cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
JIA (Jurnal Ilmu Agama)
ISSN : 24430919     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Ilmu Agama merupakan jurnal yang mengkaji tentang doktrin, pemikiran dan fenomena agama.
Arjuna Subject : -
Articles 180 Documents
Islam dan Apresiasi Peradaban Abu Mansur
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ajaran Islam sebagai sistem kehidupan merupakan bukti kerasulan Muhammad SAW yang turun ke jazirah Arab mengandung nilai-nilai universal yang diperuntukkan bagi penataan kehidupan dan peradaban umat manusia sejagat hingga akhir zaman. Keutuhan ajaran Islam sebagai kelanjutan dari nilai-nilai hidup baik yang bersifat ilahiyah yang terdapat dalam berbagai ajaran yang telah diturunkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul sebelumnya.Kenyataan itu mengisyaratkan bahwa ajaran Islam sebagai sistem nilai yang diberlakukan dalam kehidupan bersifat akomodatif terhadap nilai-nilai positif yang selama ini telah dipraktikkan dalam kehidupan umat manusia baik secara individual maupun komunal.Berbeda dengan kerasulan Muhammad SAW, Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah sebelum beliau relatif hanya membawa ajaran dan sistem nilai ditujukan untuk kelompok dan umat tertentu. Dengan pemahaman seperti itu, tentu sistem penurunan ajaran pada para nabi dan rasul itu disesuaikan dengan kebutuhan umat yang dihadapi para nabi dan rasul pada waktu itu. Sistem kehidupan yang harus ditata saat itu berlaku terhadap umat dengan kultur dan karakteristik yang relatif seragam atau tidak sekompleks dengan pola kehidupan umat yang dihadapi oleh nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman.  Keutuhan ajaran Islam yang diusung oleh nabi akhir zaman ini dan kemajemukan pola kehidupan umat yang akan ditata melalui ajaran Islam, menunjukkan bahwa Islam diproyeksikan oleh si pemilik kehidupan untuk seluruh umat dengan berbagai variannya, seperti suku bangsa, ras, budaya dan peradaban, bahasa, dan pandangan hidup.Berdasarkan pandangan seperti di atas, tulisan kecil yang ada di tangan ini anda saat ini mencoba untuk menyatakan secara sepintas tentang Islam dan apresiasi peradaban. 
ANALISIS FENOMENA SOSIAL BATU AKIK (STUDI PADA MASYARAKAT (PENJUAL-PEMBELI) DI PUSAT PENJUALAN BATU AKIK PALEMBANG) Middya Boty
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 16 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to analyse the meaning of gemstones and their impact to the society. Thiis research uses qualitative approaceh with Miles and Huberman (1992) point of view on the meaning of symbols. The research finding shows that there are several meanings on the gemstone booming in the center of gemstone market in Palembang, among others are:; gemstones are the symbol of salvation, fortune, affection, security, social statuses, and charisma. Meanwhile the gemstone booming has an impact on social and environtment. 
HAKIKAT JIHAD Sri Aliyah
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 1 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tema jihad dalam Islam merupakan salah satu tema besar  yang sangat  penting dan memiliki pengaruh kuat dalam menjaga sendi-sendi ajaran Islam. Jihad merupakan puncak tataran Islam dan para pelakunya akan menempati tingkatan yang paling tinggi di surga. Tanpa jihad, keagungan risalah Islam hanya akan mengalami gerhana; sinarnya ada namun tidak pernah sampai kebumi.  Akan tetapi, ternyata masih banyak orang yang keliru dalam memahami perkara jihad ini, dan mendudukannya bukan pada tempat yang semestinya.Makna jihad menjadi tereduksi sedemikian sempit, seolah-olah jihad hanya soal perang dan invasi militer. Padahal,  meski kedudukan qital dalam jihad teramat agung, namun jihad tidak hanya tentang qital (berperang). 
MODEL PENDEKATAN TAFSIR DALAM KAJIAN ISLAM Ahmad Soleh Sakni
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 14 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam merupakan salah satu agama samawi yang diyakini oleh pemeluknya sebagai jalan hidup (way of life), tidak dapat dipungkiri transformasi mental dan sosial yang dibawah oleh Islam telah menarik perhatian berbagai kalangan akademisi baik yang beragama Islam (insider) maupun non muslim (outsider). Kajian Islam dalam istilah lain disebut studi islam (Islamic studies) adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas Islam, baik sebagai ajaran, kelembagaan, sejarah maupun kehidupan umatnya. Studi Islam, dilihat dari ruang lingkup kajiannya, berupaya mengkaji Islam dalam berbagai aspeknya dan dari berbagai perspektif dan pendekatan.
KEMATIAN MENURUT KAUM SUFI Murtiningsih Murtiningsih
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 16 No 1 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Death in Sufism is not a physical death. A Man can be told death if no longer does not he have a sensitivity of his surrounding. Eyes stare but they do not see, ears widely open but they do not hear, and noses can not smell. A man who has inability of the senses is the dead man. Allah has said in Koran An-Naml (27:80) . The dead man in the actual life has the dead soul. The dead soul is marked by the greaving when he leaves the religious command and without regretting when he makes the sins,    
RELASI NASIONALISME DAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEBANGKITAN DUNIA ISLAM GLOBAL Mugiyono Mugiyono
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nasionalisme merupakan sikap politik masyarakat yang mempunyai kesamaan wilayah, budaya, bahasa, idiologi, cita-cita dan tujuan, kemudian mengkristal menjadi paham kebangsaan. Paham ini berkembang lalu mempengaruhi politik kekuasaan dunia dan berdampak luas bagi negara-negara bangsa. Ketika nasionalisme masuk di dunia Islam, mereka sudah memiliki nilai-nilai universal yang dianut masyarakat muslim sebagai unsur pemersatu. Umat Islam senyikapi nasionalisme ini beragam, ada yang menerima, ada yang apriori, dan ada yang menolak. Sebagian umat Islam berpendapat bahwa nasionalisme murni adalah nasionalisme Eropa yang sekuler. Hanya ini yang dapat dijadikan energi perubahan sosial politik di dunia Islam. Sebagian lain berpendapat bahwa nasionalisme ala Eropa adalah sekuler, mengabaikan agama, yang menyebabkan lemahnya dunia Islam. Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme, karena secara ideologis saling berlawanan. Ia bersifat nasional-lokal, sedangkan Islam bersifat universal. Sebagian lagi umat Islam bersikap netral, nasionalisme harus memperhatikan kepentingan seluruh warga bangsa dengan basis ukhuwah Islamiyah. Nasionalisme ini merupakan bagian integral dari konsep “Pemerintahan Madinah” dan Ini yang disebut nasionalisme Islam. Paham nasionalisme Islam ini lalu menjadi spirit dan inspirasi kaum muslimin secara global untuk bangkit dan membebasakan negara-negara Islam dari kolonialisme negara-negara Eropa. Di beberapa negara Islam, paham nasionalisme Islam  menjadi alat pemersatu sekaligus alat perjuangan untuk merebut kemerdekaan. 
DINAMIKA JIWA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Ema Yudiani
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 14 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jiwa, dalam bahasa Arab disebut Nafs, dan dalam bahasa Yunani disebut Psyche yang diterjemahkan dengan jiwa atau Soul dalam bahasa Inggris. Sedangkan Roh biasanya diterjemahkan dengan Nyawa atau Spirit. Jadi, sebenarnya sejak manusia mengalami proses kejadian sampai dengan sempurna menjadi janin dan dilahirkan ke atas dunia, telah ada unsur lain yang bukan fisik material yang ikut menyusun semua peristiwa penciptaan itu. Justru adanya unsur non-fisik inilah yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya sebagai satu kelebihan. Kelebihan ini akhirnya tampak nyata pada norma-norma nafsiyah (psikologis) dengan segala kegiatannya. Tulisan ini akan memaparkan sekilas pembahasan mengenai jiwa menurut paradigma psikologi Islam di Indonesia dimulai pada periode pra-psikologi Islam (Hamka) sampai dengan periode psikologi Islam berkembang (Mujib & Muzakir).
MIMPI DALAM PANDANGAN ISLAM Muhamad Arpah Nurhayat
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 17 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena mimpi dalam pandangan Islam. dalam kajian ini peneliti memfokuskan pada dua hal yaitu fungsi mimpi dan cara menyikapinya sesuai dengan tuntunan dan ajaran Islam yang bersumber dari al-Quran dan hadis Nabi Saw. Jenis penelitian ini adalah (library risearch) kajian pustaka, dengan cara melakukan telaah terhadap ayat-ayat al-Quran dan hadis nabi saw yang berkaitan dengan mimpi secara tematis dengan menggunakan metode kualitatif dan disajikan secara induktif. Kesimpulan dari penelitian ini Pertama, mimpi dalam Islam diyakini selain karena aspek fikiran maupun psikis mimpi juga berhubungan dengan ilham atau wahyu yang berfungsi sebagai kabar gembira bagi seorang hamba, ujian keimanan, petikan dari sebagian kejadian di masa depan untuk mempersiapkan diri menghadapinya saat waktunya tiba dan menumbuhkan spirit dalam berjuang. Kedua, dalam menyikapi mimpi baik Mu’abbir maupun yang bermimpi untuk selalu berbaik sangka dan tidak sembarangan menceritakannya, kecuali kepada orang yang tepat, bila mimpinya baik maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah swt. dan boleh menceritakannya kepada orang yang dicintai atau kepada orang yang alim sedang bila mimpinya buruk maka itu tidak boleh diceritakan kepada siapapun dan tidak akan berakibat buruk dalam kehidupan nyata dan untuk menghilangkan pengaruh buruknya dia disunnahkan meludah kekiri, berlindung kepada Allah swt. dan mengubah posisi tidur.
Di Balik Kisah Adam as : Menarik Nalar Makna Penciptaan Deddy Ilyas
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 1 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Al-Quran, ayat-ayat yang berbicara tentang kisah lebih banyak dibandingkan dengan ayat-ayat tentang hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa Al-Quran sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang banyak mengandung pelajaran (ibrah). Sesuai firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. (Qs:12:111]. Kisah ataupun sejarah dalam Al-Quran memiliki makna tersendiri bila dibandingkan dengan isi kandungan kisah ataupun sejarah lain. 
Antara Surga dan Neraka : Menanti Kehidupan nan Kekal Bermula Deddy Ilyas
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 14 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surga dan Neraka adalah dua konsep yang sangat dikenal dan selalu mendapat tempat dan perhatian di kalangan umat Islam yang mengundang diskusi hingga perdebatan. Ragam perdebatan lahir dari perbedaan paham ditengah-tengah mereka yang tidak dapat dielakkan seputar persoalan dua hal tersebut.

Page 3 of 18 | Total Record : 180


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Agama Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Agama Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 19 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 19 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 18 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 17 No 2 (2016): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 17 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 16 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 16 No 1 (2015): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 15 No 1 (2014): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 14 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 14 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama More Issue