cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik" : 14 Documents clear
Pemanfaatan ter sebagai softener dalam pembuatan karet riklim Yuniari, Arum
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.297 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.332

Abstract

The aims  of this research was to study the effect of Coal Tar as softener for reclaim rubber production from waste of rubber of tyre rethreading as input materials was scrap rubber. Coal Tar as softener was used with variation; 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 and 15% respectively from total scrap rubber. Reclaimed rubber was made at temperature 1200C for 1 hour in autoclave and than it was subsequently ground with two rolls mills. The characteristics of the reclaimed rubber was tested for the vulcanization and physical properties. The results showed that Coal Tar could be utilized as softener for reclaimed rubber. Reclaimed rubber production containing Coal Tar 15% would give good vulcanization and physical properties. The vulcanization 1062 seconds, maximum torque 39,08 kgf-cm, minimum torque 4,71 kgf-cm. Good physical properties : tensile strength 80,74 kg/cm2 elongation at break 444,62%, hardness 49 shore A, tear strength 40,39 kg/cm, density 1,15 g/cm3, abrasion resistance 1,87 mm3/kgm, and no crack detected on the flex cracking test of 150 kcs.   Keywords : reclaimed rubber, scrap rubber, coal tar, softener.    ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh softener jenis ter pada pembuatan karet riklim dari limbah vulkanisir ban. Limbah vulkanisir ban sebagai bahan baku berupa karet skrap, sedangkan ter yang digunakan dengan variasi berturut-turut 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15% dari jumlah total karet skrap. Proses pembuatan karet riklim dilakukan pada suhu 1200C selama 1 jam didalam autoclave kemudian diikuti proses penggilingan menggunakan two roll mills. Karet riklim yang diperoleh ditentukan sifat vulkanisasi dan kualitas vukanisatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ter ternyata dapat dimanfaatkan sebagai softener dalam pembuatan vulkanisat karet riklim. Vulkanisat dengan penambahan ter 15% memberikan sifat vulkanisasi dan kualitas vulkanisat terbaik. Sifat vulkanisasi yang diperoleh meliputi : waktu pra vulkanisasi 243 detik, waktu vulkanisasi optimum 1062 detik, laju vulkanisasi 819 detik, modulus torsi maksimum 39,08 kgf-cm, modulus torsi minimum 4,71 kgf-cm. sedangkan nilai kualitas vulkanisat terbaik adalah sebagai berikut : tegangan putus 80,74 kg/cm2, perpanjangan putus 444,62%, kekerasan 49 shore A, ketahanan sobek 40,39 kg/cm2, bobot jenis 1,15 g/cm3, ketahanan kikis 1,87 mm3/ kgm, ketahanan retak lentur 150 kcs tidak retak. Kata Kunci : Karet riklim, karet skrap, ter, softener. 
Teknologi pengambilan lemak dari sisa fleshing Sutyasmi, Sri; Sunaryo, Ignatius
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.899 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.333

