cover
Contact Name
Sofyan Mahfudy
Contact Email
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Phone
+6281329446085
Journal Mail Official
jurnaltransformasi@uinmataram.ac.id
Editorial Address
LPPM, UIN Mataram, Jl. Pendidikan 35 Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 18583571     EISSN : 25809628     DOI : 10.20414/transformasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 179 Documents
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PROGRAM POWER POINT BAGI GURU MADRASAH TSANAWIYAH NASRIYYAH NW SEKUNYIT KECAMATAN PRAYA LOMBOK TENGAH Muslihun, Muslihun; Asnawi, H.
TRANSFORMASI Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan dalam tingkat dan taraf yang berbeda sangat dibutuhkan peningkatan terus menerus sesuai dengan tuntutan kondisi dan kebutuhan. Konsep long life education (pendidikan sepanjang umur) harus terus didukung oleh semua pihak. Hal ini juga sangat berkorelasi dengan ajaran semua agama. Islam, misalnya, mengajarkan keharusan menuntut ilmu dari sejak buaian ibu sampai liang lahat (meninggal dunia).  Sehubungan dengan hal tersebut, di Madrasah Tsanawiyah Nasriyyah Sekunyit Praya Lombok Tengah telah memiliki alat-alat pengajaran seperti LCD, tetapi hal ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena para tenaga pengajarnya belum memiliki keterampilan yang memadai untuk menyusun bahan ajar lewat power point atau penggunaan gambar dan media lainnya yang dapat ditampilkan melalui LCD. Oleh karena itu, kami dari tim madrasah binaan IAIN Mataram merasa perlu memberikan pelatihan yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kemmapuan mengajar para guru-guru di madrasah tersebut agar lebih mudah diterima oleh para muridnya, khususnya dengan penggunaan LCD yang salah satunya memerlukan keterampilan menyusun bahan ajar lewat program Power Point   
PENGEMBANGAN SKILL PENGELOLAAN NASKAH DENGAN PROGRAM DESIGN & INDESIGN BAGI SANTRI DI MA PUTRA PONDOK PESANTREN ISLAHUDDINY KEDIRI LOMBOK BARAT Baehaqi, Muh.
TRANSFORMASI Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sistem pendidikan yang dijalankan pondok pesantren di Indonesia, sejak awal berbasis “kebutuhan masyarakat”.  Di tengah derasnya arus modernisasi di bidang pendidikan dan seiring dengan perkembangan sosiologis masyarakat Indonesia, banyak pondok pesantren yang mulai bertransformasi menjadi lembaga pendidikan formal dan berusaha mengejar ketertinggalannya dengan lembaga-lembaga pendidikan formal lain yang telah start lebih dahulu. Ciri khas pondok pesantren adalah kemampuan akses langsung terhadap hazanah keilmuan Islam dari sumber primernya,  antara lain: Pertama, hazanah keilmuan Islam merupakan mutiara yang belum banyak digali oleh orang Islam sendiri. Kedua, kebutuhan terhadap informasi keilmuan yang bersumber dari hazanah tersebut untuk konteks era multikulturalisme semakin memiliki ruang untuk dijadikan sebagai alternatif berbagai kebuntuan paradigma modern. Ketiga, kontektualisasi hazanah keilmuan Islam ke dalam konteks kehidupan umat Islam Indonesia membutuhkan strategi dan media dalam bentuk terjemahan, saduran dan karya-karya lain dengan mengambil rujukan dari mutiara-mutiara terpendam dalam hazanah tersebut. Keempat, komunitas santri akan memiliki sarana pengembangan life skill sebagai penerjemah, editor, setter dan layouter yang dibutuhkan dalam konteks kehidupan modern. problem yang dihadapi oleh sistem pengajaran pesantren adalah karena model pengajaran mereka hanya berorientasi untuk “membaca” dan “memahami” dan tidak dilanjutkan dengan upaya mereproduksi hasil bacaan atau hasil pemahaman dalam bentuk terjemahan atau karya tulis. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah upaya pendampingan kepada komunitas pesantren untuk mengembangkan potensi tersebut menjadi ketrampilan menerjemah, menyadur, dan mengolahnya menjadi produk yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas 
Peningkatan Kesadaran Kesehatan Masyarakat Berbasis Komunitas Melalui Kelompok Strategis Di Desa Suwangi Timur Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur Alwi, Habib; Satriawan, Satriawan
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan lingkungan merupakan faktor pentingdalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakansalah satu unsur penentu dalam kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan,bukan hanyauntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi jugauntuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerjadan belajar. Departemen Kesehatan telah mencanangkanGerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasiparadigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang modelpembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihatmasalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yangbersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan padapeningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.Kesehatan lingkungan dan sanitasi lingkungan merupakan duahal yang perlu mendapat perhatian dari masyarakat. Di daerahpedesaan terutama dengan masyarakat berpenghasilan rendah,penyakit yang penularannya berkaitan dengan air danlingkungan terutama penyakit diare masih endemis dan masihmerupakan masalah kesehatan. Perilaku hidup bersih dansehat belum membudaya pada masyarakat pedesaan karenakurang pengertian dan kesadaran pentingnya terhadapperilaku hidup bersih dan sehat (healthy life style). Dengandemikian p e n y a d a r a n k esehatan adalah program yangdirancang untuk membawa perubahan baik di dalammasyarakat sendiri maupun dalam organisasi danlingkungannya berupa lingkungan fisik, sosial budaya.
