cover
Contact Name
Sulastrianah
Contact Email
sulastrianahmuhtadi@gmail.com
Phone
+6285242541601
Journal Mail Official
sulastrianahmuhtadi@gmail.com
Editorial Address
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari Universitas Halu Oleo Fakultas Kedokteran
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Medula
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 23391006     EISSN : 24430218     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/medula
Core Subject : Health, Science,
MEDULA mengundang kontribusi bagi penelitian original dan fundamental pada bidang kesehatan sebagai sebuah artikel yang melewati proses review.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2013)" : 7 Documents clear
Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan Hipertensi dengan Kejadian Stroke Aisyah Muhrini Sofyan; Ika Yulieta Sihombing; Yusuf Hamra
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.039 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.182

Abstract

Stroke adalah penyakit neurologi yang paling mengancam kehidupan. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terdapat 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke. risiko stroke meningkat seiring dengan berat dan banyaknya faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin dan hipertensi dengan kejadian stroke pada pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. besar sampel penelitian adalah 220 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Pengumpulan data diperoleh dari catatan rekam medik dan dianalisis dengan menggunakan uji statistic Chi-Square. dari hasil penelitian, ditemukan penderita stroke sebanyak 77 orang (35%) dan bukan stroke sebanyak 143 orang (65%). Kejadian stroke ditemukan paling banyak pada golongan umur > 55 tahun (67,5%), jenis kelamin laki-laki (52%) dan penderita hipertensi (88,3%). Dari hasil analisis bivariat, nampak bahwa variabel umur berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,000) dan variabel jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian stroke (p=0,308). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara umur dan hipertensi dengan kejadian stroke, sedangkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian stroke. Kata Kunci: kejadian stroke, umur, jenis kelamin, hipertensi
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang Asriani Asrun Asrun; L.M. Zamrud; I Putu Sudayasa
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.384 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.183

Abstract

Gangguan pendengaran akibat bising ialah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebisingan lingkungan kerja, lama waktu kerja, lama masa kerja dan pemakaian alat pelindung telingasebagai faktor risikogangguan pendengaranpada pekerja tambang. Jenis penelitian adalah studi deskriptif analitik dengan rancangan case control, dilakukan dengan pengambilan data sampel kasus gangguan pendengaran, hasilpemeriksaan audiometri kesehatan kerja PT. Antam Pomalaa Kabupaten Kolaka pada tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini 140 responden, yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebisingan lingkungan kerja merupakan faktor risiko kejadian gangguan pendengaran (OR=3,795; 95 % CI=1,866-7,716), lama waktu kerja merupakan faktor risiko gangguan pendengaran(OR= 2,333 ; 95 % CI=1,166-4,668), lama masa kerjamerupakan faktor risiko gangguan pendengaran (OR= 2,389 ; 95 % CI=1,212-4,708) dan pemakaian alat pelindung telinga merupakan faktor risiko gangguan pendengaran (OR= 3,299 ; 95 % CI= 1,641-6,631). Simpulannya, kebisingan lingkungan kerja, lama waktu kerja, lama masa kerja, dan pemakaian alat pelindung telinga merupakan faktor risiko kejadian gangguan pendengaran pada karyawan tambang. Kata kunci : gangguan pendengaran, karyawan pt. antam pomalaa, pertambangan, faktor risiko, kebisingan lingkungan kerja, pemakaian alat pelindung telinga.
ANALISA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Dhilah Harfadhilah; Nur Nasry Noor; I Nyoman Sunarka
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.828 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.184