Abstract

The aim of this research was to recover the fat from fleshing in order it could be useful for many kinds of industries such as soap, oil/grease for tanning manufactures, etc. There are some systems to recover the fat from fleshings, those are heat systems (cooking, steaming, smoking) and extrac system using solvent (hexan, CCl4, alcohol, etc). Over all of the systems cooking and steaming are the most simply system to recover the fat. By cooking, smoking, and steaming from 5 kg fleshing with the time variation of 15,30, 45 and 60 minutes could produce fat with the quantity of which varied from 0,220 – 0,425 kg. The highest quantity of fat, produced by  heating system in 60 minutes could be gained by steaming, but the quality of it was low.  The quantity of fat produced by extract system using hexan, CCl4, and  alcohol as solvents with the time variation of 3,4 and 5 hours were varied from 5,21 % to 10,20 % of dried weight. The highest quantity of fat gained by extract system was found by using hexan solvent. Fat from fleshing should be sulphated prior for substantial application. The economical evaluation shows that the basic price of 1 kg of fat was Rp. 1.250,- whereas the basic price of 1 kg of sulphated fat was Rp. 3.200,-  Keywords ; fleshing, grease, recovery  ABSTRAK  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memisahkan lemak dari fleshing agar bias digunakan untuk berbagai keperluan industri seperti sabun, peminyakan kulit dan sebagainya. Pengambilan lemak dari sisa fleshing ini ada beberapa cara yaitu cara pemanasan (rebus, kukus dan steam) dan cara ekstraksi menggunakan pelarut (hexan, CCl4, alcohol dll). Setiap 5 kg sisa fleshing yang direbus, dikukus dan ataupun menggunakan steam, dengan variasi waktu 15, 30, 45 dan 60 menit dapat menghasilkan lemak berkisar antara 0,220 – 0,425 kg. Hasil lemak tertinggi dari cara pemanasan ini diperoleh dari cara steam dengan waktu 60 menit namun kwalitas lemak yang diperoleh tidak baik. Pengambilan lemak secara ekstraksi dengan menggunakan pelarut hexan, CCl4 dan alcohol dengan variasi waktu 3 jam, 4 jam dan 5 jam dan lemak yang diperoleh berkisar antara 5,21% - 10,20 %. Hasil lemak tertinggi diperoleh dari cara ekstraksi menggunakan pelarut hexan. Agar lemak dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, maka lemak perlu disulfonasi. Hasil perhitungan ekonomi harga pokok 1 kg lemak adalah Rp.1.250,- sedangkan harga pokok 1 kg minyak sulfonasi adalah Rp. 3.200,- Kata kunci : fleshing, lemak, pengambilan
Penggunaan zeolit alam untuk mengurangi kandungan krom dan nh4+ dalam air limbah penyamakan kulit Supraptiningsih, Supraptiningsih; Suraswati, Agustin; Sholeh, Muhammad
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.312 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.329

Abstract

Leather tanning waste water contains chemical compounds, such as chromium and NH4+ in high concentration, so if they are thrown away without treatment they will make some problems. The aims of this research is to adsorb the cations in leather tanning waste water i.e chromium and NH4+ used natural zeolite as an adsorbent. Research was done by comparing amount of chromium and NH4+ in effluent waste water treatment unit with amount of chromium and NH4+ after being adsorbed by zeolite in a batch system. The result of this research showed that efficiency difference between using zeolite and waste water treatment unit was significant. The optimal condition to reduce chromium and NH4+ was by using 300 grams per liter waste, zeolite particle size was 50-60 mesh, contact time was 24 hours and pH 8±0,1. In this condition, zeolites could reduce chromium from 3728,56mg/l to 365,39 mg/l or 90,20%, and NH4+ from 3040,02 mg/l menjadi 209,76 mg/l or 93,10%. Waste water treatment unit could reduce chromium 63,55% and NH4+ 56,75%.  Keywords : natural zeolite, chromium, NH4+, leather tanning, waste water.   ABSTRAK Air limbah penyamakan kulit mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain krom dan NH4+ yang cukup tinggi, sehingga bila langsung dibuang tanpa mengalami pengolahan, maka akan menimbulkan masalah lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengurangi kandungan krom dan NH4+ dalam air limbah industry menyamakan kulit dengan menggunakan zeolite, pada kondisi adsorpsi optimal meliputi jumlah zeolite, waktu kontak, dan ukuran partikel. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan jumah krom dan NH4+ dalam air limbah yang diolah pada unit Pengolah Limbah (UPAL) yang selama ini telah dilakukan, dengan jumlah krom dan NH4+ dalam air limbah yang dilewatkan zeolit alam dengan sistem batch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan efisiensi penggunaan zeolit dengan UPAL nyata. Kondisi optimal ntuk menurunkan kandungan krom dan NH4+ dapat menggunakan zeolite alam sebanyak 300 gram untuk setiap liter limbah, ukuran zeolite 50-60 mesh, waktu kontak 24 jam dan larutan limbah dikondisikan pada pH 8± 0,1. Pada kondisi tersbut zeolit dapat menurunkan krom dari 3728,56 mg/l menjadi 365,39 mg/l atau sebesar 90,20%, sedangkan untuk NH4+ dari 3040,02 mg/l menjadi 209,76 mg/l atau sebesar 93,10%. Penggunaan zeolit alam pada UPAL menurunkan kandungan krom sebesar 63,55 % dan NH4+ sebesar 56,75%.   Kata Kunci : zeolit alam, krom, NH4+, air limbah, penyamakan kulit. 
Penggunaan zat warna alam untuk kulit non konvensional Kasmudjiastuti, Emiliana
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.057 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.330

