cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 3 (2013)" : 11 Documents clear
Perbandingan Efektivitas Tepung Biji Kelor (Moringa oleifera lamk), Poly Alumunium Chloride (PAC), dan Tawas sebagai Koagulan untuk Air Jernih Syahru Ramadhani; Alexander Tunggul Sutanhaji; Bambang Rahadi Widiatmono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.996 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah membandingkan efektivitas koagulan tepung biji kelor, Poly Aluminium Chloride (PAC), dan tawas dalam menjernihkan air. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yang terdiri dari empat perlakuan yaitu; penambahan tepung biji kelor 500 mg/L air sampel, PAC 250 mg/L air sampel, tawas 20 mg/L air sampel, dan sampel tanpa koagulan (kontrol). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisa keragaman hasil akan dilakukan dengan uji statistik, dilanjutkan dengan uji BNT untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Air baku diperoleh dari air sungai Brantas di daerah Oro-Oro Dowo Malang. Air sampel dimasukkan ke dalam tiga buah beaker glass masing-masing sebanyak satu liter. Koagulan ditambahkan kemudian diaduk dengan alat Jar Test dan diendapkan. Parameter yang diuji adalah tingkat turbiditas (kekeruhan), warna, dan TSS (Total Suspended Solid). Hasil penelitian menunjukkan tepung biji kelor mampu menurunkan turbiditas sebesar 95.39%, kadar warna sebesar 75.07%, dan menyebabkan kenaikan TSS sebesar 170.270 %. PAC mampu menurunkan turbiditas sebesar 99.95%, kadar warna sebesar 91.73%, dan TSS sebesar 55.528%. Tawas mampu menurunkan turbuditas sebesar 93.44%, kadar warna sebesar 87.55%, dan TSS sebesar 93.366 %. Jenis koagulan yang paling efektif dalam menjernihkan air adalah PAC.Kata Kunci: Tepung Biji Kelor, Air Sungai, Koagulasi, Flokulasi
Uji Performansi Motor bakar Bensin (On Chassis) Menggunakan Campuran Premium dan Etanol Fintas Afan Agrariksa; Bambang Susilo; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada pendapat dari masyarakat yang menyatakan bahwa hanya dengan memakai bahan bakar premium yang ada saat ini kendaraan yang mereka miliki sudah bisa berjalan. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami situasi yang terjadi pada satu atau dua generasi ke depan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh campuran bahan bakar bensin dan etanol terhadap unjuk kerja motor bakar bensin berdasarkan nilai kalor bahan bakar. Prosedur pengujian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: Pengujian nilai kalor bahan bakar; Pengujian motor bensin; Pengujian emisi gas buang. Pengujian menggunakan bahan pencampuran bensin dan bioetanol (0%, 5%, 15%, 25% etanol). Hasil pengujian nilai kalor bahan bakar diperoleh nilai kalor premium 11.414,453 kal/gram; campuran etanol 5% = 8905,921 kal/gram; campuran etanol 15% = 8717,552 kal/gram; campuran etanol 25% = 8358,941 kal/gram. Hasil pengujian performansi diperoleh daya tertinggi ada pada campuran 15% yaitu 9,02 kW dan mampu menghabiskan 10 ml bahan bakar dalam waktu 35,87 detik. Hasil pengujian emisi gas buang diperoleh nilai CO terendah ada pada campuran 25% etanol yaitu 0,85% volume udara; nilai CO2 tertinggi ada pada campuran 25% etanol yaitu 10,6% volume udara. Kata Kunci: Etanol, Oktan, Bom Kalorimeter, Hofman Dynatest 
Uji Performansi Mesin Pemarut Kelapa dan Pemeras Santan Kelapa Kasifalham, Faisz; Argo, Bambang Dwi; Lutfi, Musthofa
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.787 KB)

