cover
Contact Name
Nego Linuhung
Contact Email
aksioma.ummetro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aksioma.ummetro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
ISSN : 20898703     EISSN : 24425419     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA JOURNAL, e-ISSN: 2442-5419, p-ISSN: 2089-8703 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and Islāmic studies in the field of science Mathematics Education. AKSIOMA JOURNAL published two times a year, the period from January to June and July to December, published by the Scientific Publication Unit FKIP University of Muhammadiyah Metro.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2019)" : 8 Documents clear
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Agung Putra Wijaya; Tina Yunarti; Jamal Ludinsyah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.707 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas metode pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 20 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 346 siswa yang terdistribusi ke dalam sebelas kelas. Dari sebelas kelas tersebut diambil satu kelas secara acak sebagai sampel penelitian.Penelitianinimenggunakanone-group pretest-posttest design. Data penelitian diperoleh melalui tes berbentuk uraian pada materi Segiempat dan Segitiga. Analisis data penelitian ini menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematis siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R namun persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep terkategori baik tidak lebih dari 60% dari banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran metode PQ4R. Dengan demikian, metode PQ4R tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.Abstract This study aimed to find out the effectiveness of the Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) learning method in terms of students' understanding of mathematical concepts. The population of this study was all seventh grade students of SMP Negeri 20 Bandarlampung in the even semester of the academic year of 2018/2019 as many as 346 students that distributed into eleven classes. The sample was taken randomly one class of the eleven classes as the study sample. This study used the one-group pretest-posttest design. The research data was obtained through a essay test of the quadrilateral and triangle. Data analysis of this research used paired t-test. The results showed that students' undestanding of mathematical concepts after taking the PQ4R learning method was higher than students' understanding of mathematical concepts before taking the PQ4R learning method, but the percentage of students who had a good understanding of the mathematical concepts was not more than 60% of the number of students who took PQ4R learning. Thus, PQ4R method was not effective in terms of students' understanding of mathematical concepts. 
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL Dwi Ivayana Sari; Nurmawati Sari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.72 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.1954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan alat pembelajaran dalam bentuk RPP, LKS dan THB berbasis Pendidikan Matematika Realistis. Subjek dalam penelitian ini adalah 22 siswa di MTS Sirajul Huda. Desain penelitian yang digunakan adalah model empat D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel. Tahap pengembangan yang hanya terdiri dari tiga tahap yaitu, mendefinisikan, mendesain, mengembangkan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan validasi pembelajaran, kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, respons siswa, dan hasil tes pembelajaran. Hasil dan instrumen dianalisis secara deskriptif untuk menjawab tujuan peneliti. Hasil kumpulan perangkat pembelajaran berdasarkan RME dalam materi aritmatika sosial valid. Setelah alat pembelajaran direvisi berdasarkan masukan dari validator, dan telah diuji di lapangan, kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran berada dalam kategori efektif, aktivitas siswa dalam kategori baik, angket respon siswa adalah kategori baik, dan validitas, sensitivitas, dan keandalan item di dalam kategori baik. Sebagai kesimpulan, alat pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru untuk bertemu siswa sebagai pendukung implementasi kurikulum 2013. AbstractThis research aims to  development of learning tools in the form of RPP, LKS and THB based of Realistic Mathematic Education. Subjects in this reasearch were 22 students in MTS Sirajul Huda. The research design used is four D model develope by thiagarajan, semmel & semmel. Development stage wich only consist of three stages namely, define, design, develop. Instrument in this study were using learning validation, the ability of teachers to manage learning, student activities, student responses and tes result learning. The results and instruments are analyzed descriptively to answer the purpose of the researcher. The result of the assemblage of learning devices based on RME  in social arithmetic material is valid. After the learning tool has been revised based on input from the validator, and has been tested in the field, the ability of the teacher to manage the learning is in the effective category, the student activity is in good category, the student response questionnaire is  good category, and the validity, sensitivity and reliability on the item inside good category. In conclusion, this learning tool can be used by teachers to meet students as supporting the implementation of curriculum 2013.
