Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR LANJUT DENGAN PERANGKAT LUNAK PROGAM AUTOCAD MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO Marsudi Marsudi
Auto Tech: Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo Vol 7, No 2 (2016): JURNAL AUTOTECH
Publisher : Pendidikan Teknik Otomotif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/autotech.v7i2.2821

Abstract

Marsudi, 2014. Meningkatkan Keaktivan dan Hasil Belajar Menggambar Lanjut Dengan Perangkat Lunak Progam Autocad Model Picture And Picture Pada Siswa Kelas III Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) meningkatkan keaktifan belajar siswa, dan 2) meningkatkan hasil belajar siswa, pada kompetensi Menggambar Lanjut Dengan Perangkat Lunak menerapkan pembelajaran model “picture and picture”. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, pelaksanaan tindakan dilakukan melalui dua siklus masing- masing siklus dengan tahapan; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penerapan pembelajaran model picture and picture ini diterapkan kepada siswa kelas III Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Pengasih tahun pelajaran 2014/2015 semester ganjil dengan jumlah siswa 28 orang. Data keaktifan siswa diperoleh melalui observasi dan hasil belajar siswa diperoleh nilai ketuntasan belajar hasil produk siswa berupa gambar obyek menggunakan program Autocad pada mata pelajaran Menggambar Lanjut Dengan Perangkat Lunak kelas III Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Pengasih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada akhir tindakan siklus I diperoleh data keaktivan belajar siswa baru mencapai 46,4 % dan di akhir tindakan pada siklus II siswa yang aktif 92,8 % terjadi peningkatan sebesar 46,4 %, edangkan peningkatan hasil belajar diperoleh data pada akhir tindakan siklus I siswa yang tuntas memenuhi Kriteria Krtuntasan Minimal sebanyak 12 orang atau sekitar 42,8 %, di akhir tindakan pada siklus II semua siswa sebanyak 28 orang atau 100 % telah tuntas memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Kata kunci : hasil belajar, kompetensi kejuruan, model picture and picture.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BROSUR KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TRENGGALEK TRADISI NYADRAN DAM BAGONG UNTUK SISWA KELAS X Mochammad Nurfahrul Lukmanul Khakim; Marsudi Marsudi; Amalia Firmansyah; Cindy Sintia Dewi; Uskuri Lailal Munna
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v4i2p216-228

Abstract

Nyadran is a living tradition in Trenggalek which is used as a means to show gratitude. However, this important tradition was not incorporated at learning at school. In this research, we aim to develop a brochure to disseminate local knowledge and tradition of Nyadran as supplementary material for history learning at 11th grade. We conducted a literature study to prepare the content of the brochure as teaching material for student in Trenggalek. The content of this brochure related to the arrival of Islam to Trenggalek and the development of Islamic culture in Trenggalek. The compilation of teaching materials in the brochure can be used to enhance students’ knowledge regarding the process of the spread of Islam in Trenggalek and the culture that developed after that.
BANGKITNYA TRADISI NEO-MEGALITHIK DI GUNUNG ARJUNO Marsudi Marsudi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 1 (2015): Juni
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.427 KB) | DOI: 10.17977/sb.v9i1.4790

Abstract

Abstrak: Pada masa Majapahit akhir di Jawa Timur muncul kembali tradisi keagamaan asli yaitu pemujaan terhadap gunung dan roh nenek moyang yang sebelumnya telah terdesak oleh agama Hindu Budha selama berabad-abad lamanya. Melemahnya pengaruh Hindu-Budha mendorong bangkitnya pemujaan terhadap roh nenek moyang yang memang tak pernah hilang ketika Hindu Budha berkembang. Kebangkitan pemujaan terhap Gunung dan kepercayaan terhadap roh Nenek Moyang pada masa Majapahit akhir ini melahirkan tinggalan-tinggalan arkeologis yang di kenal dengan tradisi Neo Megalithik. Salah satu tinggalan Neo megalithik yang masih ada sampai sekarang adalah tinggalan arkeologis di lereng Gunung Arjuno. Artikel ini berusaha mengungkap karakteristik dan fungsi situs-situs neo megalithik di lereng Gunung Arjuno tersebut.Abstract: the native religious life returned in the praying for the mountain and the spirit of the ancestor that is previously urged by the Hindu and Budha in the late of Majapahit period in East Java. The weakness of the Hindu-Budha influence encouraged the awakeness of the praying for the spirit of the ancestor when the Hindu-Budha grew up. The awakeness of the ancestor spirit praying contributed some archaelogical remains also best known as Neo-Megalithic tradition. One of Neo-Megalithic tradition which is found is the archaelogical remains in the Mountain of Arjuno. This article tends to reveal the characteristic and the function of Neo-Megalithic sties in the Arjuno Mountain.
KESETIAAN BERBAHASA INDONESIA DIPERTANYAKAN DI ERA GLOBALISASI Marsudi Marsudi; Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.694 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v8i1.1245

Abstract

Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mempertahankan jati diri di pusaran pergaulan antarbangsa yang sangat kompleks. Salah satu hal yang perlu diperha-tikan adalah masalah kesetiaan pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat. Misalnya, adanya anggapan bahwa bahasa asing lebih modern dan bergengsi sosial yang lebih tinggi. Kesetiaan pemakai bahasa Indonesia terhadap bahasanya telah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Banyak masyarakat pemakai bahasa Indonesia tidak sadar bahkan tidak mengetahui jika bahasa yang dipakai atau ditulis adalah salah. Bahkan, banyak masyarakat berpendapat bahwa penyimpangan berbahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa yang benar. Hal ini disebabkan bahasa yang salah tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat dalam kesehariannya. Dengan kondisi seperti di atas, kesetiaan berbahasa Indonesia harus disosialisasikan, bahkan perlu diadakan gerakan politik bahasa secara nasional. Misalnya, peraturan dan perundang-undangan yang telah diundangkan perlu diikuti sanksi tegas jika terjadi pelanggaran berbahasa Indonesia. Sikap setia dan bahkan bangga berbahasa Indonesia terungkap melalui kesadaran bahwa bahasa Indonesia pun mampu mengungkapkan konsep yang rumit secara cermat dan dapat mengungkapkan isi hati yang sehalus-halusnya. Dengan cara seperti tersebut diharapkan mampu menekan pelanggaran pemakaian bahasa Indonesia.
KAJIAN KONSISTENSI SIKAP DAN PERBUATAN BERBAHASA INDONESIA BIDANG KEILMUAN Marsudi Marsudi; Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.161 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v10i2.2836

Abstract

Attitude can be defined as permanent sense, thought, and preference on specific aspect of life. In fact, language attitude of speakers of Bahasa Indonesia  is interesting to be questioned. In relation to this, the aim of this research is to describe consistency in terms of language attitude and language performance among Bahasa Indonesia users. Positive thought and sense toward Bahasa Indonesia should be completely or at least partly actualized on the use of standard language when it is implemented in academic setting.  Cases found in the use of Bahasa Indonesia tend to oppose the essence of language attitude Inconsistency among bahasa Indonesia attitude lies on the level of spelling, diction, and sentence structures The causes of this inconsistency rest on the disparage and ignorance of Bahasa Indonesia language principles The use of Bahasa Indonesia ignoring language principles particularly on academic setting is viewed as unimportant and unurgent matter. Therefore, negative attitude emerges as a result of ignored language principles
PENGEMBANGAN MANAJEMEN KOPERASI DI PONDOK PESANTREN PERGURUAN ISLAM SALAFIAH KABUPATEN BLITAR Marsudi Marsudi; Usman Arief; Siti Zahrok
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.704 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v4i2.631

Abstract

Pondok pesantren (Ponpes) merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, keberadaan dan perannya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Dalam perkembangannya pondok pesantren berfungsi sebagai pusat bimbingan dan pengajaran ilmu-ilmu agama Islam telah banyak melahirkan ulama, tokoh masyarakat dan mubaligh. Seiring dengan laju pembangunan dan tuntutan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pondok pesantren telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan peran dan sekaligus memberdayakan potensinya bagi kemaslahatan lingkungannya. Salah satu bentuk adaptasi nyata yang telah dilaksanakan adalah pendirian koperasi di lingkungan Ponpes dan dikenal dengan sebutan Koperasi Pondok Pesantren. Dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan koperasi di lingkungan pondok pesantren dipandang perlu melakukan pendidikan dan pelatihan manajemen koperasi agar koperasi yang sudah ada berkembang menjadi koperasi yang lebih profesional dan membawa kemaslahatan bagi anggota serta masyarakat sekitar.
EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN Marsudi Marsudi
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 1, No 2 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.419 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v1i2.674

Abstract

Bahasa Indonesia lahir dari Bahasa Melayu yang pada zaman dulu menjadi bahasa lingua franca, yakni bagasa perdagangan antarpulau di nusantara. Kemudian dikukuhkan menjadi bahasa persatuan melalui momen Sumpah Pemuda. Bahasa Melayu menjadi dominan di kala itu dikarenakan fleksibelitasnya akan bahasa-bahasa lain. Dengan fakta tersebut, tepatnya 28 Oktober 1928, bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa persatuan dan tahun 1945 diresmikan sebagai bahasa negara.Permasalahan yang muncul dalam eksistensi bahasa Indonesia adalah bagaimanakah cara mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia? Tidak hanya masalah eksistensi saja, tetapi sanggupkah bahasa-bahasa daerah di negeri ini memperkaya kosa kata dan istilah bahasa Indonesia? Selain itu, bagaimanakah potensi bahasa Indonesia di era globalisasi?Eksistensi bahasa Indonesia, selain dipengaruhi kekonsistenan penggunaanya, juga didukung oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. Oleh karena itu, perkembangan bahasa Indonesia sangat tergantung pada tingkat keberhasilan menciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru. Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal karena bahasa Indonesia memiliki sifat terbuka dan  demokratis. Perkembangan yang terjadi sekarang dan yang datang tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.
KESADARAN PEMAKAI BAHASA INDONESIA DI ERA TEKNOLOGI Marsudi Marsudi; Siti Zahrok; Usman Arief
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.208 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v6i2.604

Abstract

             Era teknologi informasi dan komunikasi banyak tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, antara lain kesadaran pemakai bahasa Indonesia. Kurangnya kesadaran menghargai bahasa bangsa sendiri menjadi masalah besar bahasa Indonesia. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki kesadaran berbahasa yang baik dan benar, bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dan akan  mengakibatkan bangsa ini akan terjadi disintegrasi dan terombang-ambing oleh bahasa dan budaya bangsa asing, sedangkan bangsa lain telah mempersiapkan diri dengan baik. Perlu diketahui, pemakaian bahasa Indonesia sekarang yang kurang menataati kaidah bahasa Indonesia merupakan indikator bahwa bangsa Indonesia telah mengalami penurunan kesadaran berbahasa Indonesia. Hal ini bisa dilihat di berbagai kesempatan berbahasa, misal acara perdebatan di tevisi yang kurang memperhatikan pemakaian bahasa yang baik dan benar. Oleh sebab itu, kesadaran berbahasa Indonesia harus menjadi perhatian serius oleh pemakai sekaligus pemilik bahasa dan pihak legeslatif, yudikatif, ekskutif, dan terutama aparat pemerintah untuk memberi pemahaman dan teladan. Pemerintah harus tegas untuk menegakkan Undang-Undang Bahasa Indonesia dan bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbahasa Indonesia bagi rakyat. Kesadaran ini  bermakna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah serta naungan di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus memiliki sikap dan perilaku positif yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan berbuat demi kebaikan bahasa, bangsa dan negara.
Pemodelan Manajemen Pemeliharaan Komponen Arsitektural Gedung Direktorat Politeknik Negeri Semarang Mohammad Abdul Jalil; Resty Amalia; Marsudi Marsudi; Martono Martono
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2014): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v19i2.135

Abstract

Government buildings are buildings used for official purposes. Condition of the building must be taken to ensure that the activities there are running smoothly. One of the solution by doing some maintenance management well. This is related to maintenance activities at the Directorate Building of State Polytechnic of Semarang as one of public universities in Semarang. The purpose of this study is to enhance building maintenance management by arranging modeling Standard Operational Procedure (SOP) for the maintenance and care, especially on architectural components of Directorate Building State Polytechnic of Semarang. Observations on object research, literature study, testing on SOP modeling and interviews are some methods of research to be conducted in this study. All data were analyzed which then bring out some output SOP maintenance modeling component architecture which provides manual book, routine and periodic scheduling maintenance actions, flow charts and also checklists form. Where the manufacturing modeling of SOP will be tested is based on Permen PU No. 24/PRT/M/2008 on the Guidelines of Building Maintenance and Repair and also other related regulations.
Bangkitnya Tradisi Neo-Megalitik di Gunung Arjuna Marsudi Marsudi
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.427 KB) | DOI: 10.17977/um020v9i12015p79-87

Abstract