cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH)
ISSN : 19795521     EISSN : 24433527     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2015)" : 10 Documents clear
JAMINAN KEBENDAAN DAN JAMINAN PERORANGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK PIUTANG Niken Prasetyawati; Tony Hanoraga
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.777 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1247

Abstract

Dalam mewujudkan tujuan nasional kegiatan dalam bidang ekonomi merupakan prioritas utama untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya, berbagai kebijakan dibuat untuk memacu kegiatan ekonomi,memberikan kemudahan pada pelaku ekonomi untuk mengembangkan usahanya.Pengembangan dunia usaha membutuhkan  fasilitas modal dalam jumlah besar, dana berupa modal dapat diperoleh dari berbagai sumber, dapat berupa modal dari setoran para pendiri usaha ataupun dari utang yang diperoleh dari sumber sumber seperti , bank, lembaga pembiayaan , pasar uang, pasar modal,dll.Dengan semakin pesatnya kegiatan ekonomi dan penyaluran dana pinjaman  ,sumber sumber pemberi utang atau yang sering disebut kreditor  juga membutuhkan perlindungan hukum dalam hal para pengutang atau yang biasa disebut debitor ingkar janji. Lembaga jaminan dibutuhkan sebagai upaya perlindungan bagi pemberi utang tersebut. 
FAHAM ULAMA HADITS DAN SUFI TERHADAP KEYAKINAN TENTANG NUR MUHAMMAD achmad achmad; Muhtarom Ilyas
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.633 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1243

Abstract

Nur Muhammad adalah suatu ajaran tentang keyakinan bahwa Allah SWT menciptakan Nabi Muhammad SWA dari NurNya [Allah SWT].  Sejak semula dari Nur Allah itu dicipta Nur Muhammad, hal ini telah menjadi aqidah para penganut thariqat atau mereka yang bertasawuf dalam Islam. Bila Nabi Muhammad SWA diciptakan berasal dari NurNya, demikian halnya seluruh makhluk juga diciptakan dari Nur Muhammad. Dari NurNya, Allah SWT menciptakan Nur Muhammad dan dari Nur Muhammad, Allah SWT menciptakan seluruh makhluq. Keyakinan tentang Nur Muhammad mempunyai konsekwensi terhadap wujud yang satu, yaitu wihdatul wujud, kesatuan wujud Khaliq dan makhluq, kesatuan wujud Allah SWT dengan alam semesta. Sebagaimana Al Bushthami mengatakan,” Aku heran kepada orang yang mengenal Allah, bagaimana mungkin dia menyembahNya?” Juga Al Bushthami mengatakan,”Mahasuci aku, mahasuci aku, alangkah agungnya aku.” Jadi siapa yang telah mengenal Allah swt., dia merupakan emanasi dari Allah swt. sehingga melekat padanya sifat-sifat ketuhanan yaitu rububiyah dan uluhiyah. Oleh karenanya mana mungkin Allah menyembah Allah? Itulah wihdatul wujud sebagai salah satu konskwensi dari ajaran tentang Nur Muhammad.
SOCIAL SKILL TRAINING (SST) SEBAGAI INTERVENSI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SIKAP MENENTANG Ni Gusti Made Rai
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.007 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1242

Abstract

Perubahan jaman menunjukkan adanya berbagai macam problem sosial yang salah satunya sering terjadi di masyarakat adalah anak yang suka membuat masalah atau bullying. Dalam bahasa awam lebih dikenal oleh masyarakat yaitu dengan istilah anak membangkang, dan dalam bahasa ilmiah disebut dengan Oppositional Deviant Disorder (ODD).  Strategi untuk mengatasi persoalan tersebut, yang mampu mengurangi persoalan ODD  adalah lingkungan bukan hanya para ahli Psikolog saja.   Diharapkan ada gerakan yang mampu menumbuhkan adanya kemampuan sosial (social skill) yakni dengan latihan-latihan yang dapat diprogram oleh para ahli seperti psikolog ataupun psikiater. Oleh karena itu diharapkan Masyarakat  mulai mengenal, mengetahui ciri-ciri klinis dari ODD, sehingga mampu  menangani  persoalan gangguan sikap menentang ini.
Do Absence and Mobility (Transience) Affect Reading Literacy Achievement? Ratna Rintaningrum
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.474 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1248

Abstract

Reading literacy has been regarded as an important subject taught at the primary school level as it is the foundation for learning across all subject. Australia, as a developed country, has placed great emphasis on the importance of reading literacy in primary schools by establishing various educational policies and undertaking various programs, both for teachers and students, to improve the teaching of reading literacy in school. However, different students have different levels of skill in acquiring reading comprehension. The findings of some studies suggest that there are a number of reasons why some children perform better in reading literacy than others do. Absence and mobility are two factors that are considered to have effect on reading achievement. Both Australia, America and International studies have shown that there is negative relationship between absence, mobility and school achievement.
Peran Keluarga Sangat Penting dalam Pendidikan Mental, Karakter Anak serta Budi Pekerti Anak Dyah Satya Yoga; Ni Wayan Suarmini; Suto Prabowo
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.06 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1241

Abstract

Pada tulisan ini diulas bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Dalam dalam tulisan ditemukan bahwa sebagai suatu sistem sosial terkecil, keluarga menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian seorang anak. Pada masa pertumbuhan, seorang anak memiliki banyak pertanyaan mengenai hal-hal yang dirasanya baru. Anak memiliki pertanyan-pertanyaan kritis, disinilah dituntut kemampuan komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang anak. Keluarga sekarang memiliki fungsi yang lebih kompleks yang mencakup fungsi produksi serta konsumsi. Penulisan ini perlu dilakukan agar pembaca dapat memiliki pandangan bagaimana pengaruh keluarga terhadap perkembangan karakter seorang anak. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak.
GEREJA MEMPERHATIKAN ORANG MISKIN SEBAGAI REVELASI DAN KONTEMPLASI SUBSTANSI EVANGELIUM: REFLEKSI KRISTIS ATAS DOKUMEN EVANGELII GAUDIUM Heribertus Susanto
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.869 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1244

Abstract

The Church itself is a sacrament or a mystery. Her life and development are inspired by the Holy Spirit. The Church herself has a fundamental mission to proclaim evangelization and the kingdom of God.  God, who reigns, has a preferential option for the poor.  God has a special heart for the poor as well. It is great, so God, which incarnate in Jesus - The Gospel - Evangelium – lives a reality in the way of the poor. The Church is constantly called to have attention to the poor and account them. In this way, the Church encounters her Lord, whom reveals Himself within the poor. The poor, then, became lord and master. For they have taught the Church find the quality of the values. It comes from God which signed by love, solidarity and compassion.  Serving and having attention to the poor are in fact a spiritual direction to contemplate Jesus the Lord. There, the Church and the world at large, eventually, will find a redemption and transformation of the living, and find the joy of the Gospel as well.
STRATEGIC PLACE TRIANGLE PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN PARIWISATA BOJONEGERO Muchammad Nurif; soedarso soedarso; Suyanto Suyanto; Wahyuddin Wahyuddin
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.263 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1240

Abstract

Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Jawa Timur karena memiliki potensi obyek wisata alam dan budaya yang telah mendapatkan perhatian wisatawan nusantara pada umumnya. Dalam kebijakan pengembangan yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Jawa Timur 1999-2015 Kabupaten Bojonegoro meskipun bukan sebagai gerbang utama namun memiliki peran strategis untuk mendorong pertumbuhan kawasan di sekitarnya.Dalam penelitian, peneliti melakukan pemetakan perubahan lingkungan eksternal, pemetakan pesaing dan pelanggan, analisis internal, dan analisis TOWS. Selanjutnya akan dirumuskan  Strategic Place Triangle. Yang dimaksud dengan Strategic Place Triangle adalah suatu pendekatan strategi pemasaran wilayah  yang mencakup tiga hal kunci, yaitu  (1) Strategi yang mencakup Segmentasi-Targeting-Positioning, (2) Taktik yang mencakup Diferensiasi-Marketing Mix-Selling,  (3) Value yang mencakup Brand-Servis-Proses.Analisis  pemetaan terhadap lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan pendekatan  Strategi Pemasaran Wilayah (Marketing Places) tersebut akan menghasilkan Positioning, Diferensiasi, dan Brand, bagi potensi kawasan pariwisata Bojonegoro.  Positioning- nya adalah ibarat  Bali bagi Jawa Timur dengan kekhasan tetap memegang nilai-nilai religi dan kultur lokal setempat. Diferensiasi-nya adalah  one-stop-shopping services, pesona wisata yang tak berakhir, cantik alami, penduduknya yang santun, ramah dan mempesona.  Brand-nya adalah  Pesona Wisata Bojonegoro.
KESETIAAN BERBAHASA INDONESIA DIPERTANYAKAN DI ERA GLOBALISASI Marsudi Marsudi; Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.694 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1245

Abstract

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mempertahankan jati diri di pusaran pergaulan antarbangsa yang sangat kompleks. Salah satu hal yang perlu diperha-tikan adalah masalah kesetiaan pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat. Misalnya, adanya anggapan bahwa bahasa asing lebih modern dan bergengsi sosial yang lebih tinggi. Kesetiaan pemakai bahasa Indonesia terhadap bahasanya telah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Banyak masyarakat pemakai bahasa Indonesia tidak sadar bahkan tidak mengetahui jika bahasa yang dipakai atau ditulis adalah salah. Bahkan, banyak masyarakat berpendapat bahwa penyimpangan berbahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa yang benar. Hal ini disebabkan bahasa yang salah tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam kesehariannya. Dengan kondisi seperti di atas, kesetiaan berbahasa Indonesia harus disosialisasikan, bahkan perlu diadakan gerakan politik bahasa secara nasional. Misalnya, peraturan dan perundang-undangan yang telah diundangkan perlu diikuti sanksi tegas jika terjadi pelanggaran berbahasa Indonesia. Sikap setia dan bahkan bangga berbahasa Indonesia terungkap melalui kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Dengan cara seperti tersebut diharapkan mampu menekan pelanggaran pemakaian bahasa Indonesia.
The Role of Teachers’ Experiential Learning and Reflection for Enhanching their Autonomous Personal and Professional Development Adi Suryani; Tri Widyastuti
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.713 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1239

Abstract

Today’s teachers are not only teaching, but they have to fulfill various educational roles. This situation demands teachers to learn continuously. They should develop themselves to improve students’ achievement. To grow continuously, teachers should not just wait for formal, instructed or top-down training or learning. They should be autonomous and self directed. They should be aware and analyze what they need and how they should obtain knowledge or skill that they need. Autonomous teachers learn by reflecting their daily teaching and learning experiences. They use their experience as opportunity to learn. There are three main sources of teachers’ learning: their teaching experiences, sharing ideas in professional communities, and by researching.     
KONSEP BILINGUALISME DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING Edy Subali
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.211 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1246

Abstract

Artikel ini berjudul “Konsep Bilingualisme dan Pembelajaran BIPA”.  Pertanyaannya adalah bagaimana konsep bilingualisme dapat membantu mempermudah dan memperlancar proses pembelajaran BIPA? Konsep pada dasarnya merupakan prinsip atau asas yang dapat menjadi dasar berfikir atau bertindak. Bagaimana pengajar dan pembelajar BIPA memanfaatkan dan menerapkan konsep bilingualisme kepada pembelajar penutur asing yang majemuk: B1-nya majemuk, latar sosial budayanya majemuk, tujuan mereka belajar B2 bahasa Indonesia juga majemuk. Konsep atau prinsip bilingualisme yang dapat dimanfaatkan sebagai kerangka dasar, misalnya: hipotesis pemerolehan versus pembelajaran, hipotesis monitor, hipotesis saringan afektif, hipotesis urutan alamiah dan hipotesis masukan, dan teori akulturasi. Selain itu, silabus pembelajarannya mempertimbangkan kemajemukan pembelajar BIPA. Bahan ajar pembelajaran BIPA pun perlu memperhatikan tujuan mereka atau penutur asing belajar bahasa Indonesia, garadasi kesulitan bahan ajar, variasi bahan ajar, konteks, dan integrasi bahan ajarnya. Sedangkan prinsip-prinsip pembelajaran BIPA yang perlu diperhatikan misalnya, aspek lintas budaya pembelajar dan pengajar, dan karakteristik pembelajar sebagai orang yang berkategori dewasa.

Page 1 of 1 | Total Record : 10