cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal CARE
ISSN : 23552034     EISSN : 25279513     DOI : -
Core Subject : Education,
JURNAL CARE is a scientific journal on Early Childhood Education that aims to communicate research results of professors, teachers, practitioners, and scientists in the field of early childhood education covering the fields of basic teaching in preschool, applied science and analytical-critical studies in the field of care-giving, child protection and child nutrition and health.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2016)" : 12 Documents clear
THERAPLAY DALAM KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL ANAK Eka Cahya Maulidiyah
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.081 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan mengkaji secara mendalam theraplay dalam kajian psikologi sosial anak. Berbagai masalah yang menyangkut sosial dan emosi pada anak dapat terjadi akibat hubungan antara orangtua dan anak yang kurang sehat. Salah satu cara untuk meningkatkan hubungan kedekatan antara orangtua dan anak adalah melalui Theraplay. Berdasarkan sudut pandang psikologi sosial, theraplay yang melibatkan orangtua sebagai salah satu konteks sosial anak memiliki kaitan terhadap perilaku sosial yang tampak pada anak. Hal tersebut disebabkan orangtua merupakan figur terdekat bagi anak sehingga perkembangan pada anak akan menjadi optimal dengan keterlibatan secaraintensif dan tepat dari orangtua yang humanis. 
MENDIDIK ANAK USIA DINI DENGAN CARA NABI MUHAMMAD SAW Amien Wahyudi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.336 KB)

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa Nabi Muhmmad SAW adalah panutan bagi umat islam. Bahkan dalam mendidikan anak sebaiknya umat islam mengikuti cara-cara nabi dalam mendidik anak. Pendidikan anak merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh orang tua. Karena permasalahan yang dialami manusia tidak dapat dipisahkan dari pendidikan awal diamana dia pertama kalimendapatkan pendidikan. Saat ini banyak orang tua yang mendidik anak mengikuti cara-cara pendidikan barat padahal sebaiknya sebagai umat islam hendaknya lebih memilih pendidikan anak melalui cara-cara nabi dibandingkan dengan metode pendidikan anak melalui metode pendidikan barat. Pendidikan anak yang dilakukan oleh nabi telah terbukti menghasilkan anak-anak yang cakap dalam banyak hal terutama baik dalam perilaku, kuat dalam hal akidah atau keyakinan.
GURU PEMBENTUK ANAK BERKUALITAS Kartika Rinakit Adhe
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.049 KB)

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah telaah teori mengenai pentingnya guru sebagai pembentuk anak berkualitas untuk menghadapi tantangan pendidikan. Sebuah reformasi pendidikan ditekankan pada peranan guru. Guru merupakan pengajar sekaligus pendidik untuk anak usia dini. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa guru adalah jantung dari reformasi pendidikan.  Pada pelaksanaan pendidikan peranan guru untuk mengembangkan potensi anak dan membangun dalam upaya pembentukan kualitas moral.Upaya pengembangan dan pembentukan  tersebut harus dilakukan melalui proses pembelajaran sehari-hari.Pembentukan kualitas moral pada anak memerlukan perhatian dan pemahaman terhadap dasar-dasar serta berbagai kondisi yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan moral. Pembentukan moral pada anak dapat terjadimelalui atau tanpa intervensi yang terencana, sistematis, dan berlanjut dari lingkungannya.
PENDIDIKAN KEDAMAIAN: PELUANG PENERAPAN PADA PENDIDIKAN TINGKAT DASAR DI INDONESIA Wahyu Nanda Eka Saputra
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.419 KB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu bangsa yang memiliki latar belakang budaya yang beragam, sehingga berpotensi dihadapkan konflik yang bersifat multidimensional. Kondisi tersebut membutuhkan suatu usaha yang intensif, salah satunya pendidikan kedamaian. Pada praktik pendidikan kedamaian, tugas pendidik tidak hanya sekedar mengajar, tetapi juga harus berusaha menumbuhkan nilai-nilai kedamaian pada peserta didik. Pendidikan kedamaian tidak hanya dapat diimplementasikan di pendidikan tingkat menengah dan tinggi, tetapi juga sangat mungkin untuk diimplementasikan pada pendidikan tingkat dasar. 
PEMAHAMAN GURU DALAM LAYANAN BIMBINGAN PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi Lapangan pada sekolah penyelenggara Inklusi) Suharni Suharni
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.805 KB)