PENGEMBANGAN SMART BOOK MATERI GEOMETRI UNTUK SISWA SMP BERBASIS KONSTRUKTIVISME Dian Fitri Argarini; Nok Izatul Yazidah; Anik Kurniawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.746 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2156

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang ada disekolah yang terkait dengan materi geometri dan bahan ajar yang membuat siswa kurang konstruktif dalam pemahamannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan SMART book materi geometri untuk siswa SMP berbasis konstruktivisme yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Plom yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap Preliminary Research, tahap Prototype Stage, dan terakhir adalah tahap Assessment Phase. Kevalidan produk ini dilihat dari hasil validasi ahli, kepraktisan produk dilihat dari hasil lembar angket yang telah diisi oleh subjek, sedangkan keefektifan produk dilihat dari hasil  uji coba SMART Book. Hasil uji coba ini menghasilkan nilai rata-rata siswa adalah  yang telah memenuhi kriteria sangan baik dari standar kelulusan minimum yang ditentukan oleh sekolah adalah 75 untuk mata pelajaran matematika.AbstractThis research is motivated by the problems that exist in schools related to geometry material and teaching materials that make students less constructive of their understanding. This study aims to produce SMART Book geometry material for constructivism-based junior high school students who are valid, practical and effective. This research is a development research adapted from the Plomp model which consists of 3 stages, namely Preliminary Research, Prototype Stage, Assessment Phase. The validity of the product is seen from the results of expert validation. The practicality of the product is seen from the results of the questionnaire that has been filled in by the subject. Effectiveness seen from the results of the SMART book trial. The results of this trial produce the average value of students is 80.05 which has met the criteria very well from the minimum graduation standard determined by the school is 75 for mathematics subjects
DISKALKULIA (KESULITAN MATEMATIKA) BERDASARKAN GENDER PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG Firda Alfiana Patricia; Kenys Fadhilah Zamzam
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.387 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2057

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa di sekolah dasar dalam memahami pelajaran matematika yang biasa disebut sebagai diskalkulia yang ditinjau berdasarkan gender. Instrumen penelitian berupa sebuah tes yang terdiri dari 8 pertanyaan bersifat uraian yang mengacu pada indikator diskalkulia siswa sekolah dasar yaitu kemampuan mengurutkan angka dari yang nilainya lebih besar atau lebih kecil, kemampuan memilih angka yang mempunyai nilai paling banyak atau paling sedikit, dan kemampuan menyatakan hasil dari sebuah operasi bilangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 sekolah dasar sebanyak 150 siswa yang terdiri dari 80 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tertulis yaitu hasil pekerjaan siswa sedangkan data tidak tertulis adalah hasil pengamatan dan wawancara. Pada analisis data, dihitung jumlah jawaban bernilai salah dari setiap nomor tes kemudian digolongkan sesuai dengan jenis diskalkulia yang sesuai dan diakhiri dengan wawancara untuk mengetahui kesulitannya. Hasil tes menunjukkan bahwa ditemukan 2 dari 9 jenis diskalkulia yaitu diskalkulia proctagnostic dan diskalkulia indiagnostic. Diskalkulia proctagnostic merupakan kesulitan belajar matematika dalam membandingkan dan mengurutkan bilangan. Diskalkulia indiagnostic merupakan kesulitan belajar matematika dalam memahami konsep operasi bilangan. Berdasarkan hasil jawaban siswa menunjukkan bahwa persentase jawaban yang paling banyak ditemukan kekeliruan adalah jawaban dari siswa perempuan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KALKULUS Yunis Sulistyorini; Siti Napfiah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.089 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.1947

Abstract

