cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Medika Tadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 23551933     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kedokteran FKIK Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2015)" : 6 Documents clear
PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER SELAMA TES PEMBEBANAN ANTARA INDIVIDU OBES DAN NON OBES Basry, Amirah; Munir, Muh. Ardi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan Respon Kardiovaskuler Selama Tes Pembebanan Antara Individu Obes dan Non Obes. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan respon kardiovaskuler selama tes pembebanan antara individu obes dan non obes.Penelitian ini adalah penelitian perbandingan dua kelompok yang dilaksanakan selama 4 minggu. Masing-masing 8 orang kontrol dan 8 orang sebagai kasus. Subyek ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-khirat Palu. Tes pembebanan dilakukan dengan metode alat treadmill EKG, yaitu dengan berjalan/berlari di atas treadmill dengan memasang sandapan EKG. Kecepatan dan beban akan bertambah setiap 2 menit dan kemudian pengukuran tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, dan heart rate di periksa secara otomatis. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS 17 dengan test paired sampel t-test.Penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan tekanan darah sistol dan diastol antara individu obes dan non obes  secara bermakna dengan nilai p<0.05 (sistol 0,002 dan diastol 0,014). Pada heart rate tidak membuktikan perbedaan antara individu obes dan non obes secara bermakna dengan nilai p>0,05 (0,825)Dengan tes pembebanan dapat melihat perbedaan respon kardiovaskuler. Disarankan penelitian selanjutnya bisa melakukan tes pembebanan dengan cara lain selain treadmill EKG untuk melihat respon kardiovaskuler.Kata Kunci: Kardiovaskuler, Obes, Non Obes, Pembebanan
IDENTIFIKASI VARIASI BAKTERI PADA NASAL KANUL DI RUANG ICU RSUD UNDATA TAHUN 2015 Pertiwi, Bulani Putri; Sabir, M.
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Infeksi oleh populasi kuman rumah sakit terhadap seorang pasien yang secara fisik sudah lemah sulit terhindari. Rumah sakit adalah tempat yang rentan terjadinya infeksi nosokomial. Intensive Care Units (ICU) merupakan area dengan risiko besar untuk terjadinya infeksi nosokomial. Penggunaan nasal kanul merupakan salah satu terapi oksigen yang sering digunakan di ruang ICU dan berpotensi sebagai media penyebaran infeksi nosokomial.Tujuan. Untuk mengidentikasi variasi bakteri pada nasal kanul di Ruang ICU RSUD Undata tahun 2015.Metode. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif, pengumpulan data diambil secara langsung dari pasien di Ruang ICU, kemudian dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri di laboratorium dengan jumlah sampel sebanyak 22 pasien, sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder dari RSUD Undata Palu tahun 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Hasil. Dari 22 pasien diperoleh sebanyak 95,45% ada pertumbuhan bakteri dan 4,55% tidak ada pertumbuhan bakteri. Untuk variasi bakteri yang didapatkan yaitu Staphylococcus aureus 22,72%, Micrococcus varians 22,72%, Staphylococcus epidermidis 13,63%, Eschericia coli 9,09%, Klebsiella pneumonia 9,09%, Streptococcus sp. 4,55%, Enterobacter sp. 4,55%, Bacillus sp. 4,55%, Serratia sp. 4,55% dan tidak ada bakteri 4,55%.Kesimpulan. Penggunaan nasal kanul terdapat berbagai variasi pertumbuhan bakteri.Kata kunci: Bakteri, Nasal Kanul, ICU, Infeksi Nosokomial.
INHIBITION OF BETEL LEAF EXTRACT (Piper Betle Linn) AGAINST Candida Albicans Chairunnisa, Siti; Setyawati, Tri; Nursyamsi, Nursyamsi
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Candida albicans adalah jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada bagian superfisial tubuh kita. Beberapa faktor dapat memicu kearah  patogen yang lebih serius. Umumnya, jamur ini merupakan flora normal. Pada kebanyakan individu justru kurang menguntungkan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daun sirih (Piper betle linn) yang dapat dijumpai di daerah tropis. Daun sirih diyakini memiliki khasiat karminatif, afdrodisiak, antioksidan, tonik, laksatif, dan meningkatkan nafsu makan. Kandungan minyak atsirinya juga dapat bekerja sebagai antikuman dan antijamur.Tujuan : Untuk mengetahui efek antijamur ekstrak daun sirih (Piper betle linn) terhadap jamur Candida albicansMetode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental posttest control group only design dengan pengujian aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar dengan mengukur zona hambat yang terbentuk. Konsentrasi ekstrak daun sirih yang diuji adalah 10%, 20%, 40%, dan 100% dengan Ketokonazole sebagai kontrol positif dan akuades kontrol negatif. Masing-masing perlakuan direplikasi sebanyak enam kali.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle linn) dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada semua konsentrasi yang di ujikan. Dari hasil ini diperoleh nilai kadar hambat minimal (KHM) adalah 10%. Hasil uji statistik dengan menggunakan one-way ANOVA didapatkan nilai signifikasi p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan pengaruh ekstrak daun sirih yang diberikan kepada jamur Candida albicans.Kesimpulan : Ekstrak daun sirih ( Piper betle linn ) memilki efek antijamur terhadap jamur Candida albicansKata kunci : Candida albicans, ekstrak daun sirih, Piper betle linn, antijamur, Kadar hambat minimal (KHM).
