cover
Contact Name
tadrib
Contact Email
syarnubi@radenfatah.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
syarnubi@radenfatah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
ISSN : 24775436     EISSN : 25496433     DOI : -
Journal Tadrib focus on the issues that are related in Islamic Education, including Research Methodology, Education Science, Islamic Education Science, Educational Psychology, Learning Psychology, Educational Philosophy, Islamic Educational Philosophy, Lesson Plan, Lesson Design, Lesson Media, Educational Facilities, Islamic Science, Tafsir Tarbawi, Hadist Tarbawi, Lesson Organization, Objectives and Evaluations of Educational Curriculum.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KEAGAMAAN DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH MINORITAS MUSLIM Ismail Suardi Wekke
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1793

Abstract

Arabic is the compulsory subject of elementary school in Ministry of Religious Affair, Indonesia. Therefore, it is a need to identify the Arabic teaching and learning in extending the new curriculum. This article discusses the development of Arabic teaching and learning in Muslim minority of West Papua. Qualitative approach was applied during research. It was started from focus group discussion to identify research problem among elementary school teacher. Observation and in-depth-interview were conducted to collect data. Three months serial observation and interview to students, teacher, and school management were employed in ensuring data collection was stimulated. This article shows that Arabic language teaching and learning in Muslim minority of West Papua was developed to articulate environmental need. In addition, there are circumstances during program acceleration. Therefore, there are programs to develop and extend classroom achievement. Finally, this article discusses initiatives from teachers and school management in expanding and enlarging learning opportunities not only in school area and time, but also outside school hours. 
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BERBASIS MULTIKULTURAL Irma Novayani
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1795

Abstract

Pendidikan multikultural adalah sebuah sistem pendidikan yang berupaya untuk meredam kesenjangan sosial, kelas sosial, kecemburuan sosial dengan mengenalkan dan mensosialisasikan salah satu orientasinya yakni kebersamaan. Oleh karena itu dalam lembaga pendidikan Islam perlu menerapkan sistem pengajaran yang berorientasi pada penanaman kesadaran pluralisme dalam kehidupan. Adapun beberapa program pendidikan yang sangat strategis dalam menumbuhkan kesadaran pluralisme adalah:   pendidikan sekolah harus membekali para mahasiswa atau peserta didik dengan kerangka (frame work) yang memungkinkannya menyusun dan memahami pengetahuan yang diperoleh dari lingkunganya.Gagasan mengenai multikultural bukanlah sesuatu yang sulit, karena di dalam agama Islam mengajarakan tentang saling menghormati dan mengakui kebaradaan orang lain. perbedaan warna kulit, bahasa, dan budaya harus diterima sebagai sesuatu yang positif dan merupakan tanda-tanda dari kebesaran Allah SWT. Untuk itu sikap yang diperlukan bagi seorang muslim dalam merespon kemajemukan dan perbedaan adalah dengan memandangnya secara positif.
OPTIMALISASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH Elly Manizar
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1796

Abstract

Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia, termasuk penataan pendidikan agama Islam. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk mengkaji permasalahan pendidikan Agama Islam di sekolah dan mencoba memberikan solusi dalam mengoptimalisasikan pendidikan agama islam di Sekolah. Peningkatan mutu (kualitas) berarti penambahan pengetahuan, pembinaan skil, dan pengembangan keterampilan tentang pelaksanaan tugas mengajar sebagai guru. Dalam konteks zaman yang terus berubah, maka peningkatan kualitas menjadi suatu keniscayaan. Adapun yang layaknya diterapkan guna mencapai pengajaran dan kualias guru bidang pendidikan agama islam yang prima dilakukan langkah berikut : (1) Adanya kesetaraan sejawat di sekolah, (2) Sarana penunjang kegiatan, (3) Dukungan pihak terkait, (4) Menerapkan pengitegrasian Pendidikan Agama Islam, (5) Melakukan Evaluasi.
PENERAPAN POLA ASUH TERHADAP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-AMALUL KHAIR PALEMBANG Kemas Mas'ud Ali; Aida Imtihana; Fajri Ismail; Herman Zaini
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1797

