cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
S1 Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 45 Documents
GAMBARAN PERSEPSI SUAMI TENTANG KB TUBEKTOMI DI KELURAHAN BANYUAJUH RT. 02 RW. 09 Kamal ., Miftahul Jannah, Hendro Djoko
S1 Keperawatan Vol 2, No 1 (2013): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Persepsi adalah cara pandang terhadap sesuatu atau cara mengutarakan pemahaman hasil olahan daya pikir. Persepsi berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang direspon melalui panca indra, daya ingat maupun daya jiwa. Faktor yang memengaruhi persepsi suami adalah faktor fungsional, faktor struktural, faktor situasional, dan faktor personal. Tujuan penelitian mengindentifikasi gambaran persepsi suami tentang KB Tubektomi di Kelurahan Banyuajuh RT. 02 RW. 09 Kamal. Desain penelitian deskriptif. Populasi penelitian yaitu suami yang tinggal di Kelurahan Banyuajuh RT. 02 RW. 09 Kamal. Sampling menggunakan total sampling dan pengumpulan data dengan kuisioner. Hasil penelitian disajikan dengan distribusi frekwensi. Hasil penelitian, didapatkan bahwa suami yang berpersepsi positif sebanyak 26 orang (74%) dan yang berpersepsi negatif 9 orang (26%). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan, gambaran persepsi suami tentang KB Tubektomi di Kelurahan Banyuajuh RT. 02 RW. 09 Kamal, sebagian besar positif, sehingga diharapkan persepsi positif para suami tersebut dapat membantu suksesnya program pemerintah dalam menekan bertambahnya jumlah penduduk.Kata kunci : Persepsi, Suami, KBTubektomi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA Sari, Ethyca
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Tingkat pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan terbentuknya perubahan yang dimiliki seseorang untuk membentuk perubahan perilaku yang diharapkan. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Sampel diambil secara totalsampling dengan responden 40 orang keluarga yang mempunyai lansia. Kemudian pengambilan data melalui kuisioner yang diolah dalam bentuk tabulasi. Berdasarkan hasil pengambilan data tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di Puskesmas Pembantu Gunung Sari Surabaya didapatkan tingkat pengetahuan baik 14 responden keluarga, tingkat pengtahuan cukup 11 responden keluarga, dan tingkat pengetahuan kurang 15 responden keluarga. Dari hal tersebut tingkat pengetahuan responden terbanyak adalah tingkat pengetahuan kurang yaitu sebesar 15 orang (37,5%). Tingkat pengetahuan kurang disebabkan karena kebanyakan pekerjaan mereka adalah wiraswasta, pada waktu malam hari digunakan untuk bekerja dan ketika pagi atau siang harinya waktu mereka gunakan untuk istirahat tidur, jadi membuat mereka tidak ada waktu untuk mencari informasi. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Keluarga, Posyandu lansia.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI RT 07 RW 06 KELURAHAN PACAR KEMBANG KECAMATAN TAMBAK SARI SURABAYA ., Subiyantoro, Pandeirot
S1 Keperawatan Vol 1, No 1 (2012): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Mengkonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu ancaman bagi masa depan remaja dimana dikenal sebagai generasi muda Indonesia. Penyalahgunaan mengkonsumsi minuman beralkohol saat ini banyak diminati oleh remaja dan jika tidak diperhatikan dengan seksama akan menimbulkan masalah bagi remaja itu sendiri maupun keluarga serta lingkungan. Remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dapat dipengaruhi oleh beberapa yaitu faktor keluarga, individu/kepribadian dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuhi faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar Kembang Kecamatan Tambaksari Surabaya sebanyak 16 orang responden dengan jumlah sampel 15 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor keluarga (53%), faktor individu (60 %) dan faktor lingkungan (86%) dan faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan (86%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan (86%). Hal ini karena remaja merasa bahwa dilingkungan sekitar rumah dapat mempengaruhi mereka untuk mengikuti perilaku dilingkungan tanpa memandang hal positif dan negatif.Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK Halawa, Aristina
