cover
Contact Name
Suci tuty putri
Contact Email
Suci.putri@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
Suci.putri@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA
ISSN : 25410024     EISSN : 24773743     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) merupakan sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah bagi para peneliti, dosen dan praktisi keperawatan dan kesehatan. JPKI adalah jurnal cetak dan elektronik dengan sistem open access journal. JPKI menerbitkan artikel-artikel dalam lingkup keperawatan dan kesehatan secara luas namun terbatas terutama bidang pendidikan keperawatan. Artikel harus merupakan hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan, pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu dalam lingkup ilmu keperawatan baik dalam skala nasional dan internasional. Artikel akan ditelaah secara peer review oleh mitra bestari dari berbagai institusi.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)" : 10 Documents clear
Literasi Kesehatan Orang Dengan HIV/AIDS Kesumawati, Rianti; Ibrahim, Kusman; witdiawati, witdiawati
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15533

Abstract

 ABSTRAK Literasi kesehatan merupakan kemampuan seseorang untuk mencari, memahami informasi kesehatan dalam menentukan keputusan bagi kesehatannya. Di Kabupaten Garut prevalensi kasus AIDS masih tinggi. Literasi kesehatan ini sangat penting untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) karena sangat rentan terkena infeksi opportunistik apabila tidak dapat melakukan perawatan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, diharapkan ODHA dapat memenuhi kebutuhannya melalui informasi yang diperoleh guna meningkatkan derajat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran literasi kesehatan orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan penarikan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 60 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) diadaptasi dari Health Literacy Study-European (HLS-EU) yang dikembangkan oleh Kristine Sorensen terdiri dari 40 pertanyaan dan sudah diuji validitas dengan hasil alpha cronbach 0.982 untuk mengukur literasi kesehatan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Poliklinik Dahlia TNI-AD Tk. IV Garut. Hasil penelitian Responden memiliki literasi rendah (56.7%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki literasi tinggi (43.3%). Keempat komponen literasi kesehatan yang rendah di Poliklinik Dahlia dikarenakan responden masih kesulitan dalam menilai informasi (63.3%) dan menerapkan informasi kesehatan (61.7%). Perlunya bagi petugas kesehatan memberikan informasi secara jelas, sederhana dan menyediakan sarana dan prasarana bagi ODHA untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatannya.ABTRACTHealth literacy is an individual’s ability to find, understand and comprehend health information in determining decisions for their health. AIDS cases prevalence in Garut is still considered high. Health literacy is very important for those who live with HIV / AIDS (ODHA) because they are tend to be fragile toward opportunistic infections if they don’t get health treatment, disease prevention and health promotion. It is expected that ODHA can fulfill their needs by obtaining some health information in order to improve their health status. This study purpose is to find out the description of health literacy on people living with HIV / AIDS. This research used quantitative descriptive design and purposive sampling to take 60 respondents. The instrument used on this research are Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) questionnaire that is adapted from the Literacy Study-European (HLS-EU), wich developed by Kristine Sorensen. It consist of 40 questions and its validity has been tested with the results of alpha cronbach 0.982 to measure health literacy that conducted  on June 2018 at the Dahlia Polyclinic of TNI-AD, Tk. IV Garut. Results this research Respondents who have lower literacy (56.7%) more than respondents who had high literacy (43.3%). The four components of low health literacy in Dahlia Polyclinic are the respondents’ difficulty to assess the information (63.3%) and to apply health information (61.7%). Hence, the health workers need to give ODHA simple health  information clearly and provide facility for fulfilling their health treatment needs.
Penerapan Video Pembelajaran dapat Meningkatkan Keterampilan Klinis dalam Pendidikan Keperawatan: A Literature Review Sari, Indah Permata; Sundari, Sri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15128