Abstract

Pola asuh yang diterapkan di asrama cenderung bersifat otoriter atau berpusat pada satu figur saja. Melalui gaya pembinaaan yang seperti ini diharapkan santri akan patuh dan berkembang kearah yang diharapkan oleh pondok pesantren. Gaya pengasuhan yang otoriter berpengaruh terhadap kondisi santri yang tinggal di pondok pesantren bila dibandingkan dengan pola asuh yang lainnya seperti permisif dan demokratis. Pengaruh yang menonjol salah satunya terhadap kedisiplinan santri. Oleh sebab itu, Pembina harus membiasakan santri untuk mengikuti serangkaian kegiatan pondok pesantren dan menaati peraturan yang berlaku. Strategi untuk mencapai tujuan mendisiplinkan santri  antara lain melalui keteladanan pengasuhnya melalui nasehat-nasehat, bimbingan dan  ta’zir (hukuman). Oleh karena itu, sangat menarik untuk mengambil penelitian tentang pola pengasuhan anak yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Amalul Khair Palembang.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survey dengan mewawancarai sejumlah responden yang terpilih, yaitu pengasuh pondok pesantren, santri dan pengusaha yang berada di sekeliling pondok pesantren. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan pada penduduk di sekitarnya, tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat. Analisis data dimulai dengan tabulasi data dilanjutkan dengan tabulasi silang dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesantren menerapkan aturan yang harus ditaati oleh setiap santri, apabila terjadi pelanggaran, santri akan mendapatkan hukuman dari riang sampai ke berat, seperti membersihkan pekarangan di sekitar Pesantren, dipukul pada bagian telapak kaki, dan dijemur dalam waktu tertentu. Disiplin dilakukan melihat situasi dan kondisi, adakala diperketat dan di hari lain diperlonggar. Kiyai selalu dijadikan figur bagi santri. Oleh karena itu, mereka sering mengadakan berkomunikasi dengan Kiyai, sedangkan Kiyai merespon semua keluhan santri. Di samping itu, Kiyai selalu memberikan wejangan kepada santri. Kiyai selalu memberikan kebebasan kepada para santri untuk menumbuhkem-bangkan bakat mereka, jika mereka mendapatkan prestasi akan diberi penghargaan/apresiasi oleh Kiyai. Kiyai selalu membangkitkan semangat para santri agar tidak terlalu bergantung kepada seseorang dan menekankan agar santri dapat hidup mandiri.
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PALEMBANG Sukirman Sukirman; Akmal Hawi; Alimron Alimron
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 2 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i2.1798

Abstract

Moral degeneration has become a common phenomenon that plagues mankind in various parts of the world today, including in Indonesia. Various moral cases have occurred and adorned mass media almost all the time, ranging from cases of corruption, acts of violence, sexual harassment, pornography, prostitution, drug abuse, even murder. Since 2010 the Center for Curriculum and Bookkeeping has initiated a pioneering program of character education implementation in several districts / cities in all provinces in Indonesia.This study uses a combination of quantitative and qualitative approaches. The data were collected using interviews and questionnaires. Data analysis is done descriptively in order to explain / describe the implementation of character education and the factors that become obstacles of its implementation.In this research can be concluded that character education in MAN 2 Palembang has not been implemented maximally. Some things that have not been implemented related to the implementation of character education are: not all contextual learning strategies used, not all teachers use contextual learning strategies, there has been no specific effort to revitalize the activities of co-curricular and extra curricular, related to the integration of teachers in learning, there are still 33.33 % of teachers are doing poorly (20.8% are poor in learning planning, 25% on learning implementation aspects, and 4.2% on learning assessment aspects). Many factors constraints and support the implementation of character education in MAN 2 Palembang. The obstacles faced by the madrasah include: difficulty in carrying out routine activities, difficulties in performing spontaneous activities, and difficulties in conducting conditioning activities. While the constraints factor from the teacher side is the difficulty of integrating character education in the learning process, which include: difficulties linking character education with materials, methods, strategies, and learning media, difficulty determining the value of character to be achieved, difficulty measuring the attainment of character education in participants students, too many students per class, not all teachers and employees can be role models, the number of things that affect the character, as well as the many aspects of character that must be developed. While the factors supporting the implementation of character education in MAN 2 Palembang include: support of all madrasah residents, family environment, madrasah infrastructure facilities, budget, student association, and student motivation.
KINERJA PENELITIAN DOSEN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG Fitri Oviyanti
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1877

