cover
Contact Name
Journal of Nonformal Education
Contact Email
jne@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jne@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Nonformal Education Program, Postgraduate Campus, Universitas Negeri Semarang Kelud Utara III Semarang, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nonformal Education
ISSN : 2442532X     EISSN : 25284541     DOI : http://dx.doi.org/10.15294/jne
Core Subject : Education,
This Journal collaborates with Ikatan Akademisi Pendidikan Nonformal & Informal and Himpunan Akademisi dan Program Studi Penmas Indonesia containing research articles in the field of Nonformal Education
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2017): February 2017" : 10 Documents clear
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT PROGRAM KEJAR PAKET C Hidayat, Dayat
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8727

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan pembelajaran berbasis kewirausahaan masyarakat program Kejar Paket C. Fokus penelitian meliputi perencanaan, implementasi, penilaian, dan hasil pembelajaran program Kejar Paket C yang berbasis kewirausahaan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam ini adalah kualitatif melalui metode studi kasus. Adapun unit penelitiannya di PKBM Bina Sejahtera Desa Telukjambe Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. Subyek penelitian terdiri dari pengelola PKBM, tutor, dan warga belajar Kejar Paket C. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Teknik keabsahan melalui triangulasi berbagai sumber melalui diskusi teman sejawat. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa : 1) perencanaan pembelajaran dilakukan melalui identifikasi berbagai sumber daya dan dana pengembangan kewirausahaan, 2) implementasi pembelajaran menggunakan strategi sesuai kelompok usaha dengan berbagai metode pembelajaran partisipatif, 3) penilaian pembelajaran meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan berusaha, dan 4) hasil pembelajaran menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar Kejar Paket C.This study aims to analyze the management of entrepreneurial community-based learning of Paket C program. Focus areas include planning, implementation, assessment, and outcomes on entrepreneurial community-based learning of Paket C program. The approach used is a qualitative case study method. The research unit was at Community Learning Centre (CLC) Bina Sejahtera Telukjambe, Telukjambe Timur, Karawang. The research subjects consisted of PKBM managers, tutors, and Paket C learners. The data was collected using observation, interviews, and documentation. Data were analyzed using an interactive model. Technique authenticity of data used triangulation of different sources through peer discussion. The research result describe that: 1) planning of learning is done through the identification of resources and funds, entrepreneurial development, 2) the implementation of learning use strategies that are appropriate to business group with various methods of participatory learning, 3) learning assessment includes aspects of knowledge, attitudes, and skills sought, and 4) the learning outcomes showed an increase of knowledge, attitudes and entrepreneurial skills of Paket C learners.
MOTIVASI WARGA BELAJAR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PAKET C DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT TUNAS BANGSA BREBES Senjawati, Riski Arum; Fakhruddin, Fakhruddin
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8914

Abstract

Motivasi warga belajar adalah dorongan yang terdapat pada warga belajar baik kondisi fisik dan psikologis untuk mencapai tujuan tanpa memandang batas usia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan motivasi warga belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi warga belajar dalam mengikuti pendidikan kesetaraan program paket C di PKBM Tunas bangsa Brebes. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di PKBM Tunas Bangsa Brebes. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumetasi. Subjek penelitian 4 warga belajar paket C, 1 tutor paket C, 1 pengelola PKBM dan 1 tokoh masyarakat. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teori. Metode analisis data melaui reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan keaktifan, kehadiran,  kesiapan warga belajar serta semanagat  dalam mengikuti paket C masih rendah, sarana prasarana yang memadai belum maksimal. Warga belajar mengikuti paket  C dengan harapan memperoleh ijazah setara SMA/MA sebagai persyaratan pekerjaan, serta pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi warga  belajar yaitu kondisi  jasmani dan rohani sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan sosial, latar belakang keluarga, tingkat pendidikan orang tua, dan ekonomi.Motivation people learn is the urge residents who are on the learners both physical and psychological conditions to achieve goals regardless of the age limit. The purpose of this study to describe the motivations of learning and the factors that affect learners in following equality education program package C in PKBM Tunas bangsa Brebes. This study used a qualitative descriptive approach. Locations of research in PKBM Tunas Bangsa Brebes. Data collection through interviews, observation , and Documentation. 4 research subjects residents to learn the package C, 1 tutor package C , 1 and 1 manager CLC community leaders . The validity of the data using triangulation source . Methods of data analysis through data reduction , data display , and data verification . The results of this study demonstrate the activity, presence, readiness to learn and semanagat citizens to follow the package C is low, adequate infrastructure is not maximized. Residents learn to follow the package C in the hope of obtaining the equivalent high school diploma/ MA as a condition of employment, and education to a higher level. Internal factors which influence the motivations of learning that physical and spiritual conditions while external factors, namely the social environment, family background, parental education, and economics.
POLA PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL RELIGIUS DI TKIT AROFAH 3 BADE KLEGO BOYOLALI Nurhalim, Khomsun
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8910