Abstract

Kelapa merupakan salah satu komoditi strategis yang dapat diandalkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat (produksi kelapa 20,6 juta ton dengan luas lahan 30,8 juta hektar. Salah satu cara pengolahan kelapa adalah melalui proses pemarutan dan pengepres untuk menghasilkan santan kelapa. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu alat pemarut dan pemeras yang dapat meningkatkan efisiensi kerja pada proses pemarutan serta pemerasan, yaitu telah diciptakannya suatu alat pemarut kelapa dan pemeras santan kelapa mekanis (sumber tenaga motor). Hasil penelitian. Uji performa yang dilakukan juga menunjukkan bahwa kenaikan kecepatan putaran poros motor bakar (1550 rpm, 1620 rpm, 1690 rpm, 1760 rpm, 1830 rpm) berpengaruh terhadap kenaikan kapasitas pemarutan (hingga 36 kg/jam), kapasitas pemerasan (hingga 41,68 kg/jam) , efisiensi pemerasan (hingga 81,45 %), serta rendemen santan (82,27 %). Namun pada kebutuhan energi, kenaikan kecepatan putaran poros motor bakar justru berpengaruh terhadap penurunan kebutuhan energi dari mesin tersebut (27,04 kJ/kg). Kata kunci:Uji performa, kecepatan putaran poros motor bakar, kapasitas Kerja, efisiensi, rendemen, kebutuhan Energi
Uji Sifat Fisik dan Sifat Kimia Nasi Instan (IRSOYBEAN) Bersubstitusi Larutan Kedelai (Glycine Max) Bayu Pamungkas; Bambang Susilo; Nur Komar
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.196 KB)

Abstract

IRSOYBEAN merupakan produk beras tiruan cepat saji berbahan dasar beras bersubstitusi dengan kedelai yang dapat menjadi pilihan alternative masyarakat saat ini karena memiliki nilai gizi tinggi melebihi nasi biasa pada umumnya dan kepraktisan yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh konsentrasi larutan Kedelai dan lama perendaman terhadap kualitas atau mutu nilai sifat fisik dan kimia pada produk IRSOYBEAN. 2) Mengetahui pengaruh formula perlakuan terhadap kuantitas komposisi zat gizi produk IRSOYBEAN. 3) Memperoleh produk terbaik menurut panelis berdasarkan tingkat kesukaan konsumen melalui uji organoleptik dengan metode hedonic scale. Metode penilitian yang digunakan adalah Rancang Acak Lengkap Analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi kadar air, protein dan karbohidrat, kesetimbangan massa. Hasil penelitian yang diperoleh menujukkan bahwa faktor lama perendaman dan konsentrasi larutan Kedalai sangat menentukan karakteristik fisik, kimia dan sensorik Ir. Soybean. Perlakuan terbaik diperoleh pada produk L3KI dengan lama perendaman 6 jam dan konsentrasi larutan Kedelai 40%. Karakteristik fisik yang dihasilkan yaitu kadar air sebesar 39,7%bb; ekspansi volume 0,02/˚C; densitas kamba 1,95 g/ml dan koefisien rehidrasi sebesar 3,01. Sifat sensorik yang didapat dari panelis memiliki skala netral hingga mendekati agak suka rasa (4,95); aroma (4,5) dan kerenyahan (4,9); serta warna  yang agak suka (5,05). Nilai kimia yang dihasilkan yaitu karbohidrat (79,82%) dan protein (9,28%). Struktur mikro hasil dari SEM menunjukkan IRSOYBEAN akibat adanya perendaman dengan konsentrasi larutan kedelai memiliki pengaruh sangat nyata yaitu pada spectrum 3 dalam struktur mikro produk berwarna putih, hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan protein pada produk IRSOYBEAN meningkat tinggi yaitu dengan struktur kimia protein adalah CHON, dimana carbon sebesar 52,54%, oksigen 32,63% dan nitrogen 8,2%.Kata Kunci: IRSOYBEAN, beras, larutan kedelai, lama perendaman, konsentrasi larutan Kedelai, Scanning Electron Microscopy (SEM)
Identifikasi Sifat Fisik Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Eva Widiarti Budi Wardani; Musthofa Lutfi; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.62 KB)