Abstract

The objective of this experiment was to apply the natural dyes for non conventional leather with mordant environmental friendly. This research used lizard skins, cobra skins and kakap fish skins from dried preservation; woods extract of secang, tegeran, nangka, mahoni and tinggi; chrome and syntan as tanning agent; alum as mordant and material additives for tanning. The methods of this research were preparation of solution extract, tanning and testing. The principles of dyeing with the natural dyes used natural dyes withoud mixed dyestuffs and mordant environtment friendly. The research results showed that the natural dyes from secang woods, tegeran woods, nangka woods, mahoni woods and tingi bark were acid dyes with pH of 4 – 5 and they could be applied on lizard skins, cobra skins and kakap fish skins. The natural dyes from mahoni woods had superior acid resistance (sulphate acid, formic acid and acetate acid), the value was 4/5 (grey scale) and also they had the dry and wet rub fastness which were better than those of natural dyes from secang, tegeran, nangka, and tinggi.  Keywords : natural dyes, woods extract, non conventional skins.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan zat warna alam pada kulit non konvensional dengan mordan yang ramah lingkungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : bahan baku berupa kulit biawak, kulit ular kobra, dan kulit ikan kakap awet kering, bahan pewarna dari ekstrak larutan kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi, bahan penyamak krom dan syntan, alum sebagai mordan serta bahan pembantu untuk penyamakan. Tahapan penelitian meliputi persiapan ekstrak larutan zat warna alam, proses penyamakan kulit dan pengujian. Prinsip proses pewarnaan dengan zat warna alam adalah menggunakan zat wrna alam tanpa kombinasi zat warna sintetis, dengan mordan yang ramah lingkungan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa zat warna alam dari kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi merupakan zat warna asam dengan pH 4 – 5 dan dapat diterapkan pada kulit biawak, kulit ular kobra dan kulit ikan kakap. Zat warna dari kayu mahoni unggul dalam ketahanan terhadap asam (sulfat, formiat, dan asetat) dengan nilai 4/5 pada skala abu-abu dan mempunyai ketahanan gosok (kering, basah) paling baik (tidak luntur), dengan nilai 4 – 5 pada skala abu-abu. Kata Kunci : zat warna alam, ekstrak kayu, kulit non konvensional.   
Pemanfaatan karet riklim dari skrap rubber roll untuk kompon sol sepatu Setyowati, Penny; Pramono, Pramono; Supriyanto, Supriyanto
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.732 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.335