Berpikir kritis merupakan kemampuan yang dapat dipelajari dan dilatihkan agar mampu memecahkan masalah secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah kalkulus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa program studi Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang yang berkemampuan matematika tinggi. Instrumen yang digunakan yaitu soal pemecahan masalah Kalkulus dan pedoman wawancara. Instrumen dibuat untuk menggali kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mampu menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya seluruh indikator kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah matematika yaitu menggunakan penalaran pada tahap memahami masalah, menganalisis keterkaitan masing-masing bagian dari keseluruhan untuk menghasilkan sistem yang kompleks pada tahap membuat perencanaan, menganalisis dan mengevaluasi fakta-fakta pada tahap melaksanakan perencanaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis pada tahap memeriksa kembali. Walaupun ketiga subjek memenuhi keseluruhan indikator berpikir kritis, namun masing-masing subjek menunjukkan proses pemecahan masalah yang berbeda. Masalah open-ended dapat dipertimbangkan dalam melatihkan kemampuan berpikir kritis sekaligus mengakomodasi berbagai tingkatan akademik mahasiswa.AbstractCritical thinking is an ability that can be learned and trained to be able to solve problems effectively. This study aims to describe students' critical thinking skills in solving calculus problems. This type of study was descriptive qualitative research. The subjects were three undergraduate students of the IKIP Budi Utomo Malang Mathematics Education with high mathematical abilities. The research instruments were calculus problem solving questions and interview guidelines. The instruments used to explore students' critical thinking skills in solving problems. The results showed that subjects were able to demonstrate high critical thinking skills. This is indicated by the fulfillment of all indicators of critical thinking skills in solving mathematical problems, namely using reasoning at the stage of understanding the problem, analyzing the relationship of each part of the whole to produce a complex system at the stage of devising a plan, analyzing and evaluating the facts at the stage of carrying out the plan, and draw conclusions based on the results of the analysis at the stage of looking back. Although all three subjects fulfill all indicators of critical thinking skills, each subject shows a different problem solving process. Open ended problems can be considered to develop critical thinking skills while accommodating various academic levels of students.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS EDMODO PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN Ryan Angga Pratama; Nur Ismiyati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.072 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran berbasis Edmodo pada mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Balikpapan. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Balikpapan yang sedang menempuh perkuliahan Teori Bilangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan terhadap aktivitas chat di dalam Edmodo), dokumentasi, serta tes hasil belajar. Adapun hasilnya didapatkan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis Edmodo berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari capaian hasil belajar mahasiswa yang menunjukkan secara rata-rata dari 12 mahasiswa memperoleh skor atau ketercapaian 82,53. Selain itu, mahasiswa juga merasa memperoleh pengalaman belajar yang baru melalui Edmodo, dapat lebih berekspresi, suasana belajar (chat) sangat santai, serta dapat diakses dimana saja jika mahasiswa lupa materi yang telah dipelajarinya. Hal ini dikarenakan materi yang disajikan telah diunggah di Edmodo maupun kanal Youtube. AbstractThis study aims to describe the implementation of Edmodo-based learning in Mathematics Education students at the University of Balikpapan. The subjects in this study were 12 University of Balikpapan Mathematics Education students who were taking lectures on Number Theory. Data collection techniques are done by observation (observation of chat activities in Edmodo), documentation, and learning achievement tests. The results were obtained that the implementation of Edmodo-based learning went well. This can be seen from the achievements of student learning outcomes which show an average of 12 students get a score or achievement of 82,53. In addition, students also feel they have gained a new learning experience through Edmodo, can be more expressive, the atmosphere of learning (chat) is very relaxed, and can be accessed anywhere if students forget the material they have learned. This is because the material presented has been uploaded on Edmodo and the Youtube channel.
