cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Journal Pendidikan Bahasa Dan Seni FKIP UHO
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 19798296     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Humanika merupakan media elektronik jurnal ilmiah yang dibuat untuk memuat karya ilmiah mahasiwa dan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.
Arjuna Subject : -
Articles 70 Documents
NUMERALIA BAHASA MUNA (KAJIAN SINTAKSIS) PBSI, ZULKAIDA
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.244 KB)

Abstract

Rumusan masalah yang dapat ditemukan di sini ialah sebagai berikut ini.Bagaimanakah bentuk-bentuk dan makna serta fungsi numeralia bahasa muna dalam konteks sintaksis? Tujuan yang ingin dikemukakan di sini ialah untuk mengungkap dan menganalisis bentuk-bentuk dan makna serta fungsi numeralia bahasa muna dalam konteks sintaksis. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dokumentasi data numeralia bahasa Muna. 2. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan bagi penelitian yang relevan. 3. Hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah yang memiliki muatan lokal (mulok) bahasa Muna khususnya yang berkaitan dengan sistem numeralia bahasa Muna. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, karena data yang diperoleh adalah data lisan yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian untuk secara langsung dari informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penggambaran suatu objek apa adanya. Kualitatif yaitu penggambaran suatu objek berdasarkan fakta-fakta. Istilah deskriptif  kualitatif mengisyaratkan bahwa penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran, menguraikan dan menyajikan data-data yang diperoleh secara sistematis, faktual, dan akurat. Dengan demikian penelitian ini berusaha memaparkan secara apa adanya mengenai numeralia bahasa Muna. Penggunaan metode ini bertujuan untuk deskripsi yang sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti.
TINGKAT KETERBACAAN WACANA NONOFIKSI PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA PEGANGAN SISWA SMA KELAS X KURIKULUM 2013 DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIK FRY A1D112053, MUHAMMAD IBNU KALDUM
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini ialah adanya suatu kenyataan tentang keanekaragaman sumber bahan pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan buku paket baik yang dikeluarkan oleh pihak Kemendikbud maupun buku-buku yang diedarkan atas inisiatif guru. Padahal diakui bahwa tidak semua buku paket tersebut layak untuk konsumsi baca siswa. Oleh karena itu, salah salah satu pertimbangan untuk menentukan layak tidaknya suatu bahan bacaan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia kepada siswa adalah dengan mengukur terlebih dahulu wacana yang ada pada buku paket tersebut guna mengetahui tingkat keterbacaan sesuai dengan peringkat kelasnya. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah keterbacaan wacana nonfiksi pada buku teks Pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterbacaan wacana nonfiksi dalam buku teks pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013. Keterbacaan tersebut dianalisis menggunakan Formula Grafik Fry. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data wacana yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca catat dengan teknik analisis data dilakukan secara deskriptif setelah mengikuti langkah-langkah pengukuran Formula Grafik Fry. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau bahan pelajaran untuk siswa SMA kelas VII, VII,IX,X,XI,XII dan mahasiswa
PERJUANGAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 2 KARYA DONNY DHIRGANTORO A1D110071, LA ODE SABARUDIN
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.366 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji perjuangan tokoh utama dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perjuangan tokoh utam dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan bentuk-bentukperjuangan tokoh utama dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro dalam bentuk kata-kata. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro terdiri atas: (1) Perjuangan untuk menerima kenyataan hidup, (2) Perjuangan untuk meraih impian, (3) Perjuangan untuk tetap bertahan hidup serta (4) Perjuangan dalam bentuk kasih sayang. Kata Kunci: Perjuangan, Tokoh Utama, 2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI JARAK DAN KECEPATAN DI KELAS V SD NEGERI 22 WAKORSEL SD NEGERI 22 WAKORSEL, MUSLIY
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.474 KB)

Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Jarak Dan Kecepatan di Kelas V SD Negeri 22 Wakorsel. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Jarak dan Kecepatan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 22 Wakorsel. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD 22 Wakorsel tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 32 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data penelitian tentang hasil belajar siswa diperoleh melalui metode tes. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang materi jarak dan kecepatan bagi siswa di kelas V SD Negeri 22 Wakorsel. Hal ini dapat dilihat dari data berikut yaitu hasil belajar siswa pada siklus I dengan rerata sebesar 59,38 dan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 75% meningkat menjadi rerata 74,08 dan persentase ketuntasan belajar sebsar 90,63% pada siklus II.
Jurnal Humanika Vol. 2 No. 17 Juli 2016 Humanika, Jurnal
JURNAL HUMANIKA Vol 2, No 17 (2016): Jurnal Humanika Vol. 2 No. 17 Juli 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2190.76 KB)

