cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM
ISSN : -     EISSN : 24600059     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Kedokteran Gigi Klinik or abbreviated to MKGK is a scientific periodical written in Indonesian language published by Dentistry Faculty of Gadjah Mada University twice a year on every June and December. The process of manuscript submission is open throughout the year
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2019)" : 5 Documents clear
Teknik sementasi ekstraoral untuk mencegah kelebihan semen di sekitar implan Setyawan Bonifacius; Ira Komara; Dyah Nindita Carolina
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65725

Abstract

Pembersihan kelebihan semen yang tidak adekuat dapat menginisiasi terjadinya proses inflamasi sekitar implan. Pemilihan jenis koneksi dan teknik sementasi implan dan restorasi adalah dua aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan implan. Teknik sementasi restorasi yang dilakukan ekstraoral dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya kelebihan semen di sekitar implan. Studi kasus ini bertujuan untuk menunjukkan metode dalam mengurangi risiko kelebihan semen yang terakumulasi di sekitar implan. Pasien laki-laki, usia 50 tahun datang dengan keluhan kehilangan gigi regio 35 dan 36, ingin dibuatkan protesa implan untuk mengganti gigi 35 dan 36. Hasil radiograf CBCT tidak ada kontraindikasi untuk implan dan pasien tidak ada riwayat penyakit sistemik. Bedah implan dilakukan di regio 35 dan 36. Fase pemasangan restorasi mahkota pada implan dilakukan dengan teknik sementasi ekstraoral pada gigi 35 dan 36. Manfaat utama dari sementasi ekstra oral adalah untuk menghilangkan secara langsung kelebihan semen di sekitar margin. Teknik ini mengurangi risiko terjadinya inflamasi pada jaringan lunak dan kehilangan tulang di sekitar implan. Teknik sementasi ekstraoral dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencegah terjadinya kegagalan implan yang disebabkan karena kelebihan semen yang tertinggal di sekitar implan.
Perawatan bedah regeneratif periodontal pada kasus periodontitis Dyah Nindita Carolina; Ina Hendiani; Agus Susanto; Nunung Rusminah
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65726

Abstract

Kerusakan tulang alveolar pada kasus periodontitis membutuhkan perawatan bedah regeneratif periodontal dengan bahan bone graft untuk merangsang pertumbuhan tulang alveolar, dikombinasikan dengan Platelet Rich Fibrin (PRF) atau membran alloplastik sebagai Guide Tissue Regeneration (GTR). Studi kasus ini bertujuan untuk menunjukan perawatan koreksi defek tulang alveolar pada kasus periodontitis dengan bedah regeneratif periodontal. Pasien wanita berusia 50 tahun mengeluhkan gigi belakang rahang atas kanan dan kiri terasa goyang dan sakit. Temuan klinis dan radiograf terdapat poket dengan rata-rata kedalaman 7 dan 8 mm pada bagian bukal mesial dan distal pada gigi 16, 15 dan 26, kegoyangan gigi derajat 1, dan kerusakan tulang vertikal mencapai 1/3 tengah akar gigi 16,15 dan 26. Pasien mendapatkan perawatan scaling inisial, penghalusan akar, dan penyesuaian oklusi, dilanjutkan bedah periodontal gigi 16, 15 dan 26. Pada prosedur flap dilakukan debridemen poket dan eliminasi jaringan granulasi dilanjutkan pemberian bone graft dengan PRF pada gigi 16, 15 dan pemberian bone graft dengan membran alloplastik (periosteum) pada gigi 26. Penutupan flap dengan penjahitan interdental interrupted. Bedah periodontal regeneratif dilakukan untuk menghasilkan terbentuknya pertumbuhan jaringan periodontal yang baru dan mengembalikan perlekatan jaringan ikat pada gigi. Evaluasi sesudah bedah regeneratif periodontal terlihat bahwa pada kombinasi bone graft dengan PRF atau membran alloplastik (periosteum) menunjukkan penurunan Clinical Attachment Loss (CAL) dan radiograf menunjukkan bertambahnya ketinggian tulang alveolar. Perawatan bedah regeneratif periodontal kombinasi bone graft dengan PRF atau membran alloplastik (periosteum) dapat meningkatkan perlekatan jaringan periodontal pada kasus periodontitis.
Perawatan periodontal pasca abses periodontal Ika Andriani; Hartanti Hartanti
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65727

Abstract

Abses periodontal merupakan abses pada jaringan periodontal yang menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan mengakibatkan gigi goyang dan terlepas ketika tidak dirawat. Abses periodontal merupakan kasus kedaruratan terbanyak ke 3 dalam kedokteran gigi. Kondisi ini dapat kambuh apabila tidak dilakukan perawatan pasca abses. Studi kasus ini bertujuan untuk memaparkan tindakan pasca perawatan abses periodontal dalam meminimalkan kekambuhan abses dan mempertahankan gigi selama mungkin dalam rongga mulut. Pasien 45 tahun mengeluhkan gusi belakang kiri atas sakit sekali sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan intra oral menunjukkan pembengkakan gingiva sisi bukal dan palatal gigi 26, gingiva berwarna merah, mengkilat, dan terdapat pus di palatal. Oral Hygiene Index (OHI) sedang dengan kalkulus subgingiva. Pengukuran Probing Depth (PD) gigi 26 menunjukkan poket 6 mm di mesial, 3,5 mm di palatal, serta gigi mengalami kegoyangan derajat 3. Radiograf periapikal menunjukkan terdapat kerusakan tulang alveolar gigi 26. Kunjungan pertama dilakukan scaling, spooling dengan hidrogen peroksida (H2O2) diikuti dengan salin, dan medikasi dengan klindamisin, ibuprofen, dan vitamin B kompleks. Seminggu kemudian masih tampak abses yang berkurang di palatal, dan dilakukan splinting pada oklusal gigi 26. Setelah satu minggu dilakukan aplikasi bone graft. Kontrol pasca 1 minggu menunjukkan kondisi pasien tanpa keluhan dengan pemeriksaan intra oral gingiva mulai berwarna pink tanpa pembengkaan di palatal dan tanpa kegoyahan gigi. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah pemberian obat saja tidak cukup adekuat untuk perawatan abses periodontal, harus dilakukan perawatan selanjutnya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Hidroksiapatit dari cangkang telur sebagai bone graft yang potensial dalam terapi periodontal Kosno Suprianto; Hidayati Hidayati; Cytha Nilam; Nurul Khairiyah; Ratu Amelia; Siti Rahmadita
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65729

Abstract

Kebutuhan bone graft semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan terapi periodontal. Berbagai macam bahan alami telah diteliti sebagai bahan yang dapat digunakan untuk bone graft. Limbah cangkang telur merupakan pilihan yang potensial dibandingkan dengan bahan alami lainnya karena hidkroksiapatit (HA) dari cangkang telur memiliki kemampuan mensinter yang unggul. Studi pustaka ini bertujuan untuk menilai hidroksiapatit dari cangkang telur sebagai bahan bone graft untuk terapi periodontal. HA merupakan komposisi mineral utama yang hampir menyerupai komposisi mineral pada tulang. HA memiliki sifat biokompatibel, osteoinduktif dan osteokonduktif yang merupakan syarat ideal bahan bone graft. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa cangkang telur memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam pembentukan tulang. HA dari cangkang telur dapat mencegah transmisi penyakit karena dapat disterilkan dalam temperatur yang tinggi tanpa mengubah sifat biologisnya. Sumber alami HA lainnya yang berasal dari tulang sapi, tulang ikan, cangkang sotong, cangkang tiram dan terumbu karang telah diteliti sebelumnya. Namun, penggunaan yang terus menerus dapat menyebabkan kepunahan. Untuk itu, cangkang telur merupakan peluang yang bagus untuk mengurangi biaya dalam perawatan perbaikan tulang dengan dampak yang sedikit terhadap lingkungan. Kesimpulan: Cangkang telur merupakan bahan bone graft alami yang potensial karena memiliki sifat yang ideal sebagai bahan bone graft, kurangnya resiko transfer penyakit dan biaya yang efektif dan ekonomis, sehingga HA dari cangkang telur dapat digunakan sebagai bahan bone graft yang potensial.
Manajemen resesi gingiva Miller kelas III dengan connective tissue graft dan teknik tunneling Ricky Anggara; Lies Zubardiah
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65730

Abstract

Resesi gingiva didefinisikan sebagai pergerakan margin gingiva ke arah apikal yang mengakibatkan hilangnya perlekatan dan tampaknya permukaan akar gigi. Indikasi prosedur penutupan akar adalah tuntutan estetik, hipersensitivitas akar dan abrasi servikal sehingga penting untuk melakukan penutupan akar. Studi kasus ini bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan connective tissue graft (CTG) dengan teknik tunneling dalam menutup resesi miller kelas III. Pasien wanita berusia 48 tahun dengan gigi 31 mengalami resesi miller kelas III dilakukan CTG untuk menutup permukaan akar tersebut dengan mengambil donor dari area palatal regio kiri atas dan dimasukkan ke daerah resesi dengan menggunakan teknik tunneling dari gigi 41 ke 32 dimana interdental nya tetap utuh. Graft dari palatal tersebut kemudian dijahit dengan teknik double anchorage di insisal dengan diberikan resin komposit di insisal interdental. Hasil yang didapat yakni resesi pada gigi 31 sudah tertutup sampai 2/3 bagian dan tercipta jaringan keratin baru. Hasil prosedur tunneling menunjukkan penutupan akar yang baik, mempertahankan tinggi papila interdental, dan meningkatkan ketebalan keratin gingiva sehingga memberikan hasil estetik yang baik. Laporan kasus ini menyimpulkan bahwa connective tissue graft dengan teknik tunneling pada resesi miller kelas 3 memberikan hasil yang baik dalam menutup permukaan akar yang terbuka.

Page 1 of 1 | Total Record : 5