cover
Contact Name
Akbar Gunawan
Contact Email
a68ar@untirta.ac.id
Phone
+6287771183000
Journal Mail Official
admin.snis@untirta.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Alamat : Jl. Jend Sudirman km. 3 cilegon banten, kode pos : 42435 no telp (0254(376712)
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Journal Industrial Servicess
ISSN : 24610623     EISSN : 24610631     DOI : -
Jurnal Industrial Servicess merupakan wadah bagi peneliti untuk publikasi jurnal hasil penelitian yang ruang lingkupnya melingkupi: Logistics & Supply Chain Management Operations Research Quality, Reliability, and Maintenance Management Data Mining & Artificial Intelligence Production Planning & Inventory Control Ergonomics & Human Factors Information Systems & Technology Service Management Sustainability Human Resources Economic
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017" : 16 Documents clear
Strategi Peningkatan Nilai Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus Di Institusi Politeknik) Krisnaningsih, Erni
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1524

Abstract

Higher Education Institutions Accreditation value (AIPT) Reflecting the quality of the management of a university. The number of institutions with private universities in Indonesia are not yet accredited, the Polytechnic Piksi Input Attack seeks to increase the value of accreditation of Higher Education Institutions in which the current value of accreditation of universities Polytechnic Institute Piksi C. Input Attack is an increase in the value of accreditation Institutional Strategy colleges do using data from the assessment the assessor visitation BAN PT contained in Higher Education Institutional Accreditation Assessment consisting of grains assessment indicators. Based on the strategy for improving the quality of the value of accreditation by using a Service Quality (ServQual) to determine the value Gap for the assessment indicators AIPT, based on the value dimension of Service Quality (SERVQUAL) ranging from the largest to smallest is Tangible, responsivenes, empathy, Reliability  and Assurance. Quality function deployment (QFD) is a tool used to determine the needs and wants increase in value Accreditation Higher education, find a response innovative to those needs, improve processes to achieve maximum effectiveness. Based on House of quality (HOQ) can know the needs of consumers (Customer requirement), the Technical descriptors in response to consumer demand, which in turn acquired the value ranking and priority for each Technical Descriptors. Improvements are gradually against all the assessment indicators AIPT and reviuw against achievement of the strategy to increase the value of structured and scheduled AIPT expected to increase the value of accreditation visitation PT in the period to come.
Analisa Orientasi Pelayanan Melalui Semangat Tim Dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Konsumen Menggunakan Model SERV*OR (Studi Kasus Pada Perawat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda) Deasy Kartika Rahayu; Nadia Tri Handayani
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.594 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1492

Abstract

Service orientation is a part of organization’s climate. Service orientation defines as the set of organizational activities designed to create and deliver an excellent service. Service orientation is a strategic choice to create an excellent service. Service driven organization will give psychological benefits to employee such as team spirit (esprit de corps) and organizational commitment. Team spirit is important because the effectiveness and organization’s performance are depended on team work. Productivity and organization’s performance are influenced by commitment.The study was intended to identify the relationship between service orientation and team spirit (esprit de corps) and organizational commitment and also between team spirit (esprit de corps) and organizational commitment. This study was quantitative research using cross sectional design. The subjects of this study were nurses who work at RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. The independent variable was service orientation which measured using SERV*OR. The dependent variables were team spirit (esprit de corps) and organizational commitment. The data were analysed using correlation and regression analysis.This study showed that there were significant positive relationship between service orientation and team spirit (esprit de corps) (r=+0,396, sig <0,05), between service orientation and organizational commitment (r = +0,432, sig <0,05), and between team spirit (esprit de corps) and organizational commitment (r = +0,538, sig <0,05). Employee empowerment gave the smallest contribution to team spirit and gave none contribution to organizational commitment among nurses at RSUD A.W.Sjahranie Samarinda.
Usulan Waktu Preventive Maintenance Untuk Menurunkan Downtime dan Biaya Perawatan Mesin Three Roll Bending Dengan Reliability Block Diagram Di PT. ABC Febianti, Evi; kurniawan, bobby; bakri, khoirul
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1529

