cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 56 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1 (2012)" : 56 Documents clear
INVENTARISASI TANAMAN PENEDUH JALAN PENJERAP TIMBAL DI PURWOKERTO Santoso, Slamet; Lestari, Sri; Samiyarsih, Siti
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman peneduh jalan adalah tanaman yang berada di tepi jalan. Tanaman peneduh jalan memiliki dua fungsi yaitu sebagai estetika dan ekologis. Salah satu fungsi ekologis tanaman peneduh jalan adalah mengakumulasi bahan pencemar. Jenis pencemaran yang memerlukan penanganan secara sistematis dan komprehensif adalah pencemaran timbal (Pb). Pb banyak dihasilkan oleh aktivitas pembakaran bahan bakar minyak kendaraan bermotor. Jenis tanaman peneduh jalan yang berpotensi mengakumulasi Pb belum tereksplorasi sehingga dilakukan riset yang dapat menghasilkan database jenis spesies yang mampu mengurangi Pb di lingkungan. Tujuan penelitian adalah menginventarisasi jenis tanaman peneduh jalan penjerap Pb. Manfaat penelitian adalah mendapatkan jenis tanaman peneduh jalan yang berpotensi penjerap Pb. Metode penelitian yang digunakan adalah survai di 8 (delapan) jalan di wilayah Purwokerto. Sampel daun tanaman peneduh jalan diambil secara acak terpilih di sepanjang jalan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan jenis-jenis tanaman peneduh jalan yang berpotensi menjerap Pb adalah Glodogan (Polyalthea longifolia), Angsana (Pterocarpus indicus), Filicium (Filicium decipiends), Ketapang (Terminalia catappa), Beringin (Ficus benjamina), Kupu-kupu (Bauhinia tomentosa), Puspa (Schima wallichii), Kenari (Canarium ovatum) dan Genitu (Chrysophyllum cainito).
POTENSI KOMODITAS PANGAN SUMBER KARBOHIDRAT DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS Widayaningsih, Neni; , Sukarsih; Setiasih, Endang; , Barokatuminalloh
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background of this research is the phenomenon of the still low condition of food security at the household level in Sumbang District Banyumas Regency. The general objective of this study was to identify the areas and food commodities that support food security, while the specific objectives were to identify: food security by focusing on the availability of carbohydrates based foods; the food commodities which is the basic food commodities, the food commodities which are growth dominant food commodities in Sumbang District Banyumas Regency which is potential to be developed. This research has a very important meaning because it generates information about the state of food security, basic food commodities and growth dominant food commodities that are feasible to develop. The approach used was multidisciplinary science between agricultural economics and regional economics. The research method used was qualitative and quantitative methods. The reesearch sites was in Sumbang District Banyumas Regency that covers 19 regions of village. Data mining technique was done by observation, structured interviews, while the informant determination technique using snowball techniques. The analysis of the data was done by the analysis of Food Security, Location Quotient (LQ), Growth Ratio Model (MRP), and Overlay. The results showed that food security seen from the availability of carbohydrates foods in the District of Sumbang is still very low, as seen from the average number of food security from 2005 to 2010 that is still far from 1. Figures for watered field rice food supply is by an average of 0.148 and not watered field rice by an average of 0.004. While the availability of food for corn is by an average of 0.036, and for cassava is an average of 0.0062. Carbohydrates based food commodities which is the basic food commodities which have an average value of LQ greater than one from 2005 to 2010 is cassava, but it showed a negative trend (decline). Then the food commodities of watered field rice and corn showed a positive trend values (increasing), although both average value of LQ are less than one. While the not watered rice food commodities which had the average value of LQ less than one, also showed a negative trend (declining). The watered field rice show the value of RPs (+), meaning that the food commodities in the district of Sumbang has a rapid growth. This food commodities is expected to has a great role in contributing to the growth in the region of both Sumbang District and also Banyumas Regency. Thus it can be said that the district of Sumbang has the advantage in the development of watered field rice food commodities, though the commodity has an average LQ value less than one, but have a positive trend (increasing) and also has a rapid growth. Therefore, these food commodities are potentially viable commodities to be developed in the region to support food security. Strategy or policy that can be done by Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan to increase agricultural production is by increasing farmers understanding in terms of the 2 maximum crop production and according to the characteristics of the area and the land, also knowledge about sustainable agriculture, it should be done so the optimal results obtained at the time can also be reproduced for the periods to come so that the food availability is always sustained. Furthermore, that also needs to be improved is the peoples understanding about food, so that people do not always depend on just one source of carbohydrates, especially rice, but there are other sources of carbohydrates such as corn and cassava, given corn food commodities also showed a positive trend (increasing), so people should not experience anxiety when there is a shortage of rice. Factor that also not less important in terms of food is to improve education or knowledge about nutrition such as an understanding that the food needed by the body is not just carbs but it also requires other source of nutrients such as protein and other micro nutrients. For that reason one of government program (Ministry of Agriculture Food Security Agency) is the fortification which should be done with careful calculation, so that goal of adequate nutrition for community is achieved.