Abstract

WHO Report 2009 menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kelima dari 22 negara di dunia dengan jumlah penderita TB terbanyak. Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sebanyak 0.34 sampai 0.52 juta kasus atau sekitar 5.7% dari jumlah penderita TB di dunia. Laporan P2TB Kota Kendari tahun 2011 tercatat penderita TB Paru BTA (+) sebanyak 448 kasus. Lingkungan merupakan salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko kondisi lingkungan terhadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Poasia tahun 2011-2012. Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan variabel independen yang diteliti adalah kepadatan hunian rumah, ventilasi, jenis dinding, jenis lantai rumah dan kontak serumah dengan keluarga yang menderita TB paru. Besar sampel untuk penelitian ini menggunakan total pada tahun 2011-September 2012, yaitu 68 sampel untuk kasus dan 68 sampel untuk kontrol. Analisis data untuk mengetahui besarnya risiko variabel independen dapat dilihat dari nilai Odds Ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa 5 variabel diperkirakan sebagai faktor risiko TB Paru, yaitu : Kepadatan hunian rumah (OR:7.756, CI 95%:3.546-16.967), ventilasi (OR:6.651, CI 95%:3.145-14.068), jenis lantai (OR:6.217, CI 95%:2.952-13.095), jenis dinding (OR:1.548, CI 95%:1.277-5.753), dan kontak serumah dengan keluarga yang TB (OR:18.962, CI 95%:2.426-148.192). Disarankan perlunya penyuluhan tentang syarat rumah sehat, perilaku hidup sehat, dan peningkatan kerja sama lintas sektoral yang lebih komprehensif dan adekuat.Kata kunci : tuberkulosis paru, faktor risiko lingkungan
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Akar Rumput Belulang (Eleusine indica l. Gaertn) Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri pada Mencit (Mus musculus) yang Diinokulasi Salmonella typhi Idhul Ade Rikit Fitra; Sahidin Sahidin; Abdul Karim
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.5 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.185

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek dari pemberian ekstrak etanol akar rumput belulang (E. indica L. Gaertn) terhadap penurunan jumlah bakteri pada hepar mencit (Mus musculus) yang diinokulasi S. typhi.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan the post-test only control group design. Dua puluh ekor mencit dibagi menjadi 4 kelompok, satu kelompok kontrol dan tiga kelompok uji. Kelompok I tidak diberi ekstrak etanol akar rumput belulang sebagai K. Kelompok II diberi ekstrak etanol akar rumput belulang dengan dosis 10 mg/ekor sebagai Uji I. Kelompok III diberi ekstrak etanol akar rumput belulang dengan dosis 20 mg/ekor sebagai Uji II. Kelompok IV diberi ekstrak etanol akar rumput belulang dengan dosis 40 mg/ekor sebagai Uji III. Semua kelompok diberi pakan standar pada hari ke-1 sampai hari ke-7. Pada hari ke-8 mencit diinokulasi S. typhi 1 x 10 6, setelah 2 jam mencit diberi ekstrak etanol akar rumput belulang pada kelompok uji dan Aquadest pada kelompok kontrol. Setelah 24 jam mencit didekapitasi dan diambil heparnya untuk menghitung jumlah koloni bakteri pada jaringan hepar. Rerata jumlah bakteri pada pengenceran ke-2 didapatkan kelompok K = 26.78, kelompok Uji I = 28.28, kelompok Uji II = 24.74, dan kelompok Uji III = 7.98. Uji Mann-Whitney U didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok K dengan Uji III p=0.008, Uji I dengan Uji III p=0.007, dan Uji II dengan Uji III p=0.009(p=<0,05).Ekstrak etanol akar rumput belulang dapat menurunkan jumlah koloni bakteri pada mencit yang diinokulasi S. typhi pada tiap-tiap dosis.Kata Kunci : Akar rumput belulang, Koloni bakteri, Hepar, Salmonella typhi
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Lingkungan Terhadap Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue Muhammad Rizal Ardiansyah; Nur Nasry Noor; I Putu Sudayasa
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.538 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.186