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DI TINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT TIPE CLIMBER Ratni Purwasih
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.826 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2118

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan siswa untuk menemukan jalan penyelesaian yang tidak biasa, unik, dan belum pernah ditemukan oleh orang lain. Pengembangan konsep berpikir kreatif matematis dapat membuat siswa putus asa dan menyerah, sehingga dibutuhkan sebuah kemampuan lain agar siswa mampu bertahan dan mampu mengubah kesulitan-kesulitan yang ditemui menjadi peluang untuk dirinya lebih maju. Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengamati kesulitan dan mengolah kesulitan tersebut dengan kecerdasan yang dimiliki sehingga menjadi sebuah tantangan untuk diselesaikan dikenal dengan  Adversity Quotient (AQ). AQ terdiri dari 3 tipe, yaitu climber, camper, dan quitter.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis  dalam menyelesaikan soal kubus dan balok di tinjau dari Adversity Quotient tipe Climber. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 2 Ngamprah, kelas VIII  yang berjumlah 31 siswa dan  subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpikir kreatif matematis; 2) wawancara yang berdasarkan tugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa climber melakukan proses berpikir asimilasi pada tahap memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai perencanaan, dan memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh dan memiliki kemampuan untuk mengerjakan soal-soal berpikir kreatif pada indikator fluency, felexibility. AbstractThe ability to think creatively is the ability of students to find ways of solving that are unusual, unique, and have never been found by others. The development of the concept of mathematical creative thinking can make students despair and give up, so that another ability is needed so that students are able to survive and be able to change the difficulties encountered to become opportunities for themselves to advance. The ability possessed by a person in observing difficulties and cultivating these difficulties with intelligence possessed so that it becomes a challenge to be solved is known as Adversity Quotient (AQ). AQ consists of 3 types, namely climber, camper, and quitter. This research is a qualitative descriptive study. This study intends to find out how the level of mathematical creative thinking ability in solving cubes and beams is reviewed from the Adversity Quotient type of Climber. The study was conducted in the even semester of the school year 2019/2020 in Ngamprah Middle School 2, class VIII which amounted to 31 students and the subjects in this study were 2 students. Data collection methods used in this study include: 1) tests used to determine students' abilities in mathematical creative thinking; 2) task-based interviews. The results showed that the climber students did the assimilation process of thinking at the stage of understanding the problem, preparing a settlement plan, solving the problem according to the plan, and re-examining the results that had been obtained and having the ability to work on creative thinking questions on the indicator of fluency, flexibility.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Nurwahid Juli Andrean; Sri Hastuti Noer; Asmiati Asmiati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.742 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i1.1818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran penemuan terbimbing dan menguji efektivitasnya pada keterampilan berpikir reflektif matematis dan kemandirian belajar siswa. Tahap pengembangan ini dimulai dari studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan produk awal, pengujian tahap awal, revisi produk awal, dan pengujian lapangan. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII.C dan 30 siswa VII.D di SMP Negeri 24 Bandar Lampung Tahun Akademik 2017/2018. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, tes keterampilan berpikir reflektif matematis, dan angket kemandirian belajar siswa. Hasil tes lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif matematis dan Pembelajaran Kemandirian siswa menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing yang dikembangkan lebih tinggi daripada kemampuan berpikir reflektif matematika dan Kemandirian Belajar siswa yang tidak menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing yang dikembangkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penemuan terbimbing yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir reflektif matematis dan Kemandirian Belajar siswa. Peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa menggunakan pembelajaran Guided Discovery yang dikembangkan dikategorikan tinggi sedangkan peningkatan kemandirian belajar siswa dikategorikan sedang. AbstractThis study aims to develop a model of guided discovery learning and test its effectiveness on mathematical reflective thinking skills and independence learning of student. This stage of development starts from preliminary studies, planning, initial product development, initial stage testing, initial product revision, and field testing. The subjects of this study were 30 students of  class VII.C and 30 students of  VII.D in SMP Negeri 24 Bandar Lampung  2017/2018 Academic Year. The research data was obtained through observation, interviews, tests of mathematical reflective thinking skills, and student Independence Learning questionnaires. The results of field tests show that the ability of mathematical reflective thinking and the Independence Learning of students using developed guided discovery learning is higher than the ability of mathematical reflective thinking and student Independence Learning that does not use developed guided discovery learning. Therefore it can be concluded that developed guided discovery learning is effective for improving mathematical reflective thinking skills and student Independence Learning. The increase in the ability of mathematical reflective thinking of students using developed Guided Discovery learning is categorized as high while the increase in student Independence Learning is categorized as being moderate.

Page 1 of 1 | Total Record : 8