Abstract

The objective of the research was to study the effect of the used reclaim rubber from scrab rubber roll as a rubber substitution at rubber compounding for shoe sole production. The reclaime rubber was made by mixing between 100 part scrab rubber roll, 30 part reclaiming oil and 2 part reclaiming agent. The mixture was aged to swelling process for 24 hours and devulcanization was conducted at 1500C for 1.5 hours. Properties of the reclaim rubber were identified such as tension at break 46.55 kg/cm2, elongation at break 136.22%, hardness Shore A 52.8, acetone extract 30.4% and polymer contain 36.41%. The rubber compound was made by using special natural rubber of RSS I (Ribbed Smoke Sheet I) mixed with reclaim rubber at ratio of 100/0, 90/10, 80/20, 70/30, 60/40 and 50/50 phr (part hundred rubber) respectively and was also added additives. The mixing was conducted by using mixing mill at 400-600C for 50 minutes. The compound was concluded that the composition between new rubber RSS I and reclaim at the ratio 70/30 has obtained the most favorable physical properties, with respected testing result of tention at break 85.5 kg/cm2, elongation at break 195.3%, hardness 72.2 shore A, tear resistance 42 kg/cm2, permanent set at 50% elongation 0.27%, density 1.39 g/cm3, Grazelli abration resistance 4.05 mm3/kgm and flexing resistance at 150 kcs did not break. However, the physical properties of the compound was able to meet the SNI 12-0778-1989 class C except the abration resistance.  Keyword : reclaim, rubber roll, compound rubber, shoes sole   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan karet riklim yang berasal dari skrap roll karet sebagai substitusi karet mentah pada pembuatan kompon karet untuk sol sepatu. Karet riklim dibuat dari skrap rubber roll 100 bb (bagian berat) dicampur dengan reclaiming oil 30 bb dan reclaiming agent 2 bb dalam mixing mill, campuran tersebut didiamkan selama 24 jam untuk proses penggembungan (swelling) kemudian didevulkanisasi pada suhu 1500C selama 1,5 jam. Karet riklim yang dihasilkan mempunyai sifat tegangan putus 46,55 kg/cm2, perpanjangan putus 136,22%, kekerasan 52,8 Shore A dan kandungan ekstrak aseton 30,4% serta kandungan polimer sebesar 36,41%. Kompon karet sol sepatu dibuat dari campuran karet alam Ribbed Smoke Sheets I (RSS I) dan karet riklim pada perbandingan berturut-turut 100/0 per hundred rubber (phr), 90/10 phr, 80/20 phr, 70/30 phr, 60/40 phr, 50/50 phr dengan bahan aditip pada jumlah tertentu. Pencampuran dilakukan dengan mixing mill kapasitas 2 kg, suhu 40-600C dan waktu 50 menit. Kompon yang diperoleh diuji sifat fisika vulkanisatnya dan hasilnya menunjukkan bahwa pada komposisi RSSI/riklim 70/30 phr merupakan komposisi terbaik dengan hasil uji fisika tegangan putus 85,5 kg/cm2, perpanjangan putus 195,3%, kekerasan 72,2 shore A, ketahanan sobek 42 kg/cm2, perpanjangan tetap (50%) 0,27 %, berat jenis 1,39 g/cm3, ketahanan kikis Grasselli 4,05 mm3/kg. m dan ketahanan retak lentur 150 kcs. Sifat-sifat fisis kompon dapat memenuhi syarat SNI 12-0778-1989 : Sol karet cetak untuk klas C kecuali sifat ketahanan kikisnya. Kata Kunci : karet riklim, rubber roll, kompon karet, sol sepatu.  
Pemanfaatan minyak kulit biji jambu mete sebagai substitusi karet stirena butadiena pada kompon karkas ban kendaraan bermotor Nurhajati, Dwi Wahini; Pramono, Pramono
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.511 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.326

Abstract

Cashew nut shell liquid (CNSL) as a by product of cashew nut industry was not utilized. CNSL can be used to produce a rubber-like materials. The objectives of the research was to study the application of CNSL resin as substitute material for styrene butadiene rubber (SBR) in the carcass compound. CNSL was reacted with formaldehyde resulting a rubbery CNSL-formaldehyde resin. CNSL –formaldehyde resin was prepared by reaction of 100 parts of CNSL, 5 parts of a 37% aqeaus solution of formaldehyde and 2 parts of ammonium hydroxide for 60 minutes at 1500C. Ratio of SBR/CNSL formaldehyde in tyre carcass compunds were 50/0, 40/10, 30/20, 20/30, 10/40 and 50/0, respectively. The results show that substitution CNSL – formaldehyde resin for SBR was up to 10 phr. Increasing amount of CNSL-formaldehyde resins have increase physical properties such as hardness, peel test, and density, but decreased tensile strength,elongation at break, and abrasion resistance. A compound with ratio SBR/CNSL-formaldehyde resin 40/10 performed the best physical properties i.e:139.454 kg/cm2 tensile strength, 710.97% elongation at break, 62 Shore A hardness, 1.124 g/cm3density, 423.477 N/inchi peel test, and 3.214 mm3/kgm abrasion resistance, respectively.   Keywords : cashew nut shell liquid, CNSL-formaldehyde resin, tyre carcass compound.   ABSTRAK Minyak kulit biji jambu mete atau cashew nut shell liquid (CNSL) merupakan hasil samping industri kacang mete yang sampai sekarang belum dimanfaatkan secara optimum. Padahal CNSL dapat dibuat menjadi material yang menyerupai karet. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh penggunaan resin CNSL sebagai substitusi karet stirena butadiene (SBR) dalam kompon karkas. Resin CNSL terlebih dahulu direaksikan dengan formaldehid menjadi resin CNSL-formaldehid yang menyerupai karet. Resin CNSL-formaldehid dibuat dari resin CNSL 100 bagian, formalin 37% sebanyak 5 bagian, dan NH4OH sebanyak 2 bagian yang direaksikan selama 60 menit pada suhu 1500C. Perbandingan  jumlah karet SBR dengan resin CNSL-formaldehid yang diteliti dalam kompon karkas berturut-turut : 50/0, 40/10, 30/20, 20/30, 10/40 dan 50/0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan resin CNSL-formaldehid dapat mensubstitsi  karet SBR sampai 10 phr. Makin banyak resin CNSL-formaldehid yang ditambahkan menaikkan, sifat kekerasan, daya rekat dan berat jenis namun menurunkan sifat tegangan putus, perpanjangan putus, dan ketahanan kikis. Kompon yang berisi perbandingan karet SBR/resin CNSL-formaldehid 40/10 menunjukkan sifat fisis terbaik yaitu berturut-turut : tegangan putus 139,454 kg/cm2; perpanjangan putus 710,97 %, kekerasan 62 Shore A, berat jenis 1,124 g/cm3, ketahanan kikis 3,214 mm3/kgm, dan daya rekat 423,477 N/inch. Kata kunci : minyak kulit biji jambu mete, resin CNSL-formaldehid, kompon karkas ban.
Rekayasa alat daur ulang limbah padat industri penyamakan kulit untuk pembuatan insol dan kertas karton Sunaryo, Ignatius; Sutyasmi, Sri
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.514 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.327