Abstract

ABSTRAKPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Pendidikan keperawatan saat ini dituntut harus memiliki standar metode pembelajaran yang tepat supaya dapat diterima untuk peningkatan keterampilan klinis, pencapaian tujuan pembelajaran, merangsang minat belajar secara mandiri, dan membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran. Literature review ini bertujuan untuk melihat penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa dalam pendidikan keperawatan. Metode yang digunakan dengan menganalisis beberapa tulisan artikel full text berbahasa inggris dengan rentang 2008-2018. Database yang digunakan adalah PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect, dengan kata kunci “learning video in nursing”, “teaching and learning for nursing”, “clinical skills in nursing”, dan “nurse education”. Artikel diseleksi menggunakan systematic review dengan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) dan didapatkan sebanyak 25 artikel. Literature review menemukan 4 aspek penting penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa diantaranya (1) meningkatkan efektifitas pembelajaran; (2) lebih efisien dibandingkan metode konvensional; (3) pola penerapan video yang tepat dapat menigkatkan keterampilan klinis mahasiswa; dan (4)  kualitas atau durasi video yang baik akan mempengaruhi pemahaman dan ketrampilan. Pembahasan literature review ini berkaitan dengan video pembelajaran lebih efektif dalam mempresentasikan materi ajar dan mentranformasi ilmu kepada mahasiswa. Selain itu, penerapan video pembelajaran juga berdampak positif dalam meningkatnya aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa terutama dalam peningkatan keterampilan klinis dalam pendidikan keperawatan.ABSTRACTThe development of information technology and communication can give a positive effect on education word. The learning for nursing today is required must have the right standard of learning method so it can be received for improving the student's clinical skill, the achievement of learning goals, stimulating interest in learning by self effectivity. The literature review has a purpose to see the learning video application, can improve the student's clinical skill in teaching for nursing. The method is used by analyzing some articles full text in English by range 2008-2018. The database is used namely PubMed, Google Scholar and ScienceDirect. By keynote "learning video in nursing, teaching and learning too nursing, clinical skill of nursing and nurse education. The articles which found is selected by using systematic review with PRISMA (Preferred Reporting Item of Systematic Reviews and Meta-analyses) and has got 25 articles. Literature review which finds 4 important aspects in application learning video, can improve  the student's clinical skill, among of them  (1)  improve the learning effectivity, (2) more efficiency compared with conventional method, (3) the pattern of the right video application can improve the clinical skill of students and (4) the quality or duration of the good video. The discussion of literature review according to learning video more effective in presenting the teaching material and transform knowledge into the student. Beside of that the application learning video has positive effects in improving activity and studying motivation for the student especially in improving clinical skill in learning for nursing.
Determinan Perilaku Petugas Keperawatan Dalam Penanganan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Shalahuddin, Iwan; Yamin, Ahmad; Pebrianti, Sandra
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15160

Abstract

ABSTRAKMutu dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat harus menjadi suatu alat ukur, guna mendapatkan penilaian yang baik dan positif dari masyarakat, karena mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasien, lembaga sosial, swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun. dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari perilaku seorang profesi perawatan yang memberikan pelayanan langsung pada pasien/penderita yang sesuai dengan determinan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi determinan perilaku petugas dalam penanganan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rancangan penelitian yang digunakan dengan metodologi analitik korelasi melalui survey analitik dengan design cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di IGD sebanyak 26 orang (total populasi). Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara determinan perilaki petugas keperawatan dalam penanganan pasien di IGD, dengan p-Value (0,014), variabel pelatihan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) (0,004), variabel persepsi ketersediaan sarana (0,005), variabel persepsi jumlah pasien (0,005), variabel persepsi management (0,004) dan variabel persepsi kesejahteraan (0,005). Sedangkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan responden tidak memiliki hubungan terhadap penanganan pasien di IGD ABSTRACTThe quality of health services provided to the community must be a measuring tool, in order to get a good and positive assessment from the community, because the quality of health services is influenced by the presence or absence of criticism and complaints from patients, social institutions, non-governmental organizations and even the government . in its implementation can not be separated from the behavior of a care profession that provides direct services to patients / sufferers in accordance with the determinants of the Standard Operating Procedure (SOP). The purpose of the study was to identify the determinants of the behavior of officers in handling patients in the Emergency Installation. The study design was used with correlation analytic methodology through analytic survey with cross sectional design. The population in this study were all nurses who served in the emergency room of RSU Dr..Slamet Garut as many as 26 people (total population). The results of the study found a relationship between the determinants of behavior of nursing staff in the handling of patients in the Emergency Installation, with p-Value (0.014), variable Emergency First Aid training (0.004), perception of availability of facilities (0.005), perception variable number of patients (0.005), perception management variable (0.004) and welfare perception variable (0.005). While the variables of age, sex and education level of respondents did not have a relationship to the handling of patients in the Emergency Installation. 
Use of Olive Oil and Warm Water in Bathing Intervention in Preventing Risk of Skin Integrity Damage in Total Care Patients With Chronic Disease: A Case Study Pele, Maria; Waluyo, Agung
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.13966

