cover
Contact Name
Eka Damayanti
Contact Email
sipakalebbi@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6285255104606
Journal Mail Official
eka.damayanti@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jalan HM Yasin Linpo No 36 Romang Polong Somba Opu Gowa Sulawesi Selatan
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL SIPAKALEBBI
ISSN : 23554337     EISSN : 27162559     DOI : 10.24252/sipakalebbi
JURNAL SIPAKALEBBI is a scholarly journal published and funded by Pusat Studi Gender dan Anak (Center for Gender and Child Studies) LP2M Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. The journal publishes 2 issues each year regarding current issues in gender or child regionally or globally.
Articles 75 Documents
“BUNDO KANDUANG” MINANGKABAU Vs. KEPEMIMPINAN Ermi Sola
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.991 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v4i1.15523

Abstract

Minangkabau merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia dengan sistem kekerabatan yang berbeda. Masyarakat Minangkabau memiliki adat yang unik dengan menganut sistem matrilineal. Adat istiadat Minangkabau mengatur tatanan masyarakatnya baik secara individu, kelompok maupun sosial. Penghulu adalah sebutan atau gelar yang diberikan kepada pemimpin adat dalam masyarakat Minangkabau. Penghulu merupakan orang yang dituakan, dipilih dan dipercayakan untuk memimpin masyarakat. Bundo kanduang merupakan seorang perempuan yang sudah menikah. Bundo kanduang merupakan pemimpin non formal bagi seluruh perempuan dan anak cucunya dalam suatu kaum. Semua keputusan berada di tangannya. Tanpa adanya izin dari bundo kanduang, semua rencana belum dapat dilaksanakan.
من بلاغة النظم القرآني في حديثه عن حقوق المرأة في القرآن الكريم Haniah Haniah
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.941 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v3i2.11898

Abstract

Perempuan di sebagian kawasan masih sering dianaktirikan dan tidak mendapatkan hak-haknya di ruang public. Alquran sebagai kitab hidayah bagi umat manusia dan pedoman hidup bagi umat Islam telah menempatkan perempuan pada posisi yang mulia dan memberikan hak-haknya. Alquran melukiskan hal ini dengan gaya bahasa yang indah sehingga terpatri dalam jiwa dan hati orang yang membaca dan mendengarkannya. Tulisan ini menggunakan analisis balagah dalam memaknai ayat-ayat Alquran yang berbicara tentang hak-hak perempuan di ruang privasi dan ruang publik. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Alquran telah mengambarkan hak-hak perempuan dengan pilihan bahasa yang tepat, gaya bahasa yang indah dan mampu memberi pengaruh bagi yang membacanya.
GENDER DALAM PERSFEKTIF ISLAM Kasmawati Kasmawati
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.462 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v1i1.285

Abstract

  Islam is lifelyhood system that leads people to understand the reality of life. Islam is also a global structure revealed from Allah as rahmatan li al-‘Alamin. Concequencely, Allah created human beings (men and women) as His representation (Khalifah) in this world which have responsibilies to save and stabilze nature as well as to save human civilization. Therefore, both women and men have equal and comprehensive roles as human beings. Gender theory and concept seem easy and is difficult to apply as they need procedures and support from community, if gender is a principa choice for balancing individual roles in the global community. Islam adalah sistem kehidupan yang mengantarkan manusia untuk memahami realitas kehidupan. Islam juga merupakan tatanan global yang diturunkan Allah sebagai Rahmatan Lil-’alamin. Sehingga dalam sebuah konsekuensi logis – bila penciptaan Allah atas makhluk-Nya – laki-laki dan perempuan – memiliki missi sebagai khalifatullah fil ardh, yang memiliki kewajiban untuk menyelamatkan dan memakmurkan alam, sampai pada suatu kesadaran akan tujuan menyelamatkan peradaban kemanusiaan. Dengan demikian, gender (wanita-Laki) dalam Islam memiliki peran yang konprehensif dan kesetaraan harkat sebagai hamba Allah serta mengemban amanah yang sama dengan laki-laki. Teori dan konsep Gender memang mudah nampaknya, namun aplikasinya bukan perkara gampang, butuh proses dan dukungan penuh serta partisipasi langsung dari masyarakat dunia, jika Gender memang menjadi pilihan utama untuk menyeimbangkan peran-peran individu dalam masyarakat global
DAMPAK PERNIKAHAN ANAK PADA KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI DESA KANREPIA KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA Aisyah BM; Nur Wahidah Mansur
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.079 KB) | DOI: 10.24252/sipakallebbi.v5i2.25593

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana faktor penyebab terjadinya pernikahan Anak di Desa Kanreapia Kecamatan tombolo Pao Kabupaten Gowa, dan bagaimana dampak pernikahan usia muda pada keharmonisan rumah tangga di  Desa tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi dan kesejahteraan sosial. Sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui empat tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, teknis analisis perbandingan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan anak terjadi disebabkan karena beberapa faktor, yaitu: 1) pendidikan, 2) ekonomi, 3) Budaya. Adapun dampak pernikahan anak terhadap keharmonisan rumaha tangga terdiri atas dampak positi dan negatif, dampak positif berupa memperbaiki silaturahim dan perbaikan ekonomi, sementara dampak negatifnya cenderun terjadinya percekcokan yang berujung pada perceraian. Implikasi dari penelitian ini adalah: Diharapkan perhatian dari pemerintah dalam hal ini DP3A Kabupaten Gowa untuk memberikan arahan kepada perempuan atau anak yang melakukan pernikahan anak, dan upaya pemerintah desa untuk mengembangkan penguatan sumber perlindungan, agar memiliki fikiran untuk tidak menikah diusia anak dalam meningkatkan pola hidup yang lebih baik. Diharapkan bagi para remaja agar mementingkan pendidikan dan juga lebih bijak dalam mengambil keputusan.
KEDUDUKAN PEREMPUAN SEBAGAI SAKSI DALAM ISLAM Thahir Maloko
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.075 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v4i2.18552

Abstract

Islam adalah agama ketuhanan sekaligus agama kemanusiaan dan kemasyarakatan. Dalam pandangan Islam, manusia memupnyai dua kapasitas yaitu sebagai hamba Allah swt. dan sebagai representative Allah swt. (khalifah), tanpa membedakan jenis kelamin, etnis dan warna kulit. Kualitas keshalehan tidak hanya diperoleh melalui upaya penyucian melainkan juga kepedulian terhadap penderitaan orang lain. Islam menegaskan bahwa diskriminasi peran dan relasi gender adalah salah satu pelanggaran hak-asasi manusia yang harus dieliminir. Dengan demikian laki-laki dan perempuan memupnyai hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan peran sebagai hamba dan khalifah.
GAMBARAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN ALUMNI FARMASI FKIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR : SEBUAH TINJAUAN BERBASIS GENDER Asrul Ismail
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.491 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v4i1.14490

Abstract

Stereotip masyarakat tentang pendidikan farmasi yang didominasi oleh perempuan sudah lama berkembang. Beragam universitas di Indonesia telah menyediakan pendidikan sarjana farmasi, salah satunya adalah UIN Alauddin Makassar. Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2005 hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik mahasiswa dan alumni Jurusan farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar dari perspektif gender. Penelitian didesain secara deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 174 orang yang terdiri mahasiswa dan alumni dari berbagai angkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan masih mendominasi sebanyak 75.3%(131), sedangkan laki-laki sebanyak 24.7% (43). Dalam memilih jurusan farmasi, terdapat 10.9% (19) yang mempertimbangkan jenis kelamin sedangkan yang memilih tidak sebesar 89.1% (155). Hal ini kontradiktif dengan pendapat masing – masing responden yang memilih adanya pengaruh jenis kelamin dalam pemilihan jurusan 50.6% (88) dan yang memilih tidak sebanyak 49.4% (86). Persepsi tentang adanya keharusan sebuah jurusan didominasi oleh jenis kelamin tertentu sebesar 50.6% (88) dan tidak harus sebesar 49.4% (86). Terdapat 90.8% (158) yang berpendapat bahwa semua jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah dan memilih jurusan tertentu dan 9.2% (16) menjawab tidak. Terdapat 68.4% (119) yang berpendapat bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap pekerjaan, sedangkan 31.6% (55) menjawab tidak.
KESETARAAN GENDER PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM Achmad Musyahid
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.552 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v1i1.290

Abstract

  Gender Issue becomes the warm topic conversed latterly, especially concerning social function and role between men and women. As an universal religion, Islam confess and push the equality of the social function and role. Equivalence gender between men and woman in Islam contain the values ilahiyah to mankind importance. The essential Values of that's recognized by in highest hikmah toward teh existence of equivalence gender. Persoalan gender selalu hangat dibicarakan, khususnya menyangkut persoalan fungsi dan peran sosial antara wanita dan pria. Sebagai agama universal, Islam menjembatani persamaan fungsi dan peran sosial tersebut. Keseteraan fungsi dan peran laki-laki dan perempuan merupakan bagian dari nilai-nilai ilahiyah dan nilai-nilai esensial tersebut merupakan hikmah yang dalam terhadap adanya kesetaraan gender.
PERAN NEGARA DALAM PENDIDIKAN POLITIK PERSPEKTIF GENDER Nila Sastrawati
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.846 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v5i1.21563

Abstract

Artikel ini mengungkapkan bagaimana peran negara dalam pendidikan politik perspektif gender. Bahan analisis yang dibahas dalam tulisan ini bersumber dari riset kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, dan analisis menggunakan analisis konten. Paradigma sensivitas gender dalam politik beranjak dari pemahaman bahwa ranah politik tidak terlepas dari relasi-relasi pelibatan laki-laki dan perempuan. Politik adalah kerja sama (konsensus). Keputusan politik adalah kolektif bukan individu. Sehingga konsep kualitas yang menjadi hal lain dalam melihat kemampuan dan ketidakmampuan, bukanlah milik identitas gender tertentu. Pendidikan politik berbasis sensivitas gender dapat dicermati; melalui adanya peran negara yang menyediakan regulasi yang mengikat struktur politik. Termasuk dalam bentuk penyelenggaraan pendidikan politik. Implementasi Pendidikan politik pada partai politik melalui program kerja; pada kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program, baik secara langsung maupun melalui komunikasi media. Negara melalui regulasi menyediakan perangkat/instrumen sistem politik yang ideal, menjamin hak, dan kewajiban warga negara serta pelaksanaan pendidikan politik berbasis sensivitas gender.
GENDER DAN AKIDAH (Analisa Terhadap Pekerja Perempuan di Lantebung Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar) Anggriani Alamsya
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.253 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v4i2.18546

Abstract

Pekerja perempuan adalah pejuang dalam rumah tangganya, mereka tidak hanya bekerja di luar rumah, tetapi tugas utamanya sebagai ibu, tetap menunggunya di rumah. Tuntutan hidup ‘memaksa’ para perempuan untuk menggunakan tenaganya di luar rumah, demi memperoleh tambahan penghasilan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Lantebung, Kota Makassar. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun perempuan hebat ini bekerja di pabrik, namun tugas untuk menjaga akidahnya dan keluarganya tetap konsisten dilakukan, ini ditunjukkan dengan tetap menjaga ibadah rutin mereka dan menyempatkan diri untuk diri untuk mendidik anak-anak mereka.
TRANSGENDER DAN KONSEP DIRI (Studi Kasus Homoseksual di Makassar) Syamsidar Syamsidar; Fauziah Astrid
JURNAL SIPAKALEBBI Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.688 KB) | DOI: 10.24252/jsipakallebbi.v3i2.11512

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil riset yang didanai Litapdimas Kemenag RI. Tujuan riset ini untui mengetahui eksistensi transgender di Kota Makassar dan juga untuk mengetahui penyingkapan diri transgender di Kota Makassar. Metode yang digunakan yaitu penelitian ex post facto, yang menggambarkan dan menjelaskan fakta yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Wawancara mendalam juga dilakukan untuk menggali informasi dari para informan. Hasilnya, para informan transgender melakukan penyingkapan diri yang sangat luas dan mereka juga sangat eksis dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran spiritualitasnya karena mengakui bahwa Tuhan memberi dukungan pada pilihannya. Kedua, mereka memiliki kebebasan dengan cara menunjukkan ekspresi diri lebih bebas. Ketiga, mereka mampu bertanggungjawab dengan pilihan yang mereka lakoni.