Abstract

Salah satu kewajiban dosen sebagai pendidik dan ilmuwan dalam tri dharma perguruan tinggi adalah bidang penelitian, di samping bidang pendidikan pengajaran dan pengabdian. Penelitian (research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Penelitian memberikan sumbangan yang sangat berharga, tidak hanya bagi tugas profesional dosen, tetapi juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan masyarakat dan bangsa ini. Untuk itulah, penelitian tentang kinerja penelitian dosen menjadi sangat signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan kunci dosen-dosen tetap PNS Prodi PAI yang dipilih dengan teknik purpossive sampling, mewakili kepangkatan lektor, lektor kepala dan guru besar. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument). Teknik pengumpulan data yang utama adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data digunakan menurut Miles dan Huberman, meliputi data reduction, data display, dan conclusion/verification. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa secara umum, kinerja penelitian dosen prodi PAI FITK UIN Raden Fatah sudah cukup baik tapi beragam pada masing-masing level kepangkatan. Pada dosen dengan pangkat Lektor, cenderung lebih banyak melakukan kegiatan penelitian daripada menulis buku dan menulis artikel di jurnal atau media massa. Sementara dosen dengan pangkat Lektor Kepala, relatif seimbang kegiatan penelitiannya dengan aktivitas menulis buku dan menulis artikel di jurnal. Selanjutnya, dosen dengan pangkat Guru Besar cenderung lebih banyak melakukan kegiatan penelitian secara mandiri atau berkelompok. Sementara dari sisi kualitas, kinerja penelitian dosen prodi PAI juga cukup baik. Misalnya, laporan-laporan penelitian yang dibuat oleh dosen-dosen prodi PAI tersebut selanjutnya menjadi artikel yang masuk dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN. Atau buku-buku yang ditulis oleh dosen-dosen tersebut telah memiliki ISBN. Selain itu, hasil-hasil penelitian, buku-buku, atau pun tulisan-tulisan dosen prodi PAI di jurnal ilmiah dirasakan pula dampaknya, baik oleh dosen-dosen yang bersangkutan maupun oleh mahasiswa serta teman sejawat.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISHBAH KARYA MUHAMMAD QURAISH SHIHAB Muh Mawangir
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1917

Abstract

Bangsa Indonesia mengalami dekadensi moral, oleh karena itu pemerintah mencanangkan program pendidikan karakter untuk mengantisipasi krisis moral yang lebih serius. Pada pendidikan Islam, karakter merupakan salah satu bagian yang sangat diperhatikan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, pengembangan pendidikan karakter yang sesuai dengan al-Qur’an mutlak dilakukan dalam kehidupan khususnya dalam bidang pendidikan. Di dalam al-Qur’an ada begitu banyak nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam melaksanakan pendidikan Islam, yang mana nilai-nilai tersebut tentunya akan lebih relevan dan sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat al-Ahzab ayat 21; 2) kontribusi nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat al-Ahzab ayat 21 terhadap lembaga pendidikan Islam saat ini. Penelitian ini menggunakan Metode Riset Perpustakaan (library research) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sebagai data primer diambil dari al-Qur’an, kitab Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an karya M. Quraish Shihab. Data skunder sebagai bahan pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam surat al-Ahzab ayat 21 meliputi: siddiq merupakan sebuah kenyataan yang benar yang tercermin dalam perkataan, perbuatan atau tindakan, dan keadaan yang ada pada diri Rasul, amanah adalah sebuah kepercayaan yang harus diemban dalam mewujudkan sesuatu yang dilakukan dengan penah komitmen, kompeten, kerja keras, dan konsisten, fhatanah adalah sebuah kecerdasan, kemahiran, atau penguasaan bidang tertentu yang mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, dan tabligh adalah sebuah upaya merealisasikan pesan atau misi tertentu yang dilakukan dengan pendekatan atau metode tertentu. Dari keempat nilai pendidikan karakter ini dapat memberikan kontribusi terhadap meningkatkan mutu lembaga pendidikan Islam.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KULTUR ISLAM MELAYU (STUDI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA, DAN PENGARUHNYA TERHADAP RELIGIUSITAS REMAJA PADA SUKU MELAYU PALEMBANG) Nyayu Khodijah
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1949