Abstract

Nangka merupakan buah popular di daerah tropis terutama Indonesia hampir di seluruh wilayah dapat ditemui buah ini dan memiliki tingkat ekonomi yang tinggi. Pengolahan buah ini masih dilakukan secara manual terutama dalam pengupasan, buah yang besar, keras sedikit elastic membuat buah ini tidak praktis dalam pengupasanya sehingga  dapat dibuat inovasi pengupas nangka guna membantu pekerjaan di industry yang mengelola buah nangka. Dalam perancangan alat sangat penting adanya pengetahuan awal yaitu penelitian tentang  pengukuran dimensi dan sifat-sifat fisik dari buah nangka tersebut. Hasil dari penelitian ini akan mempengaruhi hasil kinerja dan bentuk alat yang akan dirancang untuk pengupas nangka, sehingga diharapkan meningkatkan produktivitas pengolahan buah nangka yang efektif dan efisien. Kata Kunci: sifat fisik, buah nangka, elastisitas, viskoelastisitas 
Pemanfaatan Nanas (Ananas Comosus L. Merr) untuk Penurunan Kadar Kafein dan Perbaikan Citarasa Kopi (Coffea Sp) dalam Pembuatan Kopi Bubuk Fiona Drefin Oktadina; Bambang Dwi Argo; Mochammad Bagus Hermanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.784 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi kopi (Coffea sp) dengan konsentrasi nanas (Ananas comosus (L) Merr.) terhadap kadar kafein dan citarasa kopi bubuk. Penelitian ini menggunakan dua faktor, faktor yang pertama yaitu konsentrasi nanas 40 dan 80 %, faktor yang kedua yaitu lama fermentasi 24, 36, dan 48 jam. Hasil perlakuan dibandingkan dengan data kontrol sebagai acuan penelitian. Kopi bubuk yang dihasilkan dianalisa kadar kafein (%), kadar air (%), kadar abu (%), dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) oleh panelis ahli di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai perlakuan terbaik terdapat pada lama fermentasi kopi 36 jam dan konsentrasi nanas 40 %. Perlakuan ini menghasilkan kadar kafein 1,15%, kadar air 5,32±0,05%, kadar abu 5,62±0,01%, dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) 74,50 dengan notes Acidity, Good Body. Hasil kadar kafein dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) ini menunjukkan bahwa enzim bromelin yang terdapat pada nanas mampu menurunkan kadar kafein. Sehingga dengan kadar kafein yang rendah menghasilkan citarasa dan aroma yang baik dari pada kontrol.Kata Kunci: Kafein, Kopi, Nanas, Kontrol
Aplikasi Sludge Bio–Digester Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Organik Terhadap Hasil Produksi Tanaman Jagung Di Lahan Kering yulinda, Yulinda; Lutfi, Musthofa; Susilo, Bambang; Ahmad, Ary Mustofa
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.254 KB)

Abstract

Jagung (Zea mays L) merupakan komoditi agribisnis, Lahan yang berpotensi sebagai lahan untuk produksi jagung diantaranya adalah  lahan kering. Lahan kering umumnya miskin unsur hara esensial seperti N, P, K, Ca dan nilai tukar kation (KTK) rendah. Sludge merupakan hasil teknologi biokenversi dari limbah kotoran ternak yang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik berupa sludge ini diharapkan dapat memiliki, mempercepat umur bunga tanaman jagung dan meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Perlakuan dari dua faktor yaitu Aplikasi pemberian pupuk (A), terdiri dari di permukaan, diaduk, dan di benamkan. Faktor kedua yaitu dosis pemupukan (D) terdiri dari 20 dan 30 ton/ha. Hasil dari penelitian yaitu cara pemberian pupuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil produksi jagung seperti, jumlah bunga, jumlah tongkol, berat kering tanaman jagung, berat kering pipilan jagung. Aplikasi pemupukan yang tepat dengan menggunakan sludge bio-digester kotoran sapi sebagai pupuk organik pada hasil produksi tanaman jagung di lahan kering yaitu dengan cara diaduk dengan hasil berat kering pipilan dan tanaman jagung paling banyak sebesar 22.67 kg dan 5.25 kg. Kata kunci: Jagung, Lahan Kering, Pupuk, Sludge 
Pengaruh Penambahan Plant-Growth Promoting Bacteria (Azospirillum Sp.) Terhadap Laju Pertumbuhan Mikroalga (Chlorella Sp.) Pada Media Limbah Cair Tahu Sintetis Susanti, Tiara Ika; Lutfi, Musthofa; Nugroho, Wahyunanto Agung
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.214 KB)

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu sumber energi alternatif bahan bakar mesin diesel dan dapat diproduksi dari minyak nabati yang dapat diperoleh dari mikroalga. Oleh karena keragaman dan kelebihannya itulah, teknik perbanyakan jenis mikroalga tersebut menjadi penting dan dikembangkan. Salah satu cara pembudidayaan mikroalga yang belum dikembangkan adalah dengan penambahan bakteri Azospirillum sp. untuk meningkatkan pertumbuhan. Azospirillum sp. merupakan salah satu mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pertanian dan disebut sebagai Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB). Penambahan bakteri Azospirillum sp. diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sel mikroalga yang ditumbuhkan dalam media kultur limbah cair tahu sintetis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan 1 faktor, yaitu perlakuan penambahan dengan 6 level yang berbeda, yaitu tanpa penambahan bakteri (B0), penambahan bakteri sebanyak 2x108 cfu/ml (B2), 4x108 cfu/ml (B4), 6x108 cfu/ml (B6), 8x108 cfu/ml (B8), dan 10x108 cfu/ml (B10). Berdasarkan hasil penelitian, kepadatan tertinggi dan laju pertumbuhan harian yang tertinggi diperoleh dari perlakuan B10 masing-masing sebesar 9.58x106 sel/ml dan 0.1615 sel/hari. Sedangkan untuk laju pertumbuhan maksimal yang paling tinggi dari Chlorella sp. diperoleh dari perlakuan B6 sebesar 0.4781 sel/hari. Uji regresi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa perlakuan penambahan bakteri Azospirillum sp. berpengaruh terhadap kandungan kualitas air di dalam media kultur tersebut.Kata Kunci: Mikroalga Chlorella sp, Bakteri Azospirillum sp, Laju Pertumbuhan, Limbah Cair Tahu
Penggunaan Fotobioreaktor Sistem Batch Tersirkulasi terhadap Tingkat Pertumbuhan Mikroalga Chlorella vulgaris, Chlorella sp. dan Nannochloropsis oculata Tri Nurhayati; Musthofa Lutfi; Mochammad Bagus Hermanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.976 KB)

