cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2019)" : 10 Documents clear
Kinerja Pemisah Kulit Ari Tauge Kacang Hijau (Vigna radita L) Berdasarkan Amplitudo Ayakan dan Variasi Putaran Cahyanto, Darmawan Dwi; Hendrawan, Yusuf; Djoyowasito, Gunomo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.08

Abstract

Indonesia sebagai negara tropis banyak menghasilkan kacang hijau (Vigna radiata L) yang dimanfaatkan sebagai sayuran tauge. Proses pemisahan kulit ari tauge yaitu secara konvensional atau dengan menggunakan alat pemisah kulit ari tauge. Alat pemisah kulit ari tauge memiliki kapasitas pemisahan 204 kg/jam dan efektivitas pengayakan sebesar 84,6 %. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu (A) kecepatan putar (RPM) dan (B) amplitude ayakan, masing-masing faktor terdiri atas 3  variasi, yaitu kecepatan putar 173 rpm, 186 rpm, dan 200 rpm dengan amplitude ayakan 6 cm, 8 cm, dan 9 cm. Parameter dari penelitian ini yaitu kapasitas pemisahan dan efektivitas pemisahan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA, uji (BNT) 5% dan 1% dan uji Dega. HasiL Kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan kecepatan putar 173 rpm dan amplitude ayakan 8 cm dengan nilai kapasitas pemisahan 250,2 kg/jam dan efektivitas pemisahan 87,2%.
Proses Delignifikasi Kandungan Lignoselulosa Serbuk Bambu Betung dengan Variasi NaOH dan Tekanan Larasati, Indri Asiani; Argo, Bambang Dwi; Hawa, La Choviya
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.03

Abstract

Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi dengan  bantuan mikroorganisme. Proses pembuatan bioetanol ini melalui beberapa tahapan yaitu proses pretretment, proses hidrolisis, proses fermentasi, dan proses distilasi. Proses pretretment merupakan proses yang penting dalam pembuatan bioetanol dikarenakan proses ini menjadi tolak ukur dari proses selanjutnya. Bioetanol dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung gula. Salah satunya adalah tanaman bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi NaOH dan tekanan terhadap kandungan lignoselulosa serbuk bambu betung. Proses delignifikasi pada penelitian bambu betung ini menggunakan NaOH sebagai alkali dan pemanasan bertekanan menggunakan autoclave dengan tekanan absolute 3 bar, 3.5 bar, dan 4 bar. Adapun kandungan hemiselulosa, selulosa dan lignin kontrol (non-treatment) adalah 10,81%., 45,02% dan 28,35%. Setelah dilakukannya pretreatment diketahui bahwa terjadi penurunan kandungan hemiselulosa, selulosa dan lignin yaitu pada perlakuan tekanan absolute 3 bar dan konsentrasi NaOH 1,5M kandungan hemiselulosa terendah adalah 2,96%, kandungan lignin terendah adalah 3,71% dan kandungan selulosa terendah yaitu 18,38%. Untuk kandungan selulosa tertinggi adalah pada perlakuan tekanan absolute 4 bar dan konsentrasi NaOH 1,5M yaitu 30,52%.
Desain Alat Penggerak Partikel Air dengan Prinsip Elektroosmosis dan Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno Gigih Widyawantoro; Joko Prasetyo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.09

Abstract

Saat ini pemenuhan kebutuhan air pada tanaman masih menggunakan teknik pemenuhan air dengan cara menyiram langsung, tetapi penyiraman air yang digunakan secara langsung akan mengalami infiltrasi masuk kedalam tanah karena ada gaya gravitasi sehingga hanya beberapa persen air yang dapat digunakan tumbuhan. Hal tersebut terjadi karena belum ada penerapan teknologi dalam mempertahankan dan menarik air dari dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rancang bangun dan menguji kinerja mesin penggerak air dengan sistem elektroomosis berbasis mikrokontroller Arduino Uno. Adapun parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tegangan 12V dan Kadar air pada lapisan tanah. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis data dengan desaign eksperimental yang melihat perubahan kadar air pada setiap lapisan tanah 2 cm sedalam 12 cm. Penelitian ini menggunakan tegangan 12V DC yang dialirkan pada tanah untuk memindahkan air yang menghasilkan kadar air sebesar 21,5% dari kadar air awal 14%, sehingga adanya peningkatan kadar air sebesar 6% selama 3 hari.
Karakteristik Fisik Briket dari Campuran Serbuk Teh dan Serbuk Kayu Trembesi (Samanea Saman) dengan Perekat Tepung Tapioka Raka Ariwidyanata; Yusuf Wibisono; Ary Mustofa Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.04

