cover
Contact Name
Aditya Pandu Wicaksono, S.ST
Contact Email
adityapandu23@ub.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpt@ub.ac.id
Editorial Address
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang, Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Plantropica: Journal of Agricultural Science
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25416677     DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt
Core Subject : Agriculture,
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science aims to provide a forum for international researchers on applied agricultural science to publish the original articles. The scope of PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science are crop science, agronomy, horticulture, plant breeding, agricultural environmental resources, agricultural climatology and plant physiology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022)" : 10 Documents clear
Pengaruh Volume dan Frekuensi Pemberian Air Terhadap Lingkungan Mikro, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Putih (Allium sativum) Tiyas Maulidiya; Nur Edy Suminarti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.3

Abstract

Tanaman bawang putih merupakan komoditas hortikultura yang umumnya ditanam di wilayah dataran medium hingga dataran tinggi. Permintaan bawang putih terus meningkat, akan tetapi tingkat produksi dari tanaman tersebut belum mampu mengimbangi permintaan konsumen. Pada dataran tinggi luas lahannya semakin sempit, sehingga perlu upaya ekstensifikasi yaitu ke dataran yang lebih rendah. Pengembangan tanaman bawang putih ke wilayah yang lebih rendah terdapat kendala berupa tingginya suhu akibat tingginya penerimaan energi radiasi matahari, sehingga laju evaporasi tinggi yang menyebabkan lebih rendahnya tingkat ketersediaan air bagi tanaman. Oleh karena itu, strategi budidaya yang diterapkan di dataran yang lebih rendah harus mengacu pada efisiensi penggunaan air. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020 di Green House Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi. Perlakuan penelitian terdiri dari petak utama yaitu volume air yang terdiri dari 4 macam yaitu J1 (400 mm.musim­-1 (50%)), J2 (600 mm.musim-1 (75%)), J3 (800 mm.musim-1 (100%)) dan J4 (1000 mm.musim-1 (125%)), sedangkan anak petak yaitu frekuensi pemberian air yang terdiri dari 3 macam yaitu  P1 (1 hari sekali), P2 (2 hari sekali) dan P3 (3 hari sekali). Percobaan ini diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan perlakuan. Lingkungan mikro, pertumbuhan dan hasil tanaman bawang putih dengan pemberian air sebanyak 1000 mm.musim-1 didapatkan hasil tertinggi pada frekuensi 1 hari sekali dengan hasil sebesar 9,43 g.tan-1 pada berat kering umbi.
Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) di Kabupaten Trenggalek Fahma Fajar Artana; Sumeru Ashari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.4

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tanaman durian yang tergolong tinggi sehingga perlu dilakukan kegiatan eksplorasi untuk mengumpulkan informasi jenis-jenis durian unggul sebagai bahan untuk meningkatkan keanekaragaman nilai genetik tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi keanekaragaman genetik dan kekerabatan durian yang ada di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur berdasarkan karakter morfologi pada ketinggian lahan yang berbeda. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020. Metode pengambilan sampel tanaman menggunakan metode random sampling dengan sistem diagonal sampling. Data hasil klasifikasi morfologi berupa data biner dianalisis menggunakan Unweighted Pair Group Method with Aritmathic Means (UPGMA) melalui program NTSYSpc 2.02 untuk mengetahui hubungan kekerabatan tanaman berdasarkan jarak genetik dan disajikan dalam bentuk dendogram. Hasil penelitian menunjukan durian lokal memiliki karakter yang beraneka ragam. Keragaman karakter 25 aksesi durian memiliki 89 macam karakter terdiri atas karakter pohon, daun, dan buah. Hasil dendogram dari 25 aksesi durian yang ditemukan menunjukkan koefisien kemiripan 61 - 84% pada karakter kualitatif morfologi aksesi.
Analisis Regresi Linier Multilevel dengan Metode Restricted Estimation Maximum Likelihood (REML) untuk Data Pengukuran Berulang sebagai Kajian Model Pertumbuhan pada Kacang Tanah Arie Purwanto; Umul Aiman
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.5

Abstract

Guna membangun sebuah model matematika yang dapat memberikan gambaran terhadap pertumbuhan tanaman, dibutuhkan suatu analisis mempuni. Diharapkan dengan model yang dihasilkan mampu untuk membantu peneliti dan pihak lain dalam mengkaji pertumbuhan tanaman terutama kacang tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode research and development (R&D) dengan pendekatan eksperimen. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier multilevel sebagai pengembangan metode analisis dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model linier berdasarkan model regresi linier multilevel. Metode estimasi restricted estimator maximum likelihood (REML) dipilih karena metode tersebut memiliki hasil estimasi parameter yang bersifat tak bias, dengan demikian dimungkinkan untuk memperoleh estimasi model yang jauh lebih baik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pertanian UMBY pada Oktober - November 2019. Berdasarkan variabel yang telah ditetapkan diperoleh sebanyak sembilan kombinasi model yang dapat dibentuk. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa model multilevel lebih baik diterapkan dalam representasi model pertumbuhan kacang tanah.  Model terbaik didasarkan pada Akaike Information Criterion (AIC) terendah yang dihasilkan dari kombinasi model yang terbentuk. Selain itu ditemukan adanya Interclass Correlation (IC) sebesar 50,9% yang menunjukkan adanya perbedaan antar perlakukan yang diberikan.
Kajian Etnobotani Tanaman Pekarangan Desa Ngumpul Kabupaten Nganjuk Euis Elih Nurlaelih; Zobby Hendi Zenobia; Dewi Ratih Rizki Damaiyanti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.1

Abstract

Tanaman pekarangan memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat karena berada pada salah satu ruang hidupnya.  Hubungan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan dan pengelolaan oleh masyarakat.  Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tanaman pekarangan akan menimbulkan ketergantungan dan mendorong adanya upaya pelestarian kekayaan plasma nutfah baik secara sadar maupun tidak.  Selain itu, pemanfaatan tanaman pekarangan secara optimal berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman pekarangan oleh masyarakat Desa Ngumpul Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Ngumpul memanfaatkan tanaman pekarangan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yaitu sebagai tanaman pangan (26,7%), tanaman hias (24,6 %), tanaman peneduh (16,9%), tanaman obat (15,8 %), tanaman aromatik (6,8%), tanaman untuk ritual (5,8%), penghasil warna (3,2%), dan tanaman penghasil kayu (0,4%).  Hal ini menunjukkan bahwa tanaman di pekarangan memberikan manfaat yang beragam pada masyarakat.  Tanaman yang sering ditemui di pekarangan Desa Ngumpul adalah Mangga (Mangifera indica), Pisang (Musa paradisiaca), Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius), Kemangi (Ocimum × citriodorum), dan Pepaya (Carica papaya) dengan nilai 0,99-0,86. Berdasarkan familinya, tanaman yang paling banyak ditemui berasal dari famili Araceae dan Myrtaceae.
Pengaturan Pertumbuhan Vegetatif dan Pembungaan Krisan Potong (Chrysanthemum morifolium) Tipe Standar Melalui Rekayasa Fotoperiodisitas dan Konsentrasi GA₃ Kris Wahyuningsih; Sitawati Sitawati; Euis Elih Nurlaelih
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.2

Abstract

Tanaman krisan merupakan tanaman hari pendek di mana inisiasi bunga dipengaruhi oleh fotoperiodisitas. Tanaman krisan yang ditanam di Indonesia dengan fotoperiodisitas rata-rata 12 jam memiliki panjang tangkai ± 60 cm yang tergolong kelas mutu B. Untuk  mempertahankan fase vegetatif serta mencapai panjang tangkai optimal sebagai bunga potong diperlukan upaya penambahan cahaya buatan dari lampu pada malam hari dan pemberian GA₃. Penelitian menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor yaitu penambahan cahaya dan konsentrasi GA₃ dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan penambahan cahaya dengan konsentrasi GA₃ pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan luas daun dan pada parameter waktu muncul bunga, umur panen, panjang tangkai, diameter bunga dan lama kesegaran bunga. Pemberian GA₃ 225 ppm justru menurunkan pertumbuhan panjang tangkai tanaman krisan hingga 13%. Penambahan cahaya 4 jam dan GA₃ 150 ppm menghasilkan panjang tangkai kelas mutu B (63,55 cm), diameter bunga kelas mutu B (7,17 cm) dan umur panen pada 92,78 hst. Penambahan cahaya 8 jam dan GA₃ 150 ppm memberikan hasil paling baik pada pertumbuhan tangkai tanaman krisan. Penambahan cahaya 8 jam dan GA₃ 150 ppm menghasilkan panjang tangkai kelas mutu AA (77 cm), diameter bunga kelas mutu B (7,17 cm) dan umur panen pada 97,67 hst.
The Effect Of Organic Fertilizer And Nitrogen On Growth And Yield Of Pakchoy (Brassica rapa L. var chinensis) Beti Mutiara Ramadhani; Koesriharti Koesriharti
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.7

Abstract

Pakchoy (Brassica rapa L. var chinensis) is a horticultural plant that has a high economical value and profitable because it is much favored by the community. The use of organic fertilizer is a step to reduce the use of inorganic fertilizer. Nitrogen plays a role in the formation of chlorophyll, proteins, fats, and other organic compounds. The purpose of the study is to study interactions on organic fertilizer and Nitrogen to the growth and yield of pakchoy crops (Brassica rapa L. var chinensis), as well as obtain appropriate dosages on organic fertilizer and Nitrogen on growth and Yield of Pakchoy crops (Brassica rapa L. var chinensis). The research has been conducted in Ampeldento Village, Karangploso Sub-district, Malang District, East Java. The research was held in 24 July – 29 August 2020. The research was used the method of Randomized Block Design Factorial with two factors and 3 replication. The data obtained were analyzed using ANOVA, if there are any real influence then continued with further test LSD 5%. The results showed that there is an interaction between organic fertilizer and nitrogen to the growth and yield, and Obtained doses of organic fertilizer and nitrogen in cow manure 20 tons ha-1 + (1 liter of cow biourine + 10 liters of water) and 130 kg N ha-1 can increase N in the soil so that it can increase the growth and yield of pakchoy plants.
Initial Trial Test of Potential Yield on 22 New Lines of Maize (Zea mays. L) Ersyanda Yanuarsa; Andy Soegianto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.8

Abstract

Corn (Zea mays L.) is an important food ingredient as one of the second carbohydrate producers after rice in Indonesia. The use of the corn plant is not only limited to the seeds, but other parts of the corn plant can also be used. To increase national maize production, intensification methods can be applied. One of the intensification activities can be realized by selecting planting materials obtained from crossing. The superior hybrid seeds can be obtained from intensive plant development and breeding activities. The purpose of this study was to determine the yield potential and characteristics of the new hybrid lines on the maize plant being tested. The research was conducted from January 2019 to May 2019 on an experimental plot owned by PT. BISI International Tbk. in Sambirejo Village, Bendo District, Kediri Regency. The design used in this experiment was a randomized block design  with 2 replications. The number of treatments used consisted of 25 treatments with 22 new lines collected by PT. BISI International Tbk. and 3 comparison varieties such as BISI 18, NK6172 and P35. Observational variables observed included plant height (cm), plant vigor, flowering age of male plants (DAS), flowering age of female plants (DAS), harvest age (DAS), ear length (cm), moisture content (%), potential yield (tonnes / ha), seed yield (%), number of rows per ear, number of seeds per row, ear diameter (cm), percentage of seed filling (%), weight of 1000 seeds (g) and density (g / ml). The prospective hybrid candidates that have higher yield components than other hybrid lines are H6 and H11. The hopeful hybrid candidate excels in the potential outcome observation variables from the observed data.
Effect of Difference Bulb Size Seedling and Application of Various Doses Nitrogen on the Growth and Yield of Shallot (Allium ascalonicum L.) Vicky Hardiansyah; Bambang Guritno
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.9

