cover
Contact Name
Aditya Pandu Wicaksono, S.ST
Contact Email
adityapandu23@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpt@ub.ac.id
Editorial Address
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Plantropica: Journal of Agricultural Science
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25416677     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt
Core Subject : Agriculture,
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science aims to provide a forum for international researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The scope of PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science are crop science, agronomy, horticulture, plant breeding, agricultural environmental resources, agricultural climatology and plant physiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018)" : 10 Documents clear
Pengaruh Pupuk Kandang dan Kapasitas Air pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.) Elend Arinta Sances; Titin Sumarni
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.027 KB)

Abstract

Kedelai  (Glycine max (L.) Merr) merupakan tanaman pangan yang terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Budidaya tanaman dengan pemupukan anorganik secara terus-menerus menyebabkan kandungan bahan organik tanah semakin berkurang. Peningkatan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang. Tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan air. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas penambahan pupuk kandang dalam mengurangi jumlah air yang diberikan pada tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Green House, Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Gema, pupuk kandang, polybag, air dan tanah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, terdiri dari 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama, yaitu: A0 = Tanpa pupuk kandang; A1 = Pupuk kandang 20 ton ha-1; A2 = Pupuk kandang 30 ton ha-1.Sedangkan faktor kedua yaitu: B1 = 100% kapasitas lapang; B2 = 75% kapasitas lapang; B3 = 50% kapasitas lapang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang 30 ton ha-1 dengan 100% kapasitas lapang memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
Respon Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Varietas Super 1 pada Pemberian Zeolit dan Pupuk N Syahidda Farah Dita Setyawan; Nur Edy Suminarti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.171 KB)

Abstract

Sorgum merupakan sumber bahan pangan alternatif yang dapat diolah menjadi mie roti dan olahan lainnya. Tujuan penelitian mempelajari respon pertumbuhan pada berbagai tingkat pemberian zeolit dan pupuk N serta untuk menentukan dosis pupuk N dan zeolit yang sesuai untuk tanaman sorgum. Tempat penelitian di Desa Sumberduren Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Waktu penelitian pada April sampai Juli 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) 3 ulangan. Petak utama adalah pupuk N terdiri 3 taraf, yaitu N1 = 50%, N2 = 100%, N3 = 150%. Anak petak adalah zeolit terdiri 4 taraf, yaitu Z0 = 0%, Z1= 50%, Z2 = 100%, Z3= 150%. Aplikasi pupuk N dan zeolit menunjukkan terjadi interaksi pada pengamatan bobot kering total tanaman panen, bobot malai per tanaman, bobot biji per tanaman, hasil panen per petak, dan hasil panen per hektar. Akan tetapi, pengamatan panjang malai, bobot 1000 biji, indeks panen, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, umur berbunga 50% dan laju pertumbuhan tanaman, hanya terjadi pengaruh dari kedua faktor tersebut. Pada hasil panen per petak maupun per hektar, hasil yang lebih tinggi didapatkan pada interaksi antara 150% N dengan zeolit 0% maupun 150% zeolit. Namun demikian, berdasarkan nilai R/C tertinggi didapatkan pada perlakuan 150% N yang diikuti pemberian 0% zeolit yaitu sebesar 1,95 dengan hasil panen sebesar 5,01 ton ha-1.
Korelasi Antara Komponen Hasil dengan Hasil pada Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) Intan Widia Santika; Budi Waluyo; Noer Rahmi Ardiarini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.626 KB)

Abstract

Produksi biji bunga matahari belum memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia, Salah satu upaya untuk mengingkatkan produksi biji bunga matahari adalah melalui seleksi yang memiliki hasil tinggi. Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan karakter komponen hasil dan hasil prouksi biji bunga matahari. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari korelasi genetik dan korelasi fenotip karakter komponen hasil pada tanaman bunga matahari. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-September 2017 di Kepuharjo, Malang. Bahan penelitian terdiri dari 9 genotip bunga matahari yang berasal dari koleksi plasma nutfah Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa  komponen hasil yang memiliki korelasi genetik dan fenotip nyata terhadap hasil adalah tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, inisiasi bunga, hari berbunga, diameter bunga, hari panen, total biji per bunga dan total biji per tanaman.
Perbanyakan Bibit Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia L.) Secara In Vitro Syintia Indah Puspita Sari; Wisnu Eko Murdiono; Nunun Barunawati
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.361 KB)