Abstract

The aim of engineering of equipment for tannery solid waste reuse to make insole and card board was to assist the problem coming from shavings wastes and sludge. This unit was designed and mainly consisted of three parts, those were raw materials destroying machine (beater type), insole/carton sheet printing machine and insole/carton sheet pressing machine. This was an eco-friendly machine, because it was able to recycle all of the excess raw materials. The product capacity of it was 600 kg of raw material to produce 1,200 sheet per day, with assumption that the rejects were varied from 10 – 15%. The specifications of the insole produced by this machine were that the weight was 416 gr/sheet; the length x wide was 78 cm x 66 cm. based on the economical analysis when the marketing price was Rp. 2.000,- per sheet, with the total production 360,000 sheets, the benefit after property was Rp. 33,650,200,- per year, with 2 years 1 month pay back of the investment.  Keywords : shavings waste, sludge, recycled unit, insole, cardboard.   ABSTRAK Tujuan dari rekayasa alat daur ulang limbah padat industri penyamakan kulit untuk pembuatan insol dan kertas karton ini ialah untuk membantu industri penyamakan kulit dalam mengatasi masalah limbah shaving dan lumpur. Alat ini dirancang dengan 3 (tiga) komponen utama yakni alat penghancur bahan baku dengan tipe beater, alat pencetak lembaran insol/karton, dan alat press lembaran insol/karton yang disebut calendar. Alat ini bersifat ramah lingkungan karena seluruh sisa adonan dapat di daur ulang. Kapasitas produksi alat daur ulang ini ialah 600 kg bahan baku untuk menghasilkan 1200 lembar per hari, dengan asumsi tingkat kerusakan berkisar antara 10 – 15%. Insol yang dihasilkan mempunyai berat 416 gram/lembar dengan ukuran p x 1 = 0,78 m x 0,66 m. berdasarkan analisis ekonomi bila harga jual Rp. 2000,- per lembar, maka per tahun dapat diperoleh keuntungan sesudah pajak sebesar Rp. 33.650.200,- dengan jumlah produksi sebesar 360.000 lembar. Waktu pengembalian modal ialah 2 tahun 6 bulan. Kata Kunci : limbah shaving, lumpur, alat daur ulang, insol, kertas karton. 
Pemanfaatan karet riklim dari skrap rubber roll untuk kompon sol sepatu Penny Setyowati; Pramono Pramono; Supriyanto Supriyanto
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.732 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.335