Abstract

PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan hasil produksi, yaitu drum dan vessel. Salah satu mesin yang digunakan adalah Mesin Three Roll Bending yang memiliki waktu downtime terbesar. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kerusakan dalam Six Big Losses, reliability komponen, dan sistem, downtime saat preventive maintenance, waktu preventive maintenance guna meningkatan kehandalan 85%, dan biaya perawatan. Data yang diperoleh menggunakan Metode RBD (Reliability Block Diagram), lalu disimulasikan untuk mendapatkan biaya perawatan terendah.Dalam identifikasi Six Big Losses semua komponen mesin dalam kategori Downtime Losses. Hasil penelitian ini menunjukan komponen  paling tinggi sebesar 29% dari total downtime, yaitu komponen Coupling. Reliability Panel Control 42%, Gear Box 43%, Hidraulic 34%, Grase Holder 44%, Fan Belt 46%, Motor 41%, Coupling 45%, Pneumatic 30% dan Lock 37%. Nilai RBD sistem awal sebesar 61%.Nilai downtime saat preventive maintenance sebesar 6445 menit. Diusulkan jadwal preventive maintenance untuk meningkatkan reliability 85% sehingga komponen Panel Control setiap 33 hari, Gear Box selama 30 hari, Hidraulic sebesar selama 40 hari, Grase Holder selama 40 hari, Fan Belt selama 35 hari, Motor selama 40 hari, Coupling selama 20 hari, Pneumatic selama 38 hari dan Lock selama 35 hari. Biaya perawatan pada corrective maintenance sebesar Rp 14.102.000 dan biaya pada preventive maintenance sebesar Rp 12.988.917.
Forecasting Kebutuhan Batu Gerinda Potong 4 Inci Pada Barang Workshop Consumable di PT. Polychem Indonesia, Tbk Divisi Kimia Gunawan, Wawan; kurniawan, Erwin
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.123 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1552

Abstract

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci pada bulan Februari 2017 dan memberikan alternatif pemecahan masalah dalam mencari tingkat kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci pada bulan berikutnya. Penelitian ini dilakukan di PT. Polychem Indonesia, Tbk Divisi Kimia – Plant Merak. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan, nantinya akan dapat disimpulkan peramalan terbaik untuk mengetahui kebutuhan batu gerinda potong ukuran 4 inci. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan kesalahan-kesalahan (error) yang didapatkan dari metode Moving Average dengan ketentuan periode peramalan 3 dan 5 periode. Setelah mendapatkan hasil kesalahan-kesalahan (error) dari tiap periode, maka dapat ditentukan hasil terbaik untuk diterapkan dalam peramalan batu gerinda potong ukuran 4 inci untuk bulan berikutnya. Apabila kebutuhan telah dapat ditentukan, maka dapat dijadikan acuan untuk penyediaan batu gerinda potong ukuran 4 inci untuk bulan berikutnya.
Pengaruh Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Penjualan Tenaga Pemasar serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pemasaran Perusahaan di PT. Cipta Profitama Abadi Indah Yuslistyari, Eka
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1525

Abstract

Perkembangan industri asuransi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini tumbuh dengan pesatnya. Perusahaan asuransi khususnya di sektor asuransi jiwa senantiasa dituntut selalu kreatif dalam menjalankan kegiatan pemasarannya untuk menghasilkan kinerja penjualan yang tinggi, khususnya dalam persaingan yang semakin kompetitif. Tenaga pemasar dalam perusahaan asuransi jiwa perlu mengoptimalkan keterampilan, potensi dan kreativitas untuk dapat menganalisis pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja penjualan tenaga pemasar serta menganilisis pengaruh kinerja penjualan tenaga pemasar terhadap kinerja pemasaran perusahaan pada PT. Cipta Profitama Abadi Cilegon Banten. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi, budaya organisasi, kinerja penjualan tenaga pemasar, dan kinerja pemasaran perusahaan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder perusahan asuransi yang terkait dengan permasalahan. Selanjutnya melakukan pengumpulan data dengan mengambil sampel responden sebanyak 200 orang tenaga pemasar. Dengan menggunakan kuesioner yang berupa daftar pertanyaan, data diolah dengan menggunakan SPSS versi 20 For Windows, analisis jalur (path analysis) dan model penelitian dihasilkan melalui Lisrel 8.5 Student Program. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja penjualan tenaga pemasar, pengaruh yang positif antara budaya organisasi terhadap kinerja penjualan tenaga pemasar, dan pengaruh yang positif antara kinerja penjualan tenaga pemasar terhadap kinerja pemasaran perusahaan.
Identifikasi 8 Aspek Ergonomi di Industri Konstruksi dan Service Mesin Wahyu Susihono
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.617 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1842

