cover
Contact Name
Eva Dina Chairunisa
Contact Email
evadinach19@gmail.com
Phone
+6282281267851
Journal Mail Official
jurnalkalpataru@univpgri-palembang.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang Gedung E Lantai 1, Kampus A Jl. Jend A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
ISSN : 24606383     EISSN : 26217058     DOI : 10.31851/kalpataru.v6i1.4646
Core Subject : Education, Social,
Jurnal ini berfokus tentang penelitian dalam pendidikan sejarah, bidang sejarah, sejarah lokal, sejarah nasional dan sejarah global, budaya Indonesia, kearifan lokal dan pendidikan sejarah.
Articles 169 Documents
KEADAAN MASYARAKAT DAERAH JAMBI MENJELANG KERUNTUHAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1930-1942 Umi Yunita Septi; Sukardi Sukardi; Rudi Asri
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 2 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i2.542

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan di daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda  tahun 1930-1942, untuk mengetahui keadaan perekonomian masyarakat  Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini  adalah metode historis.  Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dilakukan  dengan empat tahap yaitu  heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda  yaitu berdampak pada bidang pendidikan yaitu perkembangan dalam bidang pendidikan berjalan lambat  karena  ketatnya pengawasan dari pihak Hindia Belanda, bidang budaya bahwa kebudayaan yang diminati oleh belanda yaitu seni musik, bidang agama bahwa agama Islam merupakan agama yang dominan di Jambi dan bidang pers bahwa keberadaan pers diberlakukan sangat ketat oleh pemerintah Belanda. Keadaan perekonomian daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda yaitu bahwa tingkat kemakmuran Jambi banyak tergantung  pada hasil perkebunannya yaitu karet,  karena dari hasil karet tersebut  Jambi sempat mengalami kemakmuran atau yang disebut Hujan Mas. Namun pada tahun 1930-an perekonomian Jambi mengalami depresi, yang akibat dari depresi tersebut rakyat Jambi mengalami kesengsaraan. Namun pada tahun 1937 keadaan perekonomian berangsur membaik dengan naiknya permintaan akan karet sehingga kemakmuran di Jambi kembali yang mana periode kemakmuran ini desebut juga dengan Zaman Kupon. Kata kunci:  Karesidenan Jambi, sejarah perekonomian, perkebunan karet.
NASIONALISME PEMERSATU KONFLIK SOSIAL DI INDONESIA (1996-1999) Nunik Esti Utami
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 2 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i2.1619

Abstract

Nasionalisme pemerasatu Konflik sosial di Indonesia. Penelitian ini mengunakan deskriptif naratif. Metode sejarah yaitu heuristik, ialah kegiatan menghimpun sumber-sumber sejarah, kritik (verifikasi) meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik bentuk maupun isinya, interpretasi, untuk menetapkan makna dan saling hubungan dari fakta-fakta yang diverifikasi, historiografi, penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah. Hasil penelitian ini adalah pada titik simpang kritis ketiga yang neyertai akhir rezim Orde Baru, sebagian kelompok tersebut adalah para peserta korban dari kekerasan etnis. Suku Dayak yang terpinggirkan berperang melawan para pendatang suku Madura di pulau Kalimantan pada tahun 1996-1999. Mereka yang terpinggirkan meliputi sejumlah besar kelompok yang dianggap komunitas-komunitas suku atau terpencil, kekuasaan otoriter di bawah demokrasi terpimpin dan Orde Baru mempersempit paksaan intitusional terhadap Aceh dan mempromosikan integrasi yang lebih besar ke dalam model nasional Indonesia. Status khusus Aceh dengan cepat pudar akibat sentarlisasi kekuasaan politik, ekonomi  dan militer
FUNDAMENTALISME DALAM SYAIR PERANG PALEMBANG 1819 Jeki Sepriady
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 1 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i1.2936