Abstract

The objective of the research was to study the effect of the used reclaim rubber from scrab rubber roll as a rubber substitution at rubber compounding for shoe sole production. The reclaime rubber was made by mixing between 100 part scrab rubber roll, 30 part reclaiming oil and 2 part reclaiming agent. The mixture was aged to swelling process for 24 hours and devulcanization was conducted at 1500C for 1.5 hours. Properties of the reclaim rubber were identified such as tension at break 46.55 kg/cm2, elongation at break 136.22%, hardness Shore A 52.8, acetone extract 30.4% and polymer contain 36.41%. The rubber compound was made by using special natural rubber of RSS I (Ribbed Smoke Sheet I) mixed with reclaim rubber at ratio of 100/0, 90/10, 80/20, 70/30, 60/40 and 50/50 phr (part hundred rubber) respectively and was also added additives. The mixing was conducted by using mixing mill at 400-600C for 50 minutes. The compound was concluded that the composition between new rubber RSS I and reclaim at the ratio 70/30 has obtained the most favorable physical properties, with respected testing result of tention at break 85.5 kg/cm2, elongation at break 195.3%, hardness 72.2 shore A, tear resistance 42 kg/cm2, permanent set at 50% elongation 0.27%, density 1.39 g/cm3, Grazelli abration resistance 4.05 mm3/kgm and flexing resistance at 150 kcs did not break. However, the physical properties of the compound was able to meet the SNI 12-0778-1989 class C except the abration resistance.  Keyword : reclaim, rubber roll, compound rubber, shoes sole   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan karet riklim yang berasal dari skrap roll karet sebagai substitusi karet mentah pada pembuatan kompon karet untuk sol sepatu. Karet riklim dibuat dari skrap rubber roll 100 bb (bagian berat) dicampur dengan reclaiming oil 30 bb dan reclaiming agent 2 bb dalam mixing mill, campuran tersebut didiamkan selama 24 jam untuk proses penggembungan (swelling) kemudian didevulkanisasi pada suhu 1500C selama 1,5 jam. Karet riklim yang dihasilkan mempunyai sifat tegangan putus 46,55 kg/cm2, perpanjangan putus 136,22%, kekerasan 52,8 Shore A dan kandungan ekstrak aseton 30,4% serta kandungan polimer sebesar 36,41%. Kompon karet sol sepatu dibuat dari campuran karet alam Ribbed Smoke Sheets I (RSS I) dan karet riklim pada perbandingan berturut-turut 100/0 per hundred rubber (phr), 90/10 phr, 80/20 phr, 70/30 phr, 60/40 phr, 50/50 phr dengan bahan aditip pada jumlah tertentu. Pencampuran dilakukan dengan mixing mill kapasitas 2 kg, suhu 40-600C dan waktu 50 menit. Kompon yang diperoleh diuji sifat fisika vulkanisatnya dan hasilnya menunjukkan bahwa pada komposisi RSSI/riklim 70/30 phr merupakan komposisi terbaik dengan hasil uji fisika tegangan putus 85,5 kg/cm2, perpanjangan putus 195,3%, kekerasan 72,2 shore A, ketahanan sobek 42 kg/cm2, perpanjangan tetap (50%) 0,27 %, berat jenis 1,39 g/cm3, ketahanan kikis Grasselli 4,05 mm3/kg. m dan ketahanan retak lentur 150 kcs. Sifat-sifat fisis kompon dapat memenuhi syarat SNI 12-0778-1989 : Sol karet cetak untuk klas C kecuali sifat ketahanan kikisnya. Kata Kunci : karet riklim, rubber roll, kompon karet, sol sepatu.  
Rekayasa alat daur ulang limbah padat industri penyamakan kulit untuk pembuatan insol dan kertas karton Ignatius Sunaryo; Sri Sutyasmi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.514 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.327