Abstract

Pengolahan limbah ampas teh menjadi bahan bakar alternatif berupa biobriket yaitu dengan membakar ampas teh kering secara dengan sedikit udara untuk dijadikan arang yang kemudian dicetak menjadi briket. Penggunan tepung tapioka sebagai perekat disebabkan sifatnya lebih tahan dalam penyimpanan, lebih mudah didistribusikan karena praktis, ringan, dan aman. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan melalukan proses pengarangan dan pembriketan dengan menggunakan serbuk limbah teh dan serbuk gergaji kayu trembesi.  Peneliti memberikan komposisi campuran yang berbeda pada briket namun komposisi perekat dan tekanan sama. Parameter pengujian yang akan di ujikan yaitu kadar air, kadar abu, nilai kalor, laju pembakaran, kerapatan massa. Rata-rata terbaik parameter pengujian yaitu kadar air 5,67%, laju pembakaran 0,490 g/menit, kerapatan massa 0,72 g/cm3 , kadar abu 4,3%, nilai kalor 3845,733 kal/g.
Karakteristik Fisik dan Uji Organoleptik Produk Bakso Tepung Singkong sebagai Substitusi Tepung Tapioka Fariz Prayogi Herlambang; Anang Lastriyanto; Ary Mustofa Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.05

Abstract

Bakso merupakan makanan dari produk olahan daging yang telah dikenal dan disukai masyarakat. Bakso daging adalah salah satu produk pangan yang diatur oleh SNI. Salah satu parameter untuk menentukan bagus atau tidaknya suatu produk bakso adalah kekenyalannya. Masyarakat cenderung menyukai bakso yang teksturnya kenyal dan tidak keras. Faktor yang mempengaruhi tekstur bakso adalah komposisi bakso, proses pembuatan dan lama pemanasannya. Bahan baku dari bakso umumnya adalah daging dan tepung tapioka. Selain tepung tapioka, dapat juga digunakan jenis tepung lain seperti tepung singkong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik, kekenyalan dan kualitas bakso yang dibuat dari tepung singkong. Substitusi tepung singkong yang digunakan yaitu 0% hingga 100%. Bakso yang dihasilkan akan dilakukan uji organoleptik menggunakan 5 orang panelis yang merupakan produsen bakso. Hasil uji organoleptik menunjukkan bakso dengan perlakuan V yang menggunakan 100% tapioka paling disukai oleh panelis. Hasil analisa profil tekstur menggunakan texture analyzer menunjukkan bahwa perlakuan IV (25% tepung singkong : 75% tapioka) memiliki nilai hardness yang mendekati kontrol. Sementara nilai cohesiveness yang medekati kontrol adalah pada bakso dengan perlakuan II yaitu 75% tepung singkong : 25% tapioka.
Pemingsanan Dua Jenis Udang menggunakan Pendingin Berbasis Thermoelectric Cooler Firdaus Kurnia Putra; Musthofa Lutfi; Yusuf Hendrawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.02

Abstract

Diperlukan pengkondisian khusus pada udang dalam keadaan segar dan hidup terutama dalam transportasi jarak jauh. Penanganan udang dalam kondisi segar dan hidup dapat melalui beberapa cara, salah satunya dengan imotilisasi (pemingsanan) dengan suhu rendah secara langsung. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pemingsanan, sifat fisiologis, dan berat akhir dari udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan menggunakan variasi suhu yang berbeda menggunakan mesin pendingin berbasis thermoelectric cooler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 3 kali pengulangan dan 2 faktorial. Faktor pertama adalah suhu 12°C, 14°C, dan 16°C. Faktor kedua adalah varietas udang yaitu udang galah dan udang vannamei. Parameter penelitian yang diamati adalah waktu pemingsanan, waktu penyadaran, berat awal dan akhir, kondisi fisiologis saat penurunan suhu, dan kondisi fisiologis saat pingsan. Hasil penelitian didapatkan bahwa variasi suhu rendah berpengaruh sangat nyata terhadap waktu pemingsanan udang galah dan udang vannamei dengan suhu terbaik pada suhu 12°C yaitu selama 62,83 detik. Selanjutnya variasi suhu rendah berpengaruh nyata terhadap susut bobot udang galah dan udang vannamei dengan suhu terbaik pada suhu 16°C dengan rata-rata susut bobot sebesar 0,493 gram. Selain itu perbedaan varietas yaitu udang galah dan udang vannamei terhadap susut bobot berpengaruh sangat nyata. Varietas terbaik dalam peneltian ini adalah dengan jenis udang vannamei dengan susut bobot terkecil yaitu 0,5023 gram.
Unjuk Kerja Mesin Perajang Singkong Berbentuk Chips Produksi Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, Malang Andi Setiawan; Bambang Susilo; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.06