Abstract

PT AWW merupakan salah satu perusahaan yang berada di kota Cilegon dan salah satu perusahaanyang bergerak di industri konstruksi dan service mesin. Aktivitas yang ada di lantai produksi, aktivitas kerjayang dilakukan oleh pekerja satu dengan yang lainnya mempunyai task yang berbeda-beda. Terjadi interaksimanusia-mesin pada pekerjaan di mesin bubut, mesin las, mesin milling dan mesin frais. Pada saat ini PT AWWakan meningkatkan kemampun untuk melayani bermacam-macam produk dengan kualitas yang lebih baiksebagaimana tuntutan dan keinginan atau dorongan dari pelanggan. Secara umum sejalan dengan peningkatantarget perusahaan, diperlukan juga peningkatan dari aspek kinerja manusia (human factor). Tujuan daripenelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran usulan perbaikan berbasis kinerja manusia,sehinggadiperlukan identifikasi terhadap 8 aspek ergonomi meliputi kebutuhan nutrisi (energy), tenaga otot, sikap tubuh,lingkungan kerja, kondisi waktu, kondisi sosial, kondisi informasi, dan interaksi manusia mesin. Rancanganpada penelitian ini menggunakan pendekatan metode observasional deskriptif yaitu pengamatan tanpa adanyaintervensi untuk mengungkap fakta suatu sebab-akibat yang diuraikan secara deskriptif. Simpulan padapenelitian ini adalah diperlukan asupan gizi atau nutrisi untuk memulihkan tenaga, diperlukannya desainfasilitas berupa alat bantu untuk mengurangi penggunaan otot berlebih, perlu memperhatikan sistem nilaibudaya dalam adopsi penggunaan alat pelindung (APD) saat bekerja. Perlu perbaikan pada tata letak fasilitaskerja agar lebih nyaman, seperti pengurangan intensitas cahaya agar tidak terlalu tinggi diterima oleh pekerjayang sedang beraktivitas, diperlukan mengatur suhu lingkungan agar dapat diterima oleh tubuh sesuai dengankondisi fisiologis pekerja dan diperlukan rancangan jalur atau lalu lintas pekerja secara aman
Identifikasi 8 Aspek Ergonomi di Industri Konstruksi dan Service Mesin Susihono, Wahyu
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1530

Abstract

PT AWW merupakan salah satu perusahaan yang berada di kota Cilegon dan salah satu perusahaan yang bergerak di industri konstruksi dan service mesin. Aktivitas yang ada di lantai produksi, aktivitas kerja yang dilakukan oleh pekerja satu dengan yang lainnya mempunyai task yang berbeda-beda. Terjadi  interaksi manusia-mesin pada pekerjaan di mesin bubut, mesin las, mesin milling dan mesin frais. Pada saat ini PT AWW akan meningkatkan kemampun untuk melayani bermacam-macam produk dengan kualitas yang lebih baik sebagaimana tuntutan dan keinginan atau dorongan dari pelanggan. Secara umum sejalan dengan peningkatan target perusahaan, diperlukan juga peningkatan dari aspek kinerja manusia (human factor). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran usulan perbaikan berbasis kinerja manusia,sehingga diperlukan identifikasi terhadap 8 aspek ergonomi meliputi kebutuhan nutrisi (energy), tenaga otot, sikap tubuh, lingkungan kerja, kondisi waktu, kondisi sosial, kondisi informasi, dan interaksi manusia mesin. Rancangan pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode observasional deskriptif yaitu pengamatan tanpa adanya intervensi untuk mengungkap fakta suatu sebab-akibat yang diuraikan secara deskriptif. Simpulan pada penelitian ini adalah diperlukan asupan gizi atau nutrisi untuk memulihkan tenaga, diperlukannya desain fasilitas berupa alat bantu untuk mengurangi penggunaan otot berlebih, perlu memperhatikan sistem nilai budaya dalam adopsi penggunaan alat pelindung (APD) saat bekerja. Perlu perbaikan pada tata letak fasilitas kerja agar lebih nyaman, seperti pengurangan intensitas cahaya agar tidak terlalu tinggi diterima oleh pekerja yang sedang beraktivitas, diperlukan mengatur suhu lingkungan agar dapat diterima oleh tubuh sesuai dengan kondisi fisiologis pekerja dan diperlukan rancangan jalur atau lalu lintas pekerja secara aman.
Menurunkan Defect Pengecatan Pada Penggunaan Dry Sanding Menggunakan Metode 7 QC Tools (QCC) Ddi PT. Tunas Toyota Cilegon Mukti, Sri; Saputra, Edi
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1561