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012 Ekoparman, Baso; Widajadnja, I Nyoman
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran jasmani di Indonesia dapat dikatakan masih sangat rendah sedangkan prevalensi obesitas meningkat pada tahun-tahun terakhir. Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang salah satunya adalah timbunan lemak yang berlebihan. Di Indonesia belum banyak penelitian yang menghubungkan tingkat kebugaran jasmani dengan indeks massa tubuh (IMT) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.Metode Penelitian : Desain penelitian adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional, metode pengumpulan sampel secara pusposive, didapatkan 116 sampel dari mahasiswa Prograram Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako tahun masuk 2012 terdiri dari 40 laki-laki dan 76 perempuan. Pengukuran antorpometri dengan indeks massa tubuh, sedangkan tingkat kebugaran dengan harvard step test. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani dianalisis dengan uji korelasi spearman.Hasil Penelitian  : Pada subjek laki-laki, didapatkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah tingkat kebugaran jasmani. p <  0,05 (p=0,041) sangat bermakna pada interval kepercayaan 95% dan nilai kofisien korelasi  r = -0,324. Pada subjek perempuan, didapatkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah tingkat kebugaran jasmani. p <  0,05 (p=0,02) sangat bermakna pada interval kepercayaan 95% dan nilai kofisien korelasi  r = -0,267. Pada subjek secara keseluruhan, didapatkan hubungan korelasi negatif yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani. Hal ini  menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT semakin rendah tingkat kebugaran jasmani, p <  0,05 (p=0,003) sangat bermakna pada interval kepercayaan 95% dan nilai kofisien korelasi  r =  -0,275.Kesimpulan : Terdapat hubungan negatif  yang lemah antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako tahun masuk 2012. Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Tingkat Kebugaran Jasmani
COMPARISON BETWEEN RECITATION METHOD AND NON RECITATION OF THE PRE PRACTICAL SESSION TEST (PPST) VALUE IN FACULTY OF MEDICINE ANDHEALTH SCIENCE, TADULAKO UNIVERSITY 2014 Kiay Demak, Indah Puspasari; Warsana, Kadek Agus
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Metode pembelaran resitasi adalah metode pembelajaran dengan cara  dosen  memberikan  tugas  kepada  mahasiswa  agar  mahasiswa  melakukan kegiatan  belajar  berdasarkan  tugas  tersebut  dan  tugas  tersebut  akhirnya  akan dipertanggungjawabkan. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus dilakukan di Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan agar dicapai hasil yang lebih maksimal.salah satu metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa adalah metode pembelajaran resitasi. Atas dasar tersebut maka penelitian ini sangat perlu untuk dilakukan agar dapat dipilih metode yang paling depat demi tercapainya hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment menggunakan desain eksperimen non equivalent (post test) control group desain secara kuantitatif untuk membandingkan metode pembelajaran resitasi dan non resitasi terhadap nilai Pre Practical Session Test (PPST) di Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako.Hasil: Pada  penelitian  ini,  diperoleh  nilai  probabilitas  (0,520>0,05).  Hal  ini  menunjukan bahwa hipotesis 1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan peningkatan nilai PPST mahasiswa dengan metode pembelajaran resitasi. Hal tersebut juga menunjukan bahwa nilai PPST kelompok resitasi dan nonresitasi tidak memiliki perbedaan  rata-rata yang bermakna yaitu 2,51351 sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran resitasi tidak mempengaruhi nilai PPST mahasiswa. Hal ini disebabkan karena hasil belajar dipengaruhi oleh interaksi faktor internal dan faktor eksternal sedangakan metode belajar termasuk dalam salah satu dari faktor eksternal.Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disipulkan bahwa metode pembelajaran  resitasi  tidak  dapat  meningkatkan  nilai  PPST  mahasiswa  PSPD FKIK  UNTAD  angkatan  2012  yang  berada  pada  blok  11  (  digestion and absorbsion) Kata kunci     : metode pembelajaran reistasi, nilai PPST, proses belajar, belajar,  faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Obstructive Sleep Apnea (OSA) Rasjid HS, Mariani; Yogiarto, Mohammad
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obstructive sleep apnea (OSA) is a disease characterized by periodic upper airway collapse during sleep, which could result in either apnea, hypopnea or both. OSA is very often undetected but it is strongly associated with variety of medical complication, among others cardiovascular diseases. A good understanding can help physicians to diagnose, manage and prevent cardiovascular complication that caused by OSA. Keywords: Obstructive sleep apnea, cardiovascular

Page 1 of 1 | Total Record : 6