cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Journal Pendidikan Bahasa Dan Seni FKIP UHO
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 19798296     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Humanika merupakan media elektronik jurnal ilmiah yang dibuat untuk memuat karya ilmiah mahasiwa dan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.
Arjuna Subject : -
Articles 70 Documents
UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT BAJO DI PULAU BALU KABUPATEN MUNA BARAT MARWATI, ANTON
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.946 KB)

Abstract

Tradisi lisan adalah salah satu unsur kebudayaan nasional. Tradisi lisan dalam bentuk perkawinan merupakan salah satu peristiwa yang sakral dan sangat penting karena menyangkut nilai-nilai kehidupan. Salah satu adat perkawinan sebagai bentuk warisan budaya terdapat pada masyarakat suku Bajo. Agar tradisi lisan yang penyebarannya dari mulut ke mulut dan turun-temurun tidak hanya menjadi milik para orang tua yang sudah lanjut usia, melainkan milik para anak-anak muda yang menjadi pewarisnya. Untuk menghindari punahnya unsur-unsur kebudayaan tersebut, maka tradisi lisan dalam bentuk sastra lisan harus dijaga dan dilestarikan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna ungkapan yang terdapat dalam adat perkawinan masyarakat Bajo di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna ungkapan yang terdapat dalam adat perkawinan masyarakat Bajo di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data lisan. Sumber data yaitu tokoh adat yang menangani adat perkawinan masyarakat Bajo di Pulau Balu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Hasil penelitian dalam pembahasan ini bahwa adat perkawinan masyarakat Bajo di Pulau Balu meliputi: (1) Melamar (massuro), (2) Pertemuan Tokoh Adat (pasitummuang ha’toa ada’), (3) Memanggil secara langsung (pamada’ang), (4) Peminangan (pamassuroang), (5) Pernikahan (panikka’ang), (6) Mengantar Pengantin (malimbah botteh).
MITOS KECANTIKAN DALAM CERPEN BARBITCH DAN LIPSTIK MERAH TUA KARYA SAGITA SURYOPUTRI (TELAAH KRITIK SASTRA FEMINISME) ASEP ANUGRAH, ASEP ANUGRAH
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.893 KB)

Abstract

Sejak dulu perempuan telah dikonstruksikan sebagai mahluk yang cantik dan identik dengan keindahan. Pandangan tersebut pada akhirnya mengotak-ngotakkan perempuan berdasarkan tampilan fisik. Ironisnya, perempuan turut mengamini standar kecantikan tersebut seolah-olah ia adalah fakta yang tidak perlu dipertanyakan kebenarannya. Inilah yang selama ini disebut sebagai mitos kecantikan. Membaca cerpen Barbitch dan Lipstik Merah Tua memberikan penggambaran bahwa betapa mitos kecantikan telah membelenggu pemikiran masyarakat hari ini. Tokoh Mentari harus merasakan ketidakadilan karena dianggap tidak cantik oleh teman-temannya. Tekanan akibat perasaan tidak cantik telah membuat sang tokoh utama merasa rendah diri, dipenuhi rasa cemas, hingga menjadi sosok yang terdiskriminasi oleh lingkungannya. Ia lantas berobsesi menjadi cantik walau harus menghalalkan segala cara, termasuk menjual diri dan operasi plastik. Permasalahan dalam penelitian ini mencakup bagaimana mitos kecantikan dalam cerpen yang dianalisis membentuk interpretasi perempuan dan bagaimana pengaruhnya terhadap tokoh utama. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa teks cerpen yang menggambarkan mitos kecantikan dan pengaruhnya terhadap tokoh utama. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik baca dan catat. Kemudian, data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan kritik sastra feminisme, khususnya teori mitos kecantikan Naomi Wolf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mitos kecantikan membentuk interpretasi tokoh perempuan dalam cerpen Barbitch dan Lipstik Merah Tua melalui beberapa aspek, yaitu: (1) budaya patriarki; (2) industri kosmetik; (3) dunia medis. Adapun pengaruhnya terhadap tokoh utama dijabarkan melalui beberapa poin, antara lain: (1) diskriminasi terhadap tokoh utama, (2) obsesi berlebihan, (3) operasi plastik sebagai jalan pintas.
KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL KAU, AKU DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH KARYA TERE LIYE AZMA ADAM, AZMA ADAM
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.823 KB)