Peran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dalam Penanggulangan Kemiskinan di Nusa Tenggara Barat Mimbar, Lalu
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan kemiskinan masih menjadi masalah yang belum selesai sampai tuntas. Perbedaan kemiskinan pada masa lalu dan masa sekrang adalah situasinya dulu hampir semua penduduk Indonesia miskin atau dikenal sebagai share poverty, sedangkan sekarang kemiskinan terjadi di jaman modern dan ditengah-tengah sebagian masyarakat yang berlimpah (affluent society). Ada beberapa indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemiskinan, yaitu kemiskinan relatif, kemiskinan absolut, kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk menganalisis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) berperan Terhadap Orientasi Pembangunan Desa di Nusa Tenggara Barat (NTB), 2) Untuk Mengetahui hambatan (tantangan ) yang dihadapi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) berperan Terhadap Orientasi Pembangunan Desa di Nusa Tenggara Barat (NTB), 3) Untuk Mengetahui Peran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) dalam Menggulani Kemikinan bila Diukur dengan dari Tujuan, Sasaran, Mekanisme Penanggulangan Melalui Orientasi Pembangunan Desa di Nusa Tenggara Barat (NTB), 4) Untuk mengetahui upaya Penanggulangan Kemiskinan, Desa Tuntas Gerakan 3-A Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka mengurangi masalah kemiskinan di daerah perdesaan yang mengalami transisi agraris ke non agraris dari berbagai sector. Prosentase tingkat kemiskinan di tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat rata-rata dicapai sebesar 21,55 %. Rata-rata penduduk miskin secara nasional sebesar 13,33% pada tahun 2010. Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup didominasi oleh Lombok Timur dan Lombok Utara masing-masing sebanyak 69 jiwa. Dan angka kematian bayi terendah yaitu kabupaten Bima sebanyak 50 jiwa. Penanggulangan kemiskinan dan Angka Kematian Ibu Nol, Angka Buta Aksara Nol serta Angka Drop Out pendidikan Dasar Nol merupakan program penting di NTB dibawah koordinasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)
Penguatan Modal Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sebagai Upaya Menghapus Praktik Gadai Ilegal Di Kelurahan Gerantung Kecamatan Praya Tengah Imran, Imran; Masruri, H.
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah pemberdayaan yang paling krusialyang dihadapi penduduk miskin dan kalangan menengahkebawah dewasa ini adalah kesulitan dalam mengembangkanusaha, yang disebabkan oleh tidak adanya kemampuan untukmengakses pinjaman dari lembaga keuangan. LahirnyaLembaga Keuangan Mikro (LKM), yang memberikan kreditmodal usaha dengan kemudahan-kemudahan dalam halanggunan dan suku bunga. Perkembangan LKM sampai saatini, cukup mendapat tempat di hati masyarakat baik yangmemerlukan modal usaha maupun yang memerlukanpinjaman kredit untuk kepentingan yang lainnya. Dalamprogram pemberdayaan masyarakat, institusi yang dikenaldengan desa menjadi bagian penting dalam meningkatkankeberdayaan masyarakat baik itu yang menyangkut kehidupanekonomi, politik, sosial, budaya, keagamaan maupunkeamanan dan ketertiban masyarakat. Desa dalampemberdayaan masyarakat mengalami peningkatan sejakbergulirnya otonomi daerah. Tujuannya adalah untuk tetapmempertahankan pemerintahan asli yang digali dari identitaskultur dan adat-istiadat daerah. Keberadaan awig-awig yangberlaku di daerah itu akan memunculkan rasa memiliki yangbegitu kuat dari masyarakat Fenomena modal sosial ini harusdiakui sebagai faktor penting yang mendukung peningkatankesejahteraan warga.