S1 Keperawatan Vol 3, No 1 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK Aristina HalawaAkademi Keperawatan William Booth Surabaya.  ABSTRAK Kekerasan pada anak adalah perbuatan semena-mena orang tua yang seharusnya menjadi pelindung pada seorang anak secara fisik, seksual dan emosional yang meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam bentuk emotional abuse, verbal abuse, physical abuse, sexual abuse, sindrom munchaunsen dan kekerasan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak di rt 02 rw 06 Donowati Surabaya”. Berdasarkan tujuan penulisan desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional secara cross sectional. Populasi penelitiannya adalah keluarga yang memiliki anak usia SD yang berada di rt 02 rw 06 Donowati Surabaya, alat yang digunakan adalah kuesioner, metode pengambilan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 20 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga tentang kekerasan pada anak dengan tindakan perilaku kekerasan pada anak. Tingkat pengetahuan keluarga tentang perilaku kekerasan pada anak termasuk baik 55%, pengetahuan cukup 35% dan pengetahuan kurang 10%. Tindakan perilaku kekerasan pada anak, dari seluruh responden tidak ada yang melakukan tindakan perilaku kekerasan pada anak yaitu 100%. Hal ini dimungkinkan karena kita tinggal di Indonesia, pada khususnya Jawa, maka adat istiadat masih sangat dijunjung tinggi sehingga hal-hal yang berhubungan dengan aib ataupun yang dapat mencoreng martabat orang tua lebih baik disembunyikan atau tidak boleh sampai ada orang luar yang mengetahuinya. Hal lain yang juga bisa terjadi adalah, memang mungkin saja benar-benar tidak terjadi tindakan perilaku kekerasan pada anak yang disebabkan oleh kasih sayang, cinta kasih dan keharmonisan dalam tiap keluarga di Rt 02 Rw 06 Donowati Surabaya, meskipun tingkat pendidikan yang dimiliki cukup ataupun kurang.Kata Kunci : Pengetahuan Perilaku Kekerasan, Tindakan Perilaku Kekerasan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA ASUH ORANG TUA PADA WARIA DI KEMBANG KUNING SURABAYA Untari Dewi, Erika
S1 Keperawatan Vol 3, No 1 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Pola asuh adalah suatu pola system dalam menjaga,merawat dan mendidik yang bersifat relative konsisten dari waktu kewaktu. Adapun pola asuh orang tua, dimana dalam pemberian pola asuh ada beberapa jenis, yaitu (1) pola asuh permisif yang bersifat cuek, (2) pola asuh otoriter yang bersifat pemaksaan dan (3) pola asuh demokratis yang bersifat kebebasan tapi ada batasnya. Disamping itu Waria merupakan kaum homo yang mengubah bentuk tubuhnya dapat menjadi serupa dengan lawan jenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi  pola asuh orang tua pada waria di kembang kuning surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi sampelnya adalah waria yang berada di wilayah Kembang Kuning Surabaya sebanyak 10 orang. Data terkumpul dengan lembar kuesioner tentang factor yang mempengaruhi pola asuh orang tua pada waria, analisa data dengan cara distribusi frekuensi, tabulasi silang dan uji regresi logistik. Dari hasil penelitian, orang tua yang menerapkan pola asuh permisif dimana orang tua bersifat cuek terhadap anaknya sebesar 3 orang (30%), pola asuh otoriter dimana orang tua bersifat pemaksaan terhadap anaknya sebesar 5 orang (50%), sedangkan pola asuh demokratis dimana orang tua memberikan kebebasan terhadap anaknya tapi ada batasnya sebesar 2 orang (20%). Nilai p < 0,05 maka ke tiga faktor yaitu pendidikan, usia menikah dan pekerjaan orang tua mempengaruhi pola asuh orang tua pada waria di daerah Kembang Kuning Surabaya. Hal ini berarti pola asuh orang tua yang diterapkan pada waria yang ada di kembang kuning adalah pola asuh otoriter, dimana pola asuh tersebut merupakan pola asuh yang bersifat pemaksaan terhadap anaknya. Diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang dapat menggabungkan antara pola asuh permisif dan otoriter. Kata kunci : pola asuh, pendidikan, usia menikah dan pekerjaan orang tua, waria
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK AUTIS DI SLB NEGERI GEDANGAN ., Erika Untari Dewi, Mira Ratna Sari
S1 Keperawatan Vol 2, No 1 (2013): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Parenting is the attitude of parents interacting with their children. These include parental attitudes of parents in giving way rules, prizes and punishments, the way parents show their authority and how parents pay attention and respond to their children. Form pattern of authoritarian parenting include, permissive, and democratic. The research objective was to determine parenting parents who have children with autism in SLB NegeriGedangan. Design used in this study was descriptive with the single variable parenting parents picture. The population in this study were all parents who have children with autism in SLB NegeriGedangan. Sample