cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 393 Documents
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU KIMIA (STUDI PADA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA TADRIS KIMIA) s, mulyatun
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembekalan praktis kependidikan bagi mahasiswa calon guru di LPTK mutlak diperlukan untuk meningkatkan kompetensi calon guru ke- tika terjun di dunia pendidikan. Pembekalan ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, diantaranya melalui praktik pengajaran secara mikro (microteaching) maupun melalui praktik mengajar secara riil di sekolah (Praktik Pengalaman Lapangan).  Penelitian ini bertujuan untuk menge- tahui tingkat penguasaan keterampilan dasar mengajar calon guru Tadris Kimia Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo pada kegiatan Praktik Pengala- man Lapangan (PPL).Penelitian dilaksanakan di Program Studi Tadris Kimia Fakultas Tar- biyah IAIN Walisongo Semarang dengan melibatkan mahasiswa Tadris Kimia yang mengambil mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan. Data diperoleh dengan metode observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas oleh mahasiswa calon guru Kimia. Delapan keterampilan dasar mengajar mahasiswa diamati dan dianalisis pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan  meliputi  (1)  Keterampilan  bertanya,  (2)  Keterampilan  mem- beri penguatan, (3) Keterampilan mengadakan variasi, (4) Keterampilan menjelaskan, (5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6) Ket- erampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7) Keterampilan menge- lola kelas, (8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.Delapan keterampilan dasar mengajar Mahasiswa Tadris Kimia pada pelaksanaan PPL secara keseluruhan adalah baik dangan persentase pe- nilaian mencapai 69,59%. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Tad- ris Kimia yang paling menonjol adalah ketrampilan memberi penguatan (74,14%), sedangkan ketrampilan yang paling rendah adalah keterampilan mengadakan variasi (64,86%).
BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA rochim, abdul
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika materi cahaya melalui model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus Tahun Pelaja- ran 2011/2012Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek peserta didik ke- las VIII G SMP 1 Kudus sejumlah 26 anak terdiri dari 14 anak laki-laki dan 12 anak perempuan, dimana peneliti sebagai guru IPA (fisika) pada kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Maret 2012 sampai bulan Juni 2012.Metode yang digunakan dalam penelitian ini  adalah penelitian tin- dakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus 1 tindakan yang dilaku- kan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar ker- ja terbimbing sedangkan pada siklus 2 tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar kerja terbuka dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.Hasil penelitan menunjukkan bahwa secara teoritik dan empirik me- lalui model pembelajaran BTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil be- lajar fisika materi cahaya bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus pada semester 2 tahun 2011/2012. Peningkatan aktivitas belajar fisika sebesar 49% dari kondisi awal 64 menjadi 94. Sedangkan Peningkatan hasil belajar fisika sebesar 22 % dari kondisi awal 72 menjadi 88.
PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA PASUTRI SEBAGAI PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA EKONOMI fauziah, irma
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In learning mathematical economics, the calculation of life insurance premiums is a matter concerning the application of a combination of compound interest, probability, differential and integral.  Life insurance with multilife concept is the one of ap- plied in actuarial mathematics.  A functions, in the actuarial cal- culation, related to death sequence in multilife concept is called as contingent function.   Usage that function in calculation of insurance premium will assist the insurer in giving the benet precisely.Contingent probabilities are resulted by multiplication be- tween the force of mortality of life in the last sequence of death which have been determined and probabilities of life all family member in multilife status. Insurance formulation is obtained by mutiplying this probabilities with vt discount factor and they are integrated by using the assumption of a uniform distribution of death throughout the year of age.