Abstract

Editorial Jurnal Humanika Nomor 17, Volume 2, Juli 2016 menyajikan 11 artikel dengan berbagai topik yang ditulis oleh berbagai pakar dalam bidang sosial budaya dan pendidikan. Secara singkat tulisan-tulisan tersebut  adalah sebagai berikut. Wa Ode FatmawatiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan penilaian portofolio, (2) pelaksanaan penilaian portofolio, dan (3) penilaian potofolio peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna.Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi bebas tujuan dari Michael Scriven. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Data kuesioner dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menggunakan program spss 16,0 for windows; wawancara dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta penarikan kesimpulan; data dokumentasi dianalisis dan sebagai triangulasi data wawancara. Uji validitas instrumen kuesioner dilakukan dengan teknik validitas isi dengan mengkonsultasikan dengan validator yang ditentukan oleh pembimbing, reliabilitas intrumen ditentukan dengan menghitung koefisien alpha Cronbach. Subjek penelitian adalah 15 guru Bahasa Inggris dan 250 peserta didik kelas atas (delapan dan sembilan) di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna.Hasil penelitian dapat dirinci menjadi tiga, pertama perencanaan penilaian dalam kategori baik. Dalam hal pelibatan peserta didik belum terlaksana dengan baik. Kedua kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian portofolio dalam sudah memadai dan masuk dalam kategori baik. Dalam hal penentuan jadwal konsultasi tidak ada, semua guru belum meminta peserta didik untuk merefleksikan hasil kerjanya, baik secara lisan maupun tulisan. Ketiga pelaksanaan penilaian dalam kategori baik, penentuan tugas portofolio, menyusun, dialog dilakukan oleh sebagian guru. Penyimpanan portofolio sudah baik sekali, Penilaian sepenuhnya dilakukan oleh guru, peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menilai karya sendiri. H. Haerun Anait is impossible to ignore the presence of metaphor which its use is full culture values is communicating with the high contest culture as it is in Indonesia. So far, this matter has not been accommodated yet in any kind of curriculum changes and revision. Furthermore condition high scholl (SMU)  teacher in just bringing about the technical and implementation instruction, the actual development of Indonesia learning material became more rare. The impact isthat the high school graduates get difficulty in understanding metaphorical message in the society has also been disturbed. This paper tries to answer the above matter by proposing model which can be used in the high school.Hj. Nurlaela            Kemampuan membaca puisi di kelas XII IPA1 SMAN 3 Kendari sering menjadi kendala yang konkret. Salah satu kendala utama ialah masih banyak siswa kemampuan membaca puisinya di bawah standar. Berdasarkan hasil belajar tahun pelajaran 2014/2015 ditemukan banyak siswa kemampuan membaca puisinya masih cenderung membaca bebas tanpa memperhatikan tekanan suara dan ekspresi yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan metode yang menitiberatkan atas kemandirian siswa untuk berekspresi dalam mengembangkan potensi dirinya.Peneliti berkolaborasi dengan guru dan dosen pembimbing mencoba menerapkan metode modelling sebagai usaha mengatasi masalah tersebut.  Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah kemampuan membaca puisi siswa kelas XII IPA I SMA Negeri 3 Kendari dapat ditingkatkan melalui metode modelling?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas XII IPAI SMA Negeri 3 Kendari melalui metode modelling.Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 3 Kendari dengan jumlah siswa 21 orang dan dilaksanakan dalam dengan prosedur pelaksanaan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.  Data yang akan diteliti berupa data kualitatif dan data kuantitatif.  Indikator kinerja penelitian ini terbagi 2 yaitu ketuntasan belajar individual dan ketuntasan belajar klasikal.  Apabila 85% siswa sudah mendapat nilai ≥ 75 berarti tindakan sudah berhasil. Sebaliknya, apabila siswa yang mendapat nilai ≥ 75 belum mencapai 85% berarti tindakan belum berhasil.Hasil penelitian diperoleh pada siklus I kemampuan membaca puisi siswa kelas XII IPA1 mencapai 76%. Kriteria yang dicapai dari komponen yang dinilai seperti nada (75%), artikulasi (76%), dan ekspresi (76%). Hal ini disebabkan oleh siswa belum menyimak dengan baik model yang diberikan dan kurang latihan. Siklus II kemampuan membaca puisi siswa terbut sangat baik karena telah dioptimalkan pemodelan yang diberikan dan komentar yang diberikan oleh teman pun baik. Hasilnya mencapai 95% hanya 1 responden yang tidak mencapai klasikal. Kriteria yang dicapai adalah nada  (95%), artikulasi (95%), dan ekspresi (86%).  Wam PikaSalah satu strategi yang dianggap mampu memecahkan masalah menulis adalah strategi pemodelan (modeling).. Strategi modeling adalah suatu cara menyajikan bahan pembelajaran dengan membawa siswa mengamati secara langsung pada objek yang akan dijadikan model yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas.Untuk dapat melaksanakan strategi modeling dalam pembelajaran diperlukan langkah-langkah, yaitu: : (1) persiapan dan perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) tindak lanjut. Hasbudin dan Andi Syahrir P“Tradisi Tari Fomani pada Masyarakat Siompu Kabupaten Buton Selatan”. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi tari fomani pada masyarakat Siompu Kabupaten Buton Selatan (2) Untuk mengetahui makna simbolik tradisi tari fomani pada masyarakat Siompu Kabupaten Buton Selatan dan (3) Untuk mengetahui kontribusi tradisi tari fomani bagi masyarakat Siompu Kabupaten Buton Selatan.Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan jumlah informan 9 orang. Teknik pengumpulan data terdiri dari metode Penelitian kepustakaan dan Penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dan Dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan tradisi tari fomani ada 2 (dua) tahap yang harus dilaksanakan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan yang harus dilaksanakan adalah penentuan pelaksanaan tradisi tari fomani melalui musyawarah yang dalam istilah adatnya do-undu-undue. Sedangkan pada tahap pelaksanaan adalah melaksanakan acara kamboto  yang dilaksanakan tiga malam berturut-turut dengan menarikan tari linda, melaksanakan humaano baruga (acara makan-makan di Baruga) dan keesokan harinya menarikan tari fomani. Adapun tari Fomani ini akan dibuka dengan penari fomani kamanu-manu dan diakhiri oleh penari fomani Parabela yang dilanjutkan dengan kegiatan acara hiburan berupa pertunjukan Baramai (pancak silat tradisional). Makna simbolik dalam taradisi tari fomani dari segi alat instrumen, gerakan, busana dan perlengkapan yang dipakai oleh penari fomani. Tradisi tari fomani dapat berkontribusi bagi masyarakat Siompu yaitu mewujudkan solidaritas Sosial masyarakat, dapat menambah pendapatan masyarakat siompu, kontribusi bagi pelestarian budaya.Kesimpulan penelitian yakni: 1) tata cara pelaksanaan tradisi tari fomani diperankan oleh dua orang laki-laki menggunakan ani (tameng), kampue (parang panjang), dan pandanga (tombak) yang menggambarkan kepahlawanan dan keberanian pada masyarakat Siompu dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu: a) tahap persiapan; dan b) tahap pelaksanaan; 2 Makna Simbolik dalam tradisi tari fomani yaitu menggambarkan sosok kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya, serta hubunganya dengan alam, yaitu hal tersebut muncul pada  instrumen, gerakan, busana dan perlengkapan yang dipakai oleh penari fomani; 3) kontribusi tradisi tari fomani bagi masyarakat Siompu yaitu mewujudkan solidaritas sosial masyarakat, menambah pendapatan masyarakat, dan berkontribusi bagi pelestarian budaya. Habarin dan Wa Ode ReniPembagian Harta Bersama Setelah Terjadinya Perceraian Menurut Adat Koroni Taloki (Studi di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna) di bawah arahan Salimin A sebagai pembimbing I dan Wa Ode Reni sebagai pembimbing II. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian antara suami dan isteri menurut adat Koroni Taloki di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna, (2) Bagaimana penyelesaian sengketa pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian menurut adat Koroni Taloki di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksanaan pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian antara suami dan isteri menurut adat Koroni Taloki di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna dan Untuk mengetahui penyelesaian sengketa pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian antara suami dan isteri menurut adat Koroni Taloki di Desa Maligano Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.Penelitian ini bersifat deskriptif yang memberikan gambaran secara rinci keadaan di lapangan tentang pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian menurut adat Koroni Taloki. Sumber informan yakni 10 orang yang terdiri dari Kepala Desa Maligano, Sekrearis Desa Maligano, 2 orang tokoh adat, 2 orang tokoh agama, 2 orang tokoh masyarakat serta 2 (dua) pasang suami-isteri yang pernah mengalami pembagian harta bersama setelah terjadinya perceraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembagian harta bersama atau harta tekakenia setelah terjadinya perceraian antara suami dan isteri  mengedepankan asas berkeadilan dengan cara musyawarah mufakat yang dimediasi oleh tokoh adat antara pihak yang berperkara untuk menciptakan rasa adil  antara pembagian harta bersama tersebut,  Namun perwujudan pembagian harta “tekakenia” secara adil tersebut, akan berubah ketika dilihat dari motif perceraian antara pasangan suami dan isteri tersebut. Sedikit banyaknya dalam memperoleh pembagian harta “tekakenia” ini tergantung dari bagaimana motif sehingga terjadinya perceraian antara suami dan isteri. (2) Penyelesaian sengketa pembagian harta “tekakenia” setelah terjadinya perceraian antara suami dan isteri, dilakukan dengan proses langkah-langkah sebagai berikut: (a) Tokoh adat memediasi para pihak yang berperkara dengan mempertemukan  suami dan isteri jika keduanya masih hidup. (b) Memanggil keluarga dari kedua belah pihak yang berperkara. (c) Memanggil saksi dari kedua belah pihak yang berperkara. (d) Tokoh adat memediasi pihak yang berperkara dengan mempertemukan  keluarga dari suami/isteri jika salah satu dari suami/isteri telah meninggal. Titin Rahmiatin Rahim       This study investigated the use of feedback through facebook in improving students writing achievement. The study used pre experimental design where it took only one class as the sample of the study. The sample was class C of first year English department students of Muhammadiyah university of Kendari, who enrolled in 2015/2016 with the total number were 30 students. The data was collected through conducting pre-test, treatment and post test. The data was analzed using statistical technique. From statistical analysis, it was found that t test was 29 greater than           t critic (1,699) at α : 0,05 significance level. This means that H1was accepted and Ho was rejected. From the finding, it can be concluded that therewas a significant effect of feedback on facebook in improving students writing achievement. Hasma Nur JayaSistem pengelolaan arsip yang digunakan pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan dan kebudayaan kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan berjalan kurang baik dan menemui beberapa masalah. Masalah-masalah yang terjadi tersebut antara lain adalah sulitnya menemukan kembali arsip yang disimpan apabila sewaktu-waktu diperlukan. menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan arsip pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan dan kebudayaan kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan arsip pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan dan kebudayaan kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan, 3. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam melaksanakan pengelolaan arsip pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan dan kebudayaan kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian yang merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil dalam penelitian ini Pelaksanaan pengelolaan arsip di kantor UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kec. Ranomeeto menggunakan asas gabungan antara sentralisasi dan desentralisasi. Adapun arsip yang diolah berupa arsip dinamis aktif dan dinamis in-aktif, Hambatan-hambatan yang ditemui dalam pengelolaan arsip di bagian staf kearsipan UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kec. Ranomeeto antara lain:Minimnya pengetahuan pegawai tentang kearsipan,Belum adanya pegawai kearsipan yang benar-benar kompeten,Tempat penyimpanan arsip yang tidak cukup memadai,Kurangnya perhatian terhadap penyimpanan arsip. Upaya-upaya yang sedang dan telah dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengelolaan arsip di bagian staf kearsipan UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kec. Ranomeeto adalah: Menggunakan sarana dan prasarana semaksimal mungkin, Menambah pengetahuan pegawai melalui sharing pengalaman, Menambah tempat penyimpanan arsip dengan membangun gedung baru yang berfungsi sebagai depo arsip.  Pahenra* Hasra Tohadji**Penelitian ini dimulai dari informasi yang didapat peneliti melalui observasi awal bahwa adanya program pendidikan kewirausahaan masyarakat pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat,sehingga peneliti merasa perlu adanya penelitian ini karena belum adanya penelitian yang serupa yang dilakukan di Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat  dengan mengangkat permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah gambaran pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat (PKM) pembutan tas dari limbah plastikdi Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan gambaran pelaksanaan dan faktor-faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat (PKM) Pembuatan Tas dari Limbah Plastik  di Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang dihasilkan data deskriptif. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2015  sampai bulan Juni 2015,. Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Sanua Kecamatan Kendari Barat bahwa  ternyata opsi jawaban yang diberikan seluruh responden terhadap item pertanyaan angket rata-rata memberikan deskriptif jawaban yang relatif berimbang dimana hasil frekuensi menunjukkan 30,5% yang memilih sangat baik pelaksanaan program PKM  pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik 40,5% pelaksanaan program PKM pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan 26,5% cukup baik pelaksanaan program PKM  pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat serta 2,5% pelaksanaan program PKM pembuatan tas dari limbah plastik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak baik.  Ririn SyahrianiThe objectives of the research are to describe (1) the planning process of teaching writing at Muhammadiyah University of Kendari, (2) the implementation process of teaching writing at Muhammadiyah University of Kendari, and (3) the evaluation process of teaching writing at Muhammadiyah University of Kendari. This is a qualitative research with case study design. This research is conducted at Muhammadiyah University of Kendari. The informants of the research are Head of English Study Program, lecturers of Writing Course, and students of English Study Program of UMK. The techniques of data collection are through deep interview, observation, and documentation. The techniques of data analysis are by reducing the data, displaying the data, and then drawing conclusions. The data validation is conducted through triangulation of the data. The results of the research show that (1) the planning of teaching writing starts from the arrangement of course outline by the writing course coordinator before the lecturer follows it up with the preparation of infrastructures to conduct the learning. However, the lecturer does not provide the teaching’s equipment in RPP that makes the planning of teaching writing is not ideal; (2) Implementation of teaching writing consists of three phases namely opening, core, and close activities, where the techniques of exploration, elaboration, and confirmation have been run very well by the lecturer; and (3) Evaluation conducted by the lecturer in teaching writing is conducted stage by stage for both test and non-test during the class, weekly assignments, and the result of mid and final test. Evaluation has been transparent and fair.   Meilan Nirmala Shinta,             Penelitian ini mengkaji tentang persepsi masyarakat atas persoalan anak putus sekolah yang terjadi diwilayah pesisir di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab anak putus sekolah, melihat perspesi masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak dan juga melihat upaya-upaya pemerintah yang telah berjalan dalam upaya mengatasi persoalan dalam hal penyediaan sarana untuk menurunkan angka anak putus sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, tehnik pengumpulan datanya yakni wawancara, observasi, dan catatan lapangan lewat tehnik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan jumlah anak putus sekolah untuk tingkat SD 96 APS, SMP sebanyak 54 orang, dan 21 untuk level SMA. Persepsi masyarakat diwilayah terpencil khususnya di Desa Bungin Kecamatan Tinanggea dan Desa Labokeo Kecamatan Laeya menilai anak putus sekolah adalah sebagai fenomena yang telah lama terjadi terutama karena faktor letak geografis yang berada di wilayah pesisir yang hanya bisa di akses melalui penyebrangan menggunakan perahu. Dan upaya pemerintah belum maksimal untuk wilayah terpencil dan pesisir, upaya yang telah dilakukan adalah menyediakan perahu penyebrangan, membangun jalan darat, sosialisasi pendidikan kepada orangtua murid, dan mengadakan PKBM, dan juga SMP satu atap.
EVALUASI KINERJA PENGAWAS SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN BOMBANA Jumatin, Sulfa, La Ode Amaluddin,
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.08 KB)