in this study was similar to the total population because using sampling techniques, totaling 13 parents who have children with autism in SLB NegeriGedangan. Retrieval of data using questionnaires are processed in the form of frequency distribution table (percentage). Based on the results of the research overview parenting parents who have children with autism in the SLB Gedangan State (46.15%) by 6 respondents implementing parenting demokratif, (23.07%) 3 number of respondents implementing permissive parenting, (30.76% ) number 4 respondents applying authoritarian parenting. It is influenced by several factors including: age, education,occupation, number of children, never getting information and resources.Keywords: parenting, children with autism
HASIL SKRINING METODE PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS BLOOTO DALAM UPAYA PENCEGAHAN KANKER CERVIKS KOTA MOJOKERTO Basuki, Duwi; Puspitasari, Ayu Agustina
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Angka kejadian kanker cerviks terus terjadi peningkatan dari waktu ke waktu. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan dilakukannya skrining menggunakan metode IVA.. Fenomena yang terjadi dimasyarakat khususnya wanita usia subur akibat dari ketidaktahuan serta ketidakmauan menyebabkan rendahnya kunjungan IVA. Hal ini disebabkan oleh rasa malu, malas, dan informasi yang kurang tepat mengenai IVA sehingga mereka datang sudah masuk dengan kategori lesi prakanker. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil skrining IVA pada perempuan khususnya wanita usia subur yang sudah menikah di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto. Desain penelitian ini adalah Deskriptif. Variabel penelitian ini adalah Skrining Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia Subur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA di wilayah Puskesmas Kota Mojokerto. Sampel yang diambil dengan cara total sampling sebanyak 20 responden. Data yang dikumpulkan menggunakan lembar observasi data sekunder dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kategori IVA Radang sebanyak 11 orang (55%), IVA Negatif sebanyak 5 orang (25%) dan IVA Positif sebanyak 4 orang (20%). Skrining menunjukkan sebagian responden dengan kategori IVA Positif yang artinya mereka sudah memasuki diagnosis serviks prakanker. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari usia, pemakaian KB, pekerjaan, dan paritas. Wanita usia subur diharapkan untuk melakukan pemeriksaan IVA Negatif 5 tahun dan IVA Positif 1 tahun. Kata kunci : Skrining, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), Wanita Usia Subur.
MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL Dewi, Erika Untari
S1 Keperawatan Vol 1, No 1 (2012): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Practical value is one indicator of the quality improvement of health education, especially in terms of nursing care competency which is currently the society demands. Variables that affect value practice are theory, IQ value , test entrance scores, income of parent and direction of Senior High School used as predictor variables. Regression analysis can be done through two approaches, the most common approach and is often used was the parametric approach which assumes that the regression function shape was known and if there is no any information about the regression function shape of the approach used a nonparametric approach. If both approaches are combined is formed semiparametric approach. Semiparametric regression estimation technique used Spline, because Spline has the advantage because to overcome that showed pattern behavioral changes in a particular sub with knot points. The purpose of this study was to examine the spline semiparametric estimator multivariable regression model using least squares and choose the best spline regression models with Generalized Cross Validation criterion (GCV) and the Mean Square Error (MSE) and application to Practical value help program S-Plus. The data used are the average data value student practice William Booth Surabaya Collage of health science against the average value of the theory, the IQ value, entrance test scores, parental income and direction of Senior High School The results showed that the best regression model was a spline regression multivariable model spline knot point mixed, with minimum GCV, 4.946838, MSE 4.405518. and determination coefficient (R2) 0.6444852.Keywords: Generalized Cross Validation (GCV), Least Square, Mean Square Error (MSE), semiparametric regression, Spline, Knot Point.