KOLABORASI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN: KASUS AKSI KOLEKTIF ANTARA INDUSTRI DAN NELAYAN TRADISIONAL DI SUNGAI DONAN CILACAP Rosyadi, Slamet; Ardhi, Erwin Riyanto
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan publik yang mengatur sumber daya alam sering gagal untuk mengatasi konflik kepentingan di antara para penggunanya. Dengan menggunakan kasus Cilacap di Jawa Tengah, kami mengkaji resolusi konflik yang diprakarsai oleh industri sebagai respons terhadap ketidakefektifan pemerintah daerah untuk mengatur penggunaan sungai baik sebagai zona konservasi maupun lalu lintas kapal. Dengan menerapkan kerangka teoritis berdasarkan konsep tindakan kolektif, kami menganalisis peran industri dalam mengatasi kegagalan kebijakan ditunjukkan oleh sungai-terkait konflik di antara pemerintah daerah, industri dan nelayan tradisional. Analisis kami menunjukkan bahwa tindakan kolektif dan tawar-menawar antara industri dan nelayan tradisional telah mendorong mereka untuk mengembangkan solusi atas persoalan mereka. Selain itu, kami menemukan bahwa resolusi konflik meniadakan biaya transaksi yang dikeluarkan oleh industri dalam bentuk biaya mengamankan lalu lintas kapal.
REKAYASA PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DENGAN FORMULA PUPUK ORGANIK SAMPAH KOTA DAN DOLOMIT PADA LAHAN MARJINAL Astiningrum, Murti; G., Haryono; , Historiawati
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hasil Rekayasa Peningkatan Produksi Kedelai dengan Formula Pupuk Organik Sampah Kota dan Dolomit pada Lahan Marjinal di dusun Keburuan, Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jenis tanah Regosol dan tinggi tempat enam meter di atas permukaan laut. Kemasaman tanah (pH) 5,0. Penelitian dilaksanakan menggunakan percobaan faktorial (3x3) dalam rancangan acak kelompok lengkap, diulang tiga kali. Faktor pertama dosis pupuk organik Shisako : 0; 2,5; 5 ton/ha. Faktor kedua dosis Dolomit : 0; 1; 2 ton/ha. Hasil analisis menunjukkan bahwa dosis pupuk organik shisako yang diuji belum direspon tanaman secara nyata, baik pada pertumbuhannnya maupun hasil tanaman kedelai. Ada kecenderungan kenaikkan tinggi tanaman kedelai, jumlah cabang produktif, berat biji kedelai kering per meter persegi, berat 1000 biji kedelai kering dan kadar protein biji kedelai kering. Dosis dolomite yang diuji tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil kedelai. Ada kecenderungan menurunkan berat biji kedelai kering per meter persegi , berat 1000 biji dan jumlah biji kedelai per meter persegi. Ada juga kecenderungan meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif dan kadar protein biji kedelai kering, Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis Shisako dan Dolomit yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kedelai pada lahan marjinal di kabupaten Purworejo.
