cover
Contact Name
Nur Rahmawati Syamsiyah
Contact Email
nur_rahmawati@ums.ac.id
Phone
+628562830285
Journal Mail Official
jurnalsinektika@ums.ac.id
Editorial Address
Architecture Department, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14118912     EISSN : 27146251     DOI : 10.23917/sinektika
Core Subject : Art, Engineering,
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur is a scientific journal of the Architecture Department, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta which focuses on delivering information on the results of scientific research conducted by researchers, especially in the field of architecture. The scientific articles in the scope of pure and applied sciences about architectural science including art & design, history & human behavior, technology, urban planning and the environment. Research results are scientific, critical and comprehensive on important and current issues covered in the field of architecture.
Articles 330 Documents
LESSON LEARNT FROM KREDIT TRIGUNA: THE HOUSING FINANCE FOR LOW-INCOME COMMUNITY Astuti, Dyah Widi
Sinektika Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.216 KB)

Abstract

Financial aid or loan designed specifically for housing the low income community,especially they are working in informal sector, is necessary. To answer the need, abouttwo decades ago, Bank Tabungan Negara (BTN) or The State Savings Bank hadintroduced a loan package, named Kredit Triguna. Designed as a mixed microcreditpolicy, this loan implemented a fully concept of integrated approach. But it was onlyavailable for two years, and then discontinued. As one of the best practice microfinanceprograms at the time, this condition was considered as a unique case. This paper aimsto evaluate the previous microcredit policy, that was Kredit Triguna, in its implementation and to identify reasons for its success or failure in performance. As a sample of case study, a project of housing redevelopment in Kalianyar riverbank, Mojosongo, Surakarta using the loan is observed. The result of the study will help in developing new alternative scheme in housing finance for the low-income community.
LOCKBRICK MODULAR BETON UNTUK ALTERNATIF BAHAN DINDING YANG MEMENUHI MUTU SNI DENGAN BIAYA MURAH Habsya, Chundakus; rahmawati, Anis; Sumarni, Sri
Sinektika Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.955 KB)

Abstract

Lockbrick modular merupakan hasil desain prapabrikasi komponen bangunan gedung.Lockbrick modular merupakan bahan dinding, yang pelaksanaannya tidakmembutuhkan spesi pengikat, melainkan cukup disusun dan dirangkai, masing-masingsaling mengunci oleh karena sisi sambungan berbentuk sambungan jantan betina. Lockbrick modular dapat untuk berbagai tinggi dan lebar dinding sesuai kelipatan dimensi modul 15 cm. Bagian dalam dinding Lockbrick modular ada lubang 7 cm x 7 cm menerus dari atas ke bawah berfungsi mengurangi bobot, penghambat panas, untuk perkuatan dinding, tempat pipa air bersih, dan kabel listrik. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan, daya serap air lockbrick modular yang memenuhi syarat mutu SNI, dan biaya per-m2 dinding yang menggunakan lockbrick. Metode penelitianeksperimen dengan uji kuat tekan, daya serap air dan menghitung biaya dinding menggunakan acuan Harga Satuan Pekerjaan Bahan dan Upah Pekerjaan Konstruksi Propinsi Jawa Tengah Untuk Kota Surakarta. Prosentase campuran adalah 1 pc : 4 agregat, yang terdiri dari pasir : ladu : kerikil dengan berbagai variasi komposisi. Masingmasing komposisi dicetak 3 lockbrick modular. Hasil peneli-tian adalah produk lockbrick modular memenuhi syarat mutu kuat tekan dan daya serap air SNI bata beton berlubang mutu II, III dan IV.  Produk lockbrick modular dengan kuat tekan optimal 6.84 MPa,daya serap air 19.55% memenuhi syarat mutu II. Biaya dinding lockbrick modular per-m2, 24% lebih murah dari biaya dinding batako
EVALUASI PURNA HUNI SIRKULASI DAN FASILITAS TERMINAL KARTASURA Dina, An Nuurrika Asmara; Setiawan, Wisnu
Sinektika Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.574 KB)