Abstract

Fundamentalisme berupa paham yang mengajak orang untuk mengikuti hukum-hukum Islam yang sebenarnya, seperti contoh yang kita ketahui kata Jihad sangat kental hubungannya dengan istilah fundamentalisme, kandungan dari naskah Syair Perang Palembang 1819 ini memiliki nilai fundamentalisme tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaiamanakah kandungan nilai fundamentalisme dalam Syair Perang Palembang 1819?. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Naskah Syair Perang Palembang 1819 merupakan salah satu karya terbaik dari Sultah Mahmud Badaruddin II yang masih dikenal sampai dengan sekarang. Di dalam naskah ini banyak terkandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan jiwa nasionalisme terhadap tanah air. Salah satu nilai yang terkandung di dalamnya adalah fundamentalisme, banyak ditemukan penulis bahwa sultan menggunakan istilah Islami untuk menggambarkan bagaimana jalannya peperangan tersebut.
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH TENTANG TOKOH-TOKOH SIPIL PEJUANG KEMERDEKAAN DI SUMATERA SELATAN Lolita Sari; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4651

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu saat proses kegiatan belajar berlangsung dalam penyampaian materi ajar masih terkesan monoton atau membosankan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka guru harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media yang dapat digunakan salah satunya yaitu media pengembangan e-modul pembelajaran berbasis TIK, tujuan penelitian ini adalah agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan manfaat bagi guru tersedianya sumber pembelajaran sejarah pada materi sejarah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yaitu metode penelitian ini yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan metode tersebut. Teknik pengambilan data yag digunakan yaitu melalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Berdasarkan perolehan nilai rata-rata keseluruhan skor aspek dari ketiga validator yaitu aspek penyajian dan pemanfaatanyaitu 92,7 %, aspek isi materi dan strategi pembelajaran yaitu 92%, dan keseluruhan skor aspek respon siswa terhadap e-modul yaitu 89,6% dengan kategori sangat layak.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA DENGAN METODE CERAMAH PADA MATERI SITUS MASJID DAN MAKAM MANTINGAN TERHADAP KESADARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA Dian Eka Mayasari; Sri Wahyuni
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.533

Abstract

ABSTRAK  Situs-situs sejarah sebenarnya bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sejarah, sehingga pembelajaran bisa lebih variatif dan tidak membosankan. Tujuan dalam penelitian ini: adakah perbedaan keefektifan penggunaan metode karyawisata dengan metode ceramah pada materi situs Masjid dan Makam Mantingan terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pecangaan Kabupaten Jepara.  Pendekatan yang digunakan: kuantitatif karena peneliti meyakini bahwa realitas sosial itu benda mati yang dapat diperhitungkan.Variabel yang dikaji: metode karyawisata dan metode ceramah, kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pecangaan. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan uji beda rata-rata dua sempel. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan metode karyawisata tingkat kesadaran sejarah termasuk kategori sangat tinggi: 40 siswa (57,14%), kategori tinggi :29 siswa (41,43%) dan ada 1 siswa (1,43%) termasuk kategori sedang. Kedua, tingkat kesadaran sejarah siswa dengan metode ceramah diperoleh hasil bahwa sebanyak 34 siswa (48,57%)siswa kategori sangat tinggi: 28 (40,00%) dengan kategori tinngi dan 2 siswa (2,86%) sedang. Ketiga, ada perbedaan keefektifan penggunaan metode karyawisata dengan metode ceramah pada materi situs Masjid dan Makam Mantingan terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pecangaan Kabupaten Jepara, kelompok eksperimen dengan metode karyawisata diperoleh rata-rata sebesar 83,61 sedangkan siswa dengan metode ceramah diperoleh rata-rata sebesar 67,10. Kata Kunci: metode karyawisata, ceramah
KONFLIK ETNIS SAMBAS TAHUN 1999 ARAH DISINTEGRASI BANGSA Eka Jaya PU
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 1 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i1.1605

Abstract

Tulisan ini memaparkan kronologis terjadinya konflit antar etnis di Sambas pada tahun 1999 dan menelaah peran pemerintah serta masyarakat dalam rangka rekonsiliasi konflik. Kajian konseptual yang dimanfaatkan yakni pendekatan sosial, ekonomi dan politik. Secara struktural konflik antar etnis tidak terlepas dari keterlibatan pihak tertentu yang menggunakan simbol-simbol etnis yang hidup di masyarakat. Kalimantan Barat merupakan daerah yang multilkultur dari berbagai macam aspek, dengan rusaknya simbol-simbol tersebut maka gesekan mudah terjadi dan menimbulkan konflik horizontal. Kompetisi dan lapangan pekerjaan yang sempit, penguasaan atau monopoli lahan pertanian hingga pemasaran jeruk Sambas, merupakan awal masalahnya.
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI PENERAPAN OUTDOOR LEARNING BERBASIS INKUIRI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG Arman Arman; Fatmah Fatmah
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 2 (2018): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v4i2.2491