METODE CARDIO PULMONARY RESUSCITATION UNTUK MENINGKATKAN SURVIVAL RATES PASIEN POST CARDIAC ARREST Roifah, Ifa
S1 Keperawatan Vol 3, No 1 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Abstract Cardiac arrest is the main cause of death in the world, in which the heart does not deliver the blood that can cause brain damage in 4-6 hours and becoming irreversible within 5-10 minutes if not treated right away. Chest compression, to maintain blood circulation, combined with breathing, help to oxygenate the blood, called cardio pulmonary resuscitation, is a major aid should be immediately done when cardiac arrest appear. This research aims to analyze the effect of administering CPR toward the survival rates in post cardiac arrest patient in ICCU of RSUD Sidoarjo. The research design was analytical with case-control approach. The technique of collecting data through secondary data and analyzed with descriptive statistics analysis. The sampling technique used is total sampling so that the number of population and the sample is the same, as much as 8 patients. Results of research conducted on 1-14 may 2014 in ICCU of RSUD Sidoarjo stating that the average survival time of patients that get resuscitation or CPR have higher survival compared with patients who got only 1 cycle. Administering CPR is also influenced by other factors, namely the quality of giving CPR itself, internal factors such as the patients condition or the cause of cardiac arrest companion on a patient, age and gender factors. The research indicates that giving resuscitation (CPR) fast and precise will increase the survival rates of patients with cardiac arrest.                                                                                             Keywords : cardiac arrest, cardio pulmonary resuscitation, survival rates.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENCARIAN PENGOBATAN ISPA BALITA Di TUREN, MALANG Djoko Tjahjono, hendro
S1 Keperawatan Vol 3, No 1 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBUDALAM PENCARIAN PENGOBATAN ISPA BALITA Di TUREN, MALANG Oleh : Hendro Djoko Tjahjono  ABSTRAK Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman serta lingkungan. Beberapa faktor yang memengaruhi perilaku ibu untuk mencari pengobatan ISPA adalah faktor predisposisi (pengetahuan, kepercayaan), faktor enabling (ketersediaan, fasilitas, jarak), faktor reinforcing/ dukungan kesehatan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang memengaruhi perilaku ibu dalam pencarian pengobatan ISPA balita di Desa Gedog Wetan, Turen, Malang. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian “ Deskriptif “. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan ISPA sejumlah 35 orang. Sampling dalam penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data dengan kuisioner, kemudian dilakukan rekapitulasi data dan di distribusikan dan di konfirmasikan dalam bentuk prosentase. Hasil dari penelitian ini anatara lain pada kelompok faktor predisposisi (pengetahuan dan kepercayaan) tidak memengaruhi perilaku ibu, pada faktor enabling yaitu fasilitas pelayanan kesehatan memengaruhi perilaku ibu dalam pencarian pengobatan ISPA balita sebanyak 74,29% (26 responden), pada faktor reinforcing/ sistem pendukung memengaruhi perilaku ibu dalam pencarian pengobatan sebanyak 51,47% (18 responden). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling memengaruhi perilaku ibu dalam pencarian pengobatan adalah faktor enabling yaitu sub faktor fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Pemberian informasi yang baik kepada ibu akan memberikan perilaku yang positif dalam menentukan pengobatan yang tepat kepada anaknya. Kata kunci: perilaku, ibu, pengobatan ISPA