Abstract

Keberadaan pengawas sekolah yang telah ditetapkan melalui Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah dan Permen PAN & RB khususnya pasal 4, 5, 7, 8 dan pasal 9, sampai saat ini sangat memprihatinkan mulai dari sistem perekrutannya, standar kualifikasinya dan standar kompetensinya. Akibatnya, berdampak pada kinerjanya sebagai supervisi akademik maupun manajerial.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi:1)   Sistem perekrutan pengawas sekolah pada satuan pendidikan SMP di Kabupaten Bombana.2)   Kinerja pengawas sekolah pada satuan pendidikan SMP di Kabupaten Bombana dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisi akademik.3)   Kinerja pengawas sekolah pada satuan pendidikan SMP di Kabupaten Bombana dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisi manajerial.Studi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bak secara akademik maupun secara praksis.1)   Secara akademik, diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan ilmu evaluasi kependidikan terutama dalam kinerja pengawas satuan pendidikan dalam melakukan pembinaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru/kepala sekolah.2)   Secara pragmatis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam melakukan perekrutan dan mengevaluasi kinerja pengawas sekolah.Desain yang digunakan adalah desain penelitian evaluasi kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologik. Data dikumpulkan menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model alir, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Studi evaluasi diperoleh hasil bahwa (1) sistem rekruitmen pengawas tidak melalui seleksi dan uji kompetensi (penunjukan langsung oleh Bupati), (2) kinerja pengawas sekolah baik sebagai supervisi akademik maupun manajerial belum optimal. Kata Kunci: Evaluasi, Kinerja Pengawas
Tingkat Keterbacaan Wacana Nonofiksi Pada buku Teks Bahasa Indonesia Pegangan Siswa SMA Kelas X Kurikulum 2013 Dengan Menggunakan Metode Grafik Fry Khaldum, Muh. Ibnu; Takasih, Ruspan
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.447 KB)