Abstract

ABSTRACTChronic disease in total care patients can lead the damage of skin integrity. The skin integrity damage can be affected by various patient’s conditions, including physical immobilization, treatment, changes in skin turgor, immune decline, age, environmental changes and the effects of the diseases. Its can make the complications of patient condition such as infection so that can causes the longer length of stay and higher of hospitalization costs. The aim of this paper is to identified  use of olive oil and warm water in bathing intervention in preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease. This is a case study in one total care patient with chronic disease. Skin integrity assesed by Braden score and patient condition assesed by reseacher observations. Bathing the patient using olive oil and warm water has a calming effect on the patient and preventing damage to the integrity of the skin. Use of olive oil and warm water in bathing intervention can preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease.ABSTRAKPenyakit kronis pada pasien dengan perawatan total dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit. Kerusakan integritas kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasien, termasuk imobilisasi fisik, perawatan, perubahan turgor kulit, penurunan kekebalan, usia, perubahan lingkungan dan efek penyakit. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi pada kondisi pasien seperti infeksi sehingga dapat menyebabkan lama hari rawat lebih lama dan biaya rawat inap yang lebih tinggi.  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi memandkani dalam mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis.  Ini adalah studi kasus pada satu pasien perawatan total dengan penyakit kronis. Integritas kulit dinilai oleh Braden score dan kondisi pasien dinilai dengan pengamatan peneliti. Memandikan pasien dengan minyak zaitun dan air hangat memiliki efek menenangkan pada pasien dan mencegah kerusakan integritas kulit.  Penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi mandi dapat mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis. 
Hubungan Kesiapan Keluarga Dengan Kondisi Demensia Lansia Sembiring, Santa Theresia Handayani; Setyarini, Elizabeth Ari
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15722

Abstract

ABSTRAKIndonesia adalah negara yang termasuk era penduduk berstruktur lansia karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Meningkatnya populasi lanjut usia ini menimbulkan berbagai perubahan yang berdampak pada masalah kesehatan, salah satunya adalah fungsi kognitif yaitu demensia. Penurunan fungsi kognitif ini menyebabkan lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitasnya. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia demensia yang tinggal di rumah. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu. Penelitian dengan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan total sampling yangdilaksanakan pada Bulan Mei - Juni 2017. Hasil uji Chi-Square diperoleh p-value = 0,896, hal ini berarti bahwa Ha ditolak sehingga tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia. Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu RW 06 Cimareme. Rekomendasi penelitian adalah pentingnya kesiapan dan pendampingan keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan aman pada lansia dalam keluarga. ABSTRACT Indonesia is a country which includes an era of Aging Structured Populationbecause the population aged 60 years and above is around 7.18%. The increase in the elderly population raises various changes that have an impact on health problems, one of which is cognitive function namely dementia. This decline in cognitive function causes the elderly to need help from others in their activities. Families have a very important role in the care of elderly dementiawho live at home. The purpose of this study was to identify the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly at Subdistrict Center Health Care. The research with quantitative method with cross sectional and total sampling design was carried out from May to June 2017. The Chi-Square test results obtained p-value = 0.896, this means that Ha was rejected so there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly. The conclusion of the study was that there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of elderly at Subdistrict Center Health Care. Research recommendations are the importance of family readiness and assistance in providing a sense of comfort and safety to the elderly in the family. 
Family’s experience in Caring of Cancer Patient undergoing Oral Chemotherapy : A Study Phenomenology Huda, Nurul; Erwin, Erwin; Febriyanti, Eka
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15868