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola asuh yang diterapkan orang tua dan religiusitas remaja pada suku melayu Palembang, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif dan kausal korelasional. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri di Kota Palembang dengan 1.037 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan skala psikologi, sedangkan teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua (51,8%) suku melayu Palembang menerapkan pola asuh yang cenderung otoriter. Faktor jenis kelamin anak, usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, status sosial ekonomi, dan latar belakang budaya, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pola asuh. Sebagian besar remaja (53%) suku melayu Palembang memiliki religiusitas yang rendah. Faktor jenis kelamin dan pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap religiusitas remaja, namun faktor usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, status sosial ekonomi, dan latar belakang budaya, tidak berpengaruh secara signifikan. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap religiusitas remaja adalah pola asuh orang tua.
TRADISI PENGAJIAN KITAB TUHFAH AR-RÂGIBÎN FÎ BAYÂN HAQÎQAH AL-ÎMÂN AL-MU’MINÎN WA MÂ YUFSIDUHU MIN RIDDAH AL-MURTADDÎN KARYA SYAIKH ARSYAD AL-BANJARI DI MASJID LAMA PALEMBANG Muhammad Isnaini
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1956

Abstract

Muhammad Arsyad al-Banjari adalah tokoh fenomenal di masyarakat Banjar sehingga segala jasa-jasanya selalu dikenang masyarakat ini. Jasa besar al-Banjari adalah menyebarkan Islam dengan intensif pada masyarakat Banjar. Demi usahanya ini akhirnya dia melakukan berbagai aktivitas, salah satunya adalah menulis berbagai pemikiran yang dimiliki. Beberapa tingkah laku keagamaan yang dominan pada masyarakat Banjar yang cenderung teosentris bisa diidentifikasi dan direlasikan dengan pengaruh dari Tuhfah ar-Râgibîn. Kitab ini memfokuskan masalah pada; Pertama, kecenderungan metodologi kitab Tuhfah ar-Râgibîn. Kedua, upaya menganalisa relevansi metodologi kitab tersebut untuk kepentingan kekinian masyarakat masjid lama Palembang. Diharapkan dapat mengembangkan dan menghindarkan “tenggelamnya” salah satu khazanah intelektual Indonesia yang ada di tanah air, sekaligus memunculkan kesadaran perlunya melakukan aktualisasi terhadap pemikiran kalam Banjar dengan kondisi kekinian agar kalam tidak kehilangan maknanya terutama pada tradisi masyarakat masjid lama Palembang. Teori kesinambungan historis digunakan untuk mengungkap kondisi internal dan eksternal pada riwayat hidup al-Banjari dan kesejarahan kitab Tuhfah ar-Râgibîn. Dengan analisis metodologi akan diungkap kecenderungan metodologi yang ada pada kitab Tuhfah ar-Râgibîn. Teknik komparatif juga akan membantu penulis untuk memperjelas masalah dan mengurangi kemungkinan subyektivitas penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab tersebut bercorak kalam tradisional yang berepistemologi bayâni, ini diidentifikasi pada adanya dua kecenderungan dominan dalam kitab tersebut yakni kecenderungan mengekspresikan keimanan murni (metodologi imani) dan kecenderungan pembelaan (metodologi pembelaan). Metodologi imani ditemukan dari awal tulisan Tuhfah ar-Râgibîn yang sudah dibuka dengan pujian beruntun kepada