Abstract

Siapapun tidak ingin dilahirkan untuk mengalami hambatan dalam perkembangannya. Akan tetapi tidak semua anak dilahirkan dan tumbuh dengan normal. Kenyataannya, banyak anak-anak yang mengalami kekurangan dalam dirinya. Sudah sewajarnya mereka juga mendapatkankesempatan untuk pendidikan seperti anak pada umumnya. Memberikan layanan anak untuk memperbolehkan belajar bersama teman seusianya merupakan program layanan pendidikan yang humanistik. Penyelenggaraan pendidikan inklusi menuntut lembaga melakukan penyesuaian baik dari segi kurikulum, sarana prasarana pendidikan, maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu peserta didik. Yang tidak kalah penting adalah pemahaman pendidik/guru yangterlibat langsung dengan peserta didik.  Hasil studi lapangan diperoleh data bahwa ketersediaan pendidik khusus yang menangani masalah inklusi sangat sedikit. Sarana dan prasarana belum cukup memadai. Sistem pembelajaranyang dilaksanakan masih sebatas pada pelaksanaan inklusi saja belum mengarah pada pendidikan inklusi yang sebenarnya. Adanya faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan PAUD Inklusi akan menjadi referensi untuk menentukan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untukpenyelenggaraan pendidikan inklusi tahun berikutnya. Langkah yang ditempuh untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada pendidikan inklusi sangat bervariasi. Dukungan dari lembaga yang terbuka untuk menerima sumbangsih ide atau gagasan untuk memberikan peningkatan pelayanan pendidikan inklusi serta koordinasi dengan lintas sektor lembagayang terkait dengan pendidikan inklusi anak usia dini.
PLAY THERAPY: SEBUAH INOVASI LAYANAN KONSELING BAGI ANAK USIA DINI Said Alhadi
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.723 KB)

Abstract

Anak usia dini adalah individu yang memiliki kemampuan untuk berkembang dengan pesat.  Berbagai potensi dapat dikembangkan ketika anak usia dini, sehingga sering disebut dengan golden age. Akan tetapi, anak usia dini tidak bisa terlepas dari permasalahan. Salah satu pihak yang kompeten dalam membantu anak usia dini terlepas dari masalahnya adalah konselor denganmenerapkan layanan konseling. Salah satu layanan konseling yang bisa diterapkan konselor untuk membantu anak usia dini terlepas dari masalahnya adalah dengan melaksanakan play therapy. 
GUIDANCE AND COUNSELING COMPREHENSIF PROGRAM IN EARLY CHILDHOOD EDUCATION BASED ON DEVELOPMENTAL TASK Hardi Prasetiawan; Agus Supriyanto
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.194 KB)

Abstract

Program bimbingan dan konseling komprehensif perlu dirancang bagi anak usia dini. Rancangan bimbingan dan konseling komprehensif disesuaikan dengan tugas perkembangan dari anak usia dini dan berkolaborasi dengan stakeholders. Hasil dari program bimbingan dan konseling komprehensif akan teraktualisasi dalam layanan bimbingan dan konseling yang termuat dalam (1) komponen kurikulum, (2) layanan responsif, (3) perencanaan individual, dan (4) dukungan sistem. dengan peran serta dari seluruh personil sekolah, masyarakat, dan orang tua. Sehingga perlu adanya kolaborasi antara konselor dan stakeholders dalam perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan dan konseling bagi anak usia dini. 
PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK MELALUI IMITASI Muya Barida
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.861 KB)

Abstract

Anak sangat mudah menirukan atau mengimitasi suatu model yang dijumpai dan diinginkan untuk ditirukan. Hasil imitasi dapat ditunjukkan secara langsung maupun di waktu mendatang. Tujuan dari imitasi untuk meghasilkan perilaku baru secara lebih mudah dalam waktu yang singkat. Prosedur yang dilakukan dalam proses imitasi mencakup (1) Proses memperhatikan, (2) Proses mengingat, (3) Reproduksi motorik, serta (4) Proses reinforcement dan motivasional. Orang tua dan guru seharusnya menjadi model yang teladan bagi anak. 
STUDI KASUS ANAK DOWNSYNDROME CASE STUDY OF DOWN SYNDROME CHILD Prima Suci Rohmadheny
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.467 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisiterkini, minat, dan rekomendasi intervensi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi seorang anak usia dini yang mengalami down syndrome di suatu wilayah di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatifdengan tipe single case. Data diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi kemudian selama proses dianalisis dengan tahapan analisis model Spradley dengan pemeriksaan keabsahan data melalui uji kredibiltas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfimabilitas.Hasil penelitian menggambarkan bahwa N, anak yang terindikasi down syndrome tersebut memiliki minat yang menonjol dalam kegiatanmotorik kasar dan kemandirian meskipun kadang menunjukkan perilaku menarik diri (kurang percaya diri). Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diberikan untuk dapat mengotimalkan perkembangannya adalah dukungan dan latihan melalui kegiatan yang melibatkan motorik kasar dan kemandiriannya seperti: menari, dan olah raga (senam, lari, lompat, menyapu, membereskan mainan sendiri, dan sebagainya). Di samping itu, menempatkan N pada lingkungan yang mendukung dan dapat menerima kondisinya yang berbeda dari rata-rata anak akan dapat meningkatkan rasa percaya dirinya terutama lingkungan keluarga.
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG HUMANIS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Ulfa Danni Rosada
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.93 KB)

Abstract

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka seharihari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. 

Page 1 of 2 | Total Record : 12