokasi bandwidth dan kapasitas transponder satelit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan modulasi yang digunakan satelit Telkom-1 ditinjau dari segi daya dan lebar pita, mengetahui pengaruh pemilihan teknik modulasi terhadap besarnya kapasitas transponder satelit dan mengetahui parameter yang menentukan besar kecilnya kapasitas transponder satelit. Metode penelitian dengan studi literature.  Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Telkom. Kajian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Analisis kelayakan pemanfaatan modulasi hanya ditinjau dari segi kapasitas power dan kapasitas bandwidth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulasi yang paling layak digunakan satelit Telkom-1 untuk layanan IDR adalah modulasi QPSK dengan diameter antena penerima 3 meter, sedangkan modulasi yang paling buruk digunakan satelit telkom-1 adalah modulasi 16qam. Dilihat dari sisi power, semakin tinggi orde modulasi, semakin kecil kapasitas transponder satelit. Dilihat dari sisi bandwidth, semakin tinggi orde modulasi, semakin besar kapasitas transponder. Parameter yang menentukan besar kecilnya kapasitas transponder satelit adalah EIRPSATELIT, bandwidth, Forward Error Correction (FEC), Figure of Merit stasiun bumi penerima (G/T)SBRX dan diameter antena.
Kesiapan Operator Seluler dalam Mengimplementasikan Teknologi Long Term Evolution (LTE) Sri Ariyanti
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol 10, No 2 (2012): June 2012
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.361 KB) | DOI: 10.17933/bpostel.2012.100202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesiapan operator seluler dalam mengimplementasikan teknologi Long Term Evolution (LTE). Model penelitian dengan menggunakan mengadopsi teknik Net Readiness Framwork. Adapun kriteria pengukurannya terdiri dari Leadership, Governance, Competencies dan Technology. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada operator seluler di Indonesia dan melakukan wawancara kepada regulator. Kajian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Axis, PT. HCPT dan PT. Telkomsel mempunyai tingkat kesiapan LTE Visionary yang berarti perusahaan sangat antusias dalam perubahan dan lebih dahulu mengambil resiko untuk mengimplementasikan LTE dalam organisasinya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan proses bisnis perusahaan. PT. Indosat dan PT. XL mempunyai nilai kesiapan LTE leader  yang berarti perusahaan mampu mengadaptasi perubahan dan menginspirasi organsiasi lain dalam penerapan LTE. PT. Smartfren pada tingkat kesiapan LTE savvy yang berarti operator seluler memahami sebab dan efek dari perubahan dari munculnya LTE terhadap organisasi, namun belum melakukan adaptasi.

Page 4 of 17 | Total Record : 170