Pemberdayaan Untuk Keluarga Ekonomi Lemah di Desa Segala Anyar Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Mustain, Mustain; Saparuddin, Saparuddin
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep pemberdayaan lahir sebagai antitesis terhadap model pembangunan dan model industrialisasi yang kurang memihak pada rakyat mayoritas. Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan, yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, mapun aspek kebijakannya. Berbagai program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah belum dapat mencover seluruh masyarakat yang ada. Artinya bahwa masih terdapat masyarakat ekonomi lemah yang belum dapat menikmati program-program pemberdayaan ekonomi yang telah dilaksanakan. Salah satu bentuk pengembangan ekonomi yang memungkinkan untuk dapat dicover melalui program pemberdayaan yang dilakukan. Dimana pengembangan ekonomi yang dijalankan bersifat fleksibel sesuai potensi yang tersedia, misalnya dalam pengembangan  usaha perdagangan, peternakan ataupun pertanian pada skala mikro
Penguatan Sumber Daya Manusia Koperasi Di Desa Pene Kabupaten Lombok Timur Salahuddin, Muh.; Arifin Munir, H. Zaenal
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koperasi sebagai wadah masyarakat untukmendapatkan kesejahteraan ekonomi secara bersama semuaanggota masarakat terlibat dalam kepemilikan, pengelolaan,dan pengawasan usaha. Masing-masing memiliki kedaulatanuntuk mengendalikan dan mengembangkan ekonomi koperasidalam wadah keterbukaan koperasi menampung aspirasiekonomi masyarakat. Praktek koperasi saat ini sudah banyakmenyimpang dari konsep yang ditawarkan Bung Hatta sebagaipencetus koperasi. Koperasi dikelola dan dinikmati hanya olehsegelintir orang tertentu saja. Karena kesalahan persepsitentang koperasi ini, banyak orang menjadi pesimis denganlembaga koperasi. Hal ini juga terjadi di desa Pene KecamatanJerowaru Lombok Timur. Desa ini mempunyai 2 (dua) buahlembaga koperasi yang 5 tahun terakhir ini lâ yahyâ wa lâ yamût(hidup segan mati tak mau). Lembaga ini hanya nama dantidak pernah digerakkan untuk kemakmuran dan kesejahteraanmasyarakat secara utuh. Pengurus dan anggota koperasi tidakbanyak tahu tentang konsep koperasi Indonesia, sehingga arahgerakan koperasi di Desa Pene seringkali kehilangan arah.Sumber daya manusia koperasi yang ada di Desa Pene masihlemah, baik dari pendidikan, motivasi dan kreativitaspengembangan koperasi. Akibat dari kelemahan sumber dayamanusia, pengelolaan (managemen) koperasi di Desa Pene‘mati suri’. Untuk itulah kehadiran tim fasilitatorpemberdayaan masyarakat IAIN Mataram di Desa Pene ini;memberikan ’pencerahan’ dan sekaligus membenahi Koperasiyang ada di Desa yang telah lama mengalami ’mati suri’.