KARAKTERISASI PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ORGANIK YANG DIPERKAYA DENGAN BATUAN FOSPFAT DAN K-FELSPAR , Kharisun; Ariati, Triana; Maryanto, Joko; , Sisno; Aprillia Putri, Rizka Anggraeni
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik mempunyai kandungan hara yang lengkap baik unsur hara makro maupun mikro. Namun demikian, pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang lebih rendah dibanding dengan pupuk anorganik. Penambahan batuan alam seperti BFA (batuan fosfat alam) dan batuan K-felspar pada pupuk organik dapat meningkatkan kandungan P dan K pupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan kimia pupuk organik masyarakat, pupuk kompos dan pupuk kompos yang diperkaya BFA dan K-feldspar. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, dari bulan bulan Maret 2012 sampai bulan Juli 2012. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap percobaan, yaitu : tahap 1 uji pupuk organik masyarakat, tahap 2 uji pupuk kompos tahap I dan tahap 3 uji pupuk kompos diperkaya BFA dan K-feldspar. Rancangan yang digunakan untuk setiap tahap percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diamati untuk setiap tahap percobaan adalah sifat kimia yang meliputi pH-H2O, DHL, P-Total, K-Total, NTotal, C-Organik dan nisbah C/N dan sifat fisika yang meliputi kadar air dan Berat jenis isi. Hasil percobaan tahap I menunjukkan bahwa pupuk organik masyarakat memiliki kualitas rendah karena kurang memperhatikan standar kualitas pupuk organik yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tercermin dari sifat fisika dan kimia pupuk rata-rata masih di bawah standar yang ditetapkan dalam Permentan No 70/Permentan/SR.140/10/2011, seperti pH, C-Organik, nisbah C/N dan kadar air. Hasil percobaan tahap 2 menunjukkan bahwa pupuk kompos memiliki sifat kimia dan fisika yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Permentan No 70/SR.140/10/2011, seperti pH, C-Organik dan NPK total. Hasil percobaan tahap 3 menunjukkan bahwa pupuk kompos diperkaya BFA dan K-feldspar memiliki sifat kimia dan fisika yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Permentan No 70/SR.140/10/2011, seperti pH, C-Organik, nisbah C/N dan NPK total. Pupuk kompos diperkaya BFA dan Kfeldspar yang mempunyai kualitas baik terutama pada pupuk kompos yang diberikan BFA dan K-feldspar sebesar 80% dan 20% (P1-BK1 dan P2-BK1) dan 60% dan 40% (P1-BK2).
PEMANFAATAN Bacillus sp. DAN Pseudomonas fluorescens UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU TOMAT AKIBAT SINERGI R. solanacaerum DAN Meloidogyne sp. Mugiastuti, Endang; Rahayuniati, Ruth Feti; Sulistyanto, Prasmaji
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri Bacillus sp. dan P. fluorescens dalam mengendalikan penyakit layu akibat sinergi M. incoqnita dan R.solanacearum pada tanaman tomat di rumah kaca. Pseudomonas fluorescens P8 merupakan bakteri antagonis yang terbaik untuk mengendalikan penyakit layu tomat dengan menekan masa inkubasi 95,39%, intensitas penyakit 69,95%, dan tingkat kerusakan akar karena nematode, serta untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan bobot segar tanaman 52,80 %, bobot akar tanaman 47,48%, dan jumlah buah 58,86%.
PERKEMBANGAN LARVA SERANGGA HAMA KUMBANG BADAK Oryctes rhinoceros L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI ISOLAT NEMATODA ENTOMOPATOGEN Heterorhabditis sp. Suyanto, Agus; Srimurni, E.; Djuharyanto, T.