Abstract

Latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini ialah adanya suatu kenyataan tentang keanekaragaman sumber bahan pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan buku paket baik yang dikeluarkan oleh pihak Kemendikbud maupun buku-buku yang diedarkan atas inisiatif guru. Padahal diakui bahwa tidak semua buku paket tersebut layak untuk konsumsi baca siswa. Oleh karena itu, salah salah satu pertimbangan untuk menentukan layak tidaknya suatu bahan bacaan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia kepada siswa adalah dengan mengukur terlebih dahulu wacana yang ada pada buku paket tersebut guna mengetahui tingkat keterbacaan sesuai dengan peringkat kelasnya.Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah keterbacaan wacana nonfiksi pada buku teks Pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterbacaan wacana nonfiksi dalam buku teks pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013. Keterbacaan tersebut dianalisis menggunakan Formula Grafik Fry.Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data wacana yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca catat dengan teknik analisis data dilakukan secara deskriptif setelah mengikuti langkah-langkah pengukuran Formula Grafik Fry. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik pegangan siswa SMA Kelas X  Kurikulum 2013 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat digunakan sebagai bahan bacaan atau bahan pelajaran untuk siswa SMA kelas VII, VII,IX,X,XI,XII dan mahasiswa.
Nilai-nilai dalam Lariangi Kaledupa sebagai Media Pembangun Karakter Mutmainnah, Nur Israfyan Sofyan, Syahriani,
JURNAL HUMANIKA JURNAL HUMANIKA NO. 16, VOL. 1, MARET 2016
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.252 KB)

Abstract

Lariangi adalah keseninan tradisi dari Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Kesenian tradisi ini terdiri dari syair lagu, musik serta tari yang diiringi oleh tabuhan alat musik dan dipercaya telah hidup di wilayah selama beberapa periode pemerintahan, dimulai sejak masa Kesultanan Buton masih berkuasa. Tidak hanya itu, lariangi tidak hanya hidup di Pulau Kaledupa saja, sebagai tempat yang memiliki kesenian tradisi ini, tetapi juga hidup di wilayah lain di mana masyarakat Kaledupa bermigrasi. Kebertahanan lariangi menunjukkan terjaganya proses pewarisan terhadap kesenian tradisi ini. Lariangi rupa-rupanya menjadi semacam representasi identitas masyarakat Kaledupa di manapun mereka berada. Secara umum, keberadaan dan pewarisan lariangi dikarenakan banyaknya nilai-nilai kearifan seperti religius, sopan santun, ramah, sikap saling menghormati, gotong-royong dan disiplin, serta kerja keras. Pewarisan lariangi dimulai dari masa kanak-kanak hingga menjelang dewasa dan memungkinkan nilai-nilai tersebut ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Di salah satu kasus yang kami temui, kesenian ini bahkan mulai ditanamkan ketika seorang anak masih berada dalam buaian. Terlihat bahwa masyarakat Kaledupa tidak bersikap apatis dalam menjaga keberlangsungan kesenian tradisi ini baik secara aktif maupun pasif.Selain nilai-nilai kearifan dan karakter di dalam lariangi, makna dan simbol yang termanifestasi dalam kesenian tradisi ini bekerja menguatkan peran lariangi sebagai media pembangun karakter positif. Kolaborasi antara nilai-nilai serta makna dan simbol di dalamnya mendukung keberadaan lariangi tidak saja sebagai kesenian tradisi tetapi juga sebagai bagian penting dari pengembangan karakter sejak usia dini dari ranah kebudayaan.Kata kunci: lariangi, penari lariangi, karakter
MAKNA SIMBOLIS GERAKAN TARI MONDOTAMBE STUDI KASUS SANGGAR ANA SEPU KABUPATEN KONAWE Irianto Ibrahim, Astin
JURNAL HUMANIKA Jurnal Humanika Vol. 1, No. 1 Maret 2019
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.07 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses pelaksanaan tari mondotambe studi kasus sanggar ana sepu kabupaten konawe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif, Teknik pengumpulan dan penelitian data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara, observasi, dokumentasi. Pendekatan semiotika untuk menganalisis tari mondotambe pada masyarakat tolaki kabupaten konawe. Teknik analisis data menggunakan triangulasi dan teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan sejarah tari mondotambe, fungsi tari mondotambe selain untuk menyambut para prajurit yang baru kembali dari medan perang, tari Mondotambe juga sebagai tari penyambutan terhadap tamu-tamu Kerajaan Konawe di Unaaha, pembukaan suatu bangunan, pembukaan suatu kegiatan yang diselenggarakan maupun acara-acara ritual seperti perkawinan. Persiapan yang dilakukan sebelum menari tari mondotambe adalah pemilihan materi dengan menentukan anggota kelompok tari yang akan tampil, lalu menentukan materi tari. Materi tari adalah pemilihan jenis tari daerah yang akan diperagakan yaitu tari Mondotambe, Setelah para penari atau kelompok sudah menentukan materi tari yang akan diperagakan, dilakukan latihan gerakan dasar, musik dan alat musik.Kata Kunci: makna simbolis gerakan, tari mondotambe.
POLA PELATIHAN GERAK TARI LULO MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS VI SDN 37 KENDARI Yazid, Sihartin
JURNAL HUMANIKA Jurnal Humanika Vol. 1, No. 1 Maret 2019
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.405 KB)