Pembinaan Karakter Remaja di Desa Pengadang Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Nujumuddin, H.; Muammar, Muammar
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Lombok dikenal sebagai pulau seribu masjid. Hal ini dikarenakan oleh banyak masjid yang didirikan oleh masyarakat di Pulau Lombok. Keberadaan masjid menjadi simbol kekompokan dan persatuan masyarakat di Pulau Lombok. Bahkan, masjid menjadi wujud ketaatan masyarakat di Pulau Lombok yang muslim kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masjid membutuhkan peranserta masyarakat dalam mengurus dan memajukan kegiatan-kegiatan masjid. Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah seperti salat, melainkan bisa juga dijadikan sebagai tempat belajar ilmu-ilmu agama yang lebih luas. Agar peranan ini dapat diwujudkan secara konkret dalam pengembangan umat, perlu dibentuk kepengurusan masjid dan remaja masjid, terlebih lagi dewan masjid pada tingkat nasional. Kehadiran remaja masjid juga memberikan efek positif bagi pengembangan kualitas keagamaan para remaja. Jika dalam program kegiatan remaja masjid dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan agama yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti kajian Al-Qur’an dan Al-hadits, kitab-kitab fiqih, akidah akhlak, bahasa Arab, praktik ibadah, dan sebagainya. Dalam konteks demikian, melalui wadah masjid, remaja masjid memiliki peran dan posisi strategis guna mengawal golongan generasai muda untuk melewati masa peralihannya yang penuh gejolak dengan baik. Dalam organisasi ini, para remaja Islam dibina dan dibentuk karakter kepribadian dan kecerdasannya sehingga kelak mampu menjalani kehidupan yang lebih islami. Oleh karena itu, pengabdian ini difokuskan mengenai, “Pembinaan Program Remaja Masjid Berbasis Diniyah di Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.” Pembinaan ini difokuskan pada program kegiatan remaja masjid berbasis diniyah dengan tujuan untuk melakukan fasilitasi dan pendampingan dalam meningkatkan pemahaman remaja masjid tentang peran dan fungsi strategisnya secara luas-kontekstual, mendalam dan menyeluruh dalam peningkatan religiusitas remaja di Desa Bilelando
Pola Asuh Anak Dalam Keluarga Menuju Terwujudnya Generasi Cerdas Di Desa Pengadang Kabupten Lombok Tengah Arifin, Syamsul; Hidayati, Dahlia
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pelatihan “Pola Asuh Anak Dalam KeluargaMenuju Terwujudnya Generasi Cerdas” telah dilakukan dengan relatifserius dengan merujuk pada prinsip-prinsip pelatihan dan ataupendidikan yang efektif dan produktif. Buahnya cukupmengembirakan, kegiatan tersebut telah menghasilkan hal-hal yangpositif dalam tiga domain pendidikan; kognitif, psikomotorik, danafektif. Dari aspek kognitif, peserta telah mendapatkan tambahanilmu pengetahuan baru tentang pola asuh. Dari aspek psikomotorik,mereka relatif terlatih dalam mengungkapkan kalimat-kalimatedukatif dan bahasa tubuh yang jauh bau kekerasan. Sedangkanafektifnya adalah tumbuhnya rasa bersalah dan munculnya komitmenbaru dari sebagia besar peserta pelatihan dalam menjalankan tugassebagai pengasuh dan pendidik. Raihan tiga domain pendidikan atasdapat dimaknai sebagai modalitas awal untuk dilakukan kegiatansama dengan bobot yang lebih serius di tahun-tahun berikutnya. Jikatidak maknai demikian, maka buah pelatihan hanya menjadi sebuahkenangan yang pasti terkikis dan tergerus oleh gelombang informasiyang tak bernilai. Di samping itu, follow up kegiatan ini mutlakdilakukan untuk memberikan kesempatan kepada warga lainnya didesa yang sama mengingat 40 peserta pelatihan hanyalah sekitar1,6% dari jumlah penduduk Pangadang yang berjumlah kisaran 7000jiwa.
PEMBINAAN KARAKTER REMAJA DI DESA PENGADANG KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH Subki, H.; Muchsin, H. L.
TRANSFORMASI Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehidupan remaja kita saat ini sering dihadapkan pada berbagai masalah yang amat kompleks yang tentunya sangat perlu mendapatkan perhatian kita semua. Salah satu permasalahan tersebut adalah semakin menurunnya tatakrama kehidupan sosial dan etika moral remaja dalam praktik kehidupan, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya yang mengakibatkan timbulnya sejumlah efek negatif di masyarakat yang akhir-akhir ini semakin merisaukan. Efek negatif tersebut, misalnya semakin maraknya penyimpangan di berbagai norma kehidupan, baik agama maupun sosial, yang terwujud dalam bentuk prilaku antisosial, seperti tawuran, pencurian, penjambretan, pembunuhan, penyalahgunaan narkoba, penganiayaan, serta perbuatan amoral lainnya. Permasalahan-permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di kota-kota besar, bahkan permasalahan generasi muda (remaja) itu sendiri sudah merambah ke desa-desa dan bahkan sampai ke pelosok kampung terpencil sekalipun. Permasalahan seperti itu merupakan sesuatu yang harus diperhitungkan dan mendapatkan perhatian serius dari semua pihak dalam rangka terwujudnya kehidupan sosial masyarakat yang harmonis. Dalam kondisi seperti ini, bagi remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran agama yang dianutnya. Sebagai jawaban terhadap masalah tersebut, maka diperlukan adanya  pembinaan mental keagamaan para remaja melalui perkumpulan remaja baik yang tergabung dalam wadah Remaja Masjid maupun Karang Taruna

Page 3 of 18 | Total Record : 179