Abstract

Pada tahun 2012-2016 perkembangan produktifitas Ubi kayu mengalami peningkatan sebesar 2,85% pertahun. Sedangkan luas Ubi kayu di Indonesia pada tahun 2015 seluas 0,95 juta hektar dan produksi yang dicapai sebesar 21,80 juta ton dengan produktivitas sebesar 22,95 ton/ha. Pada tahun 2016 luas panen ubikayu diproyeksikan seluas 1,11 juta hektar dengan produktivitas 20,23 ton/ha maka produksi Ubi Kayu nasional diharapkan mencapai 25 juta ton. Untuk meningkatkan value dari Ubi Kayu perlu di lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum di distribusikan kekonsumen. Hal ini bertujuan untuk menambah nilai ekonomi dari ubi kayu, yang berdampak pada para petani Ubi Kayu di Indonesia. Pengolahan Ubi kayu (singkong) bisa di lakukan dengan mengolahnya menjadi kripik singkong. Namun selama ini masyarakat masih menggunakan pengirisan secara manual. Untuk meningkatkan efisiensi proses serta kapasitas per satuan waktu, maka perlu penggunaan mesin perajang singkong secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi perajangan singkong.  Berdasarkan pemaparakan yang telah di sebutkan di atas, maka penulis melakukan penelitian di Balai Latihan Kerja, untuk merancang dan menguji mesin yang terdapat di Balai Latihan Kerja. Mesin tersebut adalah mesin perajang singkong.  Keunggulan dari mesin Perajang singkong ini adalah Memiliki satu model irisan yakni irisan tipe chips, serta hasil irisan yang lebih banyak daripada irisan secara manual. Sehingga pada akhirnya mesin ini bisa di gunakan oleh masyarakat agar bisa dirasakan manfaatnya serta meningkatkan value dari produk singkong dan menambah nilai jual produk singkong.
Prediksi Kegagalan Statis Pipa Saluran Uap (Vapor Line) Akibat Tekanan Kerja Darmanto Darmanto; Fathur Adi Alfiansyah
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.10

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi kegagalan statis pada salah satu pipa saluran uap (vapor line) evaporator berdasar tekanan kerja. Tekanan diamati pada salah satu pipa selama tiga hari dan dilakukan perhitungan tegangan utama (principal stress). Tegangan utama tertinggi digunakan sebagai acuan dalam menentukan kegagalan material pipa. Dua teori kegagalan digunakan adalah Teori Tegangan Geser Maksimum (Maximum Shear Stress Theory)/Tresca Theory dan Teori Energi Dsitorsi Maksimum (Maximum Distortion Energy Theory)/Von Misses-Hencky Theory. Dengan menggunakan analisis tegangan dua dimensi diperoleh nilai tegangan geser maksimum akibat tekanan, τmaks, dan tegangan efektif Von Mises, σe, masing-masing 12,42 MPa dan 10,74 MPa. Nilai kedua tegangan tersebut jauh di bawah tegangan yield masing-masing teori sehingga pipa sangat aman untuk beroperasi pada tekanan kerja yang teramati.
Desain Alat Pemanen Buah Manggis melalui Pendekatan Kansei Engineering Wahyu K Sugandi; Ahmad Thoriq; Asep Yusuf; Amorita Iqradiella
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.01

Abstract

Pemanenan buah manggis umumnya dilakukan dengan cara memanjat pohon (manual) dan menggunakan alat panen. Alat panen yang digunakan terbuat dari bambu dan memiliki beberapa kelemahan yaitu pengarah buah tidak dapat diatur dengan mudah, pengarah buat tidak disesuaikan dengan ukuran buah manggis dan juga galah yang terbuat dari bambu terlalu panjang dan membutuhkan ruang yang cukup besar, sehingga perlu dirancang alat pemanen manggis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui pendekatan kansei engineering. Kansei Engineering merupakan metode yang dapat mengetahui keinginan desain dari pemanen yang dilakukan dengan mencari Kansei Word dan elemen desain dari alat panen dalam bentuk kuisioner berpasangan yang diberikan kepada 30 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa elemen desain yang terpilih pada pengarah buah yaitu berbentuk “V” dengan cara panen di putar (X12), kapasitas tempat penampungan yaitu 1 (satu) buah (X22), pada kedudukan pengarah buah yaitu diberi baut sebagai pengikat galah dengan tempat penampungan (X31) dan galah berbentuk teleskopik (X42).
Transportasi Curah Cabai Merah Segar dan Introduksi Pengukuran Getaran Berbasis Android Sandro Pangidoan Siahaan; Y. Aris Purwanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.07

Abstract

Cabai merah adalah salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan bernilai ekonomis yang tinggi. Cabai merah mudah rusak dan dibutuhkan dalam bentuk segar, sehingga transportasi yang baik menjadi titik kritis pascapanen untuk menjaga kesegaran produk pada saat didistribusikan sampai ke tangan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah melakukan perbandingan antara transportasi sesungguhnya cabai merah segar secara curah dan simulasi transportasi skala laboratorium dan mengintroduksi cara pengukuran getaran baru berbasis Android. Pengukuran getaran yang diperoleh di lapangan Android Smartphone menggunakan aplikasi berskala MMI (Modified Mercalli Intensity Scale). Hubungan antara MMI dengan frekuensi dan amplitudo didekati dengan hubungan antara MMI dengan amplitudo pada frekuensi yang sama dan MMI dengan frekuensi pada amplitudo yang sama melalui regresi polynomial ordo tiga. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengukuran getaran berbasis Android dapat digunakan sebagai gambaran langsung secara praktis untuk mengukur pengaruh getaran dalam transportasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10