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia L.) ialah jenis tanaman obat atau herbal. Bawang dayak merupakan komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam skala industri. Adanya kendala dalam teknik budidaya terutama pada teknik perbanyakan yang menyebabkan terbatasnya penyediaan bibit dalam skala besar. sehingga dibutuhkan upaya untuk  memperbanyak bawang dayak dalam skala besar yaitu melalui kultur jaringan. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari kultur jaringan adalah media kultur yaitu ZPT. Zat pengatur tumbuh yang digunakan yaitu auksin (NAA)  dan sitokinin (BAP). Penelitian Bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP yang tepat untuk perbanyakan eksplan bawang dayak secara in vitro. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus – November 2017  di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu B0: kontrol tanpa ZPT, B1: NAA 0,1 ppm + BAP 0,5 ppm, B2: NAA 0,2 ppm + BAP 1 ppm, B3: NAA 0,3 ppm + BAP 1,5 ppm, B4: NAA 0,4 ppm + BAP 2 ppm, B5: NAA 0,5 ppm + BAP 2,5 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan konsentrasi auksin NAA 0,1 ppm + sitokinin BAP 0,5 ppm mampu menunjukkan waktu muncul tunas paling cepat yaitu 21,57 hari setelah inokulasi.
Penampilan Karakter Agronomi Genotipe Potensial Buncis Polong Kuning (Phaseoulus vulgaris L.) Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda Lazuardi Pramadio; Darmawan Saptadi; Andy Soegianto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.884 KB)

Abstract

Permintaan masyarakat untuk komoditas buncis tiap tahunnya meningkat tetapi tidak diikuti dengan hasil produksi yang signifikan. Tanaman buncis di Indonesia masih banyak dibudidayakan di dataran medium dan tinggi dimana di dataran tinggi sering terjadi kerusakan menyebabkan hasil dari tanaman buncis menurun. Untuk itu dilakukan pengembangan varietas buncis baru yang mampu tumbuh berproduksi baik pada ketinggian tempat berbeda. Pada penelitian ini dilakukan uji penampilan karakter agronomi dan uji stabilitas dan adaptabilitas genotip potensial buncis di ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian berlokasi di tiga tempat, Desa Jatikerto ±330 mdpl, Kelurahan Jatimulyo ±460 mdpl dan Kecamatan Pujon ±1100 mdpl yang dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2017. Bahan yang digunakan 4 genotip yaitu CSxGI 63-0-24, CSxGK 50-0-24, Cherooke Sun, dan Lebat 3. Rancangan yang digunakan analisis gabungan dengan RAK pada 3 lokasi dan dilanjutkan dengan uji stabilitas dan adaptabilitas. Hasil penelitian menunjukkan pada ketinggian tempat berbeda semua karakter agronomi terjadi interaksi dan uji stabilitas dan adaptabilitas semua genotip stabil dan genotip CS adaptif pada lahan marginal, genotip Lebat 3 dan CSxGK 50-0-24 memiliki adaptif yang luas dan genotip CSxGI 63-0-24 adaptif pada lahan yang optimal.
Kajian Teknik Pengendalian Gulma pada Pertumbuhan Vegetatif Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Tommy Japister Manalu; Setyono Yudo Tyasmoro
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.355 KB)

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum) termasuk golongan Graminae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Produksi gula dipengaruhi oleh bahan baku tebu yang tersedia. Dalam produksi, tebu memiliki masalah terhadap gangguan gulma yang dapat menurunkan tingkat produksi maksimal. Oleh karena itu, Perlakuan herbisida serta penyiangan untuk menekan pertumbuhan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aplikasi herbisida dan penyiangan dalam mengendalikan gulma pada pertumbuhan vegetatif awal tebu. Penlitian dilaksanakan dilahan penelitian milik PT. Kebon Agung, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Juli-September 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Jika terdapat pengaruh nyata pada perlakuan maka diuji lanjut dengan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan herbisida campuran ametrin + diuron (dosis 3 kg ha-1 + 1,5 kg ha-1) memiliki hasil yang paling efektif.
Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bunga Matahari (Helianthus annus L.) Varietas Little Leo Noviantri Rizky Hapsari; Ninuk Herlina
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.573 KB)

Abstract

Budidaya bunga matahari tipe kerdil di Indonesia masih tergolong sedikit, kebanyakan dari masyarakat hanya membudidayakan bunga matahari tipe besar padahal bunga matahari tipe kerdil juga sangat berpotensi untuk dipasarkan karena keunggulannya yang dapat digunakan sebagai tanaman hias pot. Salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil bunga matahari adalah dengan penggunaan komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui interaksi antara komposisi media tanam dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bunga matahari (Helianthus annus L). Penelitian dilaksanakan di Jalan Pahlawan Balearjosari, Malang, Jawa Timur pada bulan Juni hingga Agustus 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah bunga per tanaman. Pada komposisi media tanam tanah serta tanah : arang sekam (1:1), dosis pupuk NPK yang menghasilkan jumlah bunga per tanaman terbanyak adalah 150 kg ha-1, dengan jumlah bunga terbanyak masing-masing adalah 2,13 dan 2,92 kuntum. Pada komposisi media tanam tanah : kompos (1:1) serta tanah : arang sekam : kompos (1:1), dosis pupuk NPK yang menghasilkan jumlah bunga per tanaman terbanyak adalah 100 kg ha-1, dengan jumlah bunga terbanyak masing-masing adalah 4,79 dan 3,92 kuntum.
Pengaruh Tingkat Naungan pada Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Stroberi (Fragaria sp.) yang Ditanam di Wilayah Dataran Menengah Vashti Rahma Hermawanti; Nur Edy Suminarti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.287 KB)

