cover
Contact Name
Indah Wahyu Puji Utami
Contact Email
indahwpu@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalsejum@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sejarah dan Budaya
ISSN : 19799993     EISSN : 25031147     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Terbit dua kali dalam satu volume yaitu Juni dan Desember; ISSN 1979-9993 berisi tulisan ilmiah tentang sejarah, budaya dan hubungannya dengan pengajaran, baik yang ditulis dalam Bahasa Indonesia maupun asing. Tulisan yang dimuat berupa analisis, kajian dan aplikasi; hasil penelitian, dan pembahasan kepustakaan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2014): Desember" : 11 Documents clear
STRATEGI PENDIDIKAN TJOKROAMINOTO DALAM RUMAH KOST SOEHARSIKIN SURABAYA (1912-1922) Rintahani Johan Pradana
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.597 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4770

Abstract

Abstrak. Pendidikan dapat dipahami dalam bentuk pendidikan formal, pendidikan non-formal ataupun pendidikan informal. Keluarga sebagai pendidikan non formal memiliki peran yang besar dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan bagi generasi masa depan. Tjokroaminoto dapat menjadi teladan bagi pengembangan strategi pendidikan non-formal. Dia mengubah rumahnya menjadi rumah kos. Tjokroaminoto menerapkan strategi pendidikannya bagi anak kos kemudian mempengaruhi pemikiran dan pergerakan muridnya. Abstract: Education can be a form of formal education, non-formal education or informal education. The family as a non-formal education has a great role to provide educational values the next generation. Tjokroaminoto could be an example of the non-formal education strategies. He changes his home into a boarding house. Tjokroaminoto applies his educational strategies for his student (“anak kos as a student) then influencing the students’ thought and movement.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA DIRECTOR MX Ulfatun Nafi'ah
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.022 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4781

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pembelajaran ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran sejarah dengan membuat media pembelajaran berupa CD interaktif untuk materi peninggalan kebudayaan masa Hindu Buddha. Program yang digunakan adalah Macromedia Director MX untuk mempermudah pembelajaran sejarah pada materi candi dan melatih siswa belajar secara mandiri. Aktivitas ini ditujukan agar memperoleh pengetahuan serta terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hasil validasi kelayakan pengembangan media pembelajaran secara keseluruhan memiliki rata-rata nilai 90,12%. Hal ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah tanpa direvisi. Abstract. Learning media development would be useful to improve teaching of history by producing learning media such as interactive compact-disk for cultural remains of Hindu-Buddha period material. This study would use Macromedia Director MX in order to ease teaching of history on temple material and to lead student learning independently. This activity could stimulate knowledge on student’s mind and learning outcome improvement. In addition, the validation of media shows that the media could be accompanied student in learning history and this is depicted by the average value of the properness reaching at 90,12 %.
NILAI KEBANGSAAN DALAM KARYA SASTRA HAMKA 1930-1962 M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.486 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4767

Abstract

Abstrak. Karya sastra Hamka merupakan satu diantara permulaan media sebagai upaya dalam mengubah nilai-nilai kebangsaan menjadi kesadaran nasional. Hal ini menyadarkan khalayak bahwa setiap manusia adalah aktor historis. Kesadaran nasional hanya dapat dicapai jika seseorang mampu dalam menyadari kekayaan alam Indonesia dan pahlawan revolusi sebagai contoh model. Nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari pendidikan karakter berfungsi untuk membentuk generasi berjiwa patriot dan berkarakter baik. Kajian ini menggunakan penelitian historis dan analisis semiosis. Kajian ini menemukan bahwa (1) Hamka adalah seorang ilmuwan, penulis, guru sekaligus dosen, jurnalis, politikus, dan ahli bahasa serta belajar di berbagai tempat seperti Sumatra, Jawa, dan Mekah; (2) Hamka adalah salah satu dari 33 penulis paling populer karena kebanyakan karyanya selalu dipublikasikan, dicetak-ulang, dan dibaca hingga kini; (3) Hamka menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui karya sastranya untuk menunjukkan keindahan sastra, hakikat dari gotong royong, toleransi dan spirit dalam memperjuangkan kemerdekaan. Abstract. The literary works of Hamka are one of the early media as an effort to turn nationalistic values into national awareness. This realizes everyone that every human being as the historical actor. National consciousness can only be achieved if a person is able to recognize Indonesia's natural wealth and the revolutionary heroes as the role model. Nationalistic values as a part of character building are to shape the patriotic and virtuous generation. This study used historical method and semiotic analysis. This study found that: (1) Hamka is a scholar, writer, teacher / lecturer, journalist, politician and linguist and learns in various places like Sumatra, Java, and Mecca. (2) Hamka is one of the 33 most popular writers because most of his books continuing to be published, reprinted, and read until today. (3) Hamka instils the nationalistic values through his literary works to show the beauty of the narrative, the nature of mutual assistance, the tolerance and the spirit in struggling for independence.
POSISI MATERI SEJARAH DI TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA KURIKULUM 2013 Rochgiyanti Rochgiyanti
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.782 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4771