Abstract

ABSTRACTThe use of Oral Chemotherapy is increasing nowadays. Family who directly involve in caring the patient should be aware of the side effect and how to handle this agent safely. Phenomenology approach of qualitative study was conducted to get illustration regarding family experience in managing care of patient receiving oral chemotherapy. Data was collected by semi structured interviewed. Study gathered from 10 participants who meet criteria. The current study showed that three temathic item related to how they manage care to their family’s member. Those are 1) Lack of knolwedge about oral chemotherapy, 2) Confusing in handling safe oral chemotherapy and 3) lack of ability in caring patients when  side effect appeared and following adherence. These three things are considered lacked by the patients.  Therefore, health care professional especially nurses are expected to give more education and attention about administering oral chemotherapy agents, safe handling, adherence and managing side effects  both of in clinical and home setting. Multi-component interventions that include education, equipment, and technology can improve compliance with oral chemotherapy and will help families to secure and provide the appropriate affection to them.ABSTRAKPenggunaan kemoterapi oral semakin meningkat saat ini. Keluarga yang secara langsung terlibat dalam merawat pasien harus menyadari efek samping dan cara menangani terapi ini dengan aman. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman keluarga dalam mengelola perawatan pasien yang menerima kemoterapi oral. Data dikumpulkan secara semi terstruktur melalui wawancara. Penelitian ini terdiri dari 10 partisipan keluarga yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan  terdapat tiga tema terkait bagaimana keluarga merawat pasien dengan oral chemotherapy di rumah. Ketiga tema tersebut adalah 1) kurangnya pengetahuan keluarga tentang oral kemoterapi, 2) kebingungan keluarga dalam penanganan keamanan oral chemotherapy dan 3) ketidakmampuan keluarga dalam menangani efek samping dan menjaga kepatuhan. Ketiga hal ini dianggap masih belum bisa dilakukan oleh keluarga dan membutuhkan bimbingan serta informasi dari petugas kesehatan. Oleh karena itu, petugas kesehatan professional terutama perawat diharapkan dapat memberikan edukasi dan perhatian yang lebih kepada keluarga  tentang bagaimana pemberian kemoterapi oral yang baik, penanganan yang aman serta peningkatan kepatuhan dalam menjalani perawatan. Memberikan intervensi multikomponen yang mencakup pendidikan, peralatan pendukung, dan teknologi dipercayai dapat meningkatkan kemampuan dalam perawatan dan kepatuhan dalam menjalani kemoterapi oral, sehingga  dapat membantu keluarga untuk memberikan rasa aman dan kasih sayang yang kepada pasien.
Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu Meningkatkan Kebugaran Jasmani Lansia Fitria, Nita; Lydyana, Lynna; Iskandar, Shelly; Lubis, Leonardo; Purba, Ambrosius
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.15741

Abstract

ABSTRAKPenurunan kebugaran jasmani berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian lansia. Kebugaran jasmani seseorang  yang berusia 60 tahun ditentukan oleh tingkat kebugaran jasmani melalui Senam jantung Sehat Seri-I, namun aktivitasnya memerlukan frekuensi yang tepat agar tidak menimbulkan cedera olahraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis frekuensi Senam jantung Sehat Seri-I yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test design yang mengikutsertakan  27 lansia sehat dan  rutin melakukan senam Jantung Sehat Seri-I yang tinggal di Panti Whreda. Subjek penelitian terbagi  menjadi 3 kelompok berdasarkan frekuensi aktifitas senam per minggu yaitu 3,4, dan 5 kali seminggu selama 6 minggu. Peningkatan kebugaran jasmani ditentukan melalui  jarak tempuh yang dilalui lansia setelah  tes jalan 6 menit (six minutes test) pada minggu ke-1 dan ke-6. Perbedaan rata-rata jarak tempuh setelah dilakukan senam secara statistik dianalis  menggunakan  uji-t berpasanan dengan p-value 0,05 dinyatakan sebagai signifikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kelompok lansia yang melakukan Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu memiliki rata-rata perbedaan jarak tempuh yang signifikan (mean difference = -106,0 ; p =0,009), sementara kelompok 4 dan 5 kali seminggu tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu  meningkatkan kebugaran jasmani. Peneliti menyarankan kepada Kepala Panti untuk memprogramkan  pelaksanaan Senam Jantung Sehat Seri-I frekuensi 3 kali seminggu kepada lansia sehat yang tinggal di panti. ABSTRACT Decreasing physical fitness contributes to the morbidity and mortality rates of the elderly. Physical fitness of a person aged 60 years is determined by the level of physical fitness through a six minutes test.. Efforts to improve physical fitness levels are needed for sports, one of which is Senam Jantung Sehat Seri-I, which takes into account the frequency of exercise. The purpose of this study was to analyze the frequency of Senam Jantung Sehat Seri-I that can improve cardiorespiratory fitness in the elderly. This study used a pre-experimental method with a pre-test and post-test design approach that included 27 healthy elderly people and routinely carried out Senam Jantung Sehat Seri-I exercises at the Nursing Home. The research subjects were divided into 3 groups based on the frequency of gymnastics activity per week which was 3.4, and 5 times a week for 6 weeks. Improved physical fitness was determined through the distance traveled on the 6-minute test at weeks 1 and 6. The difference in statistically traveled distance was analyzed using Independent t-test with a p-value 0.05 expressed as significant. The elderly group who did Senam Jantung Sehat Seri-I 3 times a week had a significant mean difference (-106.0; p = 0.009), while groups 4 and 5 times a week did not show significant results. In conclusion, this study provides evidence that Senam Jantung Sehat Seri-I 3 times a week improves cardiorespiratory fitness.
The Intervention Strategies To Reduce Tuberculosis Stigma Based On Community: A Systematic Review Mulyana, Rezky; Nursasi, Astuti Yuni
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.16371