Abstract

Pengembangan tanaman stroberi di Indonesia masih terbatas pada wilayah dataran tinggi. Untuk menjaga ketersediaan dan kontinyuitas di berbagai wilayah perlu adanya pengembangan pada dataran yang lebih rendah. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan melalui aplikasi naungan dan pemilihan varietas yang adaptif. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan tingkat naungan yang tepat serta varietas yang adaptif pada budidaya tanaman stroberi di dataran menengah telah dilakukan di lahan tegalan Lanud Abdul Rachman Saleh, Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama yaitu naungan yang terdiri dari kontrol, naungan 25%, 50%, dan 75%. Sedangkan varietas di tempatkan pada anak petak yang terdiri dari Sweet Charlie, California, dan Earlibrite. Uji F taraf 5% digunakan untuk menguji pengaruh perlakuan, untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan menggunakan nilai BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara naungan dan varietas pada peubah bobot buah per petak, jumlah buah per petak, dan hasil panen per hektar. Varietas Sweet Charlie menunjukkan hasil yang sama pada berbagai tingkat naungan. Pada varietas California, hasil tertinggi didapatkan pada kontrol, yaitu sebesar 1,06 ton ha-1. Sedangkan, hasil tertinggi yang dihasilkan oleh varietas Earlibrite didapatkan pada tingkat naungan 75% yaitu sebesar 0,50 ton ha-1.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) terhadap Penekanan Pertumbuhan Gulma Krokot (Portulaca oleracea) Alivia Rachma; Eko Widaryanto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.642 KB)

Abstract

Krokot (Portulaca oleracea) merupakan gulma lahan kering yang dapat tumbuh baik di daerah yang terbuka maupun di bawah naungan tanaman lainnya. Alternatif pengendalian gulma dengan bioherbisida sedang marak dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan. Alelokimia memberikan efek merusak dengan melepaskan senyawa-senyawa kimia dari organ tumbuhan yang bersifat menghambat pertumbuhan tumbuhan di sekitarnya. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma yaitu daun mangga kweni (Mangifera odorata Griff.). Estrak daun mangga mengandung senyawa alelopati golongan fenol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari 3 konsentrasi ekstrak seresah daun mangga dan ekstrak daun mangga segar terhadap penekanan pertumbuhan gulma krokot (Portulaca oleracea) pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam. Penelitian dilaksanakan di Dusun Areng-Areng, Kecamatan Dau pada bulan Juli 2017 sampai bulan September 2017. Percobaan ini menggunakan perlakuan umur gulma krokot dan ekstrak daun mangga kering, ekstrak daun mangga segar dengan berbagai konsentrasi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 14 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, yang terdiri dari 2, faktor 1: umur gulma krokot 2 minggu dan 4 minggu, faktor 2: kontrol, ekstrak seresah daun mangga (1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm), ekstrak daun mangga segar (1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm).  Parameter pengamatan terdiri dari panjang gulma krokot, jumlah daun, jumlah bunga, tingkat keracunan, panjang akar, berat segar total, berat kering total. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun mangga lebih efektif diberikan pada umur gulma 2 mst dengan menggunakan ekstrak daun mangga segar 1500 ppm.
Pengaruh Kombinasi Biourin dan Pupuk Anorganik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Metode SRI (System of Rice Insentification) Tristanti, Nur Azizah; Sunaryo, Sunaryo; Islami, Titiek
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.771 KB)

Abstract

Tanaman padi merupakan komoditas utama di Indonesia sehingga sangat cocok untuk dilakukan peningkatan hasil tanaman dan layak dikembangkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman perlu adanya pemberian bahan organik untuk menekan pemberian pupuk anorganik dengan SRI dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dalam produktivitas lahan budidaya tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh biourin sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan metode SRI. Mendapatkan hasil yang terbaik pada aplikasi biourin dan pupuk anorganik yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan metode SRI. Penelitian dilaksanakan pada Mei-September didi Kebun Percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian biourin sapidan pupuk anorganik pada pertumbuhan dan hasil memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, pengamatan bobot segar tanaman (g), jumlah malai per rumpun, jumlah bulir per malai, bobot basah gabah per rumpun, bobot kering gabah per rumpun, dan hasil panen padi (ton per hektar).

Page 1 of 1 | Total Record : 10