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat. Kejadian DBD di Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua, Kendari, bulan Januari-Maret tahun 2013,sebanyak 10 kasus dengan jumlah kematian 1orang. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi penularan penyakit DBD adalah dengan mengendalikan vektor penyakit DBD melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan lingkungan terhadap pengendalian vektor penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-wua, Tahun 2013.Metode penelitian bersifat observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional study. Besar sampel penelitian 300 responden, diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling dan data diuji dengan Chi-Square.Hasil penelitian, terdapat hubungan antara pengetahuan kepala keluarga (ρ = 0,012), sikap kepala keluarga (ρ = 0,017), tempat perindukan nyamuk (ρ = 0,000), kebiasaan membersihkan tempat penampungan air (TPA) (ρ = 0,000) terhadap pengendalian vektor penyakit di Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua,Kendari, tahun 2013.Simpulannya, terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan lingkungan terhadap pengendalian vektor penyakit DBD di Kelurahan Anawai, Kecamatan Wua-wua tahun 2013. Kata kunci : pengendalian vektor penyakit demam berdarah dengue, pengetahuan, sikap, tempat perindukan, kebiasaan membersihkan tpa
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA Sitti Nur Afridasari; Juminten Saimin; Sulastrianah Sulastrianah
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.7 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kejadian umur kehamilan, gravida, dan hiperplasentosis sebagai faktor risiko kejadian preeklampsia, di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2012. Jenis penelitian adalah studi deskriptif analitik dengan rancangan case control. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2010-2012. Penelitian ini dilakukan pengumpulan data sekunder yaitu rekam medis. Sampel kasus pada penelitian ini adalah ibu yang didiagnosa oleh dokter mengidap preeklampsia dan kontrol yaitu ibu hamil normal di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2012. Sampel berjumlah 158 orang yang terdiri dari 79 kasus dan 79 kontrol yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur kehamilan merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia dengan OR = 2,975 (1,557-5,683; 95%), gravida merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia dengan OR = 2,881 (1,499-5,538; 95%) dan hiperplasentosis merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia dengan OR =2,529 (1,333-4,799; 95%). Umur kehamilan, gravida dan hiperplasentosis merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2010-2012. Kata kunci : preeklampsia, gravida, umur kehamilan, hiperplasentosis
Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Waode sitti asfiah udu
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.851 KB) | DOI: 10.46496/medula.v1i1.188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar pada siswa Sekolah Dasar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan cara observasional analitik. Subyek penelitian ini adalah 37 siswa SDN Serayu, 38 siswa SD Netral C, dan 18 siswa SD Taman Siswa di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data primer berupa ukuran berat badan dan tinggi badan yang digunakan untuk menetapkan status gizi, sedangkan data sekunder berupa prestasi belajar yang ditentukan berdasarkan nilai raport. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar digunakan uji statistik Chi-square. Berdasarkan pengukuran status gizi dari sampel SDN Serayu diperoleh hasil 33 anak (89,19%) berstatus gizi baik, , 3 anak (8,11%) berstatus gizi kurang dan 1 anak (2,7%) berstatus gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi diperoleh 16 anak (43,24%) dengan indeks prestasi baik, 16 anak (43,24%) indeks prestasi sedang dan 5 anak (13,52%) indeks prestasi kurang. Pengukuran status gizi dari sampel SD Netral C diperoleh hasil 29 anak (76,32%) berstatus gizi baik, 9 anak (23,68%) berstatus gizi kurang dan tidak ada anak dengan status gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi diperoleh 27 anak (71,05%) dengan indeks prestasi baik, 11 anak (28,95%) indeks prestasi sedang dan tidak ada anak dengan indeks prestasi kurang. Pengukuran status gizi dari sampel SD Taman Siswa diperoleh hasil 12 anak (66,67%) berstatus gizi baik, 6 anak (33,33%) berstatus gizi kurang dan tidak ada anak dengan status gizi buruk. Hasil pengukuran indeks prestasi sampel diperoleh 9 anak (50%) dengan indeks prestasi baik, 9 anak (50%) indeks prestasi sedang dan tidak ada anak dengan indeks prestasi kurang. Dari hasil analisis chi square disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa (p<0,05). Kata kunci : siswa, status gizi, prestasi belajar

Page 1 of 1 | Total Record : 7