Abstract

Pendidikan moral religius penting dilakukan sejak usia dini secara konsisten dan berkelanjutan, mengingat  banyak penyimpangan moral di masyarakat dikarenakan lemahnya sitem pendidikan moral di sekolah. Untuk itu diperlukan suatu pola penanaman nilai – nilai moral religius  yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah tersebut di atas.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pola pelaksanaan, dan evaluasi penanaman nilai-nilai moral religius di TKIT Arofah 3 Bade. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan populasi anak kelompok B TKIT Arofah 3 Bade usia 5-6 tahun yang berjumlah 20 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan penanaman nilai moral religius di TKIT Arofah 3 Bade dilakukan secara terpadu, dimulai dari rapat kerja guru yang kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang bermuatan religius, kemudian disosialisasikan melalui rapat wali murid sebagai perencanaan berkelanjutan dalam menanamkan nilai-nilai moral religius di lingkungan rumah; 2) Pola penanaman nilai-nilai moral religius di TKIT Arofah 3 bade menggunakan pola pengkondisian yang terstruktur dalam bentuk siklus, mulai dari bekal pengetahuan religius yang terintegrasi dalam pembelajaran, keteladanan, praktek pembiasaan, pengalaman kunjungan atau kegiatan intrakurikuler dan dikuatkan dengan reward and punishment.; 3) Evaluasi penanaman nilai –nilai moral religius dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan melalui dua tahap, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.Moral education is very important thing to be done early in a consistent and sustainable because now a lot of deviations moral occurring in the community because of the lack of  moral  education system in the school. So, it is required a learning pattern of religious moral values that are appropriate to solve the problems mentioned above. The focus of this study focused on three things, namely planning, implementation, and evaluation. This research uses qualitative descriptive research approach with a population of children in group B TKIT Arofah 3 ages 5-6 years whose number 20 children. Results from the study showed that : 1) Planning of the pattern of the religious moral values in TKIT Arofah 3 Bade carried out in an integrated manner, starting from the teacher meeting then stated on the work plan of the school and the daily lesson plan that contains religious then socialized  at meeting of caregivers as sustainable planning in instilling religious moral values in the home environment.  2) The process of  the  pattern of the religious moral values in TKIT Arofah 3 Bade using the conditioning pattern wich is structured in the form of a cycle. Start from provinsi in religious knowledge which integrates in learning, modeling, habituation practice, experience excursions or intracuricular activities and reinforced with reward and punishment;  3) Evaluation of  the pattern of the religious moral value is already done programmatically and continually through two-step evaluations, that are process evaluation and outcome evaluation.
Homeschooling dalam Potret Politik Pendidikan: Studi Etnografi pada Pelaku Homeschooling di Yogyakarta Purnamasari, Iin
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8844

Abstract

Tujuan utama studi ini yaitu mengkaji posisi homeschooling dalam sistem pendidikan nasional Indonesia, menganalisis  problem/permasalahan yang dihadapi homeschooling, dan mengkonstruk strategi dan solusi dalam melaksanakan pendidikan homeschooling. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipan, Focus Group Discussion/FGD, dan diskusi teman sejawat. Setting pada homeschooling tunggal, majemuk dan komunitas di Yogyakarta. Berdasarkan aspek politik pendidikan, homeschooling memiliki legalitas dan terakomodasi dalam regulasi. Terdapat perbedaan pandangan dalam menjalankan homeschooling. Dapat disimpulkan bahwa homeschooling diatur Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 27 Ayat 2 sebagai legal formal posisi homeschoooling dalam masyarakat. Beberapa permasalahan antara lain regulasi belum sepenuhnya diterima semua pihak. Strategi dapat dilakukan dengan pengembangan konseptual maupun kelembagaan. Solusi masalah dapat dilakukan dengan memberikan kebijakan yang mewadahi kepentingan semua varian baik tunggal, mejemuk maupun komunitas. Bagi para homeschoolers yang membutuhkan pengakuan dan kesetaraan diharapkan mengacu pada kebijakan yang berlaku.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM PAKET C DI PKBM BANGKIT KOTA SEMARANG Ernawati, Ernawati; Mulyono, Sungkowo Edy
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen pembelajaran program paket C di PKBM Bangkit Kota Semarang dan mendeskripsikan dan menganalisis hasil pembelajaran program paket C di PKBM Bangkit Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu 2 pendidik/tutor dan 5 warga belajar program paket C, sementara informan yaitu Ketua Penyelenggara program Paket C. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa manajemen pembelajaran di PKBM Bangkit memiliki tahapan yaitu perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan, tujuan  pembelajaran  hingga penentuan kurikulum yang akan digunakan.  Proses pembelajaran terdapat 3 kegiatan yang harus dilakukan yaitu kegiatan pembuka sebelum pembelajaran dilaksanakan, kegiatan  inti (kegiatan ini adalah kegiatan interaksi penyampain materi dari pendidik ke warga belajar), dan yang terakhir adalah kegiatan penutup(kegiatan untuk mengakhiri pembelajaran). Teknik yang digunakan dalam evaluasi berupa teknik tes dan nontes. Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan memiliki dampak yang dirasakan oleh warga belajar, hasil pembelajaran dapat dirasakan melalui perubahan sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) warga belajar setelah proses pembelajaran selesai.This study aims to describe and analyze the learning management program at CLC package C Rise of Semarang and describe and analyze the results of the learning program at CLC package C Risen Semarang. This study used a qualitative approach to data collection technique through interview, observation and documentation. The subjects of research that is second educator / tutor and 5 people learn C programming package, while informers namely Chief Organizer Pack program C. Validity of data using triangulation source. Data analysis techniques to the stage of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The research concludes that at CLC learning management have risen namely planning stages of learning, learning, learning and evaluation. Planning begins with needs analysis, learning objectives to determine curriculum that will be used. The learning process there are three activities that must be done that is opening before the learning activities carried out, the core activities (activities are activities penyampain material interaction of educators to the learners), and the last one is the closing (to end the activities of learning). Techniques used in the form of engineering evaluation tests and nontes. The learning process has been implemented had the impact is felt by the citizens of learning, learning outcomes can be felt through changes in attitude (affective), knowledge (cognitive) residents learned after the learning process is completed.
KOMPETENSI PROFESIONAL INSTRUKTUR DALAM PENCAPAIAN “HARD SKILL” PESERTA DIDIK Kurnia, Veti; Budiartati, Emmy
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi profesional yang dimiliki instruktur dalam pencapaian “hard skill” peserta didik beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Pendekatan penelitian kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 6 orang yaitu 3 instruktur perakitan komputer dan pemrograman dan 3 orang peserta didik perakitan komputer dan pemrograman dengan informan berjumlah 3 orang terdiri dari Kepala UPT LLK Dinsosnakertrans dan 2 Instruktur lain. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa instruktur memiliki kompetensi profesional di dalam pencapain “hard skill” peserta didik sesuai dengan delapan indikator kompetensi profesional. Faktor pendukung kompetensi yaitu latar belakang pendidikan instruktur dan lingkungan yang mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu rendahnya motivasi instruktur untuk berinovasi dan berkreativitas, fasilitas yang kurang mendukung, waktu pelatihan yang singkat.This study aimed to describe what the profesional instructor competence in achieving the hard skills of students along supporting and inhibiting factors. This study used a qualitative approach to data collection through interviews, observation and documentation. The research subjects are 6 people that 3 computer assembly and programming instructor and learners assembly 3 computers and programming with informants totaling 3 consists of the Head of UPT LLK Dinsosnakertrans and 2 other instructors. Data collection through interviews, observation, and documentation. The validity of the data using triangulation source. Data analysis techniques are data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The study concluded that are instructors have professional competence in the achievement of hard skills of students in accordance with the eight indicators of professional competence. Factors supporting competencies that instructors educational background and supportive environment. Meanwhile, the inhibiting factor is the low motivation to innovate and creativity instructors, facilities that are less supportive, short training time.
STRATEGI PEMBELAJARAN PELATIHAN MENJAHIT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DHARMA ANAK BANGSA KLATEN Hastuti, Septiyana Dwi; Ilyas, Ilyas
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8913

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan strategi pembelajaran serta kendala pelatihan menjahit pada anak tunagrahita di SLB Dharma Anak Bangsa Klaten. Pendekatan penelitian adalah kualitatif. Subyek penelitian 6 orang terdiri dari Kepala Sekolah, 1 Tutor, 2 Tutor pendamping dan 2 peserta didik. Serta 2 informan yaitu orang tua peserta didik. Pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode, sumber dan teori. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu pembelajaran pelatihan menjahit diawalai dengan waktu pelatihan yang dilakukan pada hari rabu dan kamis dari jam 07.00 sampai dengan 12.50 kemudian pengkondisian peserta didik yang dikelompokkan menurut kemampuan peserta didik dengan materi yang disampaikan adalah materi level 1(satu) dan materi level 2 (dua) menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. Strategi pembelajaran yang digunakan berorientasi pada individu. Kendala antara lain faktor internal meliputi faktor psikologi antara lain: kurang minat, pemahaman yang sulit, moody, cepat lelah, kejemuan. Faktor jasmani antara lain: kesehatan, cacat tubuh. Faktor eksternal meliputi faktor sekolah yaitu alat pelajaran, waktu pembelajaran. Faktor masyarakat teman sebaya, media massa.The study aims to describe the process of learning and learning strategies as well as constraints on the sewing training retarded children in special schools Nations Children Dharma Klaten. Is a qualitative research approach. 6 study subjects comprised of the Principal, 1 Tutor, Tutor companion 2 and 2 learners. As well as two informants are parents of learners. Data collecting interviews, observation and documentation. Validity of the data using triangulation methods, sources and theory. Data analysis techniques with data collection, data reduction, data presentation and conclusion. Results of the study are learning tailoring training strats with time training conducted on Wednesday and Thursday from 07.00 until 12:50 and then conditioning learners are grouped according to the ability of learners with the material presented is the material level 1 (one) and the material level of 2 (two ) using lectures, demonstrations and question and answer. Learning strategies used individually oriented. Constraints include internal factors include psychological factors, among others: lack of interest, understanding difficult, moody, tired, boredom. Physical factors such as: health, disability. External factors include school factors that instrument lessons, the learning time. Community factors peers, mass media.
Peningkatan Nilai-Nilai Karakter Dengan Metode Mendongeng CAS CIS CUS Di BA Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo Nuryanto, Sidik
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan mendongeng CAS CIS CUS dan peningkatan nilai karakter di BA ‘Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo. Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek sejumlah 18 peserta didik. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas. Prosedurnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sumber data berupa informan, tempat dan peristiwa, dokumen dan arsip. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan dengan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan menggunakan model deskriptif komparatif.       Hasilnya pada kegiatan mendongeng dibagi menjadi 3 tahapan yaitu CAS CIS CUS. CAS (Cipta Aksi Super) sebagai sarana untuk membuka dongeng, CIS (Cipta Inspirasi Super) sebagai inti dari pelaksanaan dongeng, dan CUS (Cipta Usulan Super) sebagai penutup dongeng. Pada pra siklus nilai karakter kecintaan terhadap Tuhan yang mulanya 68,8% pada siklus I menjadi 75%, dan pada siklus II 87,5%. Nilai disiplin anak pada kondisi awal 62,5% meningkat menjadi 68,8% dan akhir siklus II mencapai 93,8%. Nilai kemandirian terus meningkat dari 68,8% lalu 81,3% dan menjadi 93,8%. Nilai kerjasama bermula dari 56,3% pada siklus I menjadi 75% dan siklus II menjadi 81,3%. Tanggungjawab pada keadaan awal 56,3% berubah menjadi 68,8% serta siklus II menjadi 87,5%.The purpose of this study is to see the implementation of the CIS CAS CUS storytelling and character value increase in BA 'Aisyiyah Kaponan 2 Ponorogo. This study was conducted with 18 subjects number of learners. The research method uses classroom action research. The procedure includes the planning, implementation, observation and reflection. Sources of data in the form of informants, places and events, documents and archives. Data were collected by interview, observation and documentation. Test the validity of the data used by triangulation techniques. Data were analyzed using descriptive comparative models. The result in storytelling activities are divided into three stages, namely the CIS CAS CUS. CAS as a means to open up the fairy tale, CIS as the core of the implementation of the fairy tale, and the CUS as a cover fairy tale. In the pre-cycle value of the character love of God which was originally 68.8% in the first cycle to 75%, and the second cycle of 87.5%. The value of discipline of children at baseline 62.5% increase to 68.8% and the end of the cycle II reached 93.8%. The value of independence has increased from 68.8% and 81.3% and to 93.8%. The value of cooperation stems from 56.3% in the first cycle to 75% and the second cycle to 81.3%. Responsibilities of the initial conditions change 56.3% to 68.8% and the second cycle be 87.5%.
IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA PKBM INDONESIA PUSAKA NGALIYAN KOTA SEMARANG Kisworo, Bagus
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8987