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah penelitian untuk mengetahui perkembangan kumbang badak (Oryctes rhinoceros L.) pada berbagai konsentrasi isolat lokal nematode entomopatogen Heterorhabditis sp. telah dilakukan. pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2012 di laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan penelitian berupa konsentrasi nematode entomopatogen yang terdiri atas kontrol (tanpa perlakuan), 75 150, 225, 300, 375, dan 450 nematoda / ml air. Nematoda yang digunakan yaitu isolat lokal dari desa Banteran, Wangon, Kabupaten Banyumas dan serangga uji berupa larva kumbang badak instar dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat lokal nematoda entomopatogen Heterorhabditis sp. dari desa Banteran bisa menekan jumlah pupa dan imago, tetapi tidak mempengaruhi periode perpupa dan pupa
KERAGAAN AGRONOMIK GALUR-GALUR PADI SALIN UNSOED PADA LAHAN NON SALIN , Suprayogi; Susanti, Dyah; Dwi Putranto, Anung Slamet
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi galurpadi salin UNSOED-7, UNSOED-8, UNSOED-9 dan UNSOED-10 telah dilakukan bersama dengan galur padi salin dari BB Padi IR78788-B-B-10-1-2-4-AJY1 di Nusawungu-Cilacap, Banyuurip-Purworejo dan Pemalang-Pemalang dari bulan April sampai September 2012.Sebagai kontrol disertakan varietas Siak Raya, Dendang, Atomita-2 dan Cisadane.Percobaan menggunakan rancangan petak RAKL tiga ulangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan agronomik galur-galur padi salin UNSOED dan BB Padi yang diuji sangat dipengaruhi oleh interaksi genetik x lingkungan.Hal ini menunjukkan genotipagenotipa yang diuji mempunyai okasi spesifikuntuk pertumbuhan dan hasil yang optimum.Secara umum, galur-galur toleran salin UNSOED-7, UNSOED-8, UNSOED-9 dan UNSOED-10 juga potensial untuk dibudidayakan di lahan sawah non salin.
PENGGUNAAN LIMBAH MEDIUM TANAM JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DALAM PENYERAPAN WARNA LIMBAH CAIR BATIK Dewi, Ratna Stia; Dwiputranto, Uki
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medium tanam budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang telah termanfaatkan akan menimbulkan limbah baru. Permasalahan limbah yang tidak dapat dihindarkan karena setelah pemanenan, medium tanam jamur (baglog) selalu dibuang sebagai limbah karena tidak mampu ditumbuhi jamur tiram lagi. Pemanfaatan limbah medium yang selama ini telah dilakukan dianggap kurang efektif. Pemanfaatan lain yang sedang dikembangkan adalah sebagai agen dekolorisasi limbah cair batik. Limbah baglog masih mengandung miselium P. ostreatus dan selulosa yang berperan sebagai penyerap pewarna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan limbah medium tanam P. ostreatus pada proses penyerapan warna limbah batik, serta kombinasi rasio berat limbah medium : volume limbah batik dan waktu inkubasi manakah yang mampu menyerap warna limbah batik secara optimum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasilnya menunjukkan bahwa limbah medium tanam P. ostreatus mampu menyerap warna limbah cair batik serta kombinasi rasio berat limbah medium : volume limbah batik 1:2 dan waktu inkubasi 72 jam yang mampu menyerap warna limbah batik secara optimum.
DINAMIKA HIDRASI CERIUM (III) DALAM LARUTAN BERDASARKAN SIMULASI DINAMIKA MOLEKUL Iswanto, Ponco; Widyaningsih, Senny
Prosiding Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Prosiding

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang sifat dinamika hidrasi ion Ce3+ berdasarkan simulasi dinamika molekul telah dilakukan. Metode simulasi yang digunakan adalah simulasi dinamika molekul ab initio Quantum Mechanical Charge Field (QMCF). Metode ini membagi kotak simulasi menjadi 2 bagian. Bagian pertama yang meliputi lapisan hidrasi pertama dan kedua, dihitung dengan metode mekanika kuantum ab initio pada tingkatan teori Hartree–Fock (HF). Himpunan basis yang digunakan pada perhitungan mekanika kuantum untuk ion Ce3+ dan molekul air adalah SBKJC VDZ ECP dan DZP Dunning secara berurutan. Bagian kedua, di luar bagian pertama, dihitung dengan metode perhitungan mekanika klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion Ce3+ memiliki lapisan hidrasi yang fleksibel pada lapisan hidrasi pertama dan kedua.