Abstract

PT. Tunas Toyota Cilegon adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang service atau bengkel body repair kendaraan roda empat yang berada di kota cilegon.  Metode 7 QC Tools  (QCC) adalah metode yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah defect terhadap cat kendaraan, tujuannya adalah untuk mengendalikan mutu cat kendaraan  dan mengurangi jumlah kendaraan yang mengalami defect terkait banyaknya komplain konsumen.  Setelah dilakukan pengamatan pada proses Quality Control didapatkan 16 jenis defect yang sering terjadi, SOP baru dibuat sebagai pedoman atau acuan saat melakukan cek Quality Control pada kendaraan. dan hasil dari perbaikan dengan SOP yang baru terbukti bisa menurunkan persentase total komplain konsumen dari 2,00% turun menjadi 1,17% dari jumlah defect
Pengendalian Kualitas Produk Coil Dengan Metode Statistical Process Control Pada Mill CTCM Pabrik Cold Rolling Mill PT. Krakatau Steel (Persero), TBK. Lintang Trenggonowati, Dyah; Arthafia, Rasie
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1535

Abstract

Pengendalian kualitas proses perlu dilakukan pada karakteristik kualitas yang menyebabkan proses menjadi tidak terkendali, sehingga hasil yang didapat lebih maksimal. Peta kendali P digunakan untuk mengendalikan proses yang menyebabkan timbulnya cacat (defective) pada suatu produk yang dapat menurunkan kualitas suatu produk dengan cara menginterpretasikan sinyal data yang keluar dari batas kendali. Studi kasus dilakukan pada sebuah perusahaan baja terpadu, PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk. yang khususnya memproduksi cold rolled coil dan colled rolled sheet. Dari interpretasi data tersebut, diketahui bahwa cacat terbesar pada produk adalah cacat wavy edge sebesar 25,8%; cacat pick up sebesar 19,6%;, dan cacat bad trimmer sebesar 14,1%. Adapun penyebab cacat secara umum disebabkan oleh kesalahan teknis pada roll dan pisau pemotong serta kurangnya inspeksi dan penerapan SOP pada proses produksi. Dengan mengetahui penyebab cacat pada proses produksi di PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk. dapat dilakukan penanggulangan-penanggulangan untuk menurunkan tingkat penyebab cacat pada proses produksi.
Aksi Mitigasi Risiko Rantai Pasok Gula Rafinasi Dengan Menggunakan Cartesian Diagram ulfah, Maria
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1526

Abstract

 Study on risk in supply chain has become an important topic due to increasing variety and level of risk faced by the supply chain. Consumer complain related to this issue is increasing through the years. Risk management of refine sugar supply chain in this research use House of Risk (HOR) model, consist of HOR 1 and HOR 2. Identification, analysis, and risk evaluation was using HOR 1, while risk treatment or mitigation action was using HOR 2. Risk identification and risk cause was based on Suply Chain Operations Reference (SCOR) which consist of five dimension namely plan, source, make, deliver, and return. Risk analysis was using Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). From the analysis of each quadrant,  the responses  of the companys’s management is to more realize the mitigation actions that are in quadrant 2 because it has a high level effectiveness and has a high level of ease also to be realized. It can be concluded by the Cartesian diagram in quadrant 2, mitigation  action priority for realization is annual shutdown/maintenance, 1-year contract with the customers, and preparing the buffer stocks.

Page 1 of 2 | Total Record : 16