Abstract

Cakupan kegiatan dalam PKBM diantaranya Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), KBU (Kelompok Belajar Usaha), KUPP (Kelompok Usaha Pemuda Produktif), Pemberdayaan Perempuan, Keaksaraan Fungsional Dasar Dewasa, Taman Bacaan Masyarakat (Perpustakaan). Kelompok belajar paket C atau kejar paket C merupakan pendidikan kesetaraan untuk jenjang sekolah menengah umum (SMU) dimana pesertanya berbeda dengan karakter dan latar belakang pendidikan formal yang mana rata-rata peserta paket C sudah berusia dewasa.Strategi, teknik dan metode menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan proses belajar pembelajaran di paket C terutama dalam menggunakan strategi pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran orang dewasa di paket C.Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Media pembelajaran yang dibuat secara fisik dalam pendidikan formal dan nonformal sama, tetapi ada perbedaan dalam tahapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, tentunya hal itu disesuaikan dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu berusaha mendapatkan informasi yang selengkap mungkin mengenai implementasi media pembelajaran berbasis prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa di ngaliyan kota semarang, metode kualitatif penulis lebih mudah apa bila berhadapan dengan kenyataan ganda.Hasil penelitian PKBM Indonesia Pusaka sendiri berlangsung dengan kerjasama antara tutor dan warga belajar. Dengan adanya peran tutor sebagai motivator, pembimbing, dan  fasilitator dapat menumbuhkan keinginan sesuai apa yang disampaikan dalam teori pannen,karena bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya, pembelajaran di PKBM Indonesia Pusaka sudah memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, dengan aplikasi metode dan cara dalam mengajar yang disesuaikan dengan latar belakang warga belajar dan media pembelajaran yang dibuat para tutor di PKBM Indonesia Pusakan sudah memperhatikan prinsip-prinsip dalam pemilihan media dan prinsip-prinsip belajar orang dewasa. The scope of activities in PKBM, kejar paket A, B, and C,  PAUD (early childhood education), KBU (group learning Efforts), KUPP (Productive Youth Business Group), women's empowerment, basic functional Adult Literacy, Reading public (Library). Paket C or  equality for education seniorl high school (SMU) where different participants with the characters and the background of formal education where the average attendee paket C is already aged adults.Strategies, techniques and methods became the key to success in the implementation of the learning process of learning in the paket C especially in using learning media utilization strategies in the process of learning adult in paket c. learning media Usage in the process of teaching and learning can evoke desire and interest in the new, demotivating and evoking stimuli and learning activities, and even psychological influences brought against learners. Instructional media created physically within the formal and non-formal education is the same, but there are differences in the stages of planning, implementation, and evaluation of, surely it is adapted to the principles of adult education.This research used the qualitative  approach, that is trying to get information that is as complete as possible about the implementatioan of media based learning pronciples of adult education in Ngaliyan Semarang, qualitative methods authors more easily what when confronted with realityResearch results PKBM Indonesia Pusaka itself took place with the collaboration between tutors and learning. With the tutor role as motivators, mentors, and facilitators can foster a desire in accordance to what is conveyed in the theory of pannen, because for adults learning relate to how to direct yourself to ask questions and seek answers, learning in PKBM Indonesia Pusaka already pay attention to the principles of adult education, with the application of methods and ways of teaching that is tailored to the background learner and learning media made by tutors in Indonesia PKBM Pusakan already noticed the principles in the selection of media and learning principles adults.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEMULA DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Mukminin, Amirul; Cahyani, Meidiana Dwi
Journal of Nonformal Education Vol 3, No 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v3i1.8843

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan pengelolaan PAUD, peran dan kesiapan guru mengelola pembelajaran, serta faktor yang mempengaruhi. Merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam menghimpun datanya. Teknis analisis data menggunakan model interaktif, keabsahannya menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian bahwa pengelolaan bidang kurikulum menggunakan pembelajaran spontanitas, bidang kesiswaan one day service, bidang personalia menggunakan pendidikan dan latihan guru PAUD, bidang sarana prasarana penggunaan fasilitas desa, bidang keuangan dengan sistem pembagian tugas, bidang humas dengan program paguyuban wali siswa dan parenting, bidang promosi menggunakan strategi mulut ke mulut, bidang MBS optimalisasi partisipasi masyarakat. Peran dan kesiapan guru mencakup pembelajaran spontanitas, pelaksanaan kegiatan belajar indoor,  pengorganisasian kelas klasikal, pengelompokan kelas berdasar usia, bentuk evaluasi pembelajaran rapot, penataan administrasi, dan pemanfaatan sumber daya. Faktor pendukung meliputi komitmen untuk maju, tegas dalam kedisiplinan, kompetisi yang tinggi antar lembaga. Faktor penghambat yaitu kurangnya komunikasi antar guru, rendahnya koordinasi spontanitas kepala sekolah, dan kurangnya profesionalitas personil.

Page 1 of 1 | Total Record : 10