Abstract

Pelayanan kepada masyarakat dalam menggunakan kendaraan umum berupa bus,peningkatan kualitas dan penyediaan sarana transportasi yang memadai merupakanfaktor yang perlu diperhatikan terutama masalah prasarana terminal. Penelitian inidilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan sirkulasi dan fasilitas terminalKartasura sebagai terminal tipe B. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif (pengamatan langsung). Data yang telah diperoleh diklasifikasikan berdasarkanpermasalahan, kemudian dibandingkan dengan kajian pustaka dan hasil wawancara.Hasil penelitian menunjukkan arah sirkulasi sudah sesuai dengan teori, namun 60%pengunjung belum merasa nyaman dan aman dengan sirkulasi yang diterapkan diterminal Kartasura. Fasilitas terminal Kartasura baru 50% yang memenuhi syaratfasilitas terminal tipe B. Sejumlah 80 % pengunjung mengungkapkan fasilitas diTerminal Kartasura kurang lengkap dan kurang terawat.
READING THE URBAN PLANNING IN INDONESIA: A JOURNEY TOWARDS SUSTAINABLE DEVELOPMENT Setiawan, Wisnu
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.434 KB)

Abstract

Background: As urban population increases rapidly, urban environment has become a focus area in global agenda. Global agenda for this response has lead to the significance of sustainable development. The UN has also published several guidance on how to achieve sustainable environment. This agenda has been adopted across the world. However, such attitude appears to be problematic in the context of developing countries, including Indonesia particularly in the relationship with urban planning practice. Methods: This paper attempts to provide preliminary discussion of how urban planning practice in Indonesia has transformed to embrace the issue of sustainable development. It explores some readings relevant to the planning practice in contemporary context, from the postcolonial period until the recent reformation movement, using chronological interpretative approach on some available literatures on urban planning and development. Findings: The paper hints that the planning practice in Indonesia finds some challenges in adopting the idea of sustainable development, particularly from social sustainability point of view.
KENYAMANAN LIFT BAGI KAUM DIFABLE STUDI KASUS DI R.S KASIH IBU, R.S ISLAM YARSIS DAN R.S MOEWARDI SURAKARTA Wijiyanto, Wijiyanto; raidi, Samsudin
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2: Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.335 KB)

Abstract

Transportasi vertikal adalah transportasi yang digunakan untuk mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas atau moda transportasi yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan para penghuni untuk mendukung aktivitas pada gedung bertingkat. Transportasi vertikal terdiri dari lift (Elevator), tangga berjalan (Escalator), ramp, tangga,lift barang (Dumbwaiter) serta travator (Conveyor). Lift (Elevator) adalah suatu alat transportasi untuk mengangkut barang atau  penumpang dari satu lantai ke lantai lainnya. Dalam setiap perencanaan lift harus diadakan dengan ketentuan perencanaan yang baik. Rumah sakit adalah sarana yang menyelenggarakan pelayanan jasa kesehatan kepada masyarakat. Untuk memberikan pelayanan yang baik, salah satu alat transportasi vertikal yang harus disediakan adalah lift yang mampu membawa pasien dari lantai satu ke lantaiu lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba untuk mengetahui bagaimana kualitas  transportasi vertikal dengan menggunakan metode perbandingan antara studi literatur tentang standar perencanaan transportasi vertikal dengan kondisi perencanaan transportasi vertikal (lift) yang ada di lapangan. Dengan mengetahui perbandingan antara literatur standar perencanaan lift dengan kondisi lift yang ada di lapangan maka dapat dikaji suatu persepsi, dengan melakukan perhitungan empiris dari kumpulan data yang ada dengan menggunakan formula hitung; sehingga diperoleh tabel perbandingan antara standar dengan kondisi eksisting lift di lapangan.Pengukuran kualitas transportasi vertikal dengan melakukan evaluasi menggunakan kriteria evaluasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penilaian tingkat keberhasilan pemakaian lift suatu bangunan dalam memberikan kepuasan kepada pemakai terutama untuk  penyandang cacat fisik adalah cukup nyaman atau penggunaan elevator (lift) adalah sangat vital.
Pengaruh Penataan Massa Bangunan terhadap Pola Aktivitas Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Putra Yogyakarta) Azhima, Farah Fauzan; Hidayati, Rini
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.374 KB)