Abstract

Mikroalga adalah tanaman yang paling efisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan CO2 untuk keperluan fotosintesis. Ekplorasi yang besar-besaran perlu ditunjang dengan peralatan yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroalga. Salah satu peralatan yang digunakan adalah fotobioreaktor dengan sistem batch tersirkulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan fotobioreaktor dengan sistem batch tersirkulasi terhadap kepadatan mikroalga. Serta dapat menganalisis variabel pertumbuhan yang mempengaruhi proses produksi mikroalga Chlorella vulgaris, Chlorella sp. dan Nannochloropsis oculata. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kadar lipid dan laju pertumbuhan untuk Chlorella vulgaris sebesar 1,92 %; 0,311, dan Nannochloropsis oculata sebesar 4,29%; 1,834. Variabel pertumbuhan yang mempengaruhi proses produksi mikroalga secara umum yang diamati yaitu suhu, intensitas cahaya, kadar oksigen terlarut, pH, RH dan salinitas masing-masing dengan kisaran nilai 25-32°C; 570-1610 lux; 5,48-9,22 gr/ml; 7,08-8,56; 58-95% dan 31,5-32 ‰. Nannochloropsis oculata, dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan mikroalga jenis Chlorella vulgaris dan Chlorella sp. Variabel pertumbuhan yang diamati memberikan pengaruh terhadap proses produksi mikroalga Chlorella vulgaris, Chlorella sp. dan Nannocloropsis oculata. Kata Kunci: Fotobioreaktor sistem batch tersirkulasi, Tingkat Pertumbuhan, Chlorella vulgaris, Chlorella sp. dan Nannocloropsis oculata    
Efektivitas Penambahan Plant Growth Promoting Bacteria (Azospirillum sp) dalam Meningkatkan Pertumbuhan Mikroalga (Chlorella sp) pada Media Limbah Cair Tahu Setelah Proses Anaerob Taif Maharsyah; Musthofa Lutfi; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.759 KB)

Abstract

Chlorella sp is one of microalgae  that is used as a raw material for biofuels. Hence research that has been committed ( Luz e. De-bashan et al. , 2008 ) Chlorella sp start cultivated by using bacteria supporting plant growth of Azospirillum brasiliense which produces growth hormone IAA.. According to the description, the researcher want to replace species of bacteria and medium, with including a species of bacterium Azospirillum sp and medium tofu wastewater after the anaerobic process. Where the purpose of this study was to determine the effect of adding a dose of bacteria Azospirillum sp on the rate of growth of Chlorella sp carried out in liquid medium waste after anaerobic process. Each treatment is A0 (without the addition of bacteria), A2 (addition bacteria Azospirillum sp 2 x 108 cfu/ ml), A4 (addition of Azospirillum sp 4 x 108 cfu/ml), A6 (addition of Azospirillum sp 6 x 108 cfu/ml ), A8 (addition Azospirillum sp  of 8 x 108 cfu/ml), A10 (addition of Azospirillum sp 109 cfu/ml). From the data obtained indicate the giving of different doses of Azospirillum sp will give the maximum growth rate (μmaks) populations Chlorella sp different also. So the regression test showed a significant effect on the addition or dose rate of growth of bacteria on microalgae. Average of the highest growth rate obtained with the A10 treatment (μmaks) as much as (0.463347sel/hari) and average lowest growth rate obtained with A0 (μmaks) as much as (0.327467 cells / day). While the results of the regression test for support parameters obtained significant results. So dose the addition of different bacteria affect the temperature, pH, and water quality (including nitrate, ammonium, orthophosphate).Kata Kunci: Mikroalga, Chlorella sp, Azospirillum sp, Limbah cair tahu setelah proses anaerob

Page 1 of 2 | Total Record : 11