Abstract

Penelitian ini menelaah Karakter Tokoh dalam Novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah. Novel ini memberikan gambaran mengenai karakter tokoh yang tidak hanya memiliki keindahan fisik semata namun juga memiliki kepribadian yang dapat menumbuhkan nilai-nilai positif sehingga dapat memberikan motivasi untuk perjuangan hidup. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakter tokoh dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca catat. Hasil analisis menunjukkan : (1) Borno digambarkan sebagai seorang lelaki yang perhatian, setia, optimis, cerdas, pantang menyerah, dan mempunyai rasa ingin tahu. Pak Tua digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, perhatian, menyenangkan dan berpengetahuan luas, dan juga memiliki rasa ingin tahu. Mei digambarkan sebagai seorang gadis yang perhatian dan misteius. Sedangkan Andi digambarkan sebagai seorang yang perhatian, rasa ingin tahu, dan usil; dan (2) relevansi dan pemanfaatan pandidikan karakter dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye sebagai bahan pembelajaran sastra ditinjau menggunakan pendekatan strukturalisme.
RELIGIOSITAS ISLAM DALAM NOVEL RATU YANG BERSUJUD KARYA AMRIZAL MOCHAMAD MAHDAVI CITRA SALDA YANTI, CITRA SALDA YANTI
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.319 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah religiositas Islam yang terkandung dalam novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan religiositas Islam yang terkandung dalam novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa teks cerita yang berhubungan dengan religiositas Islam yang terkandung dalam novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua cara yakni baca dan catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan religius. Berdasarkan hasil pembahasan, disimpulkan bahwa dalam novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi terdapat dua belas religiositas Islam. Religiositas Islam tersebut dilihat dari tokoh dan penokohan serta dianalisis berdasarkan unsur agamis yaitu unsur yang terbangun dari pernyataan yang mengandung ayat Alqur’an dan Hadits, sehingga ditemukan religiositas Islam yang terbangun lewat tokoh dan penokohan dalam novel Ratu yang Bersujud karya Amrizal Mochamad Mahdavi.
MAKNA UNGKAPAN PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT BULUKUMBA DI DESA BUHUNG BUNDANG KEC. BONTOTIRO KAB. BULUKUMBA SATRIANA, EKA
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.768 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Makna ungkapan pada upacara perkawinan adat Bulukumba di Desa Buhung Bundang Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba. Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah makna ungkapan pada upacara perkawinan adat Bulukumba di Desa Buhung Bundang Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna ungkapan pada perkawinan upacara adat Bulukumba di Desa Buhung Bundang Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba. Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Sebagai upaya pelestarian dan pembinaan sastra daerah dalam menumbuhkembangkan kebudayaan nasional Indonesia. (2) Sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya yang berkecimpung di bidang sastra daerah. (3) Sebagai bahan penelitian lanjutan dalam pelaksanaan penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian sebanyak 5 orang. Adapun teknik pengumpulan data adalah teknik rekam, teknik wawancara dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada upacara adat perkawinan masyarakat Bulukumba mengandung 3 tahap, yaitu (1) Praperkawinan, terdiri dari a’bicara rua-rua/a’bici-bici, assuro/a’duta, appanassa kajariang, dan appanai balanja,mappacci. (2) perkawinan, terdiri dari angngantara bunting, anjempu bulaeng nai ri balla, akad nikah,appasirusa, pa’jagang, dan a’lampa basa. (3) Pasca Perkawinan, terdiri dari appantama ri bili, dan a’bangngi bisang.
KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 52 KONAWE SELATAN TAFIFIN, MUL
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.332 KB)

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaiamakah kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 52 Konawe Selatan? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeksprisikan kemampuan menulis pantun siswa kelas VII SMPN 52 Konawe Selatan.Penelitian ini termaksud penelitian lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 52 Konawe Selatan tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 62 orang sekaligus langsung ditetapkan sebagai sampel penelitian.Instumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis pantun berupa tes kemampuan menulis pantun yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes tertulis.Berdasarkan hasil penelitian dengan mengacu pada 6 aspek keterampilan, siswa kelas VII SMPN 52 Konawe Selatan mampu secara klasikal dalam menulis pantun dengan persentase ketuntasan 88%. Bila dilihat pada setiap aspek, maka pada aspek larik siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 100 %. Pada aspek kesesuaian sampiran baris pertama dan kedua siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 93,54%. pada aspek jumlah suku kata siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 92,71%. pada aspek kesesuaian isi baris ketiga dan keempat siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 91,93%. pada aspek kesesuaian isi dengan tema siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 84,67%, pada aspek sajak siswa berkategori mampu dengan persentase ketuntasan 83,06%.
MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER BASTRA, HAMILA
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.268 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Masalah-masalah sosial apa saja yang terdapat dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Manfaat penelitian ini adalah penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai masalah sosial yang terdapat dalam novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer. Jenis penelitian ini ialah penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah metode deskripitf kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ditemukan empat masalah sosial yaitu: Diskriminasi sebanyak 6 data kutipan, Marginalisasi Perempuan sebanyak 6 data kutipan, Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat (Pelacuran) sebanyak 3 data kutipan dan Konflik sosial (kekerasan terhadap perempuan) sebanyak 5 data kutipan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masalah sosial dalam novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta yang paling dominan adalah tentang penindasan dan kekerasan terhadap perempuan. Dengan demikian, pembaca menjadi paham bahwa betapa kerasnya kehidupan para kaum perempuan pada zaman itu, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwasanya kekerasan dan penindasan terhadap kaum perempuan dalam berbagai aspek kehidupan masih juga terjadi sampai detik ini di seluruh pelosok dunia.
BENTUK DAN MAKNA TUTURAN KABHANTI MANARI PADA MASYARAKAT MUNA HARIS WUA WUA, HARIS
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.66 KB)