Abstract

Kebutuhan utama manusia ada 3 yaitu sandang, pangan, dan papan. Papan (bangunan) dengan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, karena manusia pasti melakukan aktivitas di dalam bangunan. Kenyamanan pada bangunan dapat terealisasi jika pada proses merancang telah memperhatikan segala segi seperti pola masa bangunan atau ruang, serta pola pergerakan manusia. Salah satu objek yang dapat kita amati yang di dalamnya terdapat hubungan antara tata massa bangunan, sirkulasi, dan pola pergerakan aktivitas adalah pondok pesantren. Pondok pesantren yang akan diteliti adalah Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta (Ponpes ICBB). Ponpes ICBB memiliki dua komplek pesantren yang terpisah yaitu komplek ikhwan (putra) dan akhwat (putri) sehingga untuk kemudahan dan efisiensi penelitian ini difokuskan pada komplek Ponpes ICBB putra dengan permasalahan yang diangkat adalah pengaruh penataan massa bangunan Ponpes ICBB Putra terhadap pola aktivitas santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data baik data fisik maupun non fisik. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis dengan melihat kesesuaianya terhadap skema awal perencanaan aktivitas santri berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh pengelola pondok pesantren. Hasil penelitian adalah bahwa tata massa bangunan mempengaruhi pola pergerakan aktivitas santri untuk mencari jalur pergerakan/sirkulasi yang paling nyaman, dengan kriteria jalur bersih, lebih terbuka, sekalipun jalur sirkulasi itu lebih lama sampai di tempat tujuan. Dalam kasus ini dapat diidentifikasi bahwa pola tata massa Ponpes ICBB putra kurang efisien, sehingga santri harus beradaptasi dengan mencari cara beraktivitas yang efisien menurut mereka.
KARAKTERISTIK BENTENG VASTENBERG SEBAGAI BANGUNAN HERITAGE DI SURAKARTA Aditya, Risang
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1689.44 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pentingnya konservasi Kota Surakarta sebagai salah satu kota kolonial di Indonesia. Kota merupakan cerminan dari sejarah masa lalu, melalui keragaman bangunan dari masa lalu , sekarang dan mendatang akan terlihat jejak jejak kehidupan peristiwa yang terjadi di Kota Surakarta. Penelitihan ini bertujuan untuk menginventarisasi karakteristik benteng Vastenberg sebagai bangunan heritage di Surakarta. Metode analisis yang digunakan deskriptif yaitu sample purposive dari hasil pengamatan, baik pengamatan secara langsung yaitu pengamatan di lapangan dan pengamatan tak langsung yaitu melalui literatur dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah Benteng Vastenberg memiliki bentuk site plan berbentuk atau menyerupai kura-kura yang mana merupakan benteng pertahanan, .parit pertahanan , gerbang utama yang kokoh berornamen lengkung dan terdapat tulisan nama benteng diatasnya., Tembok selubung / tepung gelang yang berfungsi melindungi bangunan utama dan orang didalamnya dari serangan musuh dan memiliki kesamaan ornament dengan bangunan utama Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
PERBANDINGAN RUMAH TINGGAL TRADISIONAL JAWA DAN RUMAH TINGGAL MODERN DI SURAKARTA Sari, Fillia Mutiara; Mutiari, Dhani
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.324 KB)