Abstract

Abstrak. Salah satu cara dalam memperkenalkan sejarah bangsa pada generasi muda adalah melalui pendidikan dan hal ini telah diatur dalam kurikulum. Dalam perkembangan kurikulum di sekolah menengah pertama, mata pelajaran sejarah telah terintegrasi menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Persoalan yang muncul adalah bagaimana caranya supaya konten sejarah tetap dapat disampaikan kepada para siswa dalam konteks materi IPS. Oleh karena itulah tulisan ini mencoba melihat bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah di tengah perubahan kebijakan pendidikan nasional. Tulisan ini terutama akan melihat posisi materi sejarah di tingkat sekolah menengah pertama pada Kurikulum 2013. Abstract. One of the ways to introduce the national history to the next generation is by education and this has been arranged in curriculum. In the development of curriculum in junior high school, history has already integrated in the module of social studies. The problem is how the historical content could be delivered into student in term of social studies. Therefore, this article tends to describe how the implementation of teaching of history in the middle of the change of national education policy. This will focus on the position of the historical material of junior high school in curriculum 2013.
RELIEF ARI DARMA DI CANDI JAGO Deny Yudo Wahyudi; Slamet Sujud Purnawan Jati
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.87 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4766

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan berupa informasi mengenai pemanfaatan cerita Ari Darma dalam sebuah konteks percandian pada masa Hindu-Buddha di Indonesia khususnya masa Singhasari-Majapahit. Target khusus dalam penelitian ini adalah mengaji berbagai relief di Candi Jago dan model penelitian tranformasi pesan relief percandian. Dalam upaya tersebut dilakukan dengan metode arkeologi sejarah. Metode ini mengungkapkan tinggalan arkeologis berupa relief dan konteks percandian. Hal ini didukung data tekstual yang akan diinterpretasi melalui pendekatan sejarah Abstract: This study tends to give a contribution to the educational world especially the information on using Ari Darma story in the context of Hindu-Buddha’s temple in Indonesia focusing on Singhasari-Majapahit period. This specific aim for this study refers to reveal the various reliefs at Jago temple and research model of transforming message of the reliefs. In this effort historical archaeology was used as a research design. This method helped to know some archaeological remains like reliefs and the context of temple. This is supported by textual data interpreted by historical approach.
BUDAYA KEARIFAN LOKAL DALAM TATA KELOLA DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN KOTA Rudy Gunawan; Eko Digdoyo; Aryo Subarkah
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.831 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4773

Abstract

Abstrak. Tulisan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu rekomendasi kepada masyarakat dan pemerintah terkait dengan upaya menangani berbagai masalah bencana yang sering terjadi terutama akibat kesalahan penanganan manusia. Kearifan alam merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat. Nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam bertingkah laku sehari-hari oleh masyarakat setempat sehingga jika diterapkan dengan baik maka kesadaran untuk menjaga lingkungan akan tinggi. Manajemen kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam komunitasnya. Kearifan yang di dalamnya berisi unsur kecerdasan, kreativitas, dan pengetahuan lokal dari para elit dan masyarakatnya dapat dimaknai sebagai penentu pembangunan peradaban saat ini. Abstract. This paper aims to contribute a recommendation to the community and the government concerning how to cope the natural disasters which is mainly affected by human error. Natural wisdom is the values prevailing in a society. The values are the guidance for people’ daily activities therefore it is believed that everyone would have the high awareness on environmental preservation if it is applied well. Local wisdom management is an entity which is crucial for human dignity in the community. This wisdom involving the elements of the intelligence, creativity, and local knowledge of the elite and the community could be interpreted as a determinant of the development of civilization at present.
INDUSTRI PERAK KOTAGEDE YOGYAKARTA MELAWAN BADAI KRISIS Laely Armiyati
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.118 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4768

Abstract

Abstrak. Pengusaha perak Kotagede Yogyakarta menghadapi tantangan utama dalam menjalankan usahanya yakni krisis 1997. Hal ini membuat mereka harus memutar otak untuk bertahan melalui usaha baru. Tulisan ini berusaha menelusuri tentang perkembangan industri kerajinan Perak Kotagede, dampak krisis 1997 bagi pelaku industri perak di Kotagede, dan strategi yang dilakukan pelaku industri untuk mempertahankan industrinya dari serangan krisis. Hasil kajian ini adalah permasalahan pengusaha Perak Kotagede Yogyakarta selama krisis berlangsung, berkutat seputar produksi dan pemasaran. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan “kombinasi” pencampuran perak dengan perak bekas atau bahan lainnya. Di bidang pemasaran yaitu memperbaharui desain, melakukan promosi, dan menjual produk dengan harga miring. Abstract. Metal enterprises of Kotagede face the major challenges in running their business which is the crisis of 1997. This leads people to think how to survive through making the new opportunities. This article tries to explore the development of metal industry of Kotagede; the impact of the 1997 crisis for metal producer, and strategies undertaken to maintain the business from crisis. The findings are the problems of the metal producer during the crisis considering the production and the marketing. They think to overcome this problem through doing a "combination" of mixing metal with metal scars or other materials. In regards of marketing is to renew the design, promotion, and selling products at low prices.
AKSELERASI EKONOMI GLOBAL DI BUMI INDONESIA DALAM SEKITAR REFORMASI Sulaeman Sulaeman
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.095 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4776