Tuhan dan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan uraian selanjutnya pun adalah penjelasan yang dianggap mampu dan relevan dalam upaya memperkokoh keagungan dan kemuliaan Allah dan utusan-Nya serta keluarga dan sahabat utusan tersebut dan semakin mantap dengan mengkategorikan orang yang menentang atau mengganggu eksistensi Tuhan dan utusan-Nya serta keluarga dan sahabat utusan tersebut dengan predikat “bid’ah, “kafir” atau “sesat”. Metodologi pembelaan nampak kuat dengan pembelaan terhadap aliran Ahl Sunnah wa al-Jamâ‘ah dan menafikan aliran-aliran yang lain dan pembelaan terhadap aliran ini pun digunakan untuk melakukan kritik terhadap tradisi lokal yang masih bertahan yakni mayanggar banua dan mambuang pasilih, dengan menganggap tradisi tersebut sebagai perbuatan bid‘ah dalâlah. Inti dari ini semua adalah problem kehidupan yang berbeda dengan problema kekinian masyarakat masjid lama Palembang maka diniscayakan untuk membenahi sistem kalam yang lebih “membumi” agar kalam tetap memiliki peran yang bermakna dengan kemampuannya menjawab berbagai persoalan kontemporer masyarakat Palembang pada umumnya.
REMAJA PECANDU NARKOBA: STUDI TENTANG REHABILITASI INTEGRATIF DI PANTI REHABILITASI NARKOBA PONDOK PESANTREN AR-RAHMAN PALEMBANG Akmal Hawi; Syarnubi Syarnubi
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2018): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v4i1.1958

Abstract

Remaja merupakan salah satu unsur generasi muda, mengingat umur mereka masih belasan tahun. Dalam kurun terakhir ini, muncul kecemasan di kalangan masyarakat tentang tingkah laku remaja yang cenderung mengarah kepada perbuatan melanggar norma-norma sosial dan norma-norma agama serta aturan-aturan hukum. Munculnya perilaku negatif di kalangan remaja, seperti: perkelahian antar pelajar, melakukan pembunuhan, pemerkosaan, penodongan, melakukan hubungan seksual di luar nikah dan mengkonsumsi narkoba. Guna menanganinya, berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari promosi pencegahan pemakaian, penegakan hukum yang keras, hingga pembentukan lembaga-lembaga yang melakukan promosi pencegahan, baik lembaga bentukan pemerintah maupun swadaya masyarakat. Begitu pula usaha untuk membantu penyembuhan para pecandu juga sudah cukup dilakukan. Berbagai tempat rehabilitasi dengan berbagai pendekatan mulai dari medis, psikologis, hingga spiritual, sudah banyak didirikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri. Namun usaha-usaha tersebut, masih bersifat parsial. Masing-masing pendekatan dilaksanakan sendiri-sendiri. Misalnya ada lembaga yang menggunakan pendekatan terapi medis saja, ada pula yang menggunakan pendekatan terapi psikologis atau terapi spiritual saja. Pendekatan rehabilitasi secara parsial seperti ini, tidak dapat menjangkau semua dimensi kerusakan yang dialami oleh pecandu narkoba. Sehingga tidak dapat menghasilkan kesembuhan secara total baik fisik, psikis maupun moral spiritualnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan baru, yang dapat mengakomodir semua dimensi kerusakan yang dialami pecandu narkoba, seperti dimensi fisik, psikis dan dimensi moral spiritual. Pendekatan tersebut merupakan integrasi dari pendekatan terapi biologis-medis, psikotrapi-psikologis, dan moral-spiritual.

Page 5 of 14 | Total Record : 140