Abstract

Rumah tinggal di Jawa Tengah bermula dari bentuk arsitektur tradisional Jawa lebih banyak dikenal dengan bangunan Joglo. Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa yang terdiri dari soko guru yaitu berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Sebenarnya atap rumah Jawa tidak hanya joglo tetapi juga atap limasan dan kampung. Pemakaian atap ini sebenarnya adalah cara sebuah rumah untuk beradaptasi dengan iklim tropis yang berada di Jawa  Tengah. Searah dengan perkembangan waktu muncullah perumahan perumahan baru dengan berbagai tipe di Surakarta. Rumah dengan gaya modern telah menjadi gaya hidup ketimbang sekadar berfungsi utama sebagai desain bangunan rumah tinggal. Disain rumah tinggal modern yang lahir di Eropa tidak dapat begitu saja diaplikasikan di Surakarta karena iklim yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rumah tinggal tradisonal jawa dengan rumah tinggal modern yang terdapat di Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah melakukan survey terhadap rumah tradisional Jawa dan rumah modern, kemudian membandingkan rumah tinggal tradisional dan mencari sesuatu yang diaplikasikan untuk rumah tinggal modern. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada 3 hal yang diaplikasikan yaitu orientasi bangunan, rumah tunggal dan bukan kopel dan adanya langit langit.
IDENTIFIKASI ATRIBUT GREEN CITY DI KOTA SRAGEN (PENEKANAN PADA RTH JALUR HIJAU DAN JALUR BIRU) Al Habib, Rizqi Azhar; Qomarun, Qomarun
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.979 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah adanya agenda kota hijau (green city) yang harusdipenuhi oleh kota-kota di Indonesia saat ini. Indonesia yang merupakan daerah tropis seharusnya lebih mudah memenuhi agenda kota hijau, tetapi fakta-fakta menunjukkanbahwa kota-kota besar di Jawa, seperti: Jakarta, Semarang, Bandung, Yogjakarta atauSurabaya belum dapat memenuhinya. Riset ini akan menggali wilayah yang lebih kecil,seperti wilayah perkotaan pada tingkat kabupaten, yaitu Kota Sragen. Metode penelitian dilakukan dengan model kualitatif-deskriptif, yaitu membandingkan antara kondisi faktual dengan regulasi atau referensi yang berkaitan. Saat ini sudah dikenal 8 atribut kota hijau, sedangkan pada riset ini hanya akan berfokus pada 1 atribut saja, yaitu pada aspek RTH (Ruang Terbuka Hijau). Objek RTH yang diteliti adalah pada kawasan yangpaling mudah dikenal, yaitu pada jalur hijau (kanan-kiri jalan) dan jalur biru (kanan-kirisungai). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pencapaian pada kawasan jalurhijau di Kota Sragen sudah mencerminkan atribut kota hijau (skor>60), sedangkanuntuk kawasan jalur biru belum mampu mencerminkan atribut kota hijau (skor<60).
LIMBAH PELEPAH PISANG RAJA SUSU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN DINDING KEDAP SUARA Suharyani, Suharyani; Mutiari, Dhani
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.891 KB)

Abstract

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kenyamanan di dalam ruangan diantaranya adalah perencanaan sistem pencahayaan, penghawaan dan akustik dapat berfungsi optimal. Kenyamanan dalam ruangan akan terwujud apabila bisa mengatasi masalah kebisingan yang terjadi baik dari dalam maupun dari luar ruangan. Kemajuan sarana transportasi menjadi salah satu penyebab masalah kebisingan. Pemilihan material yang kurang tepat juga menjadi penyebab kebisingan. Reduksi bunyi dapat terjadi tergantung jenis material penyerapannya, yaitu material yang memiliki nilai penyerapan lebih tinggi dari pada nilai pantulnya. Pemilihan material akustik menjadi penentu kualitas suara di dalam ruangan. Beberapa fungsi suatu bangunan memiliki persyaratan tingkat intensitas bunyi yang distandarkan. Bahan material yang diproduksi oleh pabrik dan sering dijumpai adalah glaswool, karpet, sterofoo,. Beberapa penelitian terdahulu telah mengujikan beberapa alternatif bahan dinding kedap suara dengan memanfaatkan potensi lokal, diantaranya adalah dengan menggunakan bahan dasar sekam padi, sabut kelapa dan serbuk gergaji kayu. Pada penelitian ini limbah pelepah pisang menjadi pilihan untuk bahan dasar dinding kedap suara. Selain harganya murah, bahanini sering dijumpai dan mudah untuk memperolehnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat pelepah pisang memenuhi persyaratan penting dari karakteristik dasar bahan akustik yaitu, bahan berpori yang memiliki jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan. Tingkat kepadatan pelepah pisang yang sudah dikeringkan akan semakin membuat pelepah pisang menjadi bahan yang dapat menyerap bunyi dengan cukup baik dan akan meredamnya.Pelepah pisang yang sudahdikeringkan, memilki tekstur yang berserabut dan berpori. Hal ini bisa menjadi alternatif bahan dasar material dinding kedap suara. Jenis pisang yang digunakan pada penelitian ini adalah pisang raja susu yang dinilai lebih murah dan lebih banyak terdapat disekitar lingkungan rumah.

Page 4 of 33 | Total Record : 330