Abstract

Abstrak. Penyebaran globalisasi tentu berbeda dari segi intensitas dan cakupannya. Proses tersebut telah menyentuh hampir seluruh sendi kehidupan melainkan juga telah memasuki ketataran systems, processes, actors, dan events. biaya sosial dan politik yang terjadi akibat terbukanya pasar barang dan pasar finansial menjadi tantangan bagi negara-negara berkembang. Liberalisme sangat memperlemah posisi pekerja dan serikat pekerja. Di lain pihak, tenaga kerja tidak terampil (unskilled labor) tidak bebas berpindah ke negara-negara yang tingkat upah rata-ratanya lebih tinggi. Dapat disimpulkan bahwa liberalisasi yang terjadi lebih bersifat kearah yang merugikan kepentingan negara-negara berkembang. Abstract. The spread of globalization is absolutely different in terms of the intensity and the scope. The process has affected not only the all aspects of life but also the sphere systems, processes, actors, and other great events. In addition, the social and political costs of the open society for goods and financial markets are the other challenge for the developing countries. The liberalization weakens increasingly the position of workers and the trade unions. On the other hand, unskilled labours are not free to move to countries that the average wage level is higher. To short, liberalization is detrimental to the interests of developing countries.
PENGEMBANGAN WISATA TERPADU BERBASIS CAGAR BUDAYA Ari Sapto; Mashuri Mashuri
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.261 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4765

Abstract

Abstrak: Orang cenderung enggan berwisata ke candi, kecuali ke candi-candi yang besar dan megah. Candi yang besar memang jarang ditemukan sementara itu, peraturan perundangan tentang cagar budaya yang baru menuntut adanya paradigma baru dalam upaya pelestarian. Dalam paradigma baru tanggung jawab pelestarian lebih banyak diberikan kepada masyarakat, khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraannya. Kawasan wisata terpadu adalah salah satu alternatif sebagai contohnya cagar budaya berupa candi di kawasan Gunung Kelud lereng selatan. Dari semua candi memang yang paling monumental adalah Candi Penataran, tetapi yang relatif kecil sudah seharusnya juga mendapat perhatian dalam aspek pelestarian. Abstract. People tend to ignore a temple when planning a tour except for the great and the glorious temples. The big temple is rarely found however the act of cultural preservation forces the new paradigm on the preservation effort. In the new paradigm, the preservation is under stakeholder’s responsibility, specifically in improving the prosperity. The integrated tourism area is one of several alternatives like cultural preservation of temple in the south of Kelud Mountain area. Penataran temple is the monumental one however the others (the small temple) should be realized in preserving aspect.
GAYA ARSITEKTUR GUA SELOMANGLENG TULUNGAGUNG SEBAGAI PERTAPAAN MASA MATARAM KUNO JAWA BAGIAN TIMUR DAN MUATAN PENDIDIKANNYA Nainunis Aulia Izza
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.13 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4769

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar sejarah, gaya arsitektur, dan muatan pendidikan yang terdapat di Gua Selomangleng Tulungagung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian arkeologi dan sejarah. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Hasil analisisnya sebagai berikut: Gua Selomangleng Tulungagung dibangun masa Airlangga dan digunakan sampai dengan masa Kerajaan Majapahit sebagai tempat bertapa para Rsi, gaya arsitektur Gua Selomangleng Tulungagung menggambarkan gaya masa transisi, muatan pendidikan yang dapat diambil dari latar sejarah dan gaya arsitektur Gua Selomangleng Tulungagung diantaranya dapat menjalani setiap tahap kehidupan dengan sebaik-baiknya, kritis dan saling menghargai perbedaan pendapat, kreativitas, kesederhanaan, fokus dalam belajar, dan menghormati orang yang lebih tua. Abstract: this study tends to know how the historical background, architectural mode, and the educational values depicted in Selomangleng Cave, Tulungagung. This study is categorized as archaeological-historical research design and used qualitative approach. The findings are the cave is built under the regime of Airlangga and to be used till the period of Majapahit as a meditation place of “Rsi”; the architectural mode of Selomangleng cave describes the transition period; and the educational values are useful to face every stages of life; to develop the critical thinking; and to tolerate the difference of opinion, creativity, humbleness, focusing in learning, and tolerate the old man.

Page 1 of 2 | Total Record : 11