Abstract

Pola gerakan pada seni tari senantiasa melibatkan anggota badan manusia. Unsur anggota badan manusia membuat pola gerak tari berdiri sendiri, berhimpun maupun bersambungan. Pola pelatihan pada seni tari lulo tradisional didasarkan pada pola gerakan anggota tubuh yaitu gerakan tangan, pergelangan tangan, siku, wajah dan kepala, pinggul, kaki dan pergelangan kaki, kesemuanya itu harus mengikuti pola dan irama yang sama sesuai dengan jenis lulo-nya. Pada setiap pola dan gerakan seni tari lulo tersebut memiliki pola gerakan yang berbeda sesuai dengan tujuan dan makna seni tari lulo tersebut. Pola pelatihan tari lulo yang dilaksanakan pada penelitian kali ini adalah menerapkan beberapa jenis tari lulo tradisional untuk diajarkan dan dipraktekkan pada anak sekolah dasar khususnya siswa kelas VI. Adapun jenis-jenis tari lulo tersebut adalah Lulo Mbinetabe, Lulo Pata-Pata, Lulo Leba dan Lulo Hada. Ada beberapa alasan kami mengambil keempat jenis tari lulo ini, yaitu karena keempat jenis seni tari Lulo tersebut merupakan seni tari tradisional yang pertama kali diciptakan dan diperkenalkan oleh masyarakat suku Tolaki pada masanya dan dari keempat tari Lulo itu kemudian berkembang menjadi beberapa jenis-jenis tari Lulo modern saat ini. Adapun pola pelatihan gerak seni tari Lulo tersebut dapat dijelaskan sesuai dengan jenis seni tari tradisionalnya. Keempat jenis Lulo ini memiliki pola gerak yang berbeda yaitu berupa lingkaran, tangan yang bergandengan, serta kaki yang dipertukarkan antara kaki kanan dan kiri maupun sebaliknya. Jenis-jenis alat musik yang digunakan pada seni tari Lulo tradisional yaitu alat musik gong atau Tawa-tawa dan alat musik gendang, kedua alat musik ini dimainkan sesuai dengan irama dan ritme jenis tari Lulo, seperti Lulo Mbinetabe, Lulo Pata-Pata, Lulo Leba, dan Lulo Hada, tata rias yang digunakan tidak terikat, tergantung waktu dan tempat dibawakannya tari lulo ini, tetapi tetap mengedepankan etika dan estetika berpakaian, seperti menutup aurat.Kata Kunci: Seni Tari Lulo, Pola Gerak, Pola Musik dan Tata Rias