Abstract

ABSTRACTStigma in tuberculosis patients causes discrimination and social isolation that have an impact on efforts to manage tuberculosis treatment. The purpose of this review is to explore based community intervention strategies to reduce tuberculosis (TB) stigma. Method: The design applied systematic review. Data was retrieved from online database Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Scholar, and national journal in the period of 2008-2018. The study selection was conducted in the search string by applying the keywords “TB” AND “Stigma”, “Reduce stigma”, “Intervention TB Stigma”, “tackling stigma TB”, “strategy for TB stigma”, exploration and selection of title, abstract were conducted inclusion criteria, and search the articles by screening reference lists in citations in the literature to be additional articles. Analysis result of study uses PRISMA flow diagram. Results: The intervention strategies to reduce TB stigma reviewed from articles and found 4 intervention strategies are: (1) Health education, such as knowledge shipping about TB and TB Campaigns, (2) Home Visit, (3) TB Patients support such as Community, family support, social support TB Club, and financial support, (4) Enhancing Qualities of health worker. Conclusions: The intervention strategies to reduce TB stigma are needed in reducing TB stigma. Low TB stigma has positive effect in controlling and eliminating TB. The most common intervention are TB patient support and health education.ABSTRAKStigma pada pasien tuberkulosis (TB) menyebabkan diskriminasi dan isolasi sosial yang berdampak pada upaya manajemen pengobatan TB. Tujuan dari literatur review ini untuk mengeksplorasi strategi intervensi di komunitas untuk mengurangi stigma tuberkulosis (TB). Desain menerapkan tinjauan sistematis. Data diambil dari database online Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Cendekia, dan jurnal nasional pada periode 2008-2018. Pencarian artikel dalam sistematik review ini menerapkan kata kunci "Tuberkulosis" DAN "Stigma", "Mengurangi stigma", "Intervensi TB Stigma", "menangani stigma TB", "strategi untuk stigma TB". Eksplorasi dan pemilihan judul dan abstrak berdasarkan kriteria inklusi, dan mencari artikel dengan menyaring daftar referensi dalam kutipan dalam literatur untuk menjadi artikel tambahan. Hasil analisis penelitian menggunakan diagram alir PRISMA. Strategi intervensi untuk mengurangi stigma ditemukan empat strategi intervensi yaitu: (1) Pendidikan kesehatan, seperti meningkatkan pengetahuan tentang TB dan Kampanye TB, (2) Kunjungan Rumah, (3) Dukungan pasien TB seperti Komunitas, dukungan keluarga, dukungan sosial TB Club, dan dukungan keuangan, (4) Meningkatkan Kualitas pekerja kesehatan. Kesimpulan: Strategi intervensi untuk mengurangi stigma TB diperlukan dalam mengurangi stigma TB. Stigma TB yang rendah memiliki efek positif dalam mengendalikan dan eliminasi TB. Intervensi yang paling umum adalah dukungan pasien TB dan pendidikan kesehatan.
Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang ICU RS X Jakarta Wulandari, Dyah Fitri; Hariyati, Rr. Tutik
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.16008