Abstract

tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan isi tuturan syair kabhanti manari pada masyarakat Muna. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, rekam dan catat. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa bentuk tuturan kabhanti manari tidak dapat masuk dalam kategori bentuk puisi karena manari yang dimaksud memiliki bentuk bebas yang tidak terikat oleh baris, bait, kata, suku kata, dan persajakan. Tersusun atas larik-larik dalam sebuah bait, bersifat liris dan berisi lukisan perasaan tertentu yang dikandung pengarag. Isi dalam tuturan syair kabhanti manari diperoleh dari Episode-Episode, tahapan-tahapan kabhanti manari, dan pandangan hidup masyarakat Muna. Isi tiap lariknya sangat menonjol pengungkapan perasaan dan nasihat orang tua terhadap anak. Maka secara khusus Isi kabhanti manari adalah: nasihat, pujian, hiburan dan sebagai pengungkap kejenakaan yang bersifat menghibur.
STRUKTUR KALIMAT DEKLARATIF BAHASA MUNA PBSI, IRMANSYAH
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.653 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi, kategori, dan peran struktur kalimat deklaratif bahasa Muna. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data lisan dari informan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik rekam, catat, dan teknik bebas libat cakap. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui metode kajian distribusional (Metode Agih) dengan teknik Pilah Unsur Langsung (PUL) melalui teknik kajian menurun (top down).Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kalimat deklaratif bahasa Muna memiliki pola struktur (S-P), (S-P-O), (S-P-O-K), (S-P-K), (S-P-Kom), (K-S-P), dan (K-S-P-O). Dari setiap unsur langsung kalimat dibentuk oleh kata/frasa yang memiliki kategori dan peran semantik. Kategori yang membentuk subjek (S) kalimat, yakni Frase Nominal, Pronomina, Nomina, dan Frase Pronominal. Kategori yang membentuk predikat (P) kalimat, yakni Frase Verbal, Verba, dan Frase Preposisional. Kategori yang membentuk objek (O) kalimat, yakni Nomina dan Pronomina. Kategori yang memebentuk keterangan (K) kalimat, yakni Frase Preposisional, Nomina, Frase Konjungsional, Frase Nominal, dan Frase Numeral. Kategori yang membentuk komplemen (Kom) kalimat, yakni Nomina dan Frase Nominal. Peran semantik yang membentuk subjek (S) kalimat, yakni Penindak, Posesif, Pasien, Pelaku, Peruntung, dan Penderita. Peran semantik yang membentuk predikat (P) kalimat, yakni Tindakan, Tempat, Aktif dan Pasif. Peran semantik yang membentuk objek (O) kalimat, yakni Pelaku, Penderita, Pasien, dan Sasaran. Peran semantik yang membentuk keterangan (K) kalimat, yakni Tempat, Waktu, dan Sebab. Peran semantik yang membentuk komplemen (Kom) kalimat, yakni Pengalami, Sasaran, dan Pasien.
KONFLIK TOKOH DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) PBSI, JUSRIANI
JURNAL HUMANIKA Vol 3, No 15 (2015): JURNAL HUMANIKA DESEMBER 2015
Publisher : JURNAL HUMANIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.886 KB)

Abstract

Penelitian ini menelaah Konflik Tokoh dalam Novel Rindu Karya Tere Liye. Novel ini menggambarkan tentang kehidupan manusia yang melakukan perjalanan haji, namun banyak menyimpan konflik fisik, sosial maupun batin. Masalah dalam penelitian ini ialah Bagaimanakah gambaran konflik tokoh dalam novel Rindu Karya Tere Liye? Tujuan penelitian ini ialah untuk mengungkapkan gambaran konflik tokoh dalam novel Rinu Karya Tere Liye. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks yang memuat konflik tokoh dalam novel Rindu Karya Tere Liye. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Rindu Karya Tere Liye yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2014 dengan 544 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terdapat dalam novel Rindu Karya Tere Liye ini yaitu Konflik eksternal dan konflik internal. Adapun konflik eksternal terdiri dari konflik sosial dan konflik fisik, sedangkan konflik internal adalah konflik batin atau kejiwaan. Konflik eksternal yang di temukan yaitu konflik yang terjadi antartokoh, sedangkan