Korelasi Pemecahan Masalah dan Indikator Berfikir Kritis cahyono, budi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didunia yang begitu cepat berubah, tingkatan berfikir kritis akan menentukan daya tahan seseorang dalam berkompetisi untuk menjadi yang terunggul.  Kemampuan berfikir kritis adalah kemampuan yang penting karena dapat mengembangkan dan menyatakan ide-ide penting, membantu kita dalam mengkaji gagasan-gagasan yang rumit secara sistematis untuk dapat memahami lebih baik sehingga mencegah orang-orang untuk membuat keputusan yang buruk dan membantu mereka dalam memecahkan masalah. Sementara itu, hampir setiap bidang kehidupan manusia memerlukan kemampuan pemecahan masalah. Bahkan, kesuksesan dalam kehidupan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam memecahkan masalah baik dalam skala besar maupun kecil. Dalam hal ini berfikir kritis menjadi syarat yang penting bagi setiap orang untuk memecahkan masalah.Banyak pendapat para ahli tentang pengertian berfikir kritis. Secara umum berfikir kritis dapat didefinisikan suatu proses penggunaan kemampuan berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat, mengevaluasi, serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau dilakukan. Dari definisi tersebut dapat maka   berpikir kritis mempunyai  ciri-ciri: (1)  menyelesaikan suatu masalah dengan tujuan tertentu, (2) menganalisis, menggeneralisasikan,mengorganisasikan ide berdasarkan fakta/informasi yang ada, dan (3) menarik kesimpulan dalam menyelesaikan masalah tersebut secara sistematik dengan argumen yang benar. Berfikir kritis sangat diperlukan dalam proses pembelajaran disemua mata pelajaran termasuk matematika.  Dalam pembelajaran matematika kemampuan berfikir kritis akan sangat dibutuhkan dalam proses memahami konsep, menganalisa masalah dan menentukan solusi yang tepat dari sebuah permasalahan di matematika.Hubungan antara berpikir kritis dan pemecahan masalah menarik untuk dikaji. Selama ini pemecahan masalah sering dipandang sebagai keterampilan yang bersifat mekanistis, sistematis, dan abstrak. Namun, seiring berkembangnya teori-teori belajar kognitif, pemecahan masalah lebih dipandang sebagai aktivitas mental yang kompleks yang memuat berbagai keterampilan kognitif. Dalam konteks sebagaimana diuraikan di atas, berpikir kritis dipandang sebagai syarat bagi tumbuhnya kemampuan pemecahan masalah. Namun, sebaliknya, pemecahan masalah dapat pula dipandang sebagai sarana untuk menumbuhkan kemampuan berfikir kritis. Perlu diketahui bahwa pemecahan masalah mempunyai berbagai peran, yakni sebagai kemampuan, pendekatan, dan sebagai konteks. Mengingat kemampuan berfikir kritis tidak tumbuh dalam suasana atau ruang hampa, maka ia memerlukan sarana atau konteks. Dalam hal ini, konteks dimaksud dapat berupa aktivitas pemecahan masalah. Dalam makalah ini akan dieksplorasi mengenai hubungan antara pemecahan masalah dan berpikir kritis ditinjau dari berbagai aspeknya. 
PENGEMBANGAN RPP MATEMATIKA SCIENTIFIC s, saminanto
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menggunakan sistem tematik dan mengarahkan pola pikir peserta didik berdasarkan logika. Proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator yang telah ditetapkan. Dibutuhkan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dapat mencapai tujuan tersebut sehingga sesuai dengan target pencapaian kurikulum 2013. Pengembangan ini menghasilkan sebuah rancangan pembelajaran yang disebut RPP scientific. 
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS PADA KONSEP CAHAYA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMPN1 JAMBU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Purnomo, Bambang Eko
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/phen.2015.5.2.77

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kreativitas belajar dan (2) meningkatkan hasil belajar IPA peserta kelas VIII B SMP Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang melalui model pembelajaran kooperatif Tipe Think, Pair, Share(TPS) pada pembelajaran IPA semester 2.  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peningkatan kreativitas dan hasil belajar. Sumber data berasal dari peserta didik, hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, test, dokumentasi, dan angket. Validasi data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Analisis data adalah deskriftif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis model interaktif melalui hasil wawancara, observasi, angket, jurnal kelas dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA di kelas VIII B SMP Negeri 1 Jambu mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran TPS. Peningkatan kreativitas peserta didik dapat diketahui dari hasil observasi yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan skor rata-rata kreativitas peserta didik dari 66,4 pada siklus 1 menjadi 81 pada siklus 2. Sedangkan peningkatan hasil belajar dapat diketahui dari hasil ulangan pra siklus dengan rata-rata 72,2 menjadi 74,4 pada siklus 1 dan 80,5 pada siklus 2.