Abstract

The aim of engineering of equipment for tannery solid waste reuse to make insole and card board was to assist the problem coming from shavings wastes and sludge. This unit was designed and mainly consisted of three parts, those were raw materials destroying machine (beater type), insole/carton sheet printing machine and insole/carton sheet pressing machine. This was an eco-friendly machine, because it was able to recycle all of the excess raw materials. The product capacity of it was 600 kg of raw material to produce 1,200 sheet per day, with assumption that the rejects were varied from 10 – 15%. The specifications of the insole produced by this machine were that the weight was 416 gr/sheet; the length x wide was 78 cm x 66 cm. based on the economical analysis when the marketing price was Rp. 2.000,- per sheet, with the total production 360,000 sheets, the benefit after property was Rp. 33,650,200,- per year, with 2 years 1 month pay back of the investment.  Keywords : shavings waste, sludge, recycled unit, insole, cardboard.   ABSTRAK Tujuan dari rekayasa alat daur ulang limbah padat industri penyamakan kulit untuk pembuatan insol dan kertas karton ini ialah untuk membantu industri penyamakan kulit dalam mengatasi masalah limbah shaving dan lumpur. Alat ini dirancang dengan 3 (tiga) komponen utama yakni alat penghancur bahan baku dengan tipe beater, alat pencetak lembaran insol/karton, dan alat press lembaran insol/karton yang disebut calendar. Alat ini bersifat ramah lingkungan karena seluruh sisa adonan dapat di daur ulang. Kapasitas produksi alat daur ulang ini ialah 600 kg bahan baku untuk menghasilkan 1200 lembar per hari, dengan asumsi tingkat kerusakan berkisar antara 10 – 15%. Insol yang dihasilkan mempunyai berat 416 gram/lembar dengan ukuran p x 1 = 0,78 m x 0,66 m. berdasarkan analisis ekonomi bila harga jual Rp. 2000,- per lembar, maka per tahun dapat diperoleh keuntungan sesudah pajak sebesar Rp. 33.650.200,- dengan jumlah produksi sebesar 360.000 lembar. Waktu pengembalian modal ialah 2 tahun 6 bulan. Kata Kunci : limbah shaving, lumpur, alat daur ulang, insol, kertas karton. 
Penggunaan zeolit alam untuk mengurangi kandungan krom dan nh4+ dalam air limbah penyamakan kulit Supraptiningsih Supraptiningsih; Agustin Suraswati; Muhammad Sholeh
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.312 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.329

Abstract

Leather tanning waste water contains chemical compounds, such as chromium and NH4+ in high concentration, so if they are thrown away without treatment they will make some problems. The aims of this research is to adsorb the cations in leather tanning waste water i.e chromium and NH4+ used natural zeolite as an adsorbent. Research was done by comparing amount of chromium and NH4+ in effluent waste water treatment unit with amount of chromium and NH4+ after being adsorbed by zeolite in a batch system. The result of this research showed that efficiency difference between using zeolite and waste water treatment unit was significant. The optimal condition to reduce chromium and NH4+ was by using 300 grams per liter waste, zeolite particle size was 50-60 mesh, contact time was 24 hours and pH 8±0,1. In this condition, zeolites could reduce chromium from 3728,56mg/l to 365,39 mg/l or 90,20%, and NH4+ from 3040,02 mg/l menjadi 209,76 mg/l or 93,10%. Waste water treatment unit could reduce chromium 63,55% and NH4+ 56,75%.  Keywords : natural zeolite, chromium, NH4+, leather tanning, waste water.   ABSTRAK Air limbah penyamakan kulit mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain krom dan NH4+ yang cukup tinggi, sehingga bila langsung dibuang tanpa mengalami pengolahan, maka akan menimbulkan masalah lingkungan. Tujuan penelitian adalah mengurangi kandungan krom dan NH4+ dalam air limbah industry menyamakan kulit dengan menggunakan zeolite, pada kondisi adsorpsi optimal meliputi jumlah zeolite, waktu kontak, dan ukuran partikel. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan jumah krom dan NH4+ dalam air limbah yang diolah pada unit Pengolah Limbah (UPAL) yang selama ini telah dilakukan, dengan jumlah krom dan NH4+ dalam air limbah yang dilewatkan zeolit alam dengan sistem batch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan efisiensi penggunaan zeolit dengan UPAL nyata. Kondisi optimal ntuk menurunkan kandungan krom dan NH4+ dapat menggunakan zeolite alam sebanyak 300 gram untuk setiap liter limbah, ukuran zeolite 50-60 mesh, waktu kontak 24 jam dan larutan limbah dikondisikan pada pH 8± 0,1. Pada kondisi tersbut zeolit dapat menurunkan krom dari 3728,56 mg/l menjadi 365,39 mg/l atau sebesar 90,20%, sedangkan untuk NH4+ dari 3040,02 mg/l menjadi 209,76 mg/l atau sebesar 93,10%. Penggunaan zeolit alam pada UPAL menurunkan kandungan krom sebesar 63,55 % dan NH4+ sebesar 56,75%.   Kata Kunci : zeolit alam, krom, NH4+, air limbah, penyamakan kulit. 

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2006 2006


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue