cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
KEMBARA
ISSN : 24427632     EISSN : 24429287     DOI : -
Core Subject : Education,
KEMBARA diterrbitkan sejak April 2015 oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. KEMBARA memuat artikel hasil penelitian bahasa, sastra, dan pengajarannya, yang diterbitkan pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober" : 12 Documents clear
Keresahan komika terhadap pelanggaran aturan pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19: Analisis sosiocultural practice Lasri Maisa Putri; Syahrul Ramadhan
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13494

Abstract

Pandemi Covid-19 telah meresahkan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu kebijakan yang diberlakukan di Indonesia untuk menekan penularan Covid-19 adalah PSBB. PSBB yang telah digagas oleh pemerintah tidak membuat masyarakat sadar akan bahaya Covid-19, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap penyebarannya yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keresahan komika terhadap masyarakat Indonesia yang melanggar aturan pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19, kajian ini dilihat dari perspektif Sosiocultural Practice Norman Fairclough. Sumber data penelitian adalah video dalam konten Dewan Perwakilan Omel-Omel (DPO) yang diunggah di Instagram @bintangemon tentang corona. Data penelitian ini berupa kata atau kalimat yang diucapkan Bintang Emon dalam video #DPOcorona dan #DPOcorona2. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan kategori yang digunakan. Kemudian, dilakukan pemaparan data yang menggunakan teknik analisis wacana kritis model Norman Fairclough dari sosial-budaya dimensi praktik yang meliputi situasional, institusional, dan sosial. Langkah terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek situasional, aspek institusional, dan aspek sosial memang sengaja dibuat dan diunggah oleh Bintang Emon. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan keresahan terhadap masyarakat Indonesia yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah tentang penerapan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, keresahannya tentang oknum-oknum yang menyalahgunakan alat-alat kesehatan serta oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan pribadi di tengah pandemi Covid-19 ini.
The Pinocchio Disease dan nilai-nilai antikorupsi Dipa Nugraha
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13495

Abstract

Penggunaan cerita pendek di dalam pembelajaran nilai-nilai antikorupsi di Indonesia masih sangat kurang. Selama ini pembelajaran nilai-nilai antikorupsi lebih banyak menggunakan buku berseri atau buku cerita dalam proses pembelajaran. Artikel ini bertujuan menyingkap potensi cerita pendek “The Pinocchio Disease” karya Seno Gumira Ajidarma sebagai bahan pembelajaran sastra yang terkait dengan pendidikan nilai-nilai antikorupsi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis hermeneutika. Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis meliputi (1) pembacaan teks di dalam mencari bagian tertentu yang relevan dengan fokus kajian; (2) penautan bagian tertentu di dalam teks dengan konteksnya serta relevansinya sebagai cara komunikasi dialogis antara teks dengan konteks; (3) pemberian makna atas interaksi teks dengan konteks. Berdasarkan hasil penelitian, cerpen “The Pinocchio Disease” mengandung sarkasme terhadap nilai-nilai antikorupsi seperti (1) kejujuran, (2) kepedulian, (3) kedisiplinan, (4) tanggung-jawab, (5) kerja keras, (6) sederhana, dan (7) keadilan. Ini berarti bahwa cerita pendek ini cocok untuk dipergunakan di dalam pembelajaran nilai-nilai antikorupsi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa cerpen “The Pinocchio Disease” dapat dipergunakan untuk mengembangkan Higher-Order Thinking Skills (HOTS) dan sebagai materi bacaan sastra dalam pendidikan karakter siswa.
Pentigraf sebagai inovasi pembelajaran sejarah pada masyarakat di era disrupsi Ardi Wina Saputra; Priska Meilasari
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13522

Abstract

Berdasarkan temuan yang dipaparkan oleh Christensen, saat ini masyarakat sedang berada pada era disrupsi. Semua bidang sudah mulai terdisrupsi, termasuk pendidikan. Pendidikan sejarah merupakan salah satu bidang yang rentan terdisrupsi apabila tidak dikemas secara inovatif. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam belajar sejarah adalah melalui cerpen tiga paragraf (pentigraf). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran pentigraf sejarah yang dapat diaplikasikan di masyarakat dan mengetahui buku kumpulan pentigraf sejarah yang berhasil diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia. Metode penelitian ini adalah penelitian observasi partisipatoris. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pentigraf sejarah yang diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian berupa (1) strategi pembelajaran pentigraf sejarah yang dapat diaplikasikan di masyarakat; (2) buku kumpulan pentigraf sejarah yang berhasil diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia dan diseminasikan pada masyarakat. Simpulan penelitian ini adalah wujud strategi dan contoh buku untuk membelajarkan pentigraf pada masyarakat. Oleh karena itu, strategi pembelajaran pentigraf dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran maupun di tengah masyarakat sebagai bentuk inovasi dalam bidang pendidikan.
A corpus-driven collocation analysis of degree adverb very, really, quite, and pretty Tantri Refa Indhiarti; Erwanda Resti Chaerunnisa
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13526

Abstract

Degree adverb merupakan elemen intensifiers sebagai sarana bagi penutur bahasa untuk membuat ucapannya lebih ekspresif. Elemen ini memberikan informasi tentang berapa banyak dan sejauh mana. Setiap adverbial memiliki preferensi sendiri dalam hal kolokasi dan prosodi semantik yang muncul. Penelitian berikut ini membahas pola kolokasional dan prosodi semantik adverbial very, really, quite, dan pretty di Blog Authorship Corpus. Dengan demikian pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan dibantu metode korpus dalam mengumpulkan dan menganalisis data, serta perangkat lunak korpus WordSmith 4.0. Sumber data berasal dari Blog Authorship Corpus, suatu korpus yang belum mengalami proses anotasi, yang dapat dengan mudah diakses melalui situs web. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua adverbial bersatu dengan kata-kata dari kelas kata sifat, kata kerja dan kata keterangan. Dalam hal ini, really dan quite terlihat bersebelahan dengan kata kerja, dan pada saat yang sama really juga berkolokasi dengan preposisi dalam kasus tertentu. Kedua jenis adverbial tersebut sebagian besar terjadi pada posisi medial, dibedakan dari kolokasi yang membentuk beberapa pola berbeda. Prosodi semantik yang positif meliputi adverbial very dan quite, sementara prosodi semantik yang netral dan negatif meliputi adverbial pretty dan really.
Subaltern jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan Batu yang Terapung karya Faisal Oddang: Tinjauan poskolonial Gayatri Spivak Iswadi Bahardur
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13545

Abstract

Eksploitasi seksual dan kekerasan fisik yang dilakukan tentara Jepang terhadap perempuan pribumi di era penjajahan tahun 1942-1945 yang direpresentasikan kembali dalam teks-teks sastra pascakolonial, menjadi satu hal yang menarik untuk dikaji. Relevan dengan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengungkapkan permasalahan perempuan pribumi yang mengalami subaltern karena  dipaksa oleh tentara Jepang menjadi  jugun ianfu. Sumber data untuk mengungkapkan permasalah tersebut adalah cerpen karya Faisal Oddang berjudul Kapotjes dan Batu yang Terapung.  Data dalam penelitian ini adalah satuan kata, frasa, serta kalimat-kalimat dalam bentuk narasi dalam sudut pandang pengarang, maupun dialog antartokoh yang menggambarkan permasalahan subaltern jugun ianfu. Metode penelitian kualitatif dan pendekatan analisis isi digunakan untuk mengungkapkan masalah perempuan pribumi subaltern yang menjadi jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan batu Yang Terapung dilakukan melalui telaah penokohan jugun ianfu bernama Suriani atau Hana. Telaah terhadap penokohan Suriani meliputi gambaran fisik, psikis, tindakan, kepribadian, dan relasi dominasi superior tokoh lain terhadap Suriani yang tergambar dalam teks dialog dan monolog cerpen. Tahapan analisis isi yang diterapkan adalah metode analisis hermeneutika, sesuai dengan pandangan Krippendoff. Hasil penelitian menunjukkan subalternisasi terhadap jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan Batu yang Terapung terjadi karena dominasi kekuasaan tentara Jepang yang diwujudkan dalam (1) tindakan pelecehan fisik, (2) perkosaan, (3) eksploitasi dan perdagangan seksual, (4) penggantian identitas, (5) paksaan menghormati lagu kebangsaan Jepang, serta (6) penghilangan hak-hak kebebasan perempuan yang dipaksa menjadi jugun ianfu. Dominasi tersebut berdampak pada kerusakan fisik serta trauma psikis yang bermuara pada upaya perlawanan.
Gaya kebahasaan Rahmat Djoko Pradopo dalam antologi “Geguritan Abang Mbranang” Bagus Wahyu Setyawan; Kundharu Saddhono
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13618

Abstract

Geguritan merupakan salah satu karya sastra Jawa yang memiliki keunikan dalam aspek kebahasaan. Hal ini tidak terlepas dari gaya kebahasaan masing-masing pengarang yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi salah satu objek yang menarik untuk dikaji menjadi sebuah penelitian khususnya tentang gaya bahasa dengan pendekatan stilistika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan ciri khas kepengarangan Rahmat Djoko Pradopo dalam antologi Geguritan Abang Mbranang. Pendekatan yang digunakan adalah stilistika, yaitu suatu ilmu yang membahas mengenai gaya bahasa dalam karya sastra. Sumber data penelitian diambil dari teks geguritan dalam antologi Geguritan Abang Mbrang yang berjudul Wis Tuwa, Uluk Salame Srengenge, dan Para Mitrane Wengi. Teknik analisis data menggunakan teknik content analysis dan analisis interaktif. Dari hasil analisis ditemukan bahwa dalam antologi tersebut terdapat penggunaan kata kongkret dan kata konotatif untuk mengungkapkan isi dari masing-masing geguritan. Penggunaan bahasa figuratif juga sangat intens. Dalam antologi tersebut ditemukan penggunaan majas (1) personifikasi, (2) simile, (3) metafora, dan (4) hiperbola. Pengarang juga menggunakan citraan untuk memberikan gambaran nyata kepada pembaca, diantaranya adalah citraan (1) pengelihatan, (2) pendengaran, (3) penciuman, dan (4) gerak. Dari sekian gaya bahasa pengarang, dapat diketahui bahwa penggunaan majas personifikasi dan citraan gerak sangat dominan dalam ciri kepengarangan Rahmat Djoko Pradopo terlihat dalam beberapa karyanya yang termuat di antologi Geguritan Abang Mbranang.
Efektivitas model pembelajaran ARCS terhadap kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VII SMPN 11 Medan Ervira Dwi Lesmana; Fitriani Lubis
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.13989

Abstract

Penelitian ini berlandaskan pada permasalahan yang terdapat di SMPN 11 Medan, yakni rendahnya kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) terhadap kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Medan tahun pembelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 255 siswa. Sampel yang diambil adalah kelas VII-4 (kelas eksperimen) berjumlah 31 siswa dan kelas VII-2 (kelas kontrol) berjumlah 32 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan tipe post-test only control group design dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data komparasional. Nilai rata-rata post-test siswa pada kelas eksperimen yaitu sebesar 85,58 dengan kategori sangat baik dan sudah memenuhi KKM, sedangkan nilai rata-rata post-test siswa pada kelas kontrol yaitu sebesar 73,56 dengan kategori baik namun belum memenuhi KKM. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa data berdistribusi normal. Setelah dilakukan perhitungan, hasil uji hipotesis thitung > ttabel yaitu 5,01> 2,04, sehingga hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS efektif diterapkan dalam pembelajaran surat pribadi dan dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas VII SMP Negeri 11 Medan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran ARCS direkomendasikan untuk menjadi salah satu referensi model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menciptakan variasi pembelajaran dan meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa.
Pengaruh fish bowl technique terhadap kemampuan menganalisis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjungbalai Meilina Suryani Sagala; Trisnawati Hutagalung
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.14014

Abstract

Fish bowl merupakan proses menyediakan cara kreatif untuk memasukkan publik dalam sebuah diskusi kelompok kecil. Teknik ini dapat membantu membawa transparasi dalam proses pengambilan keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan pemahaman. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh Fish Bowl Technique Terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Negosiasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjungbalai tahun pembelajaran 2019/2020 terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa 282 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposiv sampling. Sampel yang diambil adalah kelas X IS- 1 berjumlah 35 siswa. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre-test post-test. Nilai rata-rata pree-test siswa yaitu sebeleum menerapkan fish bowl technique sebesar 61,79, dengan kategori cukup belum memenuhi KKM, dan nilai rata-rata post-test siswa yaitu sesudah menerapkan fish bowl technique sebesar 81,72, dengan kategori baik sudah memenuhi KKM. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa data berdistribusi normal. Setelah dilakukan perhitungan, perhitungan thitung> ttabel yaitu 5,19>2,032, sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa fish bowl technique berpengaruh positif terhadap kemampuan menganalisis teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjungbalai. Oleh karena itu, penerapan fish bowl technique direkomendasikan untuk menjadi salah satu referensi model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menciptakan variasi pembelajaran dan meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa.
Pengembangan materi bahan ajar menulis puisi dengan menggunakan teknik pemodelan di SMPN 1 Tulungagung Marista Dwi Rahmayantis; Nurlailiyah Nurlailiyah
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.14025

Abstract

Keterampilan menulis puisi siswa SMP masih sangat rendah serta belum ada bahan ajar yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk mengembangkan materi bahan ajar menulis puisi dengan menggunakan teknik pemodelan yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan isi, bahasa, dan sajian bahan ajar menulis puisi dengan menggunakan teknik pemodelan yang dilakukan di SMPN I Tulungagung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah adaptasi dari model pengembangan Dick and Carey. Prosedur pengembangannya meliputi (1) tahap prapengembangan, (2) tahap pengembangan dan uji coba produk, serta (3) tahap revisi produk. Bahan ajar yang telah dikembangkan memiliki tujuh unit yang terdiri dari materi, contoh, latihan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata (1) uji coba tim ahli sebesar 90%, (2) uji coba praktisi sebesar 91%, serta (3) uji lapangan sebesar 89%, sehingga produk layak untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran menulis puisi direkomendasikan menggunakan bahan ajar menulis puisi dengan menggunakan teknik pemodelan yang dapat memudahkan siswa dalam menulis puisi.
Pengelolaan kelas pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan bidang studi bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Malang Gigit Mujianto; Sudjalil Sudjalil
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 6 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v6i2.14057

Abstract

Strategi pengelolaan kelas membutuhkan kompetensi komunikatif guru dalam menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik, strategi, dan teknik pengelolaan kelas pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dan sumber data dalam penelitian ini berupa catatan lapangan deskriptif dan reflektif, sumber data berupa interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen observasi dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik, strategi, dan teknik pengelolaan kelas terlihat dalam tiga kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan kelas guru selalu menggunakan teknik, strategi, dan teknik pengelolaan kelas yang bervariasi di kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran.

Page 1 of 2 | Total Record : 12