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah melalui pembelajaran Outdoor Learning berbasis Inkuiri di SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yakni perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan rencana perbaikan. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan materi Negara Tradisional Hindhu dan Budha. Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan materi Perkembangan agama Islam di Indonesia. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS OL, dengan jumlah siswa 32. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus hingga siklus II. Proses (keaktifan) dan hasil belajar yang baik ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran sejarah di kelas XI IPS OL meningkat. Meningkatnya kualitas pembelajaran di kelas XI IPS OL menunjukkan bahwa penerapan Outdoor Learning berbasis Inkuiri berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi.
KIPRAH DEPATI AMIR (PAHLAWAN NASIONAL BANGKA BELITUNG) MELAWAN BELANDA DARI TAHUN 1830-1851 MASEHI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 LEPAR PONGOK Jutria Jutria; Sukardi Sukardi
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i2.4112

Abstract

Depati Amir adalah nama Pahlawan Nasional Bangka Belitung yang diabadikan sebagai nama bandara di Bangka karena perjuangannya melawan Belanda sangat gigih. Permasalahan penelitian: untuk mengetahui bagaimana kiprah Depati Amir melawan Belanda dari tahun 1830-1851 sebagai sumber pembelajaran sejarah. Tujuan penelitian: untuk mengetahui peranan Depati Amir dalam masyarakatBangka dan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Metode penelitian: metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan peran Depati Amir yang begitu besar dalam perlawanan kepada militer Belanda, membuktikan bahwa ternyata ia bukan hanya sekedar memperjuangkan rakyat Bangka saja namun ia juga seorang pemimpin yang cerdas, ulung, kharismatik, tegas, kuat, berani dan sangat mencintai keluarga. Dengan dijadikannya peran Depati Amir sebagai sumber pembelajaran sejarah maka dapat membantu siswa mengetahui sejarah lokal, sehingga dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri siswa.
CANDI BUMI AYU SEBAGAI MATERI PENGAYAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANAH ABANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Candra Irawansyah; Muhamad Idris; Nelly Ermarita
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.524

Abstract

ABSTRAK Perumusan masalah pada tulisan ini yaitu nilai sejarah Situs Candi Bumi Ayu yang mana saja yang dapat dijadikan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah pada kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang.  Tujuannya untuk mengetahui nilai sejarah Situs Candi Bumi Ayu yang dimanfaatkan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah pada kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Situs Candi Bumi Ayu dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang.   Metode yang digunakan penelitian deskriptif  kualitatif dan sampel sumber data dipilih  secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi langsung. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Situs Candi Bumi Ayu memiliki kekayaan nilai sejarah dan nilai budaya yang dapat dijadikan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang. Kata kunci:Situs, Candi Bumi Ayu, Materi Pengayaan, Pembelajaran Sejarah
UKIRAN MOTIF ILIRAN PADA RUMAH AJI DI DESA ULAK PANDAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Karmila Karmila; Aan Suriadi
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 2, No 2 (2016): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v2i2.1593

Abstract

Rumah Aji adalah rumah tradisional suku Aji di Ogan Komering Ulu yang memiliki kekayaan sejarah dan kebudayaan berupa ukiran yang dipahatkan di dinding dan tiang rumah. Permasalahan penelitian ini adalah nilai sejarah apa sajakah yang terkandung pada ukiran motif Iliran pada rumah Uluan di desa Ulak Pandan yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 16 Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai sejarah ukiran motif Iliran rumah Uluan di desa Ulak Pandan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: motif ukiran Iliran memiliki kesamaan bentuk yang sama dengan rumah tradisional Iliran. Nilai sejarah ukiran motif Iliran dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah dan akan membantu siswa untuk mengenal ukiran motif Iliran, sehingga sebagai penerus bangsa siswa dapat lebih mencintai peninggalan sejarah lokal Sumatera Selatan.

Page 1 of 17 | Total Record : 169