Abstract

 ABSTRAKDischarge planning merupakan suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk menyiapkan pasien dalam masa transisi di rumah sakit sampai pasien tersebut kembali ke rumahnya, dimana pelaksanannya harus dibuat sejak awal pasien datang ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan discharge planning  di rumah sakit dilakukan sebelum pasien pulang, atau sebelum pasien keluar dari unit layanan Pengamatan yang dilakukan penulis terhadap pelaksanaan discharge planning di ruang ICU, perawat lebih mengutamakan memperhatikan kondisi kritis pasien, sehingga melupakan pelaksanaan discharge planning.  Tujuan tulisan ini adalah melakukan analisis terhadap pelaksanaan discharge planning  di ruang ICU RS X Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode analisis dengan menggunakan fishbone dengan asesmen yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan pengumpulan data sekunder yang sudah ada di RS X Jakarta, setelah itu dilakukan pencarian literatur untuk  mengidentifikasi akar masalahnya, sehingga bisa diusulkan rekomendasi untuk penyelesaian terhadap masalah tersebut. Dari hasil analisis ditemukan akar masalah yaitu pengetahuan perawat yang kurang tentang discharge planning dan  kurang optimalnya sistem yang mendukung pelaksanaan discharge planning seperti format, SPO dan panduan. Rekomendasi yang di usulkan yaitu berupa perbaikan format discharge planning, revisi SPO, pembuatan panduan dan pelaksanaan pelatihan discharge planning.ABSTRACTDischarge planning is a complex process that aims to prepare patients in the transition period in the hospital until the patient returns to his home, where the implementation must be made from the beginning the patient comes to the health service. However, discharge planning was done before the patient returns, or before the patient left the service unit in Hospital. In the ICU room with critical patient conditions, nurses prioritize paying attention to the critical condition of the patient, thus forgetting the implementation of this discharge planning. For this reason, this paper aimed to analyze the implementation of discharge planning in the ICU of Jakarta X Hospital, literature study to identify the root of the problem, so that recommendations can be proposed to resolve the problem. The method was used an analysis using fishbone diagram with an assessment conducted in the observation form. Interview and secondary data collection from Jakarta X Hospital. Based on the analysis results, the root cause of the problem is knowledge of nurses who are less about discharge planning and less optimal systems that support the implementation of discharge planning such as format, SPO and guidelines. For this reason, recommendations for improvements were made in the form of redesigning the format of discharge planning, revision of SPO, making guidelines and implementing discharge planning training
Tingkat Stres Dan Indikator Stres Pada Remaja Yang Melakukan Pernikahan Dini Rahmawati, Mega Nur; Rohaedi, Slamet; Sumartini, Sri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 1 (2019): Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i1.11180

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum bisa memenuhi persyaratan  yang telah ditentukan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya maka beresiko mengakibatkan timbulnya stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat menyebabkan dampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan  metode deskriptif  kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan hasil penelitian dianalisa data dengan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah dari responden (46,1%) dikelompokan dalam keadaan stres normal, hampir setengahnya dari responden (29%) dikelompokan dalam keadaan stress ringan, sebagian kecil dari responden (15,3%) dikelompokan dalam keadaan stress sedang, sebagian kecil dari responden (8,6%) dikelompokan dalam keadaan stress berat, dan sebagian kecil dari responden (1%) dikelompokan dalam keadaan stress sangat berat. Simpulan penelitian ini bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini merupakan suatu beban psikis. ABSTRACT Teenagers are individuals who are in the developmental transition from childhood to young adults. is a time of humans experience well on anatomic, physiologic, emotional changes, as well as their social and intellectual relationship. Early age marriage is defined as young couples who have not met the requirements needed to get married in marriage. Teenagers who commit early age marriage that could not adapt quite well with their new social environment may become stressful. Symptoms of stress can be quite serious health problems which can cause psychological, social and economic. This research has the aim to identity the stress level happens amongst teenagers who commit early age marriage.This research uses descriptive quantitative descriptive, which uses DASS-21 questionnaire as its instrument to obtain the data. The samples for the research are 104 teenagers couples aging from 16 to 20 whi have gotr married. That are obtained through purposive sampling and the result of research analyzed data with the calculasion of distribution frequency and percentage. The result of the research show that a half of the participants (46,1%) are categorized into normal stress, (29%) of the respondent are is categorized into mild stress, (15,3%) of the participants are is categorized into average stress, (8,6%) are in heavily stressful category, and only 1% categorized into very heavily stressful. The conclusion of this study that psychologically, married at an early age is a psychologoical burden. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10