MATHEMATICS TOOLS DEVELOPMENT BASED ON WEB WITH MOODLE APPLICATIONS IN BASED STATISTICS SUBJECT s, febrian dewanto, bagus ardi s, rina dwi
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is the development of learning tools, which aims to: (1) describe the development of tools and produce mathematics learning application based on WEB with MOODLE Application On valid Based Statistics Subject. (2) To determine Effectiveley results the tools of learning. Moreover, the learning tools to be developed are the whole Syllabus, lesson plans, and text book learning. Those tools are developed by using the development model of 4D thiagdarajan Field trials conducted an web learning course on Education Statistics experiments Class, in this study were 36 students at class 3A, while the control class is 35 students of 3B class. Independent variables are motivation and activity, while the dependent variable is the learning achievement. Data taken with the deployment of questionnaires, observation and tests. Data processed with comparisons t test and regression.The results the influence of motivation and activity of learning achievement of 89.7% d) and the average of  learning achievement experimental class achieve exhaustiveness 74.25 e) Average learning achievement of  experimental class 74.25, better than average learning achievement for control class 64.57. Based on the research results obtained are valid learning tools and effective learning that show the development of learning tools goals achieved.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KALOR DENGAN PROBLEM POSING BERPASANGAN KELAS VIIC SMP NEGERI 3 BAWEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 sugito, s
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat evaluasi berupa tes yang dibuat guru tidak selamanya dapat mengukur daya serap siswa kategori rendah prestasinya. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana jika soal tes yang digunakan untuk evaluasi dibuat oleh siswa (problem posing). Rumusan masalah dalam Penelitian ini: (1) Seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa materi kalor dengan problem posing  kelas VII SMP Negeri 3 Bawen tahun pelajaran 2011/2012, (2) Seberapa besar peningkatan kualitas pertanyaan siswa materi kalor dengan problem posing  kelas VII SMP Negeri 3 Bawen tahun pelajaran 2011/2012.Tujuan Penelitian ini untuk (1) menentukan besarnya peningkatan prestasi belajar siswa materi kalor dengan problem posing  kelas VII SMP Negeri 3 Bawen tahun pelajaran 2011/2012, (2) b. Menentukan besarnya peningkatan kulitas pertanyaan siswa materi kalor dengan problem posing kelas VII SMP Negeri 3 Bawen tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) yang dirancang melalui tiga siklus yaitu dengan prosedur : (1) perencanaan (Planning), (2) pelaksanaan tindakan (Acting), (3) pengamatan (Observing), (4) refleksi dalam tiap-tiap siklus (reflecting).Hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan problem posing dapat meningkatkan prestasi belajar materi kalor siswa kelas VIIC tahun pelaja- ran 2011/2012 sebesar 22,7% tetapi tidak dapat meningkatkan pertanyaan ranah kognitif siswa. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut direko- mendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran dengan problem posing yang dapat meningkatkan pertanyaan produktif bagi siswa.
Penerapan Concept Mapping dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA rahmawati, sri hartati, atip nurharini, sri lathifah
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui concept mapping dengan media gambar pada siswa kelas VB SDN Sampangan 01 Semarang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus.Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN Sampangan 01 Semarang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik nontes dantes.Analisis data menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan dalam setiap variabel dalam setiap siklusnya, setiap siklus terdirisatu pertemuan. Tingkat pencapaian keterampilan guru di siklus I adalah 55% dengan kategori cukup, siklus II sebesar 73%dengan kategori baik, dan siklus III sebesar 93% dengan kategori sangat baik. Tingkat pencapaian aktivitas siswa di siklus I adalah 45,45% dengan kategori cukup, siklus II sebesar 71,97%  dengankategori baik, dan siklus III sebesar 81,36% dengan kategori sangat baik. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa di siklus I adalah 57,57%, siklus II sebesar 78,78%, dan siklus III sebesar 96,96%. Apabila dikaitkan dengan nilai KKM SDN Sampangan 01 Semarang sebesar 62, maka nilai rata-rata siklus I, II, dan III sudah mencapai KKM. Sedangkan perolehan ketuntasan klasikal yang mencapai indikator keberhasilan ≥80% terpenuhi pada siklus III. Simpulan penelitian ini yaitu concept mapping dengan media gambar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelasVB SDN Sampangan 01 Semarang.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF BERBANTUAN MODUL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PERKULIAHAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I a, arsini
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini  bertujuan mendeskripsikan kualitas kemampuan mahasiswa dalam melakukan pemecahan masalah, meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Praktikum Fisika Dasar I melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif berban- tuan modul. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pro- gram studi Tadris Fisika yang memprogram mata kuliah Praktikum Fisika Dasar I pada tahun akademik 2011/2012 yang berjumlah 31 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap peren- canaan, pelaksanaan, evaluasi, dan reeksi tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan pemecahan masalah, meningkatan kualitas proses pembelajaran yang ditinjau dari aktivitas mahasiswa, dan meningkatkan hasil  belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa pada siklus I dan II berturut-turut adalah 66,74 dan 71,41. Sebagian besar mahasiswa mem- berikan respon positif dan berharap agar strategi pembela- jaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif ber- bantuan modul dapat dilanjutkan dan dikembangkan pada pembelajaran Praktikum Fisika Dasar II .

Page 1 of 40 | Total Record : 393


Filter by Year

2011 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Pendidikan MIPA More Issue