Abstract

Shallots are plants that are very responsive to changes in environmental conditions. Onion production data shows that several regions in Indonesia experienced a decline in production. The purpose of this study was to study the effect of differences in the size of the bulbs of shallot seedlings and the application of various doses of nitrogen on the growth and yield of shallots (Allium ascalonicum L.). The research was carried out in Laden Village, Pamekasan District, Pamekasan Regency, Madura on 10 February 2021 - 4 April 2021. The tools used included hoes, water can, nameplates, permanent markers, cutters, rulers, digital scales, writing instruments, and camera. The materials used include shallot seeds of the Blue Lancor variety, urea fertilizer, KCL, SP-36, and fungicides. The study used a factorial randomized block design with 3 replications, the first factor being seed tuber size, consisting of 3 levels and doses of nitrogen fertilizer. S1 = small tubers (< 5 g), S2 = medium tubers (8-10 g), and S3 = large tubers (≥ 13 g). The second factor is the dose of nitrogen fertilizer consisting of 4 levels, namely D1 = 150 kg ha-1, D2 = 200 kg ha-1, D3 = 250 kg ha-1, and D4 = 300 kg ha-1. 5% and further tested with BNJ level 5%. The results showed that increasing the size of the onion seed bulbs could increase growth and yield. the use of nitrogen dose can be increased along with the increase in the size of the tubers used. Based on the yield and quality of tubers, the treatment of medium seed tubers (8-10 g) with a nitrogen dose of 200 kg ha-1 gave good results
Nano Phosphat Fertilizer of Chicken Bone Ash Effectivity by Foliar Application on Growth and Yield of Soybean (Glycine max L.) Genesiska Genesiska; Mulyono Mulyono; Hanifah Amini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.10

Abstract

Indonesian soybean production could not reach national needs. Thus to increasing of soybean productivity could be developed by using agricultural intensification through implementing nano technology on fertilizers that applied to new varieties of soybean. The aim of this research was to study the effect and determine the appropriate concentration of nano phosphate fertilizer from chicken bone ash via foliar application on growth and yield on soybean (Glycine max L.) variety Dega 1. This research was conducted with experimental method in polybag with a single factor treatment arranged in a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications: 100 % SP-36 fertilizer , 50% SP-36 fertilizer SP-36 + 0,1% nano phosphate, 50% SP-36 fertilizer +0,2% nano phosphate, dan 50% SP-36 fertilizer +0,3 % nano phosphate. Data research consists of growth and yield responses parameters and were analyzed by using ANOVA (Analysis of Variance) then continue analyzed with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at α level 5%. The results revealed that various concentrations of nano phosphate fertilizer from chicken bone ash were effective to increase soybean growth and yield. Treatment of 50% SP-36 + 0,1% of nano phosphate choosen as best concentration.
Studi Pertumbuhan pada Tiga Jenis Tanaman Alpukat (Persea americana Mill) Berliana Widianti; Didik Hariyono; Sisca Fajriani
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.6

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman dari Amerika Tengah yang masuk ke Indonesia pada abad ke 18. Tanaman alpukat tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia dan memiliki berbagai jenis alpukat yang berbeda-beda disetiap wilayah. Pertumbuhan tanaman dapat berjalan baik dikarenakan didukung oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari gen, hormon endogen dan umur tanaman. Faktor eksternal terdiri dari intensitas cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan ketersediaan nutrisi. Jenis tanaman alpukat yang berbeda akan mempengaruhi respon pertumbuhan yang berbeda terhadap iklim. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan beberapa jenis tanaman alpukat dalam hubungan dengan unsur iklim. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2020 di Kebun alpukat Dukuh Blawu, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Metode penelitian menggunakan metode survei yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer (waktu awal kuncup daun (flush) muncul, jumlah flush, diameter batang, jumlah cabang, dan jumlah daun) dan data sekunder (intensitas curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara). Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yang didasarkan dari data primer dan data sekunder yang selanjutnya dilakukan uji korelasi antara unsur iklim dengan parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman alpukat jenis Miki pada variabel jumlah cabang dan jumlah daun dipengaruhi oleh curah hujan dan kelembaban udara. Tanaman alpukat jenis Markus dan Aligator pada variabel jumlah kuncup daun (flush), jumlah cabang, dan diameter batang dipengaruhi oleh kelembaban udara.

Page 1 of 1 | Total Record : 10