cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
PIONIR: Jurnal Pendidikan
ISSN : 23392495     EISSN : 25496611     DOI : -
Core Subject : Education,
PIONIR: Journal of Education is an open-access Education scientific journal managed by the Study Program of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) Faculty of Tarbiyah and Teaching Ar-Raniry State Islamic University (UIN) Banda Aceh. PIONIR: Educational Journal is a forum for researchers and educational staff to develop knowledge in the field of educational studies, in order to fulfill the Tri Dharma of Higher Education, especially in the field of Basic Education.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2018)" : 11 Documents clear
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK PAIRED STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MIN MESJID RAYA BANDA ACEH Irwandi Irwandi
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3320

Abstract

Untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam proses pembelajaran dibutuhkan keberanian dan keaktifan siswa supaya mencapai tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Model Kooperatif Teknik Paired Storytelling adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa bercerita secara berpasangan supaya siswa lebih berani untuk bercerita dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahuikeaktifanbelajarsiswamelaluipenerapan model kooperatif paired storytelling padapelajaranbahasa Indonesia dikelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. (2) UntukmengetahuikemampuanberceritasiswapadapelajaranBahasa Indonesia di kelas V MIN Mesjid Raya denganpenerapan model kooperatif paired storytelling. (3) Mengetahuiaktifitas guru dansiswapadapembelajaranBahasa Indonesia melaluipenerapan model kooperatif paired storytelling di kelas V MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vb MIN Mesjid Raya Banda Aceh. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan tes yaitu tes awal (tes yang dilakukan sebelum berlangsung pembelajaran) dan tes akhir(tes yang dilakukan setelah pembelajaran selesai), observasi, wawancara, dan angket. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bercerita siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi (guru dan siswa). Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) kemampuan belajar siswa meningkat dari 70,28% pada siklus I, menjadi 89,14% pada siklus II. (2) aktifitas guru dan siswa meningkat, aktifitas guru dari 3,33% pada siklus I, menjadi 3,91% pada siklus ke II. Dan aktifitas siswa dari 3,58% siklus I menjadi 3,90% pada siklus ke II. (3) dan untuk respon siswa diperoleh hasil respon siswa yang tertarik (97,1%) menyukai cara mengajar yang digunakan oleh gurudan cara mempermudah siswa untuk memahami materi. Untuk itu diharapkan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia agar dapat menggunakan teknik paired Storytelling salah satu pembelajaran yang sesuai untuk bidang studi Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan materi pembelajaran.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V MIN RUKOH BANDA ACEH Rafidhah Hanum
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3326

Abstract

Telah dilakukan penelitian “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V MIN Rukoh Banda Aceh”. Penelitian ini dilaksanakan di MIN Rukoh Banda Aceh yang terletak di Rukoh. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada penggunaan media audio visual dalam pembelajaran bahasa indonesia. 2. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa pada kelas V3 dengan jumlah sebanyak 27 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu rancangan, pelaksanaan penelitian, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari pertemuan pertama 2,8 (baik) dan pada pertemuan kedua menjadi 3,8 (Sangat Baik), aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan dari pertemuan pertama 2,7 (Baik) dan pada pertemuan kedua menjadi 3,8 (Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media audio visual sebanyak 88.88% sudah mencapai Kriteia Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan yaitu 70%. Dari hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN Rukoh Banda Aceh.
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI RUKUN IMAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 49 KOTA BANDA ACEH Fakhrul Rijal
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3321

Abstract

Penggunaan media yang tepat dalam proses belajar mengajar akan menjadikan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru diharapkan dapat memberikan pengajaran yang mudah dipahami oleh siswa. Akan tetapi kenyataannya dilapangan, masih terdapat guru yang belum tepat dalam menggunakan media pembelajaran dan kurang memanfaatkan media yang ada di sekolah. Mengingat hal yang demikian, guru harus mampu menggunakan media yang tepat dan efisien dalam pembelajaran, khususnya pada pembelajaran. sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan tidak membuat siswa bosan saat belajar. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru adalah dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran. Pertanyaan peneliti dalam skripsi ini adalah Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dengan penggunaan media audio visual materi rukun iman pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual materi rukun iman pada siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh? penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh dari pengamatan guru dalam mengelola pembelajaran, pengamatan siswa dalam proses belajar, hasil tes belajar siswa, angket respon siswa, dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus yang sesuai dengan kriteria aktivitas yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata 53,43. Pada pertemuan 2 dengan nilai 57,28. Pada siklus II pertemuan 1 memperoleh nilai rata-rata 62,18 dan pertemuan 2 dengan nilai 76,25. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual sangat cocok di gunakan pada pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 49 Kota Banda Aceh.
VARIASI INDIVIDUAL DALAM PEMBELAJARAN Nidawati Nidawati
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3327

Abstract

Dalam proses pembelajaran, guru tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi pelajaran saja atau yang biasa disebut dengan transfer ilmu. Karena di dalam pembelajaran terdapat beberapa aspek penilaian yang harus dilakukan guru terhadap siswanya yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, demi terwujudnya tujuan belajar dengan hasil yang optimal, maka guru perlu mengenal karakteristik masing-masing siswa. Kita akan menjumpai bahwa variasi individual biasanya merupakan hasil interaksi antara pengaruh keturunan dan pengaruh lingkungan secara bersamaan, yang akhirnya menghasilkan manusia yang unik. Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya mampu memahami karakteristik maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau siswanya. Dengan cara maupun metode yang khusus dan mengaplikasikannya langsung dalam pembelajaran sehingga mengetahui perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya dengan cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami siswa.
MODEL PROJECT CITIZEN UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA MIN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA Hafid Maksum
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3322

Abstract

Penelitian ini merancang Model Project Citizen Untuk Meningkatkan Kecakapan Pendidikan Karakter siswa pada MIN di Pidie Jaya. Permasalahan yang dirumuskan, Apakah ada perbedaan kecakapan Karakter kecakapan intelektual, Kecakapan partisipantoris siswa yang menggunakan model project citizen dengan model konvensional? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan postest antara siswa yang proses belajar mengunakan project citizen dengan siswa yang belajar secara konvensional dalam meningkatkan kecakapan pendidikan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain‖nonequivalent control group pre-test dan post test design. Dalam desain ini kedua kelompok tidak dipilih secara radom. Pengumpulan data dilakukan dengan pre dan post test dengan mengunakan tes angket. Dari hasil penelitian dapat ditemukan adanya peningkatan senifikan pada kecakapan intelektual, kecakapan kewarganegaraan dan kecakapan patisipatoris, antara kelas eksprimen dengan kelas control. Dan diharapkan Analisis data dapat menunjukkan bahwa siswa merespon positif pembelajaran Pendidikan Karakter dengan menggunakan model project citizen.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV MIN BUNGCALA ACEH BESAR Tasnim Idris
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3323

Abstract

Pembelajaran matematika selama ini cenderung berpusat pada guru, dimana guru mentransfer pengetahuan yang dimiliki ke pikiran siswa dan siswa menerimanya dengan pasif. Hal ini juga terjadi di MIN Bungcala, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita. Salah satu contohnya dalam penyelesaian soal operasi hitung yang berkaitan dengan masalah sehari-hari. Adakalanya siswa menjawab soal dengan benar namun mereka tidak dapat mengungkapkan alasan atas jawaban mereka. Hal ini disebabkan karena siswa kurang diberi kesempatan untuk berpikir dan mengungkapkan ide-ide serta menulis dengan bahasa yang benar. Peneliti mencoba menerapan model pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dan mengefektifkan proses pembelajaran. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Think Talk Write (TTW). Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Think Talk Write. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Think Talk Write. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN Bungcala Aceh Besar yang terdiri dari 25 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk aktivitas guru dan siswa. Soal tes untuk hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh aktivitas guru pada siklus I yaitu 57,33%, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 74,66%, dan meningkat pada siklus III dengan persentase 93,33%. Aktivitas siswa pada siklus I yaitu 74%, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 88% dan meningkat pada siklus III dengan persentase 94%. Hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 56%, pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 68%, dan meningkat pada siklus III menjadi 84%. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan. Aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan. Hasil belajar Matematika siswa kelas IV MIN Bungcala Aceh Besar pada siklus I, II dan III mengalami peningkatan secara signifikan.
PENGEMBANGAN METODE SAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3324

Abstract

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Kegiatan membaca permulaan dimulai dari taman kanak-kanak atau sekolah dasar tingkat awal. Pelajaran membaca dan menulis di kelas-kelas awal disebut pelajaran membaca dan menulis permulaan. Pentingnya membaca permulaan di kelas I adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Metode SAS merupakan metode yang tepat dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa. Dalam proses operasionalnya, metode SAS mempunyai langkah-langkah dengan urutan sebagai berikut : (a) strukutur, menampilkan keseluruhan, (b) analisis, melakukan proses penguraian, (c) sintesis, melakukan penggabungan kembali pada struktur semula. Adapun langkah-langkah pengembangan metode SAS dalam keterampilan membaca permulaan yaitu : (1) Membagi kalimat menjadi beberapa kata; (2) Membagi kata menjadi beberapa suku kata: (3) Membagi suku kata menjadi bunyi huruf; (4) Menggabungkan bunyi-bunyi huruf menjadi suku kata; (5) Menggabungkan bunyi suku kata menjadi kata.
PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR Azhar Azhar
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3319

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) pemahaman guru kelas IV terhadap pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik terpadu; (2) RPP tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; (3) langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik pada kegiatan inti proses pembelajaran; (4) aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; (5) sikap peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; dan (6) faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik terpadu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpul data terdiri dari observasi nonpartisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Triangulasi data dilakukan dengan dua cara yaitu: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPP yang dirancang merupakan tematik terpadu yang menerapkan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran sesuai dengan kegiatan inti pembelajaran langkah-langkah kegiatan pendekatan saintifik. Aktivitas belajar peserta didik juga telah sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik. Keberhasilan pembelajaran memerlukan faktor pendukung berupa sarana dan prasarana, disamping juga ada faktor yang menghambat.
MODEL PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN SAINS DI PENDIDIKAN DASAR (Studi Deskriptif di Beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Pegaseng Aceh Tengah) Daniah Daniah
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3318

Abstract

Kekhawatiran terhadap fenomena sosial yang muncul akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan, fenomena kekerasan dalam menyelesaikan masalah, meningkatnya perilaku merusak diri, seperti narkoba, alkohol dan seks bebas, menurunnya perilaku sopan santun, menurunnya perilaku kejujuran, menurunnya rasa kebersamaan, dan menurunnya rasa gotong royong di antara anggota masyarakat. Jauh sebelum munculnya istilah pendidikan karakter, sesungguhnya pendidikan agama Islam sudah merupakan suatu model pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter karena pendidikan agama Islam pada dasarnya merupakan upaya penanaman atau internalisasi nilai-nilai Islam yang berdasar pada ajaran Islam (Al-Qur’an dan Al-Sunnah) melalui pendidikan dan pembelajaran. Kondisi pembelajaran Sains masih belum mencapai yang diharapkan oleh tujuan Pendidikan Nasional. Sebagian besar guru hanya mengajarkan aspek hard skill saja. Belum ditemukan model khusus dari guru Sains di beberapa SD di Kecamatan Pegaseng Aceh Tengah dalam pembinaan karakter religius siswa. Pembinaan karakter religius siswa masih dilaksanakan secara terpisah sehingga terkesan guru seperti belum mampu mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran terutama sekali mata pelajaran Sains.
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS 5 SD Sola Gratika
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Banyubiru 3 melalui model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL). Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Banyubiru 3 Kabupaten Semarang, yang terdiri dari 27 siswa, yakni 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan cara tes untuk mengukur hasil belajar. Hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan mulai dari pra siklus dengan ketuntasan 8 siswa (29,63%) meningkatan pada siklus 1 sebanyak 20 siswa (74%) pada siklus 2 meningkatan menjadi 27 siswa (100%) telah tuntas. Peningkatan kreativitas siswa pada aspek pribadi kreatif pra siklus diperoleh 2,72 menjadi 3,14 pada siklus 1 dan siklus 2 menjadi 3,53. Pada aspek yang kedua yaitu pemberian dorongan pada pra siklus memperoleh rata-rata 2,94 pada siklus 1 menjadi 3,10 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 3,51. Pada aspek yang ke tiga yaitu tahapan proses kreatif pada pra siklus diperoleh 2,46 pada silus 1 menjadi 3,05 dan pada siklus 2 menjadi 3,40. Pada aspek ke empat adalah produk diperoleh 2,90 meningkat 3,38 pada siklus 1 dan siklus 2 menjadi 3,67. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas siswa kelas 5 SD dapat ditingkatkan melalui Model Pembelajaran